Gapapa kak, ga lancang kok. Justru kan malu bertanya sesat di jalan hehe😃👍
Jadi itu kan translate-an dari bahasa arab ya kak, alias kita merujuk ke dalam Al Quran dlm bagaimana Allah menyebut dirinya sendiri. Dlm bahasa arab, Allah memakai kata “Huwa” yg mana klo ditranslate-
-ke b inggris, jadinya “He”. Nah dlm bahasa arab, dhomir (to be) itu merujuk ke semua hal, baik benda mati atau hidup. Baik yg memang dia berjenis kelamin lelaki/perempuan scr “asli” atau kiasan.
Contoh : matahari dlm bahasa arab menggunakan dhomir muannats (perempuan), tp—
—matahari tdk berati berjenis kelamin perempuan kan?
Kemudian bulan dlm bhs arab menggunakan dhomir mudzakkar (laki2), tp tdk berati bulan berjenis kelamin laki2 😄
Nah penggunaan kata “Huwa” dlm menyebut Allah ini sudah dari asalnya ketika Quran turun kak. Dan kita—
—sebagai muslim tidak mungkin mengubah isi Quran karena Quran itu terjaga keasliannya. Tidak hanya Al Quran, bahkan kitab suci agama abrahamic lainnya juga menggunakan kata ganti maskulin utk penyebutan Tuhan.
Namun tidak berarti dzat Allah itu maskulin, namun semata mengikuti—
—tradisi bahasa arab dlm penggunaan dhomir.
Nah dlm bahasa arab, menurut ahli Nahwu, dhomir mudzakkar (maskulin) ini lebih ringan dr muannats (feminin) karena mudzakkar adalah asal. Mudzakkar bisa mencakup makna muannats namun tdk berlaku sebaliknya. Jd mudzakkar punya—
—kelebihan dlm keluasan makna. Karena mudzakkar adalah asal jd tak perlu tambahan utk mengetahui dia mudzakkar kecuali ada tanda2 atau sebab2 tertentu utk menjadi muannats atau memang sudah lazim diperlakukan sbg muannats 😄🙏
Wallahu a’lam.
Tambahan : Dalam bhs arab hanya ada dua kata ganti, mudzakkar atau muannats. Dan gada gender ketiga spt dlm bahasa lain (netral), jadi semua hal dlm bahasa arab pasti dikategorikan ke 2 itu saja.
Namun tdk otomatis artinya dia laki2 atau perempuan. Penggunaan dhomir—
—mudzakkar lebih luas dari muannats, jd yg tdk teridentifikasi, otomatis diklasifikasikan sbg mudzakkar selama dia tdk ada tanda2 atau sebab2 atau kelaziman utk menjadi muannats 😃🙏
Wallahu a’lam.
Kemudian kita sbg muslim meyakini Allah tidak sama dengan makhluknya yg mana kita sudah diberi jenis kelamin tertentu, entah pria atau wanita.
Jadi penggunaan kata “he” disini tidak merujuk ke Dzat Allah, namun hanya mengikuti tradisi bahasa arab dlm menyebut kata Tuhan.
Kita meyakini Allah tidak bergender apapun, pun tidak berarti penggunaan kata “He” dlm Al Quran artinya mendiskreditkan dhomir muannats “she”. Namun karena ada keterbatasan dlm bahasa, akhirnya digunakanlah “He” krn tak ada kata lain yg lebih baik.
Pada akhirnya, tak ada kata—
—yg mampu setara dengan kata Allah sesuai yg Allah wahyukan. Allah menurunkan Al Quran pun dlm bahasa arab yg mana itu bahasa yg diciptakan manusia, karena utk dipahami manusia. Bukan bahasa yg diciptakan Allah utk kalamnya sendiri😄
Hanya segini kak yg bisa kusampaikan secara singkat dan berusaha agar tidak membingungkan. Semoga bisa dipahami dgn bahasaku yg belibet ini😄🙏 kalau ada kebenaran, itu pure dari Allah semata tp jika ada kesalahan, itu dari aku dan syaiton. Mohon dimaafkan & dimaklumi kak
Wallahu a’lam bishshowaab. Semoga kakaknya selalu dijaga Allah aamiin
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Gue ngeri sekaligus sedih bgt nerima kenyataan bahwa gue dan keturunan gue nanti hidup di zaman yg tanda kiamat satu ini udah muncul. Dulu waktu sd smp gue belajar ttg ini, gue pikir gue gaakan ada di zaman itu 😔
“Miw kalo gue lagi haidh trus di hari ke-sekian tuh sisa flek coklat itu udh boleh puasa belom ya?”
Jawabannya : belom. Mau se-sedikit apapun kecoklatannya even cuma bentuk garis tipis, artinya belom suci. Dan belom boleh puasa. Jangan terburu2 ya—
Saking gamau hutang puasanya banyak 🥲👍
Gapapa kok, gue bisa relate. Bahkan gue sering utang puasa sampe 18 hari karena dapet di awal dan akhir puasa dah gitu masa haidh gue terhitung panjang. Gapapa girls, in syaa Allah jd ladang pahala 🥹🫶
Yg jadi patokan adalah apakah fleknya keluar itu masih bersambung dgn masa haidh/masih di hari2 haidh kebiasaan kita.
Kalo masih bersambung dan memang masih di hari2 haidh (misal biasa haidh 7-8 hari dan fleknya keluar di hari ke-8), maka itu masih terhitung haidh.
Gamau ngomongin kasus Mbak A yg lagi viral wara wiri di tl beberapa hari ini
Tapi kemaren sempet liat bbrp akun yg berstatement soal “pake hijab aja tetep dilecehin kok!” dan akhirnya cuma point out soal ‘cowo harus jaga hawa nafsu’ while ‘cewe bebas berpakaian apa aja”
Ini—
—cukup menggelitik sih. So, w mau bahas soal statement itu aja 😃
1. Tujuan utama berhijab dari awal memang bukan agar terjaga dari pelecehan. Tapi bentuk taat kita sebagai muslimah.
2. Yg wajib menutup aurat ga cuma cewe, cowo pun wajib. Begitupun menjaga pandangan -c-
—ga cuma cowo yg harus menjaga pandangan, tapi cewe juga. Karena baik korban ataupun pelaku kejahatan ga mandang gender.