algasa Profile picture
May 27 48 tweets 9 min read Twitter logo Read on Twitter
KU TANTANG SAMPAI BADAN TAKBERDAYA !

"MANUSIA SAJA KU LAWAN APALAGI KAU YANG HANYA SETAN, BAJ*NGAN !!!"

Bag : 2
11 Jam Kesurupan : Di Balik Pintu
Permisi izin tag untuk para suhu
@nyata74042956 @IDN_Horor @P_C_HORROR @threadhoror @bacahoror @kaskus #horor #hororindonesia Image
"Sedikit menggambarkan ruko iyan, seperti ruko kebanyakan hanya 1 petak, tapi ruko iyan ini dia menyekat rukonya agar menjadi 2 bangian, depan untuk dagang, belakang skat dari triplek untuk ruangan istirahat atau tidur, sebelum menuju dapur dan kamar mandi ada pintu
Setelah pintu langsung keruangan dapur dan kamar mandi, di bagian paling belakang antara dapur dan kamar mandi ada pintu yang sebelumnya saya foto di cerita sebelumnya"
Setelah kami berdua membuka pantek pintu tersebut, kami berdua mencoba untuk tidak memperdulikan lagi suasana yang ada saat itu, kami berdua kembali duduk, saya di posisi yang sama masih di depan pintu dapur bersender antara kasur dan lemari plastik.
Volume berita dari tv sengaja saya besarkan agar suasana sedikit bersuara, kami berdua masih mengobrol sambil bermain Hp, pandangan saya masih mengarah ke arah kamar mandi sesekali menengok ke arah luar dimana arah pintu belakang yang sudah terbuka.
SS yang masih tersisa di botol sengaja saya habiskan untuk mengalihkan pikiran.

- nih yan, abisin buruan engga enak kl ada orang liat. Tawar saya pada iyan.
- engga bakal mang itu kan tinggi pintunya. Sahut iyan
- yakali aja dia naek ke tangga, udh buru trs rapihin. Tegas saya
Ketika habis, iyan tidak langsung membereskan botol tersebut melainkan meletakkannya begitu saja.

- waaahhh berabeh nih kalo ada yang liat, sini gue yang rapihin, tegas saya pada iyan
- taro aja situ mang belakang lemari. Jawab iyan
- aaahhh berisik lu. Sahut saya
Jam di hp saya sudah menunjukkan pukul 02:45 pagi, berniat setelah adzan subuh saya pulang kerumah, di waktu yang sama saya masih melihat adiknya iyan ini masih tertidur lelap, sama sekali tidak tahu aktivitas apa saja yang kami berdua lakukan.
Masih di posisi yang sama saya duduk, merokok , melihat tv sesekali melihat Hp yang masih login kedalam game sambil mengobrol, pandangan saya semakin kuat, rasanya ada sesuatu yang berbisik menyuruh saya melihat ke arah luar dan kamar mandi.
Saya berusaha tidak sama sekali menggubris perasaan yang kala itu lewat di otak saya, berusaha fokus dengan Hp saya, tetapi sesuatu hal benar terjadi, ketika pandangan saya mengarah ke Hp sesekali melirik ke TV (posisi di atas) dan saya mencoba menoleh ke arah luar.
Benar saja..!!!
Dari sudut sebelah kiri luar, saya melihat ada yang berdiri sedang memandang satu arah ke arah saya, sempat bingung dengan apa yang saya lihat dan ingin memastikan sebenarnya apa yang berdiri di luar, dengan rasa penasaran cukup besar.
Saya mencoba memandang 10 detik lamanya, karena saya takut kalau itu orang asing yang tidak saya kenal atau orang yang membututi atau memata-matai saya, akan tetapi saya sudah memandang sekian detik lamanya sosok itu hanya diam terus memandang tepat ke arah saya.
Semakin curiga dengan apa yang saya lihat,akhirnya saya mencoba mencolek kaki iyan dengan jempol kaki saya, awal iyan tidak menggubris, senggolan ke 3 iyan baru merespon saya.

- kenapa mang ? Tanya iyan kaget
- yan, itu siapa ? Tanya saya
- mana mang ? Tanya iyan lagi
- luar yan, sebelah kiri. Jawab saya sambil berbisik dan melirik ke arah sosok yang berdiri di luar (memastikan belum pergi).
- mana si mang, engga ada siapa-siapa !! Jawab iyan penasaran.
- liat yang bener anj*ng ! Jawab saya kesal.
Kalau boleh menggambarkan.
"Sosok yang saya lihat jaraknya sekitar 3 meter dari tempat saya duduk, tegak lurus sejajar dengan saya, rambutnya melebihi bahu, berbaju putih, dengan muka yang keseluruhan hanya hitam, secara logika jika orang biasa saja seandainya dia,
Berdiri dari luar, tidak akan sampai bisa melihat ke arah dalam jika orang itu tidak menaiki satu tangga di bawah pintu belakang, akan tetapi di luar nalar, dari posisi dia berdiri itu sama sekali sedikit jauh dari tangga, karena posisi pintu yang lumayan tinggi,
Apalagi hanya pintu atasnya saja yang kami berdua buka."

Lanjut..
Iyan masih tidak melihat apa yang saya tunjukan, di pikiran saya, apakah iyan hanya berpura- pura tidak melihat? Atau sebenarnya dia memang tidak melihat?
- ayo liat berdua mang ! Seru iyan
- elu ajadah !.. jawab saya
- ayo mang gue penasaran ! Seru iyan lagi
- yaudah elu depan gue di belakang elu, pintunya kalo bisa tutup aja kali ya yan ! Jawab saya yang mulai takut tapi penasaran
- yaudah ayo mang. Jawab iyan
Kami berdua mulai berdiri, dengan posisi iyan di depan dan saya di belakang iyan dengan telapak tangan saya menempel di punggungnya iyan, iyan mulai berjalan agak miring saya mengikuti sampai menuju pintu, iyan mencoba melihat ke arah luar sambil mencoba meraih sisi pintu.
Sisi pintu sempat tidak teraih dua kali, ketiga kalinya iyan berhasil meraih sisi pintu, iyan mencoba menutup rapat pintu, setelah berhasil tertutup, kami berdua perlahan mundur untuk kembali ke tempat semula, tapi baru dua langkah pintu tiba-terbuka dengan sendirinya.
Entah..? Karena angin atau karena apa, melihat kondisi pintu yang hanya ditutup pasti bisa tertutup rapat tanpa di kunci dan cuaca malam itu sama sekali tidak ada angin, apalagi angin besar yang bisa membuat pintu terbuka.
- yan, kebuka setengah pintunya. Bisik saya pada iyan
- udah biarin mang, kita tutup pintu dapur aja. Jawab iyan
- lu ngeliat kan yan? Yakan ada yang diri kan ? Itu tadi kita deket banget engga mungkin elu engga liat. Seru saya sambil bertanya pada iyan
- iya mang, anj*ing itu
- anj*ng apaan si? Tanya saya
- iya mang kuntilanak anj*ngnya. Jawab iyan menegaskan
Mulai dari situ atmosfer ruangan ruko bertambah panas bagi saya, jantung mulai berdebar hebat, iyan yang waktu itu duduk di samping adiknya yang sedang tidur, berucap pada saya.

- yaudah mang tutup aja pintu dapurnya, iyan menyuruh saya
- engga mau yan, elu aja. Jawab saya
Pintu dapur akhirnya di tutup oleh iyan saya yang tadinya duduk mulai pindah ke atas kasur duduk di samping lemari plastik bersebelahan dengan adiknya iyan yang sedang tidur, setelah pintu di tutup tidak ada tanda-tanda pergerakan dari arah dapur maupun luar.
Akan tetapi berselang beberapa menit, saya dan iyan mendengar suara ketukan pintu dari dalam dapur. Yaaa..suara pintu dapur yang di ketuk dua kali.

- tokkk..toookk..!!!

Saya dan iyan mulai saling bertatap pandang, menelan ludah sambil mengangguk, tanda memberi kode ada apa?.
Volume Tv saya tambahkan lagi lebih besar dari sebelumnya yang sempat saya besarkan, melihat iyan mulai diam saya pun ikut diam agar suasana tidak terlalu arogan.

- coba buka pintunya mang gue penasaran.!? Bisik iyan
- jangan yan nanti aja. Jawab saya
Iyan mulai kembali diam, yang kami lakukan di dalam ruko saat itu, hanya memandangi pintu dapur, takut tiba-tiba pintu terbuka atau engsel pintu yang kemungkinan di mainkan.

Tak lama dari itu ada ketukan pintu lagi dari dalam dapur.

- toookk..tookk. suaranya agak keras
Kami berdua masih memandangi pintu.
Suara ketukan ketiga mulai muncul lagi, sekarang suaranya lebih keras dari yang pertama dan kedua, dan sekarang ketukan itu berbunyi tiga kali.

- toookkk...toookk..tooookkk

- anj'ng. Ucap saya reflek saat itu

Iyan masih diam.
Saya mulai menyalahkan sebatang rokok, mengambil nafas untuk lebih tenang, justru suara gaduh kembali terdengar dari dalam dapur. Kali ini suara seperti sendok yang di jatuhkan,

- treeeenggggg..!!!

Kami berdua hanya diam sambil melirik pintu.
Setelah suara sendok, terdengar lagi suara seperti spatula yang di adu ke penggorengan, suaranya seperti orang yang sedang menggoreng sesuatu (besi ketemu besi) suqra berikutnya ada suara sendok lagi yang jatuh.
Iyan mulai emosi ingin membuka pintu, tapi saya tahan waktu itu.
Berselang dari suara gadu itu, ada bunyi lemparan spatula disusul suara entah pqnci atau apa yang di banting, semakin mencekam malam itu, jqnting semakin kuat berdebar, ingin melakukan sesuatu tapi tidak tahu apa yang ingin kami berdua lakukan.
Emosi kami berdua mulai terpancing, pikiran mulai tidak stabil, tidak ada sama sekali dalam benak untuk kami berdua kabur atau pergi lewat pintu depan, kami hanya terus di dalam, sambil memikirkan apa yang mau kami berdua lakukan.
- udah mang awas, gue coba gue buka pintunya !? Seru iyan tegas
- wah gila lu yan ! Jawab saya

Iyan mulai berjalan ke arah pintu dapur dan membukanya, setelah di buka kami berdua terkejut melihat dapur sudah berantakan, yang lebih terkejutnya lagi.
Kami berdua melihat sosok yang berdiri di dalam dapur dekat pintu belakang. Tingginya sekitar 2 meteran, berbaju putih, rambut panjang dengan wajah pucat yang sebagian tertutup rambutnya, ketika kami berdua memperhatikan sosok itu.
Saya kaget dan reflek karena mendengar suara tertawa khas kuntilanak, suara itu terdengar beberapa kali, kami mencoba menutup kembali pintu dapur, tapi apa yang terjadi benar seperti yang ada di film-film, pintu terbuka setengah dengan sendirinya, dan sosok itu kembali tertawa.
Suara cekikikan itu amat sangat menganggu di otak saya, kembali memandangi sosok itu dan berkata.

- woiiii..anj*ng..bangs*t..gue engga takut sama elu ya anj*ing..lawan gue..manusia aja gue lawan apalagi elu yang cuma setang bangs*t..b*bi.
Sosok itu hanya tertawa, mendengar saya berteriak-teriak seperti itu, tak lama dari itu, iyan menampar pipi saya sekali,

- mang jangan ngomong gitu gobl*k. Teriak iyan
- kok lu nampar gue. Jawab saya kesal

Suasana mulai tak terkontrol, mulai gaduh dan bingung harus apalagi.
Kami hampir berkelahi akan hal itu, tapi di sisi lain kami berdua ada masalah yang entah seperti apa mengatasinya, badan saya mulai lemas, saya meminta iyan untuk menduduki tubuh saya, alasannya supaya setan itu tidak masuk ke dalam tubuh saya.
Saya mencoba untuk rebahan di kasur samping adiknya iyan, dengan posisi tengkurap punggung saya mulai di duduki iyan, iyan yang saat itu menduduki tubuh saya dengan arah mengarah kehadapan dapur.

- masih ada dia yan ? Tanya saya
- engga tau mang ?! Jawab iyan
Sosok itu sepertinya sempat menghilang, tak lama saya bertanya seperti itu, ada suara cekikikan dari atas kepala saya,

- suara apaan itu yan ? Tanya saya
- TV kali mang. Jawab iyan ngawur

Tak lama suara itu terdengar lagi dari arah atas Tv.
Iyan bangun dan menyuruh saya untuk bangun, iyan menyuruh saya untuk membuka seluruh pakaian, yang mitosnya jika yelanjang bulat katanya hantu akan takut terutama kuntilanak, sayapun tidak mengiyakan ajakan iyan,

- mang bangun, kita telanjang aja ayo buruan mang. Ajak iyan
- engga mau gue yan elu aja, gue males liat mukanya !! Jawab saya
- yaudah mang ngaji aja kalo gitu. Ajak iyan pada saya

Iyan akhirnya mencoba membaca surat yasin, tetapi entah karena apa baru di ayat pertama iyan berhenti.
- yasiin. Suara iyan
- tar dulu mang bentar gue lupa terusannya. Keluh iyan yang saat itu dia lupa dengan terusan surat yasin.

Mau tertawa tapi yidak bisa, mau keamsal tapi tidak guna saat itu di tambah tingkah laku iyan yang lupa dengan surat yasin
Karena memang lupa atau tidak tahu akhirnya iyan membuka youtube dan memutar surat yasin dari youtube, setelah itu entah dari mana datangnya sosok itu tiba-tiba muncul di tempat yang sama didalam dapur. Iyan terkejut dan mula terdengar lagi suara cekikikan.
-ya allah. Suara iyan
- allahuakbar. Sambung saya

Akhirnya saya berinisiatif, mengeluarkan Hp dari saku celabmba saya, dan menyuruh iyan untuk mengambil foto, percobaan pertama gagal karena menggunakan flash.
- mang elu jangan kemana-mana tetep dudukin gue pokoknya elu jangan sampe berdiri, tetep dudukin punggung gue sambil lu coba ambil foto ke arah dapur mang. Suruh saya pada iyan
- emang bisa mang ? Tanya iyan
- udah coba aja buruan gue udah engga betah! Seru saya
Iyan yang kala itu mengiyakan suruhan saya, akhirnya iyan mencoba memfoto dan memvideokan moment tersebut sambil menduduki tubuh saya. Dan inilah yang kami dapat, awalnya ada beberapa poto dan video tapi hanya 1 video yang berhasil merekam moment tereebut.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with algasa

algasa Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @algasaaa

May 26
Kata orang tua dulu jangan keluar waktu magrib banyak mitos katanya banyak demit dan hal negatif lainnya.
Salah satu mitos ini pernah nyata saya alami, cerita ini akan saya tulis dan bagikan sesuai kejadian yang pernah saya alami beberapa tahun lalu. Image
Sebelum saya melanjutkan ceritanya saya mau ucapin mohon maaf kalau tulisan cerita ini berantakan karena saya tidak pandai dalam menulis, cerita saya tulis sesuai kejadian nyata yang pernah saya alami dengan bahasa penyampaian yang mungkin seadanya
Nama tokoh dalam cerita dan tempat mungkin akan saya samarkan dengan alasan privasi, saya membagikan cerita ini tidak ada maksud apa-apa dan hanya ingin sekedar membagikan pengalaman saja.
Read 75 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(