matahari terbenam dan dimulai lagi malam yang hening di kediaman divisi khusus 4.
aki, power dan denji masih tidak boleh keluar rumah atas perintah makima. satu, dua, tiga hari di rumah saja tidak masalah, tetapi ini sudah malam keenam dan aki masih terjebak di dalam rumah
besar mimpinya untuk hidup dengan nyaman dan tentram tanpa gun devil, bersantai di apartemennya sambil merokok di balkoni.
tetapi mungkin ia tidak akan bisa berdiam lama-lama di dalam rumah seperti ini juga
tubuhnya yang biasa melakukan aksi setiap harinya tiba-tiba disuruh untuk diam membuatnya sangat tidak nyaman, kaki dan tangannya gatal ingin melakukan sesuatu.
stress berkumpul di kepalanya dan juga bermanifestasi dalam bentuk lainnya.. ya, ia frustrasi seksual
denji dan power sudah seperti surat dan perangko, aki tidak punya masalah dengan kedekatan mereka. melihat denji dan power saling melindungi selalu membuat aki tersenyum
masalahnya, aki mungkin melihat denji lebih dari itu. mereka memang sudah jadi lebih dekat, tetapi lama-kelamaan aki menemukan kalau denji terlihat gemas..
bukan gemas dalam artian denji seperti bayi, tetapi aki ingin melihat denji yang memiliki mulut kasar menangis memohon-mohon kepadanya, mendesah dan mengerang di bawah sentuhannya.
ia pikir denji yang begitu agresif dan kuat kemudian menjadi submisif di kasur sangat gemas
dan power yang selalu menempel dekat denji selama 24 jam membuat level stressnya sedikit lebih tinggi, tetapi ia tidak tega juga memisahkan mereka.
ketika power tidur, aki akan mencuri kesempatan
aki menyelinap ke dalam kamar denji dimana power juga tidur di sampingnya.
diam-diam, ia dorong power sedikit untuk memberikan ia ruang untuk meposisikan dirinya lebih dekat dengan denji
aki bernapas dengan berat, seluruh frustasinya semua berlari ke selangkangan. berat dan keras, aki tidak sabar untuk melepas stress.
ia menepuk pipi denji, tidak ada reaksi, anak itu masih tidur lelap
aki menelan ludah sambil membuka celana dalamnya, ia senggol bibir denji dengan miliknya dan ia meringis, "fuck..."
ia bahkan belum menyentuh bibir denji, kini ia sudah melompati beberapa langkah dengan langsung mengotori bibirnya
pelan-pelan aki melingkari bibir denji dengan ujung kepalanya sebelum ia memasukannya ke rongga mulut denji yang hangat dan basah
aki memang besar tetapi melihat denji melingkarinya dengan sempurna membuatnya terkekeh, denji mungkin lebih cocok untuk menjadi mainannya daripada melakukan seks dengan perempuan
keluar, masuk, keluar, masuk, aki menggerakkan pinggulnya. denji hanya bisa berdeham melumati aki, mungkin di mimpinya ia hanya sedang menjilat permen terbesar di hidupnya
gigi denji yang tajam menggelitik ke permukaan kulit aki yang sensitif, sedikit menyeramkan jika denji terbangun dan menggigitnya tetapi di sisi lain ia ingin si pirang bangun dan melihat siapa di depannya
aki melempar kepalanya ke belakang dan menggigit bibirnya berusaha keras untuk tidak menyaut nama denji berbalut nafsu, namun ia justru menggerakkan pinggulnya semakin cepat
suara basah mulut denji yang melumati aki membuat aki berkedut, dan sedikit lagi...
splurt
mani membanjiri mulut denji, terlalu penuh sampai-sampai ia tersedak
belum puas, aki merubah posisi kepala denji yang awalnya menyamping menjadi telentang. posisi ini akan memaksakan denji untuk menelan cairan tubuhnya dan benar, aki mendengar denji menelan
"good boy..." bisik aki sambil mengelap bibir denji bersih.
denji masih tertidur pulas, mulutnya sedikit menganga dan perutnya terekspos karena kaos yang berantakan. gemas sekali, aki tidak sabar untuk mengotori denjinya dengan cara lain
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
i think it'd be funny if xiao is sent to akademiya by zhongli because he wants him to experience "youth" and study things he missed. but then xiao excels in history because of course.. he's an ancient yaksha himself
the students didn't know that xiao is a yaksha, they just know a student from liyue is coming and he has a reputation of being unapproachable. so everyone was scared, but then they see a short young looking man still in his liyue attire and they were relieved
but not for long, "i thought he was gonna be those burly men in liyue's harbor! but he looks petite? why everyone thinks he's intimidat-"
the said petite man looks at them, it's not even a threating glare but the sharp golden eyes who has seen war and blood gives them chill