Thread by @captguid

THREAD] MAHIRA DINABILA: MAHASISWI USU DITEMUKAN MENINGGAL
DENGAN TIDAK WAJAR. KEPALA SUDAH MENJADI TENGKORAK, BADAN UTUH.

#Mahiradinabila
#USU
#pembunuhan

Halo disini saya ingin menceritakan case ini, dan kemarin saya sudah bertemu dengan
kerabat mahira; adik dari ibu angkat mahira dan kuasa hukum keluarganya. Tujuan saya
membuat thread ini agar kita semua mengawal kasus ini hingga tuntas & almh. Mahira
mendapatkan keadilan.

Mahira nabila diadopsi oleh orangtua angkatnya saat berumur 4 bln, diambil dari adik ayah
angkatnya. Mahira lahir dikeluarga yg kurang beruntung dlm perekonomian, menjadi
penyebab ia di adopsi. Mahira anak ke -4 dari 5 bersaudara (kandung).

Semasa hidupnya mahira dan ibu angkatnya mendapatkan kekerasan, hingga pada thn 2016
orangtua angkatnya bercerai, mahira memilih untuk tinggal dengan ibu angkatnya di rumah yang jatuh ke tangan ibu angkatnya, sesuai dgn surat cerai dibawah ini :

Namun, thn
2020 ibu angkatnya meninggal dunia dan rumah yang ditempati jatuh ke tangan mahira atas
permintaan ibu angkatnya sendiri, tertera dalam surat warisan. Semenjak ibu angkatnya meninggal, mahira tinggal dgn keluarga ibu angkatnya selama kurang
lebih 1,5 thn.

Mahira ingin sekali berkuliah, dan lolos di Fisip USU pada thn 2022. Awal perkulihan ( september 2022) mahira memutuskan untuk
ikut dgn ayah angkatnya. Diduga
mahira dihasut untuk menjauhi keluarga ibu angkatnya, jika ingin kuliahnya dibiayai oleh ayah angkatnya.

KRONOLOGI :
Pada tanggal 3 Mei 2023, Tante Mahira pendapatkan pesan Instagram dari teman
Mahira, dimana teman kuliah mahira mencari dan menanyakan mahira dimana? Karena sudah
tidak masuk kuliah, padahal sedang ujian tengah semester.

Saat itu juga pihak keluarga
menghubungi Mahira, namun tidak aktif. Jam 11 malam, tante angkat Mahira dan keluarga
datang ke kediaman Mahira.
Saat sampai, keadaan rumah tergembok dari luar, lampu mati, dan sepeda motor terparkir dihalaman rumah.

30 menit kemudian satpam komplek datang. Om angkatnya dan satpam komplek, masuk kerumah Mahira lewat tangga dari rumah tetangganya (sudah mendapatkan izin).
Pintu hanya ditahan oleh jemuran, saat dibuka bau busuk menyengat tercium dari dlm rumahnya.

Saat itu tidak ada yg bisa berfikir jernih, tante angkatnya menghubungi keluarga yg lain. Hingga pukul 12 dini hari, ayah angkat Mahira datang bersama istrinya. Ayah angkat Mahiralah yg membuka pintu dgn paksa, semua masuk menggunakan pencahayaan seadanya di rumah yg gelap gulita

Ayah angkat Mahira menemukan Mahira tergeletak tak bernyawa dilantai, dengan kondisi tubuh utuh sudah membengkak, kepala sudah
menjadi tengkorak dan gosong terbakar, serta obat nyamuk ditangan Mahira. Diperkirakan telah meninggal
kurang lebih 10 hari yang lalu.

Dugaan polisi saat itu Mahira diduga bunuh diri, dikarenakan :
1. Tidak ada kerusakan akses menuju rumah
2. Tidak ada barang yang hilang
3. Penemuan surat yang terletak diruang tamu dengan handphone serta kunci motor

Ayah angkat Mahira menanyakan kepada om angkatnya bagaimana baiknya, dan jawabannya
otopsi, nanti suratnya diterima oleh ayah angkatnya.
Saat itu ayah angkatnya berkata “ Biarlah salah aku” seperti salah tingkah, dan pihak ayah angkat meminta untuk dikebumikan jam 1 dini hari

Cekcok terjadi antar keluarga ibu angkat mahira dengan istri ayah angkat mahira. Suasana tidak kondusif, masing - masing memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Setengah jam kemudian, ayah kandung Mahira datang menyusul.

Tanggal 4 Mei pagi, Om angkat Mahira mendapat kabar Mahira sudah dibawa ke RS Bhayangkara Medan. Sementara ayah angkat mahira, tidak ingin diotopsi jenazahnya, & hari itu juga mahira dikebumikan di Mandala, satu liang dgn kerabatnya.

Ayah kandung mahira dan keluarga angkatnya merasa ada kejanggalan pada kematian Mahira.

Berikut kejanggalan - kejanggalan yang ditemui :

(ada beberapa yg tdk dapat dipublikasikan)

1. Penemuan surat dirumah mahira yang ditemukan oleh saksi (R). Isi dari surat yang dibacakan oleh Ayah angkat dlm keadaan gelap berisi “Mahira hidup kelaparan tdk
memiliki makanan dan berniat bunuh diri”. Nyatanya, ditemukan beras dan beberapa makanan minuman di dapur Mahira.

2. Surat tersebut diduga palsu, dibuat utk memantapkan skenario Mahira bunuh diri. Tulisan dari surat tsb berbeda jauh dgn tulisan Mahira yang asli. Tulisan pada
surat seperti tulisan sambung, miring, serta kecil, bukan identik dengan tulisan remaja
sekarang -

Tulisan Mahira asli tegak lurus dan besar setiap hurufnya. Diduga surat yang ditemukan dibuat untuk mendukung opini Mahira bunuh diri.

3. Hp Mahira diduga tdk diberikan oleh ayah angkatnya kpd pihak
kepolisian. Dikarenakan di dlm Hp Mahira terdapat bukti yg menguatkan kecurangan ayah angkatnya pd thn 2020, diduga memalsukan sidik jari Mahira utk mencairkan BPJS Ketenagakerjaan ibu angkat mahira saat meninggal

4. Pihak ayah angkat Mahira menolak mayat Mahira untuk diotopsi dan meminta untuk
dikebumikan pada pukul 1 dini hari (4/5/23)

5. Jenazah Mahira gosong dibagian kepala, tidak ada rambut hanya menyisakan tengkorak, namun tubuh utuh dengan pakaian lengkap tidak terbakar. Diduga pelaku
menghilangkan jejak dengan membakar Mahira.

6. Rumah dengan keadaan terkunci diluar, jika seseorang berada di dalam semestinya kunci gembok berada di dalam juga, karena berdasarkan pemaparan tantenya, pagar rumah Mahira itu tdk bisa dijangkau dari dalam keluar, jd tidak mungkin Mahira
mengunci dari dlm jika ia dirumah.

7. Rumah dengan keadaan bersih seperti ada yang datang. Ketika rumah sudah tidak ada yang menempati ±10 hari, pasti kondisi rumah sudah berdebu dan kotor karena tidak dibersihkan.

8. Mahira pernah memberitahu bahwa, ia diminta untuk menjauhi keluarga ibu angkatnya jika ingin berkuliah, dan ikut dengan ayah angkatnya. Nyatanya, Mahira tinggal sendiri di rumah peninggalan Ibu angkatnya dan hanya diberikan uang sebesar 100 rb perbulan oleh Ayah angkatnya.

9. Sebelum bulan puasa, Mahira sudah berpuasa dgn alasan untuk mengganti puasanya, padahal ia tidak memiliki uang untuk membeli makanan lagi. Pada puasa ke -3, tante angkatnya mengajak utk berbuka bersama.

Menurut penuturan tante angkatnya, Mahira makan dengan lahap seperti tidak makan, membuat tantenya menanyakan apakah ia tdk pernah makan? bahkan berat badan mahira turun drastis semenjak pindah dari rumah keluarga ibu angkatnya.

10. Gelagat dan tingkah laku pihak ayah angkatnya yang mencurigakan. Mengetahui cara membuka gembok rumahnya, Istri ayah angkatnya tidak sengaja keceplosan membahas
pernah ke komplek diwaktu ±10 hari itu, Pihak ayah angkat Mahira pada siang hari membersihkan sekitaran tkp.

Dari pemaparan yang disampaikan oleh kerabat Mahira, saya menerka bahwa Mahira diduga meninggal dibunuh dgn keji oleh pelaku. Dari pemaparan saya sudah terlihat bayangan motif pelaku menghabisi nyawa Mahasiswi cantik tersebut, tidak jauh dengan rumah yang ditempati oleh Mahira.

Perkembangan kasus :

Saat ini pihak keluarga Mahira sudah menunjuk kuasa hukum dan membuat laporan, sudah
dikawal oleh 3 pihak yang berwewenang ; Polsek Patumba, Polrestabes Medan, dan Polda
Sumut.
Himpunan mahasiswa jurusan jg turut andil membantu case ini.

Jenazah telah diotopsi pada tanggal 15 Mei 2023 berlangsung dimakamnya, dan tinggal
menunggu hasil otopsi diperkirakan 15 hari kedepan di rilis.

Mari, kawal hasil otopsi Mahira agar kebenaran tentang kematian Mahira terlihat jelas.

Besar harapan saya serta keluarga Mahira, untuk kalian membantu mengawal case ini. Saya percaya kebeneran dan keadilan tegak dinegeri ini, hingga kita tahu siapa pelaku yg dgn kejinya menghilangkan nyawa gadis cantik ini.

Jika ada perkataaan yg kurang dimengerti dan salah, saya mohon maaf atas itu. Terimakasih atas perhatian dan kepedulian kalian, karena itu sgt membantu kami utk mengawal kasus ini🙏.

Info terbaru :
Disurat itu tertulis BAPAK KU. Sementara almarhumah ini sangat sayang dan ga pernah bilang BAPAK KU. Mahira selalu menghormati menyanyi dan memanggil dengan sebutan PAPA. Dan kami pihak keluarga meyakinkan tulisan ITU DUGAAN PALSU

Asalamualaikum salam hormat bagi kita semua 🙏

Kami selaku keluarga korban almh Mahira Dinabila sangat keberatan statement seorang OKNUM POLISI yg mengatakan seperti foto diatas tersebut dimana kami mendapatkan artikel tersebut dari website humas polri. GO. id,.

Pernyataan beliau itu mengiring opini seolah-olah tanpa proses hukum beliau tsb membuat pernyataan almh bersalah. Ini kan, seharusnya tdk keluar dari ucapan, krna beliau oknum polisi yg seharusnya MENGAYOMIN KELUARGA KORBAN, MELINDUNGI KELUATGA KORBAN, MERANGKUL KELUARGA KORBAN

DAN BELIAU JUGA BUKAN AHLI FORENSIK seharusnya oknum tersebut menyebut 'diDUGA' bukan langsung memvonis tanpa proses hukum dan beliau tersebut melanggar "Kode Etik."

Teman - teman ini ada titipan dari keluarga, mohon bantu mengkawal case ini sampai selesai teman - teman🙏.