Teman-teman yang baik, saat ini Remotivi sedang membutuhkan lebih banyak tenaga, mulai dari relawan/magang, partimer, hingga pekerja penuh waktu. Buat kamu yang ingin menjadi bagian dari Remotivi, simak utas ini baik-baik.
3. Social Media Strategist untuk bantu Mimin melejitkan akun Remotivi ini. Status: Fulltime (hybrid), ke kantor minimal 1 kali aja dalam seminggu. Yang penting jangan suka ketiduran.
4. Social Media Officer untuk bantu mengelola publikasi konten Remotivi. Statusnya sama dengan yang sebelumnya. Ketemu seminggu sekali biar gak ansos-ansos amat. Anak medsos kok ansos.
Dari 1 sampai 4, mana posisi yang kamu incar? Pastikan lamaran kamu sudah dikirim paling lambat 19 Mei 2023! Cara kirimnya bisa cek di tautan-tautan di atas, ya.
Cuma orang-orang stres yang menarasikan kekerasan seksual anak di bawah umur sebagai relasi suka sama suka!🤬🤯
Hubungan orang dewasa dan anak di bawah umur nggak bisa kita lihat layaknya kisah asmara konsensual antara dua orang dewasa. Hal ini disebabkan kerentanan anak di bawah umur terhadap manipulasi dan serangan psikologis. Terlebih dalam kasus ini, ada relasi kuasa yang dimanfaatkan pelaku sebagai guru terhadap korban yang merupakan muridnya sendiri.
Ini yang disebut dengan grooming ya, teman-teman. Grooming umumnya dilakukan jauh sebelum pelaku memulai kejahatannya. Tujuannya buat memperdaya, bikin ketergantungan, dan mengontrol korban dengan memanfaatkan kelemahan atau kebutuhan korban.
Baru kelar monitoring 18 media buat bongkar strategi pemerintah ketika membungkam kritik. 😵💫
Mau bahas sekarang tapi udah ngantuk. Besok ingetin, ya. Kapan pun twit ini lewat, ketik UP biar muncul terus notifnya.
Sudah bangun, nih. Astaga ramai betul 🫣. Sarapan dulu nggak, sih?
Oke karna udah ramai, kami akan mulai dari contoh respon politisi atas film Dirty Vote.
Strategi pertama, yaitu melabeli kritik publik maupun pers sebagai fitnah, kebohongan, atau berita palsu. Teknik ini bisa kita sebut sebagai falsifikasi.
Meskipun dikit-dikit bisa googling, belum tentu informasi yang mau kita cari bisa langsung ketemu. Berikut ini beberapa tips agar bisa lebih efektif memanfaatkan mesin pencari.
Ini cara buat cari informasi yang akurat dengan kata kunci
pencarian yang lebih efektif jika ingin mencari informasi berdasarkan platform yang spesifik
Remotivi bersama Narasi dan CIR memantau liputan konflik Rusia-Ukraina di kanal youtube Tribun Timur. Kami menemukan 10.401 video yang diunggah Tribun Timur dengan narasi pro Rusia yang sangat kental.
Simak utas ini untuk tau detailnya.
Dari 10 ribu lebih video yang kami kumpulkan dalam riset ini, kami menemukan bahwa 10 besar video yang paling banyak dikunjungi oleh khalayak adalah video-video yang judul dan isinya sangat pro-Rusia.
Selain dari jumlah penonton, jumlah video yang mendukung Rusia memang diproduksi lebih banyak. Narasi yang paling sering dibangun oleh Tribun Timur terhadap Rusia adalah kekuatan militer Rusia yang kuat dan sosok yang heroik.
Kalian sadar nggak, sih, drama pengejaran Bjorka itu udah ngubur narasi yang lebih penting, yaitu ngejar pertanggungjawaban PSE yang gagal jagain data kita.
Kami coba rangkum beberapa pasal yang mestinya jadi fokus Kominfo tapi (kayaknya) lupa dikerjain 👇.
Pasal 15 ayat 2 Permenkominfo 20/2016.
Kita perlu tau apakah Bjorka bisa bobol enkripsi atau memang data kita sejak awal tidak terenkripsi? Jila tidak, maka PSE tersebut terbukti melanggar.
Padal 14 ayat 1 (e) Peraturan Pemerintah 71/2019
PSE juga punya kewajiban untuk menjamin keamanan data kita dari kehilangan maupun pengungkapan yang sayangnya kini jadi data "open source".
Ada sebuah pola yang bisa kita lihat dalam liputan tentang penolakan tokoh agama di tempat-tempat tertentu.
Pertama, media akan menyorot alasan penolakan terhadap mereka dengan minim verifikasi sehingga tuduhan dan fitnah punya tempat dalam liputan ini.
Setelah terjadi percakapan sengit di media sosial, langkah kedua adalah mewadahi mereka yang tertuduh untuk melakukan klarifikasi.
Padahal, ketika jurnalis mendapat kabar "Hanan Attaki adalah seorang HTI" misalnya, jurnalis semestinya "cek verifikasi" terlebih dulu agar informasi yang dikonsumsi oleh publik itu utuh.
Dari sini kita bisa lihat ada 2 hal yang hilang dalam praktik standar jurnalisme.