Di antara begitu banyaknya booth, yang menurut kami paling unik adalah background foto Junji Ito’s Maniac yang memunculkan "efek khusus" jika difoto menggunakan blitz.
Kami juga berkesempatan menyaksikan pengumuman dan info mengenai judul anime terbaru dari Netflix yang akan segera tayang di panggung besar yang bertajuk Blue Stage.
Judul pertama yang diumumkan adalah "Ōoku: The Inner Chambers", sebuah kisah sejarah alternatif yang diangkat… twitter.com/i/web/status/1…
Berikutnya "Yakitori: Soldiers of Misfortune".
Sebuah karya SF yang diangkat dari novel karya Carlo Zen, akan tayang pada Mei mendatang. Seri ini juga akan berkolaborasi dengan Hatsune Miku.
Perihal kolaborasi, jadi cerita di Yakitori ini nantinya bakal ada AI yang bernama… twitter.com/i/web/status/1…
Berikutnya ada "Onmyouji", yang merupakan "adaptasi anime pertama" dari novel berjudul sama karya Baku Yumemakura yang menghadirkam visual tokoh pendamping utama di karya ini.
Mengenai diumumkannya Pluto, Urasawa-sensei berkata: "Sejak lama saya mengerjakan proyek ini secara rahasia, tidak bisa menceritakannya pada siapapun".
"Saya lega akhirnya bisa mengungkapkannya. Saya pertama membaca kisah aslinya (Tetsuwan Atom) di usia 5 tahun dan sejak itu… twitter.com/i/web/status/1…
Tezuka-san yang juga adalah putra dari Tezuka Osamu mengungkapkan:
"Dari pertama PLUTO terbit tepat 20 tahun berlalu sampai anime ini diumumkan, selama 20 tahun ini pun karya tersebut selalu populer, selain itu akan dirilis sebagai anime, tentu tidak salah lagi bahwa ia adalah… twitter.com/i/web/status/1…
Sementara itu, Yoko Hikasa yang memerankan Atom berkomentar:
"Pada dokumen audisi pun sebetulnya ada pesan dari Urasawa sensei, bahwa beliau pun merasakan banyak kesulitan saat menulis karya ini dan beliau juga ingin menghadapi kesulitan bersama dengan mereka yang terlibat… twitter.com/i/web/status/1…
Demikian pula Suzuki Minori yang memerankan Uran menyatakan bahwa dia pun "Menerima dokumen sepanjang 10 halaman berisikan betapa banyak waktu dan perasaan yang tercurah untuk mewujudkan karya ini, sehingga saya pun ingin menjalaninya dengan segenap jiwa dan raga!"… twitter.com/i/web/status/1…
Di panggung ini juga diumumkan poster visual pertama seri anime PLUTO yang digambar sendiri oleh Urasawa-sensei.
Beliau menambahkan "Saya sudah lama tidak menggambar (mengenai PLUTO), tapi di luar dugaan masih bisa sangat lancar saat menggambar ini".
Kurang lebih itu beberapa hal yang bisa kami share di event AnimeJapan 2023 hari pertama.
Kami juga mendapat kesempatan wawancara dengan Kenjiro Tsuda mengenai perannya di The Way of The Househusband & Kohei Obara direktur dari Anime Creative Netflix Japan mengenaik project Beat… twitter.com/i/web/status/1…
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sejak pertama kali melihat trailernya, Dungeons and Dragons sudah sukses mencuri perhatian kami berkat komposisi trailernya yang komedik tapi tetap full action.
Dan setelah kami tonton, ternyata filmnya JAUH LEBIH SERU! 😭
Buat yang belum tahu, Dungeons and Dragons adalah film yang diangkat dari game yang sudah ada sejak tahun 1970an ini.
Sebuah game fantasi dimana ada banyak karakter, faksi, monster, dan tentu saja petualangan super seru dan menegangkan.
Dari semua film yang pernah kami tonton, film Searching (2018) adalah salah satu film paling mindblowing, karena format ceritanya yang unik, tegang tapi sangat relate dengan teknologi digital.
Kaya, kok bisa ya ngeliat apps doang rasanya intens banget.
Ada yang sependapat?
Buat yang belum tahu, genre film seperti ini disebut dengan screenlife atau computer screen film, yaitu genre dimana seluruh cerita diceritakan dari satu buah layar digital, seperti layar smartphone, tablet, atau monitor komputer.
Jadi beda ya dengan found footage film.
Dari sisi penulisan script, bentuk cerita yang ditulis oleh Chaganty dan Sev Ohanian juga terbilang unik dan belum pernah ada yang bikin.
Pas bikin cerita Searching, mereka harus bikin 'format'-nya sendiri yang disebut scriptment; sebuah kombinasi antara script dan treatment.
Gembar gembor promo rating 21+ nya emang ga maen-maen. Para Betina Pengikut Iblis emang seberdarah-darah itu.
Yep, punya kekurangan dalam bercerita, syukurnya masih bisa ditambal dengan penampilan iconic Adipati Dolken dan Mawar De Jongh yang bermain "beda" dari biasanya.
Di balik plot yang masih kelihatan cukup lemah dan akting dan penampilan beberapa cast lain yang "kurang jahat", bagian teknis penunjang kebrutalan di film ini jelas patut diacungi jempol. Sukses bikin ngilu di banyak adegan.
Kalo ada yang cukup ganggu sekaligus jadi hal yang lucu dari ni film ya... freezer. Berasa kurang konsisten perihal latar waktunya.
Buat yang udah nonton pasti ngeh betapa janggalnya hal ini.