Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke Banten. mantan Danjen Kopassus itu mengaku punya cerita tersendiri soal wilayah yang dikenal sebagai tanah jawara itu.
Sewaktu itu, Prabowo muda bertemu dengan seorang guru yang sudah sepuh. Dalam pesannya, sang guru mengingatkan jika suatu saat Prabowo menjadi orang kuat dan besar, maka tidak boleh menyakiti rakyat kecil.
Saya banyak dapat pelajaran sebagai pendekar. Bahwa ilmu tidak boleh dipakai untuk hal tidak benar, ilmu harus dipakai untuk membela yang lemah, membela yang tidak bisa membela dirinya sendiri," kata dia.
Karena telah puluhan tahun belajar ilmu silat di tanah jawara, Prabowo mengaku setiap kali datang ke Banten, dirinya merasa berada di rumahnya sendiri.
"Tolong juga sampaikan terimakasih saya kepada seluruh masyarakat Banten yang telah memilih saya dalam pemilu presiden yang telah lewat tahun 2014 kemarin," ucap dia.
Politikus Partai Gerindra Desmon J Mahesa menyatakan kedatangan Prabowo di Banten sebagai salah satu persiapan Pilgub Banten 2017 dan Pilpres 2019 mendatang.
Karena kita perlu konsolidasi dalam rangka mempersiapkan partai ini jauh lebih rapi dan kompak dalam rangka menyongsong Pilkada 2017 dan 2018," kata Desmond di Kota Serang, (17/7/2016).
Pihaknya pun enggan berkomentar lebih lanjut terkait belum ditetapkannya pasangan cagub-cawagub Banten maupun DKI Jakarta yang akan di usung oleh Gerindra dalam pilkada.
Keinginan kita kalau ada kader yang elektoralnya bagus ya cagub, kalau gak ada wagub. Kalau gak ada, kita sadarin ini pengusung. Masih panjang waktunya," tegas politikus berkepala plontos ini.
ADA sebuah kisah unik yang disampaikan Sintong Hamonangan Panjaitan, terakhir berpangkat Letjen TNI dan menjabat Penasihat Bidang Hankam Presiden BJ Habibie.
Cerita itu mengenai Prabowo Subianto, terakhir berpangkat Letjen TNI dan kemudian menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.
Di era Orde Baru, Prabowo Subianto memiliki karir mentereng di dunia militer. Dia menjadi Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) di masa-masa rezim Soeharto.
Namun jabatan Prabowo lengser seiring runtuhnya kekuasaan sang mertua, Presiden Soeharto pada 21 Mei 1988.
Dhani Wirianata, ajudan Calon Presiden Prabowo Subianto punya cerita kecil tentang kebiasaan mantan Danjen Kopassus tersebut setiap melakukan perjalanan, termasuk perjalanan jauh menggunakan pesawat.
Prabowo selalu menanyakan tentang cokelat yang Dhani Wiriadinata selalu bisa membacanya dari tuturan ucapan yang yang disampaikan Prabowo Subianto kepada orang-orang di sekitarnya.
Sedikit orang yang tahu bahwa perkawinan Prabowo Subianto dengan Titiek Soeharto di TMII pada tanggal 8 Mei 1983, adalah berkat jasa Jenderal LB Moerdani (LBM). Prabowo yang pada tahun 1982-1985 berpangkat Walikota adalah staf khusus Menhankam/Pangab LB Moerdani.
Moerdani sudah lama mengamati Prabowo. Sejak lulus Akmil berpangkat Letda, Moerdani serius mencermati dan menilai perilaku, karakter dan kinerja Prabowo. Kesimpulannya: Luar Biasa.