Jadi bila bumine atimu seneng yg sebabnya dari nikmat no 1, maka sikapnya;
-Sadari betul bahwa semua itu atsar dari Alloh dan untuk Alloh.
-Dan sadari, bahwa bisa saja sewaktu-waktu Alloh mngambilnya lagi.
-Bersyukurlah dan gunakan nikmat itu sbgmn mestinya.
Konslet;
"Yo pantes lah Mas, wong mondokku wis suwe, yo wajar nek aku pinter"
"Iki nek ora Aku, anak buahku, ga bakal jadi begini"
"Aku wis ngalim rapopo, kalo kamu jangan.
"Yo pantes utangku lunas, sukses sugih, hawong kerjoku, dungoku tenanan"
Konslet.
"Yo panteslah kita keluar dari keterpurukan, semua ini berkat kerja keras kita semua"
Blasss lali karo Pengeran.
Alloh yg selama ini selalu membantu, blass ora diketutno.
Koq ga wedi,
Koq ga takut sugihmu, ngalimmu, bisa saja disalap, dihilangi secara mendadak.
Sepiro sih suwene gawe wong sugih terus jadi melarat dadakan.
Cepet bangett bagi Alloh.
Loh ngono koq ga takut, malah kemplelet.
Uang yg ditumpuk, kena kasus.
Usaha yg diidamkan, kebakaran.
Ngalim yg diunggul²kan, sekali cacate dibuka Alloh, seketika lgsg terhina.
Cepet banget.
"Yo pantes lah Mas.
Tirakatku wis suwe,
Mutholaahku ngajiku tenanan,
Yo pantes lah nek aku ngalim.
Gue gitu lo, cah cerdas koq.
Kalo aku gapapa, kalo kamu jangan"
Koq sampek iso kawetu ngomong gitu didepan publik, Oo..konslet.
Kabel gedeo koq konslet, yo panggah Mati.
Maka jadilah mamqut (dimurkai Pengeran)
Knp mamqut?
Ya krn secara ga sadar itu su'ul adab yg parah, sangat menyinggung.
Kamu gak bisa tak bantu,
Apa² tak kasih, semua dariku,
trs kmu konpres ngalor-ngidul "Gue gitu lo" pdhl aku sllu mantau disebelahmu, kan minta digecek.
Lali terus konslet.
Kabel besarpun kalo konslet, yo mati lampune (Nur-nya mati).
Gede itu kelihatane tok tp nyatane konslet, yo mati
Meski kabelnya cuma serat tipis dan jaraknya jauh sekali tp klo nyambung dan ga konslet, ya lampune sllu hidup.
Begitu pula Nur dalam hatimu.
Bila bumine atimu seneng krn sebab no 2, maka sikapnya..
-Seperti no 1
-Hendaknya sllu berlindung dari afat yg tersembunyi dibalik itu.
"Ya Alloh aku koq mbok gae ngalim sugih terkenal bnyk pengikut, ini maksudnya gmn ya Alloh. Smg Engkau selamatkan aku dari afatnya nikmat"
Selalu depe-depe terus,
Selalu tadhoru',
Selalu minta perlindunganNya.
Knp hrs sllu begitu?
Ya krn manusia ga pernah tau akir ceritanya.
Saiki sugih, bisa saja besok kere ndadak.
Saiki dipuji-puji, bisa saja besok terhina.
Lah kalo Alloh pingin, siapa yg bisa nolak?
Bila bumine atimu seneng dari sebab no 3 (dipuji dan di alem wong) maka sikapnya..
-Sllu bersyukurlah atas cacat² lain yg ditutup oleh Alloh.
-Selalu depe², tadhoru', sllu takut bila Alloh mensalap (mnghilangkan scr mendadak) dan memperlihatkan cacatmu yg lain.
KESAN-KESAN.
Orang memuji itu berdasar kesan pertama kali yg ditangkap oleh perasaanya yg melihat.
Umapamane;
"Pak jokowi itu baik atau jahat?"
Bila kesan pertama kali yg ditangkap itu kebaikannya, ya perasaanmu baik jg.
Begitu sebaliknya.
Artinya apa?
Bila kesan itu baik, maka buruknya itu sedang ditutup oleh Alloh.
Bila kesan itu jahat, ternyata kebaikannya selama ini itu ga bisa nutupi kesan jahatnya.
Artine apa?
Bila cacatmu itu lg dibuka oleh Alloh, maka kebaikan²mu itu gabisa utk menutupinya.
Conto;
Apa bedanya Mie VS Cacing?
Bentuk'e hampir persis, kolet-kolet kyk cacing😃
Kalo Mie, enak lepleplep.
Kalo cacing nggilani.
Krn kesan yg kamu tangkap pertama kali pd mie itu Enak'e.
Kesan kolet² nggilani, itu sedang ditutup oleh Alloh, akire enak.
Itu kesan org memuji.
Terakhir, bila bumine atimu itu seneng tapi ga tau sebabnya.
Tiba² plong, semua serba pas, serba jembar, sprti ga ada yg dikhawatirkan, ini lebih bahaya.
Maka sikapnya yaitu 3 sikap diatas digabung, ditambai.
-Jgn buru² selebrasi
-Jgn meremehkan kemungkinan buruk yg lain.
-Jgn memaksa, ngotot.
(Piye carane agar suasana seneng ini ga hilang². Hingga nabrak² dgn segala upaya utk mempertahankannya)
Kesimpulan;
Bahasan qabt dan bast ini sangat dinamis dan lejadiane sllu berkembang, jadi yg bisa dipatok.
Tapi kurang lebih alurnya mirip² seperti bahasan yg sudah².
Tidak selalu solusi A cocok utk masalah BCD dst. Atau sebaliknya.
Intine,
Pas nikmat kepenak, ojo kemplelet.
Pas gapenak, ojo cilik ati.
Kenapa begitu?
Akan dibahas lbh menarik pd maqolah selanjutnya #Maqolah83
#Maqolah83 akan membahas hikmah² Atho' dan Man'u.
SifatNya Al-Mu'thi (Maha pemberi) dan Al-Mani' (Maha Mencegah)
Maqra';
ربما أعطاك فمنعك، وربما منعك فأعطاك
"Alloh itu bisa memberi dgn bentuk tidak memberi.
Dan Alloh bisa TIDAK memberi dgn bentuk memberi"
Aneh kan?😃
Wallohu A'lam.
Keterangan tambahan akan dikutip saja.
Ket lbh lanjut silakan rujuk 📚Ibn Abad 1/76.
Versi pdf ada di utas sematan 🙏🙏
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Dalam kesendirian, saya teringat syair tamaluq munajatnya Abu Nuwas R.A sblm beliau wafat.
Tak cari², ketemu.
"Duh Gustii..bila dosa²ku begitu bnyak, sungguh aku tahu bahwa ampunanMu begitu Agung.
Bila Engkau hnya menerima yg baik² saja,
lalu pd siapa lg para pendosa meminta?
Duh Gustii..aku bersimpuh memohon belas kasih padaMu sprti yg Engkau perintahkan,
Bila Engkau tdk berkenan, lalu pada siapa lagi yg mau berbelas kasihan.
Duh Gustii..sungguh aku tdk punya bekal apa² selain harapan dan indahnya ampunanMu.
Dan padaMu lah aku berserah diri".
Tamaluq itu levelnya sdh diatas munajat.
Tamaluq itu ibarate ngglendot.
Hampir kyk merajuk tppd kebutuhan yg primer dan ga dibuat-buat. Minta perlindungan tp dgn kata² muji dan sikap memelas.