Pada penggalian tanah proyek MRT Jakarta sedalam 5 meter di dekat Glodok-Pancoran, Kota Tua Jakarta, terungkap cerita yang terpendam sejak 300 tahun silam. Kisah sistem pipa air ”modern” hingga jalur trem. Simak selengkapnya dalam utas berikut.
Ketika pembangunan fase 2A MRT Jakarta, khususnya dari CP 203 ke CP 202 terus berproses, permukaan tanah yang dibuka sebagai hasil penyelidikan arkeologi meluas.
Ketika wilayah Kota Batavia diperluas pada zaman VOC, sistem angkutan umum mulai dikembangkan. Dibangunlah sistem kanal yang membuat kapal-kapal kecil bisa berlayar hilir mudik di dalam kota. Setelahnya dikembangkan sistem trem.
Trem tersebut awalnya adalah trem kuda, lalu berkembang menjadi trem bertenaga mesin uap, dan terakhir trem listrik yang masih beroperasi hingga masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelum melanjutkan utas tentang jejak kejayaan Jakarta, mari bergabung dalam ekosistem jurnalisme berkualitas bersama harian Kompas (Kompas.id) gunakan kode di bawah untuk mendapatkan harga spesial:
Dengan trem listrik, jalur pelayanan semakin jauh. Tidak hanya di sekitar Kota Tua ke Harmoni arah Pasar Baru, tetapi juga sampai ke Jatinegara bahkan ke Kampung Melayu.
Menurut arkeolog dari tim arkeologi yang mendampingi MRT Jakarta, Junus Satrio Atmodjo, rel-rel trem listrik itulah yang ditemukan dalam penggalian arkeologi yang mengawali proses konstruksi CP 201, CP 202, dan CP 203.
Ahli arkeologi dari Universitas Indonesia yang juga anggota tim arkeologi MRT Jakarta, Charunia Arni Listiya, menjelaskan, hasil penggalian itu yang akan diidentifikasi dan didata serta didokumentasikan.
Proyek kanal pada 1648 itu adalah mahakarya pada zamannya. Beberapa artefak terkait pembuatan kanal tersebut disimpan oleh pencinta sejarah Anhar Setjadibrata.
Arkeolog Junus Satrio Atmodjo mengatakan, jaringan pipa tersebut adalah jaringan pipa PAM pertama di Indonesia pada masa kolonial. Pembangunannya terhitung lebih awal dibandingkan pembangunan sistem penyaluran air bersih sejenis di negeri Belanda.
Keberadaan jalur trem dan jaringan pipa air minum yang ditemukan, menjadi bukti kemajuan kota dan perkembangan teknologi masa silam. Baca selengkapnya di harian Kompas (Kompas.id) di tautan berikut: #TuturVisual#AdadiKompas
Selamat pagi Sahabat Kompas. Presiden memerintahkan restrukturisasi Satuan Tugas Tindak Pidana Perdagangan Orang. Berdasarkan data BP2MI, rata-rata dua jenazah pekerja migran kembali ke Tanah Air per hari. Baca lengkapnya di harian Kompas (Kompas.id).
Berdasarkan data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, dalam tiga tahun terakhir, per hari rata-rata dua jenazah pekerja migran dikembalikan ke Tanah Air dan rata-rata empat pekerja migran pulang dalam kondisi sakit. #Polhuk#AdadiKompas
Baca berita lainnya dengan bergabung dalam ekosistem jurnalisme berkualitas bersama harian Kompas (Kompas.id) menggunakan kode di bawah ini untuk mendapatkan harga spesial:
Selamat pagi Sahabat Kompas. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 diharapkan bisa menjadi pedoman bagi semua pemangku kebijakan, baik pemerintah pusat maupun daerah. Baca selengkapnya di harian Kompas (Kompas.id).
Cita-cita Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi saat menginjak usia satu abad kerap dibayang-bayangi ketidakpastian berupa perubahan konstelasi politik dan pergantian rezim. #Ekonomi#AdadiKompas
Baca berita lainnya dengan bergabung dalam ekosistem jurnalisme berkualitas bersama harian Kompas (Kompas.id) menggunakan kode di bawah ini untuk mendapatkan harga spesial:
Harian Kompas bersama @KompasTV@KontanNews@kompascom menyajikan liputan kolaborasi 4K #SuaraTakTerdengar tentang korban pelanggaran HAM reformasi. Simak rangkaian liputannya dalam utas berikut ini.
@KompasTV@KontanNews@kompascom Keluarga korban dan korban peristiwa-peristiwa terkait reformasi 1998 tetap konsisten berusaha menjaga memori kolektif terkait pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di periode itu.
@KompasTV@KontanNews@kompascom Maria Katarina Sumarsih (71), orangtua Bernardinus Realino Norma Irmawan yang meninggal ditembak dalam Tragedi Semanggi I, lebih dari 16 tahun mencari keadilan dengan menyampaikan tuntutan dalam aksi damai setiap Kamis.
Selamat pagi Sahabat Kompas. Hari ini kami terbit 4 halaman lebih tebal dari biasanya. Kami suguhkan liputan kolaborasi 4K #SuaraTakTerdengar yang mengulas korban pelanggaran HAM reformasi. Baca selengkapnya di harian Kompas (Kompas.id).
Keluarga korban dan korban peristiwa-peristiwa terkait reformasi 1998 tetap konsisten berusaha menjaga memori kolektif terkait pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di periode itu. #Polhuk#AdadiKompas
Ibu-ibu korban berusaha sekuat tenaga bangkit dari trauma mendalam kehilangan keluarganya. Diawali dari kebutuhan mencari keadilan atas peristiwa pelanggaran HAM berat itu, mereka membentuk sistem pendukung. #Polhuk#AdadiKompas
Dalam rangka peringatan 25 tahun reformasi kali ini, #ArsipKompas akan bercerita tentang tragedi 12 Mei 1998 di mana 4 mahasiswa Trisakti tewas ditembak aparat saat unjuk rasa di kampus mereka. Simak selengkapnya di utas ini.
Krisis moneter yang melanda Asia Tenggara sejak 1997 membuat Indonesia dalam situasi perekonomian yang terburuk dalam pemerintahan Presiden Soeharto. Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS anjlok hingga 600 persen dalam waktu setahun.
Krisis moneter 1998 mengakibatkan banyak warga kehilangan mata pencarian atau terkena PHK. dalam foto ini tampak, warga tengah antre sembako yang diadakan pedagang di kios-kios Taman Sari, Jakarta Pusat. #MenolakLupa#Reformasi1998
Warga kota menjalani rutinitas di tengah sergapan bencana. Sejauh mana kota-kota siap menghadapi berbagai sergapan bencana itu? Baca Liputan Tematik Bencana Perkotaan di harian Kompas (Kompas.id) edisi Senin, 15 Mei 2023. #BencanaPerkotaan#AdadiKompas
Tanpa benar-benar disadari sebagai bencana, warga kota menjalani rutinitas di tengah sergapan polusi udara, air, tanah, berulang kali kebanjiran, juga getaran gempa yang semakin sering menyambangi.