Banyak orang tanya, mengapa dalam kurun satu tahun ini aku jarang publish tulisan? Singkatnya karena berada di kampus toxic (UMM)—gedung jelek, dosen jarang masuk, birokrat penjilat, dll—itu sungguh menguras tenaga.
Okay ada yang ndak percaya kalau UMM seperti itu, coba lihat video tai kucing di dalam gedung ini:
Bukan sekali atau dua kali saja ada tai kucing di gedung, tapi berkali-kali loh, ini salah satu bukti lain:
Di UMM (pengalaman di jurusanku) juga banyak dosen yang jarang masuk—akan kusurvei secara serius kalau sempat—karena menjadi panitia acara seremonial kampus.
Oh yah daritadi banyak yang bilang kalau UB juga bermasalah, aku yakin sebermasalah-bermasalahnya UB, insyaallah masih lebih bermasalah UMM. Setidaknya aku hijrah ke tempat yang lebih baik.
Btw aku gapernah mengatakan kalau UB gak bermasalah hmm.
Pak Rektor UMM mengatakan bahwa lelaki berambut gondrong itu menghilangkan identitasnya sebagai seorang lelaki, juga kelihatan seperti perempuan.
Demikian alasan UMM mengharamkan mahasiswa berambut panjang xixi.
Btw Nabi Muhammad, Issac Newton, Cak Nun itu mirip perempuan kah?
Oh yah hal unik dan khas UMM adalah bebek-bebekannya, di mana fasilitas ini ditujukan sebagai hiburan mahasiswa.
Tapi demi Tuhan, suara 'ngik-ngik' saat bebek ini dimainkan amatlah mengganggu mata kuliah. Kalau ga percaya, tanya aja anak UMM di GKB 1 atau survei langsung.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sedikit Disclaimer: Posisi kami dalam melihat sound horeg adalah sebagai “Peneliti”
Oleh karenanya, kami tidak akan mendukung/mengecam fenomena tersebut, yang kami lakukan adalah memahaminya secara ilmiah dan merekomendasikan kebijakan tentangnya.
Sedikit ringkasan penelitian:
SOUND HOREG TELAH SAH DIAKUI SEBAGAI KEBUDAYAAN!
Berdasarkan KEPUTUSAN BUPATI MALANG NOMOR : 188.45/144/KEP/35.07.013/2022 tentang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah, Sound Horeg telah dicantumkan sebagai salah satu objek kebudayaan “Seni” di Kabupaten Malang.
Sebagai anak yang mondok selama 5 tahun, lalu pernah mempunyai hafalan sepertiga Al-Qur'an, aku ingin bilang:
"Belajar statistika, kalkulus, koding, dan soft-skill jauh lebih berguna ketimbang hafalan Al-Qur'an."
Nb: Ini sangat personal, terserah klean mau berpendapat apa.
Sebelum masuk pondok, aku adalah anak SD yang menguasai matematika, beberapa kali memenangkan lomba dan mendapat salah satu skor ujian nasional (UN) tertinggi di sekolah.
Saat belajar bimbel, aku dispoileri oleh tutor bahwa matematika SMP itu seru.
Hari ini (24/07/2023) keluarga korban tragedi Kanjuruhan melakukan penyambutan kedatangan Presiden Jokowi, dengan membentangkan foto anak-anak mereka yang menjadi korban dan beberapa poster.
Alih-alih didengar, mereka malah mendapat intimidasi dari abdi negara idaman mertua.
Siapa yang tahu rasanya, menjadi seorang Ibu yang kehilangan anak karena dibunuh oleh aparat negara tak bertanggungjawab?
Keluarga korban Kanjuruhan tidak butuh harta berlimpah atau iming-iming manis lain, mereka butuh mayat keluarganya mendapat keadilan sebagaimana mestinya!