Kasus KM-50 merupakan tragedi tewasnya enam anggota Laskar Forum Pembela Islam atau FPI pada Senin dini hari, 7 Desember 2020 lalu.
Mereka tewas ditembak oleh personel polisi di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50. Itulah sebabnya tragedi ini disebut Kasus KM 50.
Dikategorikan (unlawful killing), menurut Komisi Nasional Hak Asasi menurut Komnas HAM, pembunuhan ini terjadi di luar proses hukum oleh aparat.
Kasus ini bermula dari tidak hadirnya Rizieq Shihab saat dipanggil kepolisian untuk diperiksa. Rizieq diperiksa sebagai saksi terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan saat Pandemi Covid-19.
Polda Metro Jaya memerintahkan sejumlah personelnya untuk membuntuti Rizieq Shihab disertai surat perintah.
Perintah itu kemudian dilaksanakan oleh tujuh anggota Resmob yang dibagi menjadi 3 tim dan mereka sudah mengawasi segala aktifitas Rizieq Shihab sejak tanggal 5 Desember.
Lalu pada 6 Desember, tim melakukan pemantauan di Perumahan The Nature Mutiara Sentul di Kabupaten Bogor, di mana diketahui Habib Rizieq berada saat itu.
Menurut jaksa, menjelang tengah malam, terdapat 10 mobil iring-iringan keluar dari perumahan itu yang merupakan rombongan Habib Rizieq. Mereka menuju arah pintu Tol Sentul 2. Tetapi satu di antaranya, jenis Pajero, bergerak ke arah Bogor.
Regu pertama dan kedua kemudian membuntuti rombongan yang bergerak ke Tol Sentul. Sementara polisi lain menyusul mobil Pajero.
Namun dalam pembuntutan tersebut, mobil dari seorang polisi bernama Ismanto tertinggal dari rombongan.
Disebutkan pengejaran itu berakhir dengan baku tembak yang terjadi di Jalan Simpang Susun Karawang Barat, Jawa Barat pada Senin dini hari, 7 Desember 2020. Dua anggota laskar tewas yakni Luthfi Hakim dan Andi Oktiawan.
Pengejaran terus berlanjut hingga KM 50 tol Cikampek. Empat anggota laskar yang masih hidup kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya menggunakan satu mobil.
Jaksa menyebutkan mereka tidak diborgol. Di dalam mobil, keempatnya disebut berupaya melawan hingga polisi terpaksa menembak mereka hingga tewas. Mereka adalah Muhammad Reza, Ahmad Sofyan, Faiz Ahmad Syukur, dan Muhammad Suci Khadavi.
*Hal yang aneh dari kondisi jenazah adalah tidak hanya ada luka tembak tapi juga ada luka robek,lebam, dan seperti sudah dibakar bahkan kuku jari mereka juga dicabut.*
Menurut informasi, (cctv yang ada disekitar lokasi kejadian itu rusak).
Kasus ini begitu panjang lika-likunya untuk mendapatkan keadilan dua polisi yang ditangkap atas kejadian itu divonis bebas oleh hakim.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kembali di tahun 2015, Kamis, 26 Maret kampus Universitas Indonesia (UI) digegerkan dengan berita meninggalnya salah satu siswa teladan, Akseyna Ahad Dori. Akseyna ditemukan mengambang di sisi danau UI dengan lima buah batu besar dalam tas yang terikat di punggung.
Pada awalnya, Kepolisian Sekitar Beji menyatakan motif dibalik kematian Akseyna merupakan bunuh diri. Akan tetapi, Ayah dari Akseyna, Kolonel (sus) angkatan udara Mardoto dengan tegas menyanggah keterangan polisi.
Kejadian bermula ketika David Katz (pelaku) mampir ke Jacksonville untuk mengikuti kompetisi itu pada tahun 2018 lalu. Katz sebenarnya seorang gamer yang terkenal dan telah memenangkan Madden Bills Championship pada tahun 2017.
Syangnya, saat mengikuti kompetisi yang ini, dia klah tereliminasi dan gagal mendapatkan hadiah utama senilai 25.000 dollar AS atau sekitar Rp 365 juta (Kurs saat itu). Katz pun naik pitam dan marah-marah, dia kemudian pergi keluar dan kembali lagi tapi sambil menggenggam pistol.
Gini, Kan disini si @FairDee27 mengunakan istilah "kadrun" untuk orang yang dukung rusia. Sedangkan istilah kadrun cebong itu digunakan didalam politik untuk polarisasi,~