[KAGEMA: PSK Laki-laki yang Bercinta untuk Membantu Biksu Beribadah]
Sebelum westernisasi, Jepang memiliki berbagai unsur kebudayaan masyarakat yang akhirnya "ditutup".
Salah satunya adalah Kagema, PSK laki-laki yang melayani para biksu Jepang untuk terhindar dari dosa.
🧵
Periode Edo.
1603 - 1867.
Peperangan & kekacauan seantero Jepang akibat perebutan kekuasaan samurai telah usai. Klan Tokugawa memenangkan perang & menjadi penguasa Jepang.
Saat era sebelumnya dikenal penuh darah, era sekarang telah menjadi lebih baik.
Situasi negara yang jauh lebih damai & tenteram mendorong pertumbuhan ekonomi & budaya. Orang-orang Jepang, dari kelas bawah hingga kelas atas menikmati berbagai hiburan yang ada.
Dua hiburan yang paling laku di perkotaan adalah sumo & kabuki.
Kabuki adalah seni pertunjukan Jepang yang sangat glamor: panggung mewah, kostum warna warni, kosmetik cantik, lagu berdendang, & nyanyian merdu.
Selain itu, tempat pentas kabuki mewah & memanjakan penonton dengan sajian teh serta berbagai makanan, menambah keglamoran seni ini.
Asalnya, pemain kabuki adalah perempuan. Namun, banyak pemain kabuki ini bergelut di bisnis prostitusi sehingga pemerintah Edo pun melarang pemain perempuan. Pemerintah menyebut prostitusi para pemain kabuki ini "amoral".
Akhirnya, pemain laki-laki yang merajai panggung kabuki.
Oleh karena larangan pemain perempuan, para pemain laki-laki harus berdandan & mengambil peran perempuan. Mereka disebut "onna gata".
Untuk menjadi onna gata yang pantas tampil di panggung rumit kabuki, para pemain menjadi trainee terlebih dahulu.
Para trainee ini disebut "kagema" yang secara harfiah berarti "wilayah bayangan" karena mereka belum kena sorotan lampu panggung.
Untuk mendalami karakter sebagai perempuan, para kagema yang berusia 13-17 tahun ini diharuskan berhubungan badan dengan laki-laki.
Baik perempuan maupun laki-laki yang menonton kabuki banyak yang tidak mampu menahan daya pikat para aktor kabuki & kagema yang bertalenta & cantik.
Pelanggan kagema pun bervariasi, dimulai dari para laki-laki & wanita kaya raya hingga biksu.
Namun, target pasar utama kagema ada dua: biksu & pelayan-pelayan wanita di harem shogun. Oleh karena itu, tempat yang menampung kagema biasanya terletak dekat kuil atau teater kabuki.
Ironisnya, alasan para biksu di Jepang menyewa kagema itu berbasis "menahan hawa nafsu".
Dalam ajaran Buddha Jepang, para biksu harus "menolak hawa nafsu duniawi" sehingga mereka dilarang berhubungan dengan perempuan.
Namun... tidak ada larangan eksplisit mereka dilarang berhubungan dengan laki-laki, bukan?
Hal inilah yang menjadi alasan para biksu memakai kagema.
Para pekerja harem shogun pun memerlukan hiburan. Saat mereka beberapa kali bisa meninggalkan kastil untuk mencari hiburan ke pusat kota, mereka akan ke kagema dan memesan layanan kagema.
Dalam catatan sejarah, saat melayani perempuan, kagema akan mempenetrasi.
Di sisi lain, saat melayani laki-laki, ia akan dipenetrasi & harus dari belakang. Posisi ini dianggap sebagai bentuk dominasi pelanggan laki-laki yang cenderung lebih tua daripada kagema.
Meski begitu, kagema ini dipuja-puja kecantikan & keanggunannya.
Keindahan kimononya & kuncir depannya (yang menandai usia mudanya) membuat para laki-laki dewasa tergila-gila. Glorifikasi keanggunan kagema ini pun membuat tarif mereka mahal, sekitar 20,000 yen/dua jam atau Rp2,000,000.
Sayangnya, karena homoseksualitas dilarang (meskipun seperti para biksu, orang-orang Jepang tetap bisa menemukan celah untuk berhubungan dengan laki-laki), mereka yang jatuh cinta pada kagema tidak bisa membeli kagema untuk dinikahi seperti PSK perempuan.
Pada abad 19, westernisasi mulai masuk ke Jepang. Negara Barat pun menganggap praktik prostitusi di Jepang, terutama kagema, memalukan sehingga sejarah kagema berhenti di periode Edo.
Bukan hanya kagema, prostitusi heteroseksual pun berusaha ditekan Barat.
[ANAK HASIL INCEST TERBURUK DALAM KELUARGA KERAJAAN]
ERAmania, udah tau kan incest tuh dilarang? Selain karena amoral, perkawinan sekerabat bisa ngewarisin kecacatan fisik & mental loh ke keturunan! 🤕
Berikut 8 contoh kasus anak hasil incest terburuk di keluarga kerajaan~
🧵
1. Raja Charles II Spanyol
Datang dari keluarga Habsburg yang terkenal akan perkawinan sekerabatnya, Raja Charles lahir dengan kecacatan khas keluarganya: "Rahang Habsburg".
Rahang Habsburg adalah nama lain prognathisme, alias rahang yang ukuran & bentuknya tidak proporsional.
Prognathismenya membuatnya sulit mengunyah hingga ia biasanya langsung menelan makanan, membuatnya gampang sakit perut. Ia juga selalu meneteskan air liur & gampang sakit.
Charles sendiri merupakan anak Raja Philip IV & keponakannya, Mariana dari Austria.
[WHAT'S ON THIS DAY: Pemilu Legislatif Pertama di Era Reformasi]
Setelah rakyat Indonesia memperjuangkan demokrasi, akhirnya Presiden Soeharto & jajaran legislatif yang memenangkan Pemilu 1997 bisa dicabut legitimasinya, mendorong Pemilu baru yang lebih demokratis.
Saat lengser, Soeharto menunjuk BJ Habibie sebagai Presiden Ketiga Indonesia. Merespon desakan rakyat untuk segera melakukan reformasi, Habibie mempercepat pemilu selanjutnya dari 2002 ke 1999.
Pemilu ini adalah pemilu pertama Reformasi & terakhir yang diikuti Timor Timur.
Berbagai undang-undang baru tentang partai politik terbit di masa transisi Orde Baru ke Reformasi, melahirkan 171 partai pada tahun 1999. 48 partai memenuhi syarat untuk ikut Pemilu 1999.
Di pemilu ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibentuk untuk menjaga keadilan.