Dandy Gunawan Profile picture
May 12, 2023 83 tweets 12 min read Read on X
-( Mt.LAWU Via Candi Ceto )-

Mohon Izin untuk tag & bantu Retweet :
@bacahorror @IDN_Horor @Threadhorror @Penikmathorror @qwertyping #ceritaseram
#threadhorror Image
( Ini pengalaman saya pribadi & baru pertama kalinya, untuk melihat sebuah keindahan alam yang di ciptakan oleh sang Pencipta Segalanya )

(PART 1 - Saya buat per-part saja karena sepertinya kok panjang haha )

* 06-10-2020 *

Kami Berangkat dari JEPARA pukul -+20:00 WIB,
Untuk menuju ke tujuan kami yaitu Gunung Lawu Via Candi Ceto.
Via Candi Ceto sendiri berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Untuk menuju kesana, kurang lebih dari JEPARA bisa memakan waktu 4 - 5 Jam

- Singkat Cerita -
* 07-10-2020 *

Sampai juga kami di tempat tujuan -+02:00 WIB, selesai mendapat tempat parkir kendaraan kami, dan sekalian kita juga rencananya akan beristirahat di sini saja terlebih dahulu.
karena waktu mulai pendakian, direncakan berangkat pada pagi hari nanti.
Balik ke tujuan saya menulis Thread ini - ( Saya Pribadi, lumayan bahkan bisa lebih peka dengan Hal-hal tsb. Tergantung keinginan saya sendiri yang sekarang bisa sedikit mengontrol - Pasti kalian paham karena Thread ini saya taruh di Thread Horror bukan Thread Cintacintaan )
Lanjut,

*Setelah semua bisa tidur untuk mengisi daya tubuh, agar besok bisa semangat 45 untuk mendaki dari Kaki Gunung Lawu ini*
...

,-Tiba-tiba Kondisi perut ini sudah tidak bisa di ajak Negosiasi lagi, dan setelah lihat jam tangan juga sudah hampir masuk ke Waktu Shubuh.
Kebetulan Setiap Parkiran disini sepertinya sudah menyediakan Kamar Mandi MCK masing", jadi langsung saja saya masuk ke bilik WC tsb.
^Cklek..^
Baru saja buka - tutup pintu, sudah disambut sama bau kembang yang familiar dalam tema horror. " Kembang Melati "
ya karena sudah terbiasa dengan bau tsb. Jadi untuk saat ini saya abaikan terlebih dahulu.
Tapi jujur, bau yang digunung ternyata lebih wangi dan pasti tambah merinding juga karena ditemani dinginnya dataran tinggi ini. ( Maklum saya di JEPARA jadi anak Pantai ).
Setelah selesai dengan panggilan Alam, saat balik ternyata ada temen saya juga yang sudah bangun dan mulai prepare beberapa barang.
" Yok Sholat.. "
Ucap teman baru saya, sebut saja namanya Teguh
Oh iya, Jumlah kami sesuai dengan Cover Thread ini ya, karena itu memang photo kami ber-6 ( 5 Cowo & 1 Cewe )

" Yok mas, Watis men banyune sumpah.. "

Jadi kami ber-4 jalan keluar parkiran, untuk mencari tempat beribadah yang masih muat untuk berjamaah.
dan yg 2 orang lagi masih diparkiran untuk gantian menjaga barang" bawaan kami.

Setelah selesai menjalankan kewajiban kami, kembalilah kami ke parkiran untuk prepare semuanya. ( Mandi, sarapan, dll )
* Wes kabeh mas, aman ? " ucapku pada seorang yang pikirku dia itu ^Leadar^ dalam Team pendakian ini
( Saya NewBie dan saya teman kerja dari si cewe yg ikut pendakian ini, dan mereka ber-5 yang sudah sering mendaki beberapa gunung di pulau jawa ini )
" Uwes dan, Aman. Gantian jogo sek yo. Aku tak Sholat sek mbek Kisbul " ucap Leader kami, dan sebut saja namanya Ulum dan teman satunya lagi yang namanya Kisbul.
Setelah semua sudah siap, kita naik lah dijalanan Beraspal yang menanjak untuk menuju ke tempat berkumpulnya para Pendaki. Dan siap berdoa bersama untuk keselamatan Berangkat dan Pulang kami di Gunung Lawu ini.
Kami mulai Tracking pukul -+08:30 WIB.

Ceritanya pertama kali nih saya nge-Tracking Gunung, kalau Via Candi Ceto nih. Pertama masuk mestinya langsung disuguhkan Bangunan pada peradaban jaman dahulu, ^Candi Ketek (kera) ^ namanya.
Untuk waktu pagi sih menurutku aman" saja lewat sini, Biarpun pastinya ada perasaan yang berasa seperti di tonton puluhan, bahkan sampai ratusan orang. Menurutku masih ke warga pribumi biasa, dengan khas baju jaman dulunya tsb.
( Entah Terserah kalian yang tidak percaya ).
Tapi hal itu ya dalam penglihatan saya, tetap aman lah. Normal manusia kan hanya malam yang Auranya itu beda.

,- singkatnya, sesampai di Pos 1 ^Mbah Branti^ dan Pos 2 ^Brak seng^. Kondisi masih aman sih, cuma sedikit ngos" an,
karena setiap hari badan ini lebih sering duduk di depan komputer, tanpa tau entah diluar kantor itu pagi, siang, malam, hujan, panas, badai.

,-Nah sampai di Pos 3 nih yang namanya kalau ga salah ^Cemoro Dowo^ biasa disebut pula Pos Air.
Kabut turun tuh, kaya asep kebakaran. karena saya sendiri belom pernah lihat kabut sebanyak ini, bingung kan.
" Kabut e sek ngene, opo gak bahaya iki kak?. Gerimes podowae kih" Tanyaku pada teman kerjaku yang cewe.
" gak popo, iki ogak gerimis. cuman Embun " jawabnya.

Yasudah, kondisi juga sudah mulai terasa capek. kita rencana untuk istirahat sebentar di pos ini, untuk Sholat Jamak Taqdim Dzuhur dan Ashar, dan juga tak lupa untuk Mengisi ulang lagi persediaan air kami.
Waktu ambil air wudhu nih, untuk yang pernah kesana saja. Kalian tuh pernah lihat gak sih pada aliran buangan air, yang dari pipa kecil itu buangnya kemana?
nah karena penasaran, dan sekalian nunggu antrian buanyak banget dari pengunjung, yang sedang antri untuk menggunakan air.
saya lihat kan aliran air yg kebawah, dari aliran air buangan yang entah itu selesai dipakai untuk banyak kegunaan. disitu ada orang kecil tapi bukan anak kecil sih, lebih ke kayak ( maaf ) orang cebol yang sepertinya tidak pakai busana sama sekali, dan mereka mainin air itu.
Astagfirullah!
" Biarin aja mas " ada pendaki lain loh yang lihat. " Iya mas, cuma kaget saja " jawabku. Kaget lah, ada orang juga yang bisa lihat dan pikirku. baru aja siang hari dan sampe sini kok malah sudah dapat lihat kaya gini. apalagi nanti yang diatas sana
,dan katanya malam hari baru sampai pos 5-6. Pos yang biasa digunakan banyak pendaki untuk beristirahat.
- Selesai Shalat, makan nih nyemil sebentar sama yang lain. kabut makin banyak nih dari atas.
Banyak orang, banyak sekali waktu itu para pendaki yg istirahat juga, sekalian nunggu kondisi yang memungkinkan untuk lanjut.
.
Setelah Kondisi memungkinkan, Tracking lagi lah kita menuju ke pos 4. Seharusnya banyak sekali sih posisi rasa ujung mata ini melihat banyak hal" tsb.
Tapi mungkin bakalan lebih panjang saya nulis nantinya. jadi yang biasa" aja atau hanya sliweran. Tidak usah saya ceritakan ya.
.
Nah waktu sampai di Pos 4 nih, Bibir pecah", mata berkunang", kepala muter".
entah mungkin karena katanya setiap kita semakin naik, semakin tipis juga Oksigen yang kita hirup.
Mungkin Alasan Tsb. Badan serasa capek sekali.
untung Leader kami tau kondisi setiap anggota.
jadi setiap tau ada yang capek. sudah break aja dulu.
padahal seingetku waktu itu langit sudah mulai memerah jingga. Tandanya waktu sudah hampir masuk ke malam.
" Rapopo istirahat sek, penting aman, jogo konsentrasi " ucapnya.
Kondisi saat itu tinggal rombongan kita sendiri. hampir kita istirahat 10 menitan tidak ada rombongan pendaki lain, jadi hanya suara obrolan kami dan binaang malam yang kami dengar.
..
Dan Waktu sore ke Malam ( Surop ) sudah muali datang. :)
Seingat saya, Post 4 ^Penggik^ ada tanjakan yang berkelok?
kan kita naik ke kiri kan ya. jadi otomatis kanan kami kan jurang ? ya intinya di situ ada Pohon gede banget tuh. Mungkin Pohon Kapuk ( Randu ) ya?
kita istirahat di sekitar pohon itu, tapi bagian atas nih ya. Jadi kita sender nih duduk dijalur pendaki dan hadap jurang dan juga hadap pohon tsb tapi yang bagian atas. Faham kan?
^Krincing^,, 1 sampai 2x saya denger jelas nih. saya inget waktu di bawah ada beberapa yg memakai lonceng di Carriernya.
Ya sebelumnya aku baca" tentang tracking. memang perlu juga alat seperti itu entah lonceng atau peluit.
Agar memudahkan pencarian ( Amit" ) kalau saat kita kesasar.
,-
Aku diem nih, tapi ngomong sendiri dalam hati " Alhamdulillah rame meneh, ono liane pendaki" , Lah setelah ditunggu 10 menitan tadi bahkan lebih malah karena kan gak baik kita beraktifitas waktu ( Surop ).
jadi kami buat istirahat saja untuk sedikit memulihkan tenaga.
" Yok, digas meneh. kurang sediluk koyone wes ameh tekan " ucap si Leader.
.. Setelah lanjut keatas lagi, dan saat sampai Pos 5 ^Bulak peperangan^
Seingetku lewat pohon besar yang sudh tumbang, dan kita harus melewatinya. Tidak bisa dengan cara memutarinya karena kiri kanan rumput tinggi" dan memang bukan jalur untuk dilewati.
Setelah melewati pohon tsb. Jelas sekali pada bagian dalam hutan ada beberapa bahkan puluhan. Kain putih lusuh berdiri tegap tanpa tanda muka yang baik"saja. Hancur dan cuma meinggalkan mata merah yang kelopak matanya sudah hilang dan terlihat seperti mau keluar dari tempatnya.
"Ono opo dan, Aman?" Teguh tanya pada saya
"Lumayan mas, wes arep tekan yo mas koyone" jawabku.
" Sabar, sedelok engkas tekan."
,-
Lanjut jalan, dan Alhamdulillah kita sampai di Pos 5 ^Gupak Menjangan^
- Part 2 -

~Terimakasih untuk kalian semua yang sudah membaca Thread saya ini, maaf sebelumnya kalau kalimat dan tata bahasa saya yang kurang bagus. Untuk kedepannya semoga akan lebih baik lagi.

Yok Lanjut,

^ Pos 5 - Bulak Peperangan^
Maaf ternyata Bulak peperangan dulu gaes,
Sampailah kami pada Pos 5 `Bulak peperangan`.

"Alhamdulillah iso ngelempengke gegerku iki, mugo-mugo neng nduwur aman, tulung ojo weruh demit sek. (Alhamdulillah bisa meluruskan punggungku ini, semoga diatas aman, tolong jangan lihat setan dulu.)",
Ucap saya dalam hati.
Ternyata sesampainya kami di Pos 5 `Bulak Peperangan`, sudah banyak sekali pendaki yang sudah mendirikan tenda masing-masing.
"Iki ning Gunung opo ning pasar malem mas, rame temen. ( Ini di Gunung apa di pasar malam mas, ramai sekali.)",
Tanyaku pada Mas.Teguh,
"Iyo Dan, aku yo lagek iki munggah gunong kok sek semene akih e wonge. (Iya Dan, aku ya baru ini trekking gunung kok sampai segini banyaknya orang.)" Jawab mas.Teguh.
"Piye? Golek panggon liane wae yo. Rodo munggah meneh wae, neng kene Wes kebak. (Gimana? Cari tempat lainnya saja ya. Sedikit trekking lagi saja, disini sudah penuh.)" Ucap Leader kami mas Ulum.
"Iyo mas, ayo munggah meneh wae. (Iya mas, ayo trekking lagi saja.)" Ucap kami.
Perjalanan untuk mencari shelter yang cocok Dan nyaman untuk kita tempati pun berjalan. Kita trekking ±15menitan Dan akhirnya dapatlah shelter yang tidak terlalu ramai Dari pada yang tadi.
"Neng kene wae yo, lemah e datar tur padet. Kamot lah gawe 2 tendo. (Dinisin saja ya, tanannya datar Dan padat. Cukup kok untuk 2 tenda.)" Ucap mas.Ulum.
~Singkat cerita, kita sudah pada tenda masing". Karena kita ber-6, jadi kita bagi per-tenda ada 3 orang.
Saya sendiri 1 tenda dengan teman cewe saya Dan mas.Teguh ( Langsung tidur, karena lama menahan sakit Mag nya yg sedang kambuh.)
Dan tenda sebelah di isi sisanya.
Tak terasa perut ini kembali tidak bisa dikondisikan lagi Dan waktu sekarang sudah masuk tengah malam. Langsung saja refleks buka resleting tenda, dan ternyata Masih ada mas.Kisbul sendirian, dengan sebatang rokoknya yang menemani untuk memasak Nasi.
"Mas, wetenge rak iso dikondisikan iki pie, tapi rak Wani blas aku neng panggon ngene iki. ( Mas, perutnya tidak bisa dikondisikan ini gimana, tapi gaberani sama sekali aku ditempat seperti ini.)" Tanyaku pada mas.Kisbul
"Haha, jikuk watu teros di saki sek. Wangger neng Kono sek koyone sepi. (Haha, ambil batu taruh di taruh saku dulu. Kesana dulu sepertinya sepi.) Balasnya.
Sampailah saya ketempat yang rumput keringnya lumayan tinggi dan sekalian untuk mengambil sebuah batu kecil,
untuk saya taruh di saku celana saya.
Dan ajaibnya, memang langsung hilang seketika mules ini, tapi sepertinya karena rasa takut saya, kondisi sekarang hanya mendengar suara hewan hutan saja Dan dinginnya angin malam disini.
Balik lah saya ke shelter tadi, tapi sebelum melangkah untuk balik. Tercium lah bau seperti kemarin. Benar saja, "Mambu Melati c*k, Mambune ditambahi karo mambu godong pandan.
Rak beres iki neng kene. ( Bau Melati c*k, baunya ditambahi dengan bau daun pandan. Gak beres ini disini.) Ucapku sambil melangkah perlahan.
Dan benar saja, saya mendengar ada yang suara gerangan seperti mendengkur.
"ggrrrr....!!! Ggrrr.... !!!" Gak mungkin lah ada orang tidur disini da mendengkur, disini sepi. Hanya ada rerumputan yang sedikit tinggi Dan tanpa ada yang mendirikan tenda disini.
Tapi benar, saat kondisi sepi Dan kita gugup karena ada venomena seperti ini. Otomatis badan ini yang awalnya normal-normal saja. Tiba-tiba mati rasa Dan gak bisa bergerak.
" Astagfirullah,, Astagfirullah,, niatku apik neng kene. Aku golek pangan dewe, kuwe golek pangan dewe. Gusti Allah ngancani awakku!!. ( Astagfirullah,, Astagfirullah,, niatku baiki disini. Aku cari makan sendiri, kamu cari makan sendiri. Allah menemaniku!!.)
Dan badan ini pun bisa bergerak dengan Normal, dengan sedikit lari kecil agar tidak terlalu mencolok untuk pendaki lainnya. Sampailah saya ke tenda,
"kok sek suwi?, Sido ngising Tah awakmu?. ( Kok sampai lama?, Jadi BAB ya dirimu?.) Tanya mas.Kisbul.
"Iyo mas, Lego wisan. Tak mlebu yo. ( Iya mas, Lega sudah. Saya masuk ya.)" Balasku singkat.

Jujur, setelah kejadian tadi. Perasaan ini jadi gelisah Dan tidak nyaman. Mau di hilangkanpun sepertinya susah untuk saat ini,
sampai gak kerasa waktu sudah menunjukkan ±pukul 03:00 WIB, banyak suara langkah kaki para pendaki untuk summit ke puncak Gunung ini.

Tapi kondisi teman yang lain Masih tidur, pikirku mungkin kita agak nanti.
Soalnya sampai sini saja baru beberapa jam yang lalu,
,- Singkat cerita, dibangunkan lah saya sama temen cewe saya. ± waktu itu pukul 04:30 WIB.
"Dan, aku kudu pip*s o, kancani yok. ( Dan, aku mau pip*s, temenin yuk.)" Ucap temen ceweku.
"Hah? Waduh, yawis lah yok, gak apek di tahan. ( Hah? Waduh, yasudah lah yuk, gak baik di tahan.) Jawabku.

Pikirku semoga gak ada kejadian tadi lagi, gentle lah sama cewek nanti ketemu gituan saya lari duluan.
Yah semoga aman terkendali nanti.
Saya arahin jadinya ke tempat yang bukan tadi. Jadi lebih sedikit jauh Dari shelter, tapi sepertinya lebih mending an.
"Ono wet cilik, Rono cedak Kono wae. Iki ngombe di gowo, gawe ngresiki. ( Ada pohon kecil, sana deket situ saja. Ini minuman dibawa, buat bersihin.) Ucapku.
Tak berhentinya saya berdoa agar disini aman tanpa gangguan entah buat saya atau teman saya itu.

"Uwes Dan aku, kuwe he e Tah ogak? Sisan Kono, tak enteni kene. (Sudah Dan, kamu iya apa enggak? Sekalian sana, tatunggu disini.) Ucapnya menawarkan padaku.
"Yawes sek, nteni yo. ( Yasudah bentar, tunggu ya.)
Setelah selesai pip*s dan balik dari pohon kecil tadi, Betapa terkejutnya saya melihat sosok dibelakang temen saya. Sontak posisi saya langsung diem lagi di hadapan temen cewek saya.
"Ngopo kuwe mandek?. ( Kenapa kamu berhenti?.)" tanyanya dengan nada sedikit kaget.
"Kuwe ngerti ono opo ning burimu iku? Neng duwur cedak we-wet Kono?. ( Kamu Tahu ada apa di belakangmu itu? Di atas dekat sama pohon-pohon sana?.)
"Huuss!!, emoh aku. Mengko wae ceritone pas wes mudun neng basecamp, ojo neng kene. ( Huuss!!, gak mau akau, Nanti saja ceritanya saat sudah turun di basecamp, jangan disini.)" Balasnya, mungkin dia juga merasakannya.
dan jika kalian mau tahu, apa yang saya lihat tadi sepertinya adalah Sosok yang mendengkur saat pertama kali saya keluar tadi.
Jadi pertama-tama saya lihat, di antara beberapa banyak pohon pinus dibagian atas,
ada 1 pohon tumbang tapi semakin lama dia semakin besar dan memamerkan mata merah yang sangat menyala. ( kalau yang sudah pernah disana mesti tau gimana posisi Jalur Gupak Menjangan.)
Untung juga saat itu temen cewek saya langsung menyadari saya, yang terdiam dan langsung bertanya kepada saya dengan nada sedikit keras, Alhasil saya terlepas dari mati rasa kedua kalinya.
,- setelah sampai di tenda, ternyata semua sudah bangun dan bersiap untuk melaksanakan Kewajiban kami, Shalat Shubuh.
Biarpun disini tidak akan terdengar suara Adzan dari perkampungan Warga, kami hanya memantapkan niat untuk beribadah menghadapNya dengan arah dan waktu yang sudah kami sepakati bersama.
"Alhamdulillah, teseh diparingi saget nglakoni ibadah sholat shubuhdino iki. ( Alhamdulillah, masih diberi bisa menjalankan sholat shubuh hari ini.)"
Ucap syukur saya kepada sang Pencipta segalaNya.
,-Singkat cerita,

Waktu sudah menunjukkan pukul 06:30, kami pun berangkat menuju ke puncak Gunung.Lawu ini. biar tidak dapat sunrise yang seperti Postingan di beberapa sosial Media sekarang. Tapi saya sudah merasa bersyukur bisa sampai dan selamat sampai sekarang.
"Wes Ayok dilanjutke perjalanane meneh, ben mengko wektu balik mudon. Ojo sampe ketemu wektu bengi meneh koyo nde wingi. ( Sudah ayo dilanjutkan perjalanannya lagi, biar nanti saat kembali turun. Jangan sampai bertemu waktu malam lagi seperti kemarin.)" Ucap Leader kami.
,- Singkatnya sampailah kami ke `Gupak Menjangan`.
"MasyaAllah kalian akan melewati salah satu savana yang paling memesona di bumi Indonesia ini, Luas sekali. Ringan sekali rasanya mata ini setelah melihat pemandangan langsung seperti ini."
seingat saya, sebelum kami menaiki tanjakan, ada sebuah kiasan atau untuk mengenang pendaki yang hilang, pasti kalian sudah tau kejadian tsb.
( Ada gak kira" di sekitar situ? ) Jika kalian bertanya seperti itu, Jawab saya. ( Tidak. ) disana tenang, senyap, damai pokoknya.
(Maaf sebelumnya kalau saya salah atau membolak balikkan mana dulu yang dilalui, karena kejadian ini sudah hampir 2 tahun yang lalu saya lakukan.)

Lanjut,
Perjalanan kali ini adalah, dari Gupak Menjangan menuju Ke Pasar dieng, atau saya tidak salah dengar bisa disebut juga `Pasar Setannya Gunung Lawu`
di Setiap perjalanan dari Gupak Menjangan ke Pasar Dieng, saya takjub akan keindahan Alam yang indah ini, biarpun waktu sudah menunjukkan pukul 09:00 ( karena kami banyak istirahat dan membuat jejak Photo pada kamera dan ponsel kami masing-masing.)
Jika sepanjang Bulak Peperangan hingga Gupak Menjangan, pohon yang mendominasi diantara sabana yang luas adalah Pinus, di Pasar Dieng ini pohon yang ada adalah pohon Cantigi, bahkan kalian juga bisa menemukan Edelweiss.
Pohon-pohon pendek ini tumbuh diantara bebatuan yang memang mendominasi medan ini. Jarak tempuh Pasar Dieng dari Gupak Menjangan sendiri kurang lebih 40-50 menit saja.
untuk posisi saat ini saya hanya tinggal ber-3 karena memang bagian belakang, Teman saya cewek, saya, kemudian mas.Teguh yang menjadi Sweaper kami.
kondisi saat ini tiba" muncul kabut, semakin lama semakin tebal.
Aneh, padahal tadi cuaca sangat cerah. Tapi tiba" sudah seperti cerita horror pada umumnya. Tiba-tiba kabut datang semakain banyak, hingga dapat membuat jarak penglihatan kami semakin sempit. hampir hanya 3meter kedepan tertutup kabut tsb.
" Mlaku indik wae, penting aman. Fokus, Akehi moco Sholawat yo. ( Jalan pelan saja, penting aman. Fokus, Banyakin Baca Shalawat ya.) " Ucap Mas teguh dari balakang saya.
" Iyo mas, aman. Kuwe barang kak seng fokus. ( Iya mas, aman. Kamu juga kak yang fokus.)" ucapku pada mereka.
Untuk kondisi Pasar Dieng, seingatku banyak Beberapa batu yang ditumpuk berdiri. tapi anehnya memang tidak jatuh, dan kalau tidak salah lagi. kurang lebih 10meteran dari jalur pendaki. Terlihat garis kuning Polisi masih terikat pada beberapa batu disana.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Dandy Gunawan

Dandy Gunawan Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(