Mortada Mansour adalah seorang pengacara yg terpilih menjadi presiden Zamalek pada pemilu 2014. Ia saat itu menggantikan presiden lama klub yg juga menteri pertahanan Mesir, Abdel Fattah El-Sisi.
Bukan pertama namun ini adalah kali kelima ia terpilih sbg presiden Zamalek. #MC
Dalam beberapa tahun terakhir, aksi Mortada membuat geleng banyak pihak. Bagaimana tidak?
Statement tsb muncul pasca laga vs El Dahlegia yang berakhir imbang 1-1 dan membuat Zamalek berselisih 5 poin dgn pemuncak Al Ahly.
Dalam konpers, pernyataan bombastis dari Presiden Zamalek disertai dengan serangan atas kepemimpinan wasit di laga yang melibatkan Zamalek. #MC
Mortada:
“Kami tidak bersedia untuk terus berpartisipasi (di liga) dalam sandiwara yang dibuat oleh wasit untuk memberikan gelar juara kepada saingan abadi kami." #MC
Mortada kemudian melancarkan serangan kepada timnya sendiri dengan mengenakan denda sebesar 20% dari total gaji satu musim kepada semua pemain dan staf klub.
Tapi bukan ia tak pernah kena batunya, karena Mortada pernah dihukum Pengadilan Mesir lantaran melemparkan tuduhan pada Presiden Al-Ahly, Mahmoud Al-Khatib dan eks pemainnya, Mahmoud Kahraba.
Pembelaannya? HPnya disadap oleh badan intelijen Qatar. #MC
Tuduhan2 itu tidak terjadi sekali namun selama setahun sepanjang 2019-2020.
Atas kelakuannya itu, pada November 2020 Komite Olahraga Mesir menjatuhkan hukuman 4 tahun larangan kepada Mortada utk beraktifitas dalam dunia olah raga. #MC
Bulak balik berseteru dengan badan Olahraga Mesir dan CAF tak membuat Mortada gentar meski masalah yang ada hampir membuat ia terbunuh pada tahun 2014.
Mortada Mansour memasuki masa kepresidenan ketiga Zamalek dan terus menciptakan kontroversi. #MC
Juni 2020 Mortada kembali masuk media. Case ini agak lucu, kalian tau?
Ia membangun toilet umum di sekitar stadion Zamalek dan menamai toilet tsb dengan nama: "Hasan Moustafa Toilet".
Hasan Moustafa adalah nama ketua federasi bola tangan Mesir yg disebut kerap memiliki konflik dgn Zemalek.
Media menyebut itu cara Mortada menyerang sang lawan, namun ia membantahnya. Wkwkwkwwk. #MC
Lanjut di Maret 2022. Mortada mengeluarkan statement ultimatum kepada seluruh skuad Zamalek yang saat itu diminta loyalitasnya terhadap klub melalui sebuah kontrak.
"Hari Kamis ini dari jam 12 sampai 2 siang (cuma dikasih waktu 2 jam) seluruh pemain yg ingin memperpanjang kontrak harap datang ke kantor dan temui saya.
Jika tidak, maka kalian sudah paham utk menganggap diri kalian akan pergi dr klub ini." #MC
Mortada juga tak segan "mengemis" dukungan dr para suporter.
Februari 2022 ia meminta 60,000 suporter utk datang ke stadion mendukung Zamalek menghadapi Wydad SC di ajang Liga Champions Afrika.
Kontroversi Mortada tak sampai disitu. Kabarnya pada pertengahan 2022 lalu, Mortada menahan gaji para pemain lantaran menelan kekalahan beruntun dalam lima laga.
Kasus kocak lainnya juga terjadi di bulan Januari ini. Tak hanya orang Mesir, ex-wasit populer asal Inggris, Mark Clattenburg juga terkena serangan dari Mortada.
Agustus 2022, Mark Clattenburg ditunjuk sebagai ketua komite wasit oleh federasi sepak bola Mesir.
Namun, dua hari lalu Clattenburg resmi mengundurkan diri dan kabur dari Mesir! Kok bisa? #MC
Dalam sebuah acara tv, Mortada Mansour menyebut bahwa Clattenburg adalah gay dan memiliki hubungan spesial dgn menteri transportasi Mesir, Kamel Al-Wazir.
Statement tuduhan yang diarahkan ke lawannya terus dilakukan Mortado sampai hari ini. Mahmoud Kahraba disebut pake jin dan jadi biang penurunan performa Zamalek musim ini.
Rahangnya yg enteng seakan tak dapat dibendung oleh pihak manapun. #MC
Eits, tetep ada kebaikan dari Mortada meski sedikit dan cuma satu (yg kita tahu).
Ia memberi bonus $1 juta untuk tim dan $470 ribu utk staff sebelum laga Liga Champions Afrika melawan Flambeau du Centre sbg penyemangat. #MC
Well, keknya orang2 yang resek di PSSI dan Exco layak deh kerja bareng Mortada? #MC
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kejaksaan Milan dilaporkan sedang menyelidiki penjualan AC Milan kepada pihak RedBird Capital senilai €1,2 miliar.
Diduga terdapat penggelapan dana dalam penjualan Rossoneri. #MC
Dugaan adanya pelanggaran/penggelapan dana ini awalnya dilaporkan oleh Blue Skye Financial Partners, investor minoritas yg memegang saham tak langsung sebesar 4% di AC Milan.
Pihak Blue Skye merasa dicurangi oleh Elliot Management. #MC
Blue Skye menuduh Elliot Management telah melanggar hak mereka dengan tidak melibatkan mereka sekaligus melakukan negosiasi tertutup dengan pihak RedBird Capital saat ingin menjual klub. #MC
£487 juta. Itu adalah uang yang dihabiskan Chelsea untuk mendapatkan pemain baru musim ini.
Publik pun bertanya, apa project klub dengan uang sebanyak itu? #MC
Akuisisi Noni Madueke telah membantu the Blues mencatatkan rekor pengeluaran transfer sepanjang masa oleh sebuah klub dalam satu musim: £487 Juta. #MC
Memang, pembeliannya sejauh ini belum ada efek yang diinginkan pada hasil di lapangan. Namun, tidak diragukan lagi bahwa Chelsea di bawah Todd Boehly menarik perhatian banyak orang.