Kasus Ruang Seksploitasi yang menggemparkan Korea Selatan pada tahun 2020, Nth Room.
Terkuak karena Tim Flame, dua mahasiswi yang sedang mempersiapkan lomba jurnalisme justru membawa mereka pada kasus mengerikan yang memperbudak lebih dari 100 korban.
A thread
Bercita-cita menjadi penulis, Bul & Dan mengambil kursus jurnalistik dan mulai menulis artikel mengenai pengambilan video ilegal.
Melihat hasil penulisan keduanya, dosen mereka kemudian menyarankan agar keduanya mengikuti kontes jurnalistik.
Merasa memiliki posisi yang cukup berbahaya, mereka pun memutuskan untuk mengikuti kompetisi itu namun tetap merahasiakan identitas mereka yang sesungguhnya.
Tim Flame (추적단볼꽃) pun dibuat sebagai nama tim mereka.
Pada Juli 2019, mereka memulai riset dengan mengetik beberapa kata seperti "kamera tersembunyi" dan "pornografi publik" di mesin pencarian pada internet.
Hanya dalam waktu kurang lebih 15 menit, Dan bisa menemukan sebuah situs bernama AVSNOOP.
Dalam website tersebut, dideskripsikan bahwa ada 8 ruangan chat di aplikasi Telegram, mereka juga memberikan cuplikan pendek video tersebut diikuti dengan nama, umur, alamat, informasi sekolah bahkan ukuran payudara dan bentuk tubuh para korban di dalam video.
Setelah dilakukan pendalaman, ternyata website ini milik Watchman dan dirinya membuat AVSNOOP untuk mempromosikan sebuah sistem ruangan chat di Telegram yang dinamakan Nth Room (N번방)
Bul & Dan memutuskan utk menyelidiki sendiri dengan masuk ke salah satu ruangan chat tersebut.
Sekitar 5 jam memantau ruangan chat, tiba-tiba saja muncul semacam misi dari salah satu anggota,
"Siapapun yang mengubah foto profil menjadi karakter anime, aku akan berikan link ke ruangan lain"
Bul & Dan pun langsung gesit mengganti foto profil mereka.
Tim Flame pun berhasil masuk ke ruangan lain dan menemukan video korban yang merupakan gadis-gadis muda. Mereka tak berbusana dan menuliskan kata "budak" di tubuh mereka.
Tak hanya dengan bolpen, bahkan terlihat mereka mengukir berbagai tulisan tak pantas dengan pisau.
Siapakah orang di balik semua ruangan chat ini? God God, sebuah username yang merupakan kreator dari ruangan chat ini. Tugasnya adalah membuat video seksploitasi sebanyak-banyaknya untuk kemudian dijual di Nth Room.
God God akan mencari korbannya lewat hashtag 'iltalgye' yang artinya keluar dari rutinitas. Sebagian orang menggunggah foto tubuhnya dengan pakaian yang 'keluar dari rutinitas' tanpa wajah di akun anonim pada aplikasi Twitter.
God God akan mengirimkan link pada mereka lewat DM.
"Fotomu telah disalahgunakan, silakan periksa tautan ini (link)"
Setelah para korban klik tautan tersebut, maka identitas dan informasi pada ponsel mereka berhasil diretas oleh God God dan pengancaman pun dimulai.
"Aku akan menyebarkan foto-foto 'iltalgye'-mu kepada Ayahmu yang nomornya 010-xxx-xxx jika kamu tidak menuruti perkataanku!"
Para korban yang ketakutan dan panik pun mengikuti perkataan God God dan menuruti permintaannya.
Bul & Dan kemudian melaporkan hal ini kepada Kepolisian Provinsi Gangwon. Tak mudah, polisi menemukan berbagai kendala mengingat fleksibilitas Telegram yang bisa dihapus dan dibuat kembali sehingga sulit untuk mengakses seluruh ruang Nth Room.
Penyidik dan Tim Flame lalu bekerjasama untuk membuat ruangan chat khusus untuk berbagi bukti dari seksploitasi Nth Room ini.
Admin di salah satu ruangan bernama Rabbit adalah pelaku yang pertama kali ditangkap lewat penyelidikan Tim Flame bersama kepolisian.
Ini karena Rabbit dengan mudahnya bercerita kehidupan pribadinya dalam chat, mulai dari lokasi, hasil tes kesehatan utk keperluan wajib militer,
umur bahkan universitasnya.
Polisi berhasil menangkapnya 2 hari setelah Tim Flame berbagi bukti screenshoot chat dengan Rabbit.
Tak lama setelahnya, Watchman yang merupakan pemilik situs AVSNOOP juga ditangkap.
Setelah penangkapan dua kaki tangannya, God God pun tak pernah terlihat lagi di ruangan chat miliknya.
Meski berita baik, tapi masih banyak pelaku lain yang aktif melakukan kejahatan di Telegram.
Terinspirasi dari sistem yang dibuat God God, Baksa (arti: Professor) membuat sistem baru yaitu Baksa Room.
Baksa akan memancing korban dengan membagikan informasi lowongan kerja di Twitter.
Baksa lalu menanggapi chat calon korbannya dengan ramah. Awalnya meminta foto diri, identitas lalu mulai meminta pose-pose khusus, memakai pakaian dalam bahkan tanpa busana.
Ketika ditolak, Baksa akan bilang, "Tenang saja, aku sudah aktifkan mode self destruct timer..
..jadi sepersekian detik fotonya akan hilang dan hanya aku yang bisa lihat"
Setelah berhasil mendapatkan foto yang diinginkan, Baksa lalu meminta korban berfoto dengan kartu identitas miliknya untuk proses pembayaran upah.
Baksa lalu menggunakan akun lain di Twitter, menggunakan trik God God.
Baksa mengirimkan link seolah-olah foto korban telah tersebar luas di internet. Dan ancamanpun terus dilontarkan agar korban takut dan mengirimkan foto dan video padanya.
Baksa menjual kontennya dengan kisaran harga 3 juta - 18 juta rupiah dalam bentuk cryptocurrency.
Semakin mahal harganya, pembeli bisa memberikan request pose atau gaya yang diinginkan dalam video.
Contohnya, memakan kotorannya sendiri atau meminum air dari toilet.
Korban seksploitasi Baksa berjumlah 74 orang, 16 diantaranya masih dibawah umur.
Hankyoreh adalah media cetak yg membantu kasus ini utk terdengar oleh publik.
Berita kasus ini dimuat di halaman pertama koran Hankyoreh kala itu, sayangnya kasus ini gagal menjadi sorotan publik.
"Kasus ini hanya dianggap sebagai kasus kekerasan biasa terhadap perempuan" - Dan
Para pelaku di ruangan Baksa Room yang membaca artikel di Hankyoreh justru senang mendapatkan publikasi.
Beberapa dari mereka bahkan mengirimkan DM kepada jurnalis Hankyoreh meminta untuk diliput juga.
Sebagai bentuk kekesalan terhadap Hankyoreh, salah satu korban Nth Room diminta untuk mengukir kata "Korban Hankyoreh nomor 1".
Ini membuat para jurnalis Hankyoreh ketakutan karena mereka juga di doxxing dan menerima ancaman dari anggota Nth Room.
Redaksi Hankyoreh dan Tim Flame merasa putus asa dan hampir menyerah karena berjuang sendirian mengungkap Nth Room ini.
Untungnya pada bulan Januari 2020, tim program televisi Y-Story yang tayang di SBS memutuskan untuk meliput kasus ini.
Produser Jeong Jaewon tertarik membahas kasus ini setelah melihat artikel di Hankyoreh dan melihat antusias masyarakat yang menginginkan kasus ini menjadi perhatian publik lewat hashtag #NthRoom di Twitter.
Setelah penayangannya, kasus ini mulai viral.
Baksa pun merasa panik karena seluruh informasinya mulai dikulik dalam acara tersebut termasuk cara pembayarannya lewat cryptocurrency.
Baksa mengirimkan salah satu korbannya untuk bunuh diri di gedung SBS pada tanggal tertentu dan memberitahu pihak Y-Story.
"Saya adalah budak Baksa, beberapa hari setelah penayangan Y-Story saya akan bunuh diri dari rooftop gedung SBS."
SBS lalu mengirimkan semua bukti pesan ini kepada kepolisian untuk dilakukan tindakan preventif.
Selain pesan, SBS juga menerima foto ini, yang kemudian menjadi satu-satunya sumber informasi tentang korban.
Kepolisian memulai penyelidikan dengan membuka semua file foto yang pernah diunggah di Baksa Room, kemudian mencocokkannya dengan ciri-ciri korban.
Beruntung, kepolisian berhasil menemukan kesamaan gelang yang dipakai korban di salah satu foto Baksa Room.
Polisi mencoba memeriksa foto itu secara seksama, mencoba memperbesar background foto itu untuk menemukan titik terang.
Beruntung, saat lemari buku di belakang korban diperbesar, ada buku dengan nama dan sekopah korban.
"SMP Nuri, Eunjeong"
Dengan sigap polisi melacak alamatnya dan melakukan pengawasan terhadap korban dan berhasil mengevakuasinya. Percobaan bunuh diri berhasil digagalkan.
Di rumahnya, polisi menemukan bekas post it yang bertuliskan "Budak Baksa" dan juga tali yang digunakan sebagai prop.
Tim kepolisian juga merencanakan penangkapan Baksa. Baksa selalu mengaku dalam Nth Room dirinya berada di Kamboja atau China.
Siapa sangka, sebuah gerbong narkoba yang sudah tertangkap mengaku menerima perintah dari k8goose, username yang selalu digunakan Baksa dalam aksinya.
Melihat adanya kesamaan, Polisi terus menggali keberadaan Baksa hingga akhirnya menemukannya di rumah orang tuanya. Baksa akhirnya ditangkap sesaat setelah bersepeda bersama Ayahnya.
"Ada yang ingin disampaikan untuk korban?"
"Terima kasih telah mengakhiri kehidupan iblis yang tak bisa kuhentikan."
Namun Baksa atau Cho Jubin terdiam saat ditanya tentang rasa penyesalan, bersalah dan tanggung jawabnya.
Tak sekalipun terlihat Baksa menundukkan kepalanya.
"Hari itu, saat melihat wajah Cho Jubin di halaman pertama koran, aku langsung menginjak korannya," kata Dan mengingat masa saat penangkapan Baksa.
Bagaimana dengan God God?
Sang kreator Nth Room ini ditangkap atas bantuan kerjasama tim Produser Y-Story, polisi dan hacker dari Red Team.
Hacker Red Team menawarkan diri secara sukarela untuk membantu melacak keberadaan God God.
Senjata makan tuan, Red Team mengirimkan link phising kepada God God...
..dan mengaku memiliki informasi penting untuk menjebak produser Y-Story.
Dengan mudahnya God God masuk ke link tersebut dan Red Team berhasil menemukan alamat IP God God di Anseong, Gyeonggi.
Meski sedikit mengalami kesulitan karena God God terus mengganti ponselnya dan hanya menggunakan jaringan wifi publik tanpa password.
Namun, kepolisian berhasil melacak keberadaan toko barang bekas milik Ayah God God.
Di sana, ditemukan barang bukti ponsel-ponsel bekas yabg digunakan God God menjalankan aksinya.
Tak lama setelahnya, God God atau Moon Hyungwook juga ditangkap dan mengakui perbuatannya
Mahkamah Agung menjatuhkan vonis hukuman 42 tahun penjara kepada Baksa pada Oktober 2021.
Dirinya terbukti memaksa 25 korban untuk merekam konten seksploitasi dari tahun 2019-2020
Mahkamah Agung menjatuhkan vonis hukuman 34 tahun kepada God God pada November 2021.
Ia terbukti memaksa sekitar 20 korhan untuk merekam konten seksploitasi dari tahun 2017-2020.
Ada 3.757 orang yang terhubung dengan Nth Room dan telah ditangkap.
Sebanyak 245 orang dari mereka telah di penjara (per Desember 2020).
Penangkapan ini tidak membuat kasus seksploitasi berhenti, bahkan saat ini video yang dibuat di Nth Toom masih dijual lewat aplikasi dark web.
Salah satu sumber utama dari thread ini adalah buku "Ketika Chat Room Menjadi Ruang Seksploitasi" yang ditulis sendiri oleh Tim Flame yaitu Bul & Dan.
Tak hanya menceritakan tentang penyelidikan Nth Room yang mereka lalukan, ada pula cerita pribadi dan persahabatan keduanya.
"Tidak penting apakah tindakan korban sesuai dengan akal sehat atau tidak. Fakta bahwa korban sudah mengalami kerugian, itulah yang lebih penting," tak hanya kutipan ini, tapi Tim Flame berkali-kali mengingatkan untuk tidak menyalahkan korban.
Buku ini mengajarkan kita bahwa perlu ada penanganan yang tepat dan pelaku harus dihukum dan korban harus tetap dilindungi.
Terima kasih untuk @penerbitharu sudah memberikan kesempatan untuk membaca buku ini dan mendalami kasus Nth Room ini.
Bukunya diterjemahkan dengan sangat baik, sangat mudah dimengerti meski bahasannya serius.
Meski ada rasa kesal saat membacanya, namun cerita Bul & Dan sepanjang menjalankan tugas sebagai tim pelacak kasus ini benar-benar menginspirasi dan menarik untuk dibaca.
Untuk teman-teman yang ingin tahu lebih detail tentang kasus Nth Room dari perspektif Tim Flame yang berani dan inspiratif, bisa membeli bukunya di sini:
Kematian paling misterius di industri musik K-POP.
Kim Sungjae ditemukan tak bernyawa dengan 28 bekas suntikan di tangan kanannya sehari setelah solo debutnya dimulai.
A thread.
Kim Sung Jae merupakan eks member grup duo DEUX yang debut di tahun 1993 bersama Lee Hyundo.
Mereka sangatlah terkenal di masa itu karena membawa genre yang terbilang baru, hiphop dan new jack swing ke Korea.
Salah satu lagu yang masih terkenal hingga saat ini bahkan pernah dicover juga oleh Jaesuk, Hyori dan Rain di acara ragam "How Do You Play" berjudul In Summer.
Pada tanggal 25 Desember 2022, seorang perempuan sebut saja A melaporkan bahwa ada mayat di lemari dalam rumah pacarnya, Lee Ki Young (31).
Mayat siapakah itu? Apakah Lee Ki Young yang membunuhnya?
A thread
Pada tanggal 25 Desember 2022 tepat di hari natal, A begitu bersemangat akan pindah dan tinggal bersama apartemen milik pacarnya di Paju.
Sembari unpack baju yang dibawanya, A baru ingat bahwa kucing-kucingnya belum diberi makan.
Kekasihnya Lee Ki Young memiliki 3 ekor kucing dan 1 ekor anjing peliharaan.
A lalu mencari makanan kucing di sekitarnya. Sebuah lemari yang pintunya diikat dengan tali menarik perhatiannya. A membuka lemari tersebut, betapa kagetnya dirinya ketika menemukan mayat di dalamnya.
Dua jasad bayi tiba-tiba ditemukan di dalam kulkas di rumah seorang expat asal Prancis di Korea Selatan.Tak ditemukan bercak darah, tanda perampokan ataupun senjata. Siapakah pelakunya?
A thread.
Veronique Fievre Courjult menikah dengan Jean Louis Courjult (40) pada tahun 1994 di Prancis dan memiliki 2 orang putra yang lahir pada tahun 1994 dan 1997. Karena mendapatkan pekerjaan, Jean sekeluarga pindah dari Prancis ke Korea Selatan pada tahun 2002.
Selama di Korea Selatan, perusahaan tempat Jean bekerja menyediakan rumah di daerah yang cukup elit. Sebuah rumah dengan tiga lantai bahkan memiliki halaman belakang. Sudah bisa kebayang ya, mereka tentu masuk ke kalangan menengah ke atas.
Cho Yuna (10), mengajukan izin ke sekolah untuk tinggal di Jeju selama sebulan bersama keluarganya, namun ditemukan tenggelam di dalam mobil di laut Selatan Jeolla.
Apakah ini kecelakaan?
A thread.
Pada tanggal 19 Mei 2022, Yuna mengajukan izin ke sekolahnya untuk belajar lewat experiential learning program di Pulau Jeju selama kurang lebih sebulan hingga tanggal 15 Juni 2022.
Di Korea sendiri, hal tersebut diperbolehkan dan tidak akan mempengaruhi absensi murid.
Sayangnya, tidak tampak kehadiran Yuna di sekolah hingga tanggal 16 Juni 2022. Pihak sekolahpun berinisiatif untuk menelepon kedua orang tua Yuna. Namun, ponsel keduanya tidak bisa dihubungi.
Menghadapi jalan buntu, pihak sekolah lalu melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian.