Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo menceritakan pengalaman semasa dinas di militer. Pengalaman tidak terlupakan itu ketika ia menjabat Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Linud 328/Digahayu, dan berpangkat Mayor.
Sekarang nama balatyon sudah berubah menjadi Yonif Para Raider 328/Dirgahayu.
Sebelum berangkat penugasan ke Timor Timur, yang sekarang sudah merdeka menjadi Timor Leste, Prabowo mendadak dihubungi staf Presiden ke-2 RI Jenderal (Purn) Soeharto. Kala itu, Prabowo sudah menjadi menantu Soeharto, lantaran menikahi Siti Hediati Hariyadi pada 1983.
Ini saya bercerita tentang Pak Harto by the way. Jadi saya waktu itu Danyon 328 masih langsing. Ini a real story, saya ini mau berangkat tugas ke Timtim besok. Nah, terus dapat telepon dari Cendana," kata Prabowo yang bercerita di podium di depan kader Partai Gerindra.
Dikutip dari akun Instagram indonesiaadilmakmur, mendapat panggilan RI 1, Prabowo semangat datang untuk menghadap. Dia menceritakan jika suara di ujung telepon memintanya untuk bertemu dengan Soeharto di rumah pribadinya Jalan Cendana, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Mas Prabowo dipanggil Bapak, Pak Harto nanti malam jam 7 di Cendana. Siap," kata mantan Panglima Kostrad itu menceritakan percakapan tersebut.
Usai mendapat perintah itu, Prabowo seketika mengumpulkan seluruh perwira Yonif Linud 328/Digahayu. Sambil bercanda, menurut dia, seluruh jajaran perwira saat itu semangat lantaran bakal mendapat uang saku penugasan dari Presiden Soeharto.
Saya dipanggil Presiden. Wah semua semringah. Kalau dipanggil Panglima tertinggi biasanya dikasih sangu kan? Kita Mayor masih Mayor," ucap mantan Komandan Jenderal Kopassus tersebut.
Prabowo mengaku, langsung berangkat dengan semangat untuk bertemu Soeharto. Dia berangkat dari Markas Yonif Linud 328/Digahayu di Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat menuju Cendana, Jakarta Pusat. Dia pun tiba di rumah Soeharto sekitar pukul 18.55 WIB.
"Sampai itu datang tepat. Pak Harto nggak pernah terlambat. Jangan sampai terlambat. Gw tepat 7 kurang 5. Jam 7 naik ke atas ruang tv," kata Prabowo.
Di ruangan itu, kata dia, Soeharto datang dan langsung menyapanya. "Bowo mau berangkat tugas besok," ucap Soeharto yang merupakan Panglima Kostrad pertama. "Siap Pak," jawab Prabowo.
Soeharto pun menitipkan pesan kepada Prabowo tentang tiga hal yang harus dijalaninya selama masa penugasan. "Ojo lali, ojo dumeh, ojo ngoyo," kata Soeharto. Prabowo pun dengan sikap tegak menjawab, "Siap".
Selamat bertugas," kata Soeharto sambil membuat gerakan menjenggung jidat Prabowo sebagai tanda sayang. "Beliau punya kebiasaan menjenggung," ucap Prabowo yang menjabat Danyonif Linud 328/Dirgahayu pada 1987-1991.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sepenggal Cerita, Kisah Penyelamatan Prabowo Subianto Oleh Taufiq Kiemas.
MAS, tunggu saya di situ. Jangan kemana-mana. Nanti saya jemput", begitu kata Taufiq Kiemas di sambungan telepon internasional saat berbicara dengan Prabowo Subianto.
Taufiq menghubungi Prabowo, mantan Danjen Kopassus yang saat itu tengah berada di Jenewa, Swiss.
Di negara itu Prabowo tengah mengalami kesulitan. Dia seorang "stateless", tidak bisa kemana-mana, termasuk keluar dari Swiss, berhubung masa berlaku paspornya, sudah habis. Dia ingin kembali ke Indonesia.
Kisah percintaan Prabowo Subianto sedang jadi sorotan netizen Indonesia, nih. Hal ini bermula dari sebuah postingan salah seorang netizen yang mengunggah postingan saat para menteri berpose dengan pasangan masing-masing di tangga Istana Negara.
Namun, sang netizen malah “mengangkat” kesendirian Parbowo di tengah-tengah pasangan yang ada. Mengenai postingan ini, netizen beraksi bermacam-macam. Kebanyakan merasa keberatan karena hal ini telah mengekspos ranah pribadi beliau.
Cerita Prabowo tentang Anak Yatim Piatu yang Sukses Jadi Prajurit Kopassus
Di hadapan ribuan anak yatim piatu di Jagorawi Bogor, Prabowo Subianto mengenang masa lalu. Ia teringat anak yatim piatu yang sukses jadi prajurit Kopassus. Seperti apa ceritanya?
Ini cerita tentang seorang yatim piatu. Saat itu, saya masih dinas, menjadi Komandan Kopassus, dan kesatuan akan membentuk pasukan tambahan," kata Prabowo di Nusantara Polo Club (NPC), Jagorawi Golf dan Country Club, Bogor, Minggu (25/5/2014).
Plok, plok, plok! Anak-anak yatim se-Jabodetabek tepuk tangan saat Prabowo mulai bercerita.
"Kok tepuk tangan terus sih, tunggu sampai selesai ceritanya. Terlalu semangat nih," kata Prabowo.
ADA sebuah kisah unik yang disampaikan Sintong Hamonangan Panjaitan, terakhir berpangkat Letjen TNI dan menjabat Penasihat Bidang Hankam Presiden BJ Habibie.
Cerita itu mengenai Prabowo Subianto, terakhir berpangkat Letjen TNI dan kemudian menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.
Di era Orde Baru, Prabowo Subianto memiliki karir mentereng di dunia militer. Dia menjadi Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) di masa-masa rezim Soeharto.
Namun jabatan Prabowo lengser seiring runtuhnya kekuasaan sang mertua, Presiden Soeharto pada 21 Mei 1988.
Dhani Wirianata, ajudan Calon Presiden Prabowo Subianto punya cerita kecil tentang kebiasaan mantan Danjen Kopassus tersebut setiap melakukan perjalanan, termasuk perjalanan jauh menggunakan pesawat.
Prabowo selalu menanyakan tentang cokelat yang Dhani Wiriadinata selalu bisa membacanya dari tuturan ucapan yang yang disampaikan Prabowo Subianto kepada orang-orang di sekitarnya.