Anak gw 3. Tapi gw memang memberi perhatian lebih krna anak kedua memang harus dihandle dengan cara yg agak beda. Istilahnya anak kejepit diantara anak pertama dan anak bungsu. Rata2 anak kedua merasa ortunya lebih sayang ke anak pertama dan bungsu. Apalagi dulu anak kedua berasal dri anak bungsu yg tiba2 naik status jadi anak kejepit
Jadi gw lebih sering memeluk anak gw yg kedua dan lebih sering mengatakan gw sayang dia drpada cici dan dedenya supaya dia selalu merasa bahwa kita ortunya equal menyanyangi mereka bertiga. Krna memang kadang anak kedua itu selalu merasa ortunya lebih sayang ke anak pertama dan anak bungsu. Itu yg harus dijelaskan ke dia sampai dia merasa aman/secure.
Anak kedua bukanlah anak problematik. Anak kedua biasanya lebih tahan banting/mandiri dan lebih brani dri yg kakak/adiknya.
Intinya buatlah anak kedua merasa disayangi dan diperhatikan secara equal, jangan sampai ada pemikiran bahwa ortunya pilih kasih dll. Kalau hal itu dilakukan, maka semuanya akan baik2 saja.
Cara menghadapi anak kedua adalah dengan :
Panggil anaknya, lalu dan minta dia keluarkan semua yg ada didalam hati dia dan dengarkan baik2. Krna kebutuhan UTAMA anak kedua adalah DIDENGARKAN. Gk usah sanggah2 ketika dia bicara. Setelah selesai baru pelan2 nasehati dan peluk.
Bukan berarti kita berdua kurang memeluk anak pertama dan bungsu, tapi anak pertama dan bungsu sudah merasa cukup ketika sudah dipeluk sperti biasanya. Dri dalam diri mereka, mereka sudah merasa sangat disayang.
Beda sama anak kedua, kadang ada rasa suka merasa tdk diperhatikan, maka ada tambahan pelukan2 dan ucapan2 sayang ke dia, krna dri diri anak kedua suka ada perasaan ortu lebih sayang sama anak pertama dan bungsu.
Krna hal2 sperti ini lah gw memberikan extra attention sperti diatas.
Perasaan sperti dibawah ini tdk bisa dipahami orang tua, kakak dan adik dri anak kedua. Hanya dipahami dan bsa dirasakan oleh anak kedua.
Ini hal yg biasa dialami anak kedua, dimana anak pertama dan bungsu kebanyakan mendapatkan barang baru ( baju, mainan dll ) sedangkan anak kedua mayoritas mendapatkan barang bekas dri kakaknya.
Gw gk pernah mau bgini. Makanya sejak dia lahir sampai sekarang. Gw selalu berusaha memberikan barang2 yg baru supaya tdk ada rasa iri ke kakak dan adiknya.
To all middle child. Please read this.
Mungkin kalian tdk mendapatkan apa yang kalian inginkan dri keluarga kalian. Tapi 1 hal yg bisa kalian lakukan adalah, kalian bisa melakukan hal dibawah ini untuk anak tengah kalian ketika kalian sudah berkeluarga. Love them equally.
You should be proud to be the middle child. You are brave, strong, unique and authentic. Nothing can break you.
- End
Nb : one day, kalian middle child juga akan menjadi orang tua dri anak2 kalian termasuk your own middle child.
So remember this tweet.
- kalau kakak adik ribut, panggil keduanya ( termasuk yg tengah ), lalu dengarkan argumen mereka sampai selesai, baru kita kasih masukan ke kedua anak yg berantem secara fair supaya tau mana yg benar dan salah. Yg salah harus meminta maaf.
- dan yg paling penting adalah, mereka boleh bicara dan komplain ke kita sebagai ortunya kalau mereka ada yg merasa dibedakan/merasa ketidakadilan. Lalu kita evaluasi sama2, ortu dan anak2.
- kalau beli barang, semuanya dibelikan. Tdk ada yg yg tdk dibelikan.
- semuanya mendapatkan pelukan/ciuman baik di pagi hari maupun malam sblm tidur. Atau disela2 hari juga sama. 1 dipeluk, maka semua harus mendapatkan pelukan.
- mengatakan berulang2 kalau kita berdua sayang ke anak2 equally. Tdk ada yg sayangnya dilebihkan atau dikurangi dri ketiga anak gw kalau lagi pillow talk
- kalau kakak adik ribut, panggil keduanya ( termasuk yg tengah ), lalu dengarkan argumen mereka sampai selesai, baru kita kasih masukan ke kedua anak yg berantem secara fair supaya tau mana yg benar dan salah. Yg salah harus meminta maaf.
- ini yg sering orang tua lupa. Nanti kalau kalian punya anak2. Buatlah album foto khusus satu2 untuk anak2 kalian. Supaya waktu mereka tumbuh besar, mereka tdk merasa dibedakan
- dan yg paling penting adalah, mereka boleh bicara dan komplain ke kita sebagai ortunya kalau mereka ada yg merasa dibedakan/merasa ketidakadilan. Lalu kita evaluasi sama2, ortu dan anak2.
Salah 1 guide parenting terbaik adalah ingat masa kecil kalian dan ingat kesalahan2 yang dilakukan orang tua kalian yang menyakiti hati kalian/yg membuat kalian terluka. Ingat baik2 hal itu dan jangan lakukan hal2 tsb ke anak kalian saat kalian menjadi orang tua.
Kesalahan generasi yang diatas jangan dilakukan kembali ke generasi selanjutnya.
Sebagai owner bimbel yg uda 13 tahun ngajar.
Gw cma mau kasih tau jangan suka pindah2in anak yg beda kurikulum sprti yg tadinya TK-nya sekolah nasional biasa, lalu SDnya ke kurikulum nasional+/internasional.
Atau sebaliknya dri TK nasional+/internasional pindah ke sd nasional
Kalau sudah memasukan anaknya ke nasional jangan dipindah ke sekolah nasional+.
Kasihan anaknya harus berjuang dengan kurikulum yg beda + bahasa pengantarnya. Sudah banyak gw banget nanganin kasus anaknya jadi stress dan nilai2nya jadi tdk bagus krna tdk bsa menangkap materi krna masalah bahasa.
Jadi kalau mau sekolahkan anak dri TK. Sudah diplan dulu mau masukin ke sekolah yg nasional atau nasional+.
Jangan dicoba2 dengan alasan supaya anaknya bisa bilingual. Sekolahin anak itu bukan coba2, orang tua harus paham ini. Nanti pasti bermasalah dengan bahasanya. Baca tulisnya bakal jelek sekali. Gk ada yg “jadi”
Nobita, the lazy boy who always
cries and depends on Doraemon,
finally studies hard, becomes a
scientist, to repair and save his
best-friend. Affectionate.
Padahal di USA dan barat, 🏳️🌈 itu jatuhnya sudah sangat mayoritas suaranya bahkan ke arah dominasi.
Perempuan jadi korban agenda tsb. Mulai dri sports, pekerjaan, kontes kecantikan dll sudah dimasuki kaum trans yang akhirnya membuat dunia semakin patriarki.
Mungkin blm banyak yg tau. Tapi penggunaan kata vagina sekarang mau dirubah menjadi “bonus hole” ( lubang bonus ) hanya untuk menjaga perasaan kelompok lgbtq.
Lihat sbrapa besar perempuan harus berkorban untuk 🏳️🌈. Herannya kok banyak wanita2 di luar sana menerima saja hal bgini https://t.co/o68BvxnRih
Sampai sprti ini agenda woke itu menekan perempuan. Harusnya perempuan di luar sana marah krna vagina disamakan dengan “lubang bonus”. Buat gw ini sudah berlebihan sebagai ayah dri 3 anak perempuan. Beruntung gw gk hidup dan tinggal di sana.
Sedih gk baca ini ? Ini adalah curhatan hati seorang ayah di amerika serikat akibat pengenalan lgbt kepada anak2 dibawah umur.
Anaknya perempuan 7 tahun sudah tau soal operasi ganti kelamin. Dia mengatakan krna dia suka jeans, maka dia harusnya menjadi laki2 dan bukan perempuan
Jadi pemikiran anak2 kecil / dibawah umur di sana adalah ketika mereka menyukai sesuatu barang ataupun hal yg berlawan jenis, maka mereka merasa harus mengganti kelamin mereka.
Ini ya yg namanya pengenalan lgbtq kepada anak2 kecil ? ? Yakin yg sprti ini mau masuk ke 🇮🇩 ?
Ingat ya kita gk menolak personalnya krna banyak lgbtq yg masih punya nurani menolak hal2 tsb. Di cuitan kmrin ada beberapa lgbt yg punya pendirian yg sama sprti kaum hetero sprti dibawah ini.
Yg ditolak adalah agenda2 🏳️🌈 barat yg mau infiltrasi hal2 sprti ini masuk ke 🇮🇩.
Sejak awal dia membangun Total BP dri kecil bersama ownernya. Bsa dibilang sangat banyak amplop yang dia tolak, barang2 yg dia tolak termasuk tiket pesawat LN untuk kita sekeluarga untuk menyogok dia. Tapi dia memih integritas dan nama baik.