Thread by @qwertyping

JEMBATAN CISOMANG

Cerita mistis dibalik jembatan kereta api tertinggi di Indonesia dengan panjang 243 m dan ketinggian lebih dari 100 m.

Bagaimana kisah dibalik keindahan jembatan yang syrat akan sejarah itu?

[ A Thread ]

#cerminmistis

Disclaimer : tidak ada maksud apapun dalam thread ini selain untuk berbagi.
...

Bagi teman-teman yang pernah menggunakan transportasi umum kereta api tujuan Bandung – Jakarta pasti pernah melewati jalur kereta ini, lokasinya terletak di Desa Cisomang, Kabupaten Purwakarta.

Sebelum menuju jembatan tertinggi di Indonesia, ada sebuah Stasiun Cisomang yang sudah lama dinonaktifkan. Dulunya Stasiun ini masuk dalam kategoristasiun kelas III/kecil sebelum jalur ganda Plered - Cikadongdong difungsikan pertengahan Desember 2014 memiliki dua jalur kereta.

Sejak beroperasinya jalur ganda itu tidak ada kereta api yang berhenti di Stasiun Cisomang, karena sudah tidak terjadi lagi persilangan dan persusulan antar kereta, bersamaan dengan berlakunya Gapeka 2015 menjadi resmi dinonaktifkan penuh.

Dinonaktifkannya Stasiun Cisomang tidak membuat namanya redup dengan meninggalkan bangunan yang tidak terawatnya, karena menuju arah selatan terdapat jembatan yang jauh lebih terkenal sejak dulu.

Jembatan Cisomang berdiri sejak tahun 1932 yang sudah berusia tidak lagi muda, bahkan sudah melewati tiga generasi dalam sejarahnya, dari mulai seringnya membuat kereta api anjlok hingga gagah berdiri, kita bahas satu persatu-satu sebelum menuju hal “Mistis” yang menyelimutinya.

GENERASI PERTAMA, dibangun pada zaman Belanda dan mulai digunakan pada tahun 1906, hanya digunakan bertahun tahu saja karena tanah di sekitarnya labil, karena harus menahan panjangnya jembatan sehingga sering menyebabkan anjloknya kereta api yang melintas.

Sejak tahun 1932 jembatan ini tidak digunakan dan hanya tersisa pondasinya saja, sisa jembatannya sulit dicari karena letaknya cukup jauh dari dua jembatan Cisomang yang baru, Rel bekas jembatan pertama juga sudah Raib.

Namun dari para saksi masyarakat sekitar yang diwariskan cerita, sejak tidak digunakannya rel tersebut menyisakan bekas, tidak jarang “suara teriakan kesakitan” sampai penampakan sosok-sosok pekerja yang ikut terlibat pada pembangunan jembatan.

Disinyalir pembangunan pertama terlalu beresiko karena menyambungkan dua lokasi yang jaraknya tidak pendek “Membelah” alam yang belum banyak terjamah manusia pada zaman itu, dan melewati sungai dibawahnya cukup dalam.

Bahkan lokasinya berdampingan dan tidak terlalu jauh dari Gunung Hejo, sebuah gunung dalam sejarahnya merupakan tempat petilasan raja-raja tatar pasundan, yang dianggap sebagai tempat keramat dan memiliki kekuatan mistis (*kita bahas di #cerminmistis selanjutnya).

GENERASI KEDUA berdiri sejak tahun 1932 dengan panjang 230 meter dengan ketinggian hampir 100 meter dari dasar sungai Cisomang, bercirikan pilar besi baja yang menjulang tinggi dengan beton tertanam 3 meter lebih di kedalaman tanah.

Jembatan yang cukup lama digunakan dari zaman kolonial Belanda sampai masa-masa setelah Indonesia merdeka, termasuk KA Parahyangan dan Argo gede yang diresmikan pada tahun 1971 dan 1975 sempat melewati jembatan ini.

Di balik jembatan generasi kedua yang kokoh dengan cat berwarna merah bukan tanpa alasan konon katanya berkaitan dengan hal mistis yang menyimpan kisah tidak asing lagi di warga sekitar, *kita bahas dibawah.

Jembatan generasi kedua tidak mungkin dibuat jalur Ganda, maka pada tahun 2000 mulai dibangun jembatan Cisomang baru yang rampung tahun 2004, jembatan merah tergantikan dengan yang baru, setelah jembatan dinonaktifkan rel dan bantalan nya dicabut.

Namun rangkanya dicat dengan warna merah, kecuali tiangnya yang berwarna abu-abu, sampai saat ini, jembatan Cisomang lama masih berdiri di samping jembatan baru, dan menjadi tempat “Wisata” berbahaya.

GENERASI KETIGA atau jembatan baru Cisomang sepanjang 243 m dikerjakan oleh ahli konstruksi jembatan kereta dari Voesp MCE (Austria) mulai tahun 2000 sampai dengan tahun 2004. Jembatan ini menggunakan konstruksi rangka baja yang melengkung ke atas.

Dan memiliki jalan kecil di pinggir rel yang bisa dilalui oleh sepeda motor dan pejalan kaki, khusus sepeda motor harus saling bergantian hanya satu jalur, dengan pemandangan jurang yang sangat dalam serta sampingnya jembatan lama merah. *Kita bahas di bawah hal mistisnya.

Jembatan Cisomang baru juga sudah disiapkan untuk jalur ganda kereta api antara stasiun Cisomang dengan stasiun Cikadongdong, meskipun jalur ganda pada petak tersebut baru beroperasi pada tahun 2014.

Selama 10 tahun, dari tahun 2004 hingga 2014, jalur dari arah Stasiun Cisomang menuju Jembatan Cisomang masih berupa jalur tunggal yang menggunakan jalur yang sebelumnya menuju jembatan lama.

Sementara itu, dari Jembatan Cisomang baru menuju Stasiun Cikadongdong maupun sebaliknya menggunakan salah satu dari dua jalur yang telah dibangun. Jembatan Cisomang baru diresmikan penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri pada 3 Agustus 2004.

Jembatan ini sudah mulai digunakan sebagai bentuk uji coba sejak beberapa bulan sebelum peresmian. Jembatan Cisomang baru tersebut merupakan pengganti dari jembatan Cisomang lama (generasi 2) yang telah berusia 100 tahun lebih.

Dari sejarah Generasi 1, 2 dan 3 tidak luput dan menyisakan kisah mistis, salah satunya adalah sosok gaib yang dikenal warga sekitar dengan sebutan “Nyai Daweh” dengan gaun berwarna merahnya, serta rambut panjang berantakan, siapa sosok itu?

Konon Nyai Daweh dipercaya menjadi penunggu jembatan, Nyi Daweh kerah menunjukan wujudnya pada sore hari (sareupna) berdekatan dengan waktu maghrib khususnya hari selasa dan mengenakan daun merah.

Nyi Daweh adalah penari ronggeng yang memiliki paras teramat cantik, siapapun yang melihat paras wajah dan tubuhnya akan menelan ludah, kecantikannya tidak berlaku hanya pada pria saja bahkan para wanita pun mengakuinya.

Hingga kecantikan Nyi Daweh berjumpa dengan luka, manakala mampu dan memikat hati para Sinyo Belanda yang dibuat tergila-gila, namun dari paras cantiknya konon Nyi Daweh di kubur hidup-hidup oleh Sinyo Belanda di tiang ke 2 jembatan Cisomang saat proses pembangunan berlangsung.

“Akhirnya si Daweh itu tragisnya dikubur hidup-hidup, itu kalau bahasa sundanya di parepeh” tutur warga sekitar jembatan Cisomang, tidak sampai disitu dari banyaknya saksi dan cerita melihat Nyi Daweh pernah diceritakan.

Suatu malam sekitar pukul 22.30 seorang pemuda akan melewati jembatan cisomang baru mengenakan sepeda motornya, dari kejauhan ia melihat cahaya motor lain yang lebih dulu melintas, membuat ia berhenti, untuk menunggu motor itu melaju lebih dulu.

Cahaya sorot lampu itu berkedip berkali-kali dari kejauhan, pemuda itu merasa itu adalah tanda untuk dia lebih dulu maju, hingga ia menarik gas motornya berjalan diatas jembatan baru itu, naasnya cahaya kuning motor itu hilang seketika.

Dalam kebingungan pemuda itu melihat sesuatu lain dari arah samping jembatan merah, ia melihat perempuan bergaun merah sedang duduk dan sambil tertawa ke arahnya, sehingga ia dengan cepat menarik gas motor, dan beruntungnya ia selamat.

Karena konon katanya dulu di jembatan merah dan bawah sungainya adalah tempat “Pembuangan” korban di zaman kelam bangsa, tidak jarang ada cerita bahwa penampakan selain Nyi Daweh adalah para penunggu jembatan.

Satu dari banyaknya kejadian di jembatan cisomang salah satu yang paling tragis adalah tahun 2022 tepatnya hari Kamis 5/5 seorang pemuda berinisial JG (22) tahun meninggal dunia setelah terserempet kereta api.

Korban merupakan seorang mahasiswa salah satu kampus di Purwakarta, ia berniat mengabadikan momen ketika kereta api melaju kencang di belakangnya dan bermaksud untuk foto selfie yang bagus, hal ini yang membuat korban nekat mendekat ke arah kereta api.

Niatnya mengabadikan momen tersebut malah berakhir dengan tragis, bahkan beredar video viral saat kejadian, bahkan tidak jarang pada saat bulan ramadhan jembatan cisomang menjadi salah satu destinasi ngabuburit, karena menyuguhkan pemandangan indah namun dengan resiko yang tidak main-main.

Begitulah cerita minggu mistis malam ini, dibalik sejarah yang panjang Jembatan Cisomang dengan pembangunan serta keindahan alamnya terdapat juga kisah lain, semoga bisa jadi informasi baru untuk teman-teman, dan tetap menjadi hiburan.

Ada yang pernah lewat jembatan ini menggunakan kereta api dan punya foto atau videonya? Atau punya cerita lain dari jembatan kereta api yang pernah terdengar? yuk share di kolom reply. Sampai berjumpa di cermin mistis selanjutnya, salam.