TIP BELAJAR PEMROGRAMAN SECARA AUTODIDAK, UNTUK PEMULA
“Lulusan SMU/SMK atau tidak punya pendidikan formal IT, bisa gak sih jadi programmer?”
BISA. Kita bisa jadi programmer, software engineer, data analyst, dsb.
Simak tip-tip dari saya, lulusan SMK & programmer autodidak 👇
Disclaimer: bidang IT memang bersifat inklusif, artinya bisa dimasuki oleh siapa saja, termasuk oleh kita yg tidak memiliki pendidikan formal di bidang ini.
TETAPI, jalan yg harus ditempuh tentu berbeda, skill set-nya pun akan berbeda pula.
📌#1. Mau Jadi Apa?
Karena bidang IT begitu luas, tentukan dulu mau fokus di “sub-bidang” apa. Web, mobile, software? Ini agar kamu gak bingung harus mulai dari mana.
Di utas ini, kita akan khusus membahas tip untuk web programming/web development.
Atau kalau misalnya masih bingung, jawab pertanyaan ini:
- Apa yg ingin kamu buat?
- Apa yg paling kamu minati?
- Jika untuk menunjang kariermu saat ini, program apa yg diperlukan?
Contoh:
Kamu seorang guru & ingin membuat apps untuk belajar muridmu. Maka, belajar mobile dev.
📌#2. Pahami Bahasa Pemrograman
Apa, sih, bahasa pemrograman? Kenapa harus menggunakan bahasa pemrograman ketika membuat web?
Saya pernah menulis artikel tentang itu. Bisa baca-baca di sini:
📌#3. Roadmap yang Tepat
Untuk kamu yg bingung harus mulai belajar dari mana, bisa intip roadmap-nya di sini. Selain itu, tentu kamu harus paham proses pembuatan website, termasuk hosting dan domain.
Note:
- HTML & CSS adalah DASAR.
- Untuk web developer, saran saya belajar bahasa pemrograman Javascript dan PHP dulu.
- Belajar bahasa native (asli) dulu, baru ke framework/library supaya gak bingung.
📌#4. Nikmati Prosesnya
“Berapa lama sampai bisa jadi web programmer?”
Tiga bulan, setahun, 3 tahun, 10 tahun.
Well, setiap orang punya timeline sendiri. So, nikmati saja prosesnya. Take your time, tak perlu terburu-buru.
📌#5. Buat Sesuatu
Cara paling jitu untuk memahami sesuatu adalah dengan membuat sesuatu. Jadi, ketika sudah belajar satu topik, buatlah project dari hasil belajar itu.
Kamu bisa simpan sendiri project-nya atau pamerkan di medsos.
Dengan pamer di medsos/blog, akan membantu personal branding sehingga berguna untuk karier kamu di bidang IT ke depannya.
Bisa juga menceritakan proses pembuatan project kamu sekaligus latihan membuat case studies.
📌#6. Ikut Kursus/Bootcamp
Ikuti kursus/bootcamp agar kamu punya mentor, teman belajar, dan belajar dengan kurikulum yang runut & jelas.
Selain itu, dengan ikut bootcamp kita akan mendapat sertifikat yg bisa digunakan untuk berkarier di bidang ini.
📌#7. Progresif
Melangkahlah maju. Setelah “lulus” dari front-end, lanjut ke back-end, lanjut ke full-stack. Atau seperti saya, lanjut ke software & data engineering.
Note: poin ini opsional. Kamu bisa saja fokus & jadi ahli di satu bidang.
Poin ini juga berlaku untuk bahasa pemrograman. TIDAK ADA satu orang pun programmer yang bisa SEMUA bahasa pemrograman. Ya karena ada ratusan bahasa di luar sana.
Jadi, jika misalnya sudah paham JS, lanjut ke PHP, lanjut ke Golang, dst.
Tetapi, sekali lagi, tidak perlu belajar semuanya. Pilih bahasa yg memang RELEVAN dengan bidang pilihanmu.
📌#8. Konsisten dan Persisten
Tip terakhir dari saya adalah konsisten dan persisten. Belajar & berlatihlah secara terus-menerus. Jangan seminggu belajar, 3 tahun libur. Kagak bakalan jadi-jadi mun kitu mah. 😀
Anyway, saya sendiri butuh sekitar 4 tahun untuk jadi web developer.
Nah, untuk kamu yang minat belajar software engineering autodidak seperti saya, @pacmannai lagi bagi-bagi THR. Diskon sampai 3 JUTA! Diskon tambahan 7% kalau pakai kode referral “paclangit”
THR berlaku mulai 15-26 April 2023, ya. Di Pacmann, kita para pembelajar autodidak akan dipandu oleh mentor-mentor kawakan, dengan kurikulum yang runut, dan metode belajar yg keren. #SeekMastery
Sekian tip-tip dari saya, semoga membantu. Oh ya, kalau mau tanya-tanya, boleh di reply atau bisa DM.
Cheers,
~eL
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sebagai single parent dengan 2 orang anak, freelancer, dan punya gangguan kepribadian yang membuat saya kesulitan untuk bekerja, penghasilan saya tidak pernah stabil. Bahkan untuk sekadar makan & tempat tinggal.
So, gimana cara bertahan? Berikut beberapa cara yang saya lakukan.
Ini skala prioritas saya. Sudah nyaris 11 tahun saya mengubah gaya hidup. Prinsipnya adalah membeli seperlunya dan/atau kalau rusak.
Baju saya sedikit, begitu juga anak-anak. Peralatan makan dan semua yg ada di rumah hanya mengedepankan FUNGSI.
Begitu juga dengan hiburan dan kebutuhan tersier lainnya. Prinsip untuk kebutuhan tersier adalah, kalau kita gak mati karena tidak melakukan itu, berarti gak perlu.
Contoh: wisata, makan fancy di luar, nonton bioskop, dsj.
Untuk kamu, perempuan di dalam cermin, terima kasih karena sudah berjuang dan bertahan sekuat yang kau bisa.
Terima kasih karena tak lagi melakukan kebanalan yang sama.
Terima kasih karena meskipun langkahmu berat dan terbebat, kau tetap mencoba.
Suatu hari, kita akan mengenang tahun-tahun yang suram ini. Sekadar mengingat atau bahkan menertawakannya.
Seperti katamu, kita punya dua pilihan untuk menghadapi luka: berkubang di dalamnya atau menjadikannya tenaga.
Dan kita akan selalu memilih yang kedua, bukan?
Hari ini, seluruh cahaya dalam hidupmu padam. Kau boleh berdiam dalam gelap untuk sekadar beristirahat. Tetapi jangan pernah lupa, kau adalah api itu sendiri.
Teman-teman pasti sering melihat lowongan untuk posisi WordPress developer di LinkedIn. Tapi, apa saja, sih, tugasnya? Hal-hal apa saja yang perlu dikuasai sebelum melamar?
📌WordPress Developer Adalah ...
Sebetulnya, istilah ini cukup ambigu. Tetapi dalam konteks loker di LinkedIn tadi, WordPress developer adalah developer yg bertugas mengembangkan & mengelola situs web sebuah perusahaan. Webnya sendiri tentu saja dibangun dengan WordPress (WP).
📌 Ruang Lingkup
Full-stack. Dari front-end sampai back-end.
Tak jarang harus bisa desain juga atau setidaknya mengerti prinsip-prinsip desain.
Karena perempuan lah yang mengandung, melahirkan, dan menyusui. Karena kondisi rahim tiap perempuan berbeda. Karena kondisi psikologis tiap perempuan juga berbeda.
DAN KAMI PUNYA HAK UNTUK MEMUTUSKAN MAU PUNYA ANAK (LAGI) ATAU ENGGAK.
And FYI, urusan keputusan punya anak itu gak ada hubungannya ama feminisme, it just common sense. Saya bahkan gak yakin kalian ngerti feminisme itu apa.