Jam menunjukkan pukul 11 siang, tapi tubuhku rasanya sudah begitu lelah. Ya ampun aku benar-benar sudah capek belajar ini dan itu dari pagi sampai sekarang. Ditambah lagi nanti jam 2 aku perlu menghadiri kelas, kelas fisika lagi. Hadehh
Setidaknya, pada jam istirahat (cont..)
ini, aku bisa menenangkan diriku sebentar supaya aku tidak terlalu lelah di kelas selanjutnya.
Namun, ketenanganku dirusak oleh suara tangisan seorang anak kecil. Aaaaakh, menyebalkan sekali. Eh tapi tunggu, kenapa ada anak kecil disini? Aku berusaha untuk mencari (cont..)
anak kecil itu.
"Huaaa huaaaa"
Suara tersebut makin jelas terdengar, berarti aku sudah dekat dengan anak kecil itu. Setelah beberapa menit mencari, aku menemukannya. Anak itu memiliki rambut
pirang dan memakai jaket berwarna merah. Bagaimana dia bisa ada (cont..)
Akhirnya aku diterima di salah satu kampus terbaik di Indonesia! itb! Lebih tepatnya, di STEI-K. Dengan ini, jalanku menuju pekerjaan yang kuinginkan menjadi lebih mulus. Meskipun begitu, aku masih punya masalah yang cukup besar: biaya. Aku harus mencari uang yang (cont..)
banyak untuk membiayai kuliahku.
Akhirnya, aku memutuskan untuk bekerja. Sampai pertengahan semester satu, aku berpindah-pindah tempat kerja part-time. Sampai suatu hari, ayahku merekomendasikan aku untuk mengajar anak temannya yang juga merupakan mahasiswa TPB. (cont..)
Meskipun masih menjadi mahasiswa TPB, aku sudah menguasainya dengan baik dan aku yakin dapat mengajar mereka. Apalagi, mereka bersedia membayarku mahal! Tentu saja tawaran tersebut kuterima.
Hari itu, setelah pembagian nilai UTS fidas, aku berada di kantin GKUB. Aku (cont..)
Prittt!!!!!
Peluit wasit bersuara kencang di lapangan, menandakan bahwa seluruh pemain harus menghentikan permainannya sekarang juga. Aku berguling kesakitan di tanah, aduhhh, entah sudah berapa kali kakiku mengalami kecelakaan di lapangan ini. Teman-temanku mulai (cont..)
mengelilingiku sambil memanggil seorang medik dari pinggir lapangan. Yah, mereka benar-benar bekerja dengan baik, hanya dalam beberapa menit aku sudah duduk di pinggir lapangan.
Malam ini fakultasku kebagian bertanding dengan fakultas lain sebagai bagian dari rangkaian (cont..)
acara TPB cup, dimana mahasiswa itb! tahun pertama bertanding untuk meraih gelar juara. Kebetulan, aku mendapat kesempatan untuk mewakili fakultasku dalam pertandingan basket.
Sayangnya, malam ini nampaknya aku tidak bisa bersinar, ada-ada saja memang cobaan hidup. (cont..)