Pemberontakan G30S/PKI menjadi catatan buruk dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia, menggores luka yang cukup dalam di sanubari kaum Pancasilais.
Hai, sobat Pejantan, apa kabar kalian semua?
Semoga kalian sudah bisa sedikit move-on dari godaan mantan yang ingin kembali setelah pergi usai menyakiti.
Pengkhianatan G30S/PKI tidak lepas dari dorongan hati segelintir orang yang terkontaminasi ideologi komunisme, dalam utas kali ini, Mimin akan mengupas secara mendalam tentang komunisme, yang melatarbelakangi meletusnya G30S/PKI.
Ideologi Komunisme sendiri lahir dari pemikiran seorang penulis sosialis Jerman yang bernama Karl Marx. Karyanya yang terkenal berjudul "Capital and The Communist Manifesto", menjelaskan tentang prinsip-prinsip kesetaraan hak antara kaum kapital pemilik modal dengan kaum proletar
Jika diimplementasikan dalam sistem kenegaraan Komunisme merupakan paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi yaitu tanah, tenaga kerja, dan modal yang sepenuhnya dibawah kontrol negara.
Tak ada modal milik pribadi, semua dikuasai oleh negara. Rakyat diperbudak demi kepentingan pemerintah, hanya mendapatkan upah yg cukup untuk makan sehari-hari.
Tanah dikuasai pemerintah, rakyat yg mengolah dan hasil panen wajib disetorkan kepada negara.
Ideologi ini yg kemudian meluas dikalangan buruh dan petani di Russia, negara yang kala itu dipimpin oleh pemerintahan monarki Tsar Nicholas 2.
Penyebaran ideologi ini membangkitkan perlawanan rakyat proletar yg terdiri dari buruh & tani, mereka resah dengan penerapan upah murah
Keresahan kaum bawah ini dimanfaatkan oleh para intelektual, menggerakkan perlawanan rakyat dengan melancarkan kritik terhadap kehidupan borjuasi keluarga Tsar Nicholas 2.
Tatkala pergerakan semakin meluas, muncul Vladimir Lenin pemimpin Partai Bolshevik. Lenin memimpin revolusi rakyat Russia yang tengah dihimpit kelaparan krisis ekonomi akibat dampak Perang Dunia 1.
Latar belakang Lenin sendiri bukanlah dari kalangan buruh atau petani kecil, melainkan dari kalangan intelektual menengah,dimana dia sama sekali belum pernah merasakan menjadi petani / buruh kasar.
Tapi bacotnya Lenin seolah2 paling mengerti dg kehidupan buruh dan petani kecil.
Sifatnya cenderung oportunis, sehingga dalam revolusi yang digerakkan bersama rakyat, terselip ambisi pribadi yg mengharapkan kursi kepemimpinan negara lengkap dengan fasilitas mewah.
Revolusi rakyat Russia akhirnya meletus.
Revolusi terjadi dalam 2 etape, yang pertama di tanggal 23 sampai 27 Februari 1917. Revolusi pecah akibat penanganan represif dari rezim Tsar Nicholas 2 terhadap massa komunis, dimana saat itu jatuh korban ribuan jiwa.
Dari aksi di bulan Februari tersebut, rakyat Russia berhasil mendesak Tsar Nicholas 2 untuk berbagi kekuasaan, dan terbentuklah Parlemen rakyat Russia yang dipimpin oleh Lenin.
Melalui Parlemen tersebut, muncul desakkan agar Tsar Nicholas 2 mundur dari kursi pemerintahan.
Jatuhnya Tsar Nicholas 2 merubah sistem pemerintahan, dimana kini terbentuk pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Alexander Kerensky.
Revolusi di Rusia kedua berlanjut pada Oktober dan disebut sebagai Revolusi Bolshevik. Gelombang kedua ini memuncak karena aksi protes kelompok komunis yg lebih radikal.
Mereka mengklaim bahwa Alexander bekerja lambat, sampai akhirnya ia dilengserkan dan menggantikan kekuasaan di bawah kendali Bolshevik yang mengarah pada pembentukan Uni Soviet.
Usai Bolshevik menguasai Rusia, mulai berkembang ideologi komunis pada 1922. Partai Bolshevik di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin) membentuk Uni Soviet.
Revolusi Rusia pada Oktober dipimpin oleh Vladimir Lenin ini menandai awal penyebaran komunisme pada abad ke-20
Dibawah pemerintahan Lenin, kaum komunis menganggap bahwa keluarga Tsar Nicholas 2 masih memiliki pengaruh, sehingga keluarga kerajaan ini diasingkan di sebuah tempat terpencilterpencil di pegunungan Ural. Namun pengasingan tersebut tidak membuat kaum komunis puas.
Sebuah pembantaian terjadi pada 17 Juli 1918 jelang tengah malam. Kala itu, dokter istana, dr Eugene Botkin membangunkan Tsar Nicholas 2 beserta seluruh keluarganya. Alasannya, mereka akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman, menyusul kekacauan yang terjadi di Yekaterinburg.
Keluarga kerajaan diminta memasuki ruangan bawah tanah berukuran 6 kali 5 meter. Tak disangka, di sana lah mereka dihabisi oleh kaum komunis Bolshevik. Tiba-tiba, hampir selusin orang bersenjata menyerbu masuk ke ruangan dan memberondong keluarga kekaisaran.
Usai kepulan asap menghilang, mereka yg masih bernafas ditikam menggunakan bayonet.
Sebuah tindakan kejam, sekejam hati seseorang yang selama ini kita perjuangkan, tapi akhirnya malah memilih orang lain untuk dinikahi. Ups, maaf. Mimin agak curcol sedikit.
🙈✌😂
Jasad Tsar Nicholas 2, Alexandra, dan 4 putri mereka yang bernama Anastasia, Maria, Olga, dan Tatiana juga putra mereka Tsarevich Alexei dan 4 anggota kerajaan lalu dibawa ke sebuah tambang, sekitar 14 kilometer dari Ekaterinburg.
Tubuh mereka yang tak lagi bernyawa disiram bensin dan dibakar. Tulang-belulang disiram cairan asam agar hancur. Kemudian yang tersisa dilemparkan ke lubang tambang dan ditutupi dengan tanah.
Revolusi Bolshevik inilah yang menjadi acuan bagi PKI dalam melancarkan kudeta berdarah G30S/PKI, termuat pada pledoi Sudisman, tentang rencana revolusi PKI yang seharusnya meniru skema kerja Revolusi Bolshevik.
Dalam memoar yang ditulis oleh Brigjen Suparjo, menyebutkan bahwa revolusi yang ideal adalah dengan menduplikasi Revolusi Bolshevik, dimana saat itu seharusnya G30S/PKI menghabisi seluruh kekuatan anti-komunis.
Artinya seluruh elemen anti-komunis bakal dihabisi oleh PKI.
Layaknya sebuah kudeta, maka akan terjadi sebuah pergantian rezim. Sesuai dengan dekrit yang diumumkan oleh G30S/PKI, dimana telah terbentuk Dewan Revolusi buatan PKI, sebuah pemerintahan baru yang disusun sebagai pengganti kabinet Dwikora.
Jika meniru Revolusi Bolshevik, terang bagi kita kemungkinan yang akan menimpa keluarga Presiden Soekarno, dimana nasib seluruh keluarganya akan berakhir seperti yang dialami oleh Tsar Nicholas 2.
Tapi anehnya, masih banyak loyalis Soekarno yg masih membela kaum komunis.
Ada kesamaan pola yang dapat dilihat dari kudeta G30S/PKI dengan Revolusi Bolshevik, termasuk penggunaan lubang maut untuk mengubur lawan politiknya.
G30S/PKI menanam para korbannya di sebuah sumur tua, sedangkan pada Revolusi Bolshevik kaum komunis menanam jasad keluarga Tsar Nicholas 2 ke lubang pertambangan tua.
Sekian ulasan tentang Revolusi Bolshevik yang mengilhamkan PKI untuk melakukan kudeta berdarah G30S/PKI.
Jika kita selama ini merasa ngeri saat melihat si dia bersanding di pelaminan dengan orang lain, maka percayalah, Revolusi Komunis akan jauh lebih mengerikan.
Jangan lupa kalian like, share dan subscribe channel youtube Mimin yaaaaaa... youtube.com/@pejantanchann…
Tulis tanggapan kalian di kartu undangan pernikahan mantan kalian, atau boleh juga kalian tulis di kaca mobil mantan kalian.
Yang jelas jangan pernah menulis dihati dan perasaan kalian, sebab hati dan perasaan kalian, bukan untuk menulis komentar, tapi hati kalian hanya untuk dimiliki oleh orang yang tepat.
Gunakan #AntiKom dalam komen kalian.
Video full bisa ditonton di link:
Like, 👍, kalau kalian suka.
Share ke grup arisan kalian,donate jika kalian gak suka. 😂✌
biar makin banyak orang yg faham akan bahaya laten komunis.
Video kali ini Mimin persembahkan untuk kalian yg #AntiKom .
Berkat pertolongan Allah, serta donasi dari Hamba Allah, akhirnya Mimin bisa mengupload video ini.
🙏
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Peristiwa kelam G30S/PKI tidak lepas dari berbagai kejadian yg mengawalinya, beberapa gerakan permulaan telah dirancang oleh PKI baik secara politik maupun militer.
Bermula dari isu memburuknya kesehatan Presiden Soekarno, memicu kekhawatiran PKI akan peralihan tampuk pimpinan negara.Kekhawatiran yg menyulut PKI utk mempercepat proses cita2 revolusinya, dimana sebagai penganut ideologi komunisme, PKI sangat antipati trhdp ideologi lainnya.
Bagi PKI, komunisme adalah harga mati, tidak ada ideologi lain yg diakuinya, termasuk Pancasila. Menurut PKI, Pancasila hanyalah alat pemersatu bangsa. Alat yg expired jika persatuan bangsa Indonesia telah tercapai, dan saat itu PKI mengangap bangsa Indonesia telah bersatu.
Begitu gencarnya para loyalis komunis menutupi fakta tentang G30S/PKI, mengaburkan fakta sejarah.
Distorsi sejarah pun terjadi sejak era reformasi, dimana kaum komunis menolak disebut pengkhianat setelah melancarkan kudeta berdarah.
Banyak teori konspirasi mereka sebarkan untuk menutupi fakta kekejaman PKI, dari menuduh Mayjen Soeharto sebagai dalang dibalik G30S/PKI, hingga memfitnah Soekarno sebagai aktor intelektual penggagas G30S/PKI.
Dan secara ngawur memposisikan tokoh2 PKI sebagai pahlawan.
Bermodalkan beberapa buku yg bersumber dari keterangan para mantan tapol/napol serta anak cucu PKI, kaum komunis ingin menempatkan PKI sebagai 'korban', sementara pemerintah beserta Ummat muslim ultranasilonalis sebagai pelaku kejahatan HAM lantaran menumpas pemberontakan PKI.
Terdapat fakta tersembunyi tentang peristiwa G30S/PKI yg hingga kini jarang terpublikasi,terlebih lagi di era reformasi ini.Dimana panggung sejarah kebanyakan diberikan kepada loyalis komunis atau anak cucu PKI.
Pemutarbalikkan sejarah pun terjadi
Saking derasnya informasi dari anak cucu PKI, membuat fakta sejarah tertutupi. Sehingga generasi penerus kita yg tak mengerti, sering tertipu oleh halusinasi yg disebarkan oleh loyalis PKI.
Menjadikan pemberontak sebagai korban, berduyun-duyun ikutan membela para bajingan.
Disini Mimin hadir, meluruskan sejarah yg terombang-ambing. Mengembalikan kedudukan para pemeran sesuai fakta keadaan.
Di utas ini akan Mimin sampaikan, bagian terpenting dalam sejarah, yaitu:
TAWAR MENAWAR DI TENGAH PRAHARA.
Tubuh kekarnya mampu menutupi sorot mata yg sayu, terlihat sangar namun sejatinya mentalnya pengecut.
Bodoh, namun sok pintar.
Tapi mungkin di dunia ini dia satu2nya Letkol yg memiliki wakil berpangkat Brigjen.
Letkol UntungUntung Syamsuri.
Cahaya mentari pagi itu terasa tak terlalu hangat,seperti biasa warga Ibukota bersiap memulai aktivitasnya.
Tepat pukul 07:00 di hari pertama bulan Oktober tahun 1965, RRI menyiarkan 2 berita penting.
Yg pertama adalah pengumuman telah terjadinya sebuah gerakan di internal TNI AD
Gerakan itu menamai dirinya sebagai G30S, sebuah gerakan yg membuat nama Letkol Untung menjadi dikenal oleh masyarakat luas.
Ya, dalam pengumumannya, G30S menegaskan bahwa gerakan tersebut dipimpin oleh Letkol Untung, komandan pasukan Cakrabhirawa.
Namanya senjata 'Chung', tiruan dari SKS Simonov buatan Russia.
Akibat Chou En Lai yg menjanjikan bantuan 100rb pucuk senjata ini, membuat PKI berani mengusulkan pembentukan Angkatan ke-5 yg terdiri atas kaum buruh dan tani yg dipersenjatai.
Konyolnya, stok senjata yg dijanjikan oleh RRC hanya 100rb pucuk, tapi jumlah personel yg diajukan oleh PKI adalah 15 juta orang.
Aidit gak mikir, sisanya sekitar 14,9jt orang mau dikasih senjata apa.
Akhirnya project G30S/PKI gagal total.
Tapi RRC cukup fair dalam berpolitik, dia memberikan hibah senjata dalam kerangka kerjasama dengan pemerintah RI.
Bentuk dukungan ini tidak dicantumkan dalam perjanjian hutang piutang yg harus dibayar oleh Indonesia jika gagal/kalah saat konfrontasi dengan Malaysia.
PENDETA PANCASILAIS INI SELAMATKAN SOEKARNO DARI G30S/PKI.
Kecerdasannya membawa dirinya menjadi Menteri dengan masa jabatan terlama.
Anti-komunis, pembela Soekarno.
Seorang dokter sekaligus politisi ulung.
Laksamana, dr, Johannes Leimena.
Jong Ambon ini merupakan salah satu orang kepercayaan Soekarno, tak memiliki rekam jejak di militer, namun secara alamiah memiliki insting militer yg kuat.
Dia juga sebagai negosiator ulung, menjadi bagian dalam misi diplomasi dan perundingan dengan Belanda.
Pernah menjabat menjadi Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menristek, Menko Kompartemen dan Distribusi Indonesia, yg terakhir menjadi sebagai Wakil Perdana Menteri 1 (Waperdam 1) di era Demokrasi Terpimpin.
Rasanya tak cukup space bagi Mimin untuk bisa menuliskan prestasinya.