tirtoid Profile picture
Feb 15 16 tweets 5 min read Read on X
Selama Soeharto berkuasa, pemilu tetap dilaksanakan. Namun, tentu dilakukan dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, & masif.

Bagaimana langkah rezim ini hingga berhasil mencacatkan demokrasi?

#UtasMild #PemiluCurang Image
Pemilu 1971.

Rezim dengan demokrasi semu dimulai. Golongan Karya (Golkar) digunakan sebagai kendaraan politik dengan supir andal yang mengerahkan berbagai cara untuk memenangkannya.Tanda Gambar Peserta Pemilu Tahun 1971  1 Partai Katolik 2 Partai Sjarikat Islam Indonesia 3 Partai Nahdlatul 'ulama 4 Partai Muslimin Indonesia 5 Golongan Karya 6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 7 MURBA 8 P. N. L. 9 Partai Islam Perti 10 Partai IP-KI
Di baliknya, ada Ali Moertopo yang punya tugas untuk menggembosi partai-partai peserta pemilu melalui Operasi Khusus (Opsus).

Dua partai yang ketiban sial diporak-porandakan adalah PNI & Partai Muslimin Indonesia (Parsumi).
Ali Moertopo
Para kader Golkar sedang mengikuti rangkaian Kampanye Golkar pada tahun 1971
Tak cukup sampai situ, rezim Soeharto juga memobilisasi pegawai negeri.

Awalnya, PNS dilarang untuk ikut partai. Namun kemudian, Korps Pegawai Negeri Republik Indonesia (Korpri) yang jadi bagian dari Golkar dibentuk sebagai wadah satu-satunya bagi pegawai negeri. Logo Korpri
Walhasil, Golkar menang MUTLAK. Golkar berhasil mengantongi 62% suara & mendapatkan 236 kursi di DPR.

Sedang di urutan kedua ada Partai Nahdlatul Ulama (18,6% & 58 kursi). Yang cukup mengejutkan, partai bentukan Sukarno, PNI yang menjadi pemenang pemilu 1955 hanya mendapatkan 6,9% suara & 20 kursi.
Pemilu 1977.

Mempersiapkan untuk pemilu ini, empat tahun sebelumnya alias pada 1973, kebijakan penyederhanaan partai dikeluarkan.

Parpol dikelompokkan dalam dua ideologi besar: Nasionalis & Islam.
Di sisi Islam, terbentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), gabungan dari Partai NU, Parmusi, Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), & Partai Islam PERTI.

Untuk Nasionalis, terbentuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI), gabungan dari PNI, Murba, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Parkindo, & Partai Katolik.Logo partai PPP
Logo Partai PDI
Peleburan partai ini membuat pemilu 1977 hanya diikuti tiga peserta partai, yaitu PPP, PDI, & Golkar. Kondisi ini tentu menguntungkan bagi Golkar.

Tak sampai di situ, pemilu jadi kian tertutup. Aturan baru membuat pemilih hanya dapat memilih partai & nama calon-calon parlemen tak dicantumkan.
Sesuai perkiraan, Golkar menang telak dengan perolehan 62,1% suara & memperoleh 232 kursi di DPR.

Disusul dengan PPP (29,2% suara & 99 kursi) lalu PDI (8,6% suara & 29 kursi).
Pemilu 1982.

Semakin terang-terangan, Orba seenaknya merombak struktur badan penyelenggara pemilu. Ketua Dewan Pertimbangan Lembaga Pemulihan Umum dijabat oleh Menteri kehakiman.

Anggotanya pun ditambah dengan memasukkan anggota personel ABRI, parpol, & Golkar.
Pada pemilu yang menghabiskan biaya total Rp132 miliar itu juga terjadi kerusuhan kampanye Golkar di Lapangan banteng pada 18 Maret 1982.

Konon, kerusuhan itu direkayasa untuk mendiskreditkan Ali Sadikin, mantan gubernur Jakarta & salah satu penandatangan Petisi 50.
Kampanye Golkar (Golongan Karya) dengan spanduk "sukseskan pemilu 1982 dan menangkan Golkar) di Lapangan Banteng, Jakarta, 1982. [TEMPO/ Ali Said; 39A/052/1982; 20040228].
Kerusuhan saat kampanye Golkar di Lapangan Banteng, Jakarta, 1982. [TEMPO/ Sutrisno; 39a/54/82; 990504].
Pemilu 1987.

Kontrol pemerintah dan ABRI dalam lembaga penyelenggara pemilu masih kuat. Pemerintah juga (masih) menerapkan aturan diskriminatif terhadap partai selain Golkar.
Sebagai contoh, larangan pembentukan cabang partai di bawah tingkat provinsi, pengurangan masa kampanye dari 45 hari ke 25 hari, hingga pelarangan kritik terhadap kebijakan pemerintah.

Tak hanya sampai situ, rezim ini juga memanfaatkan para birokratnya memobilisasi dukungan terhadap Golkar.
Salah satu caranya adalah dengan menekan kepala desa untuk mengumpulkan suara bagi Golkar.

Segala pembatasan yang tak ada pengaruhnya bagi Golkar, para kader yang menempati posisi penting dalam birokrasi & militer, serta dukungan-dukungan untuk Golkar membuatnya menang telak 73%.Kampanye Golkar dalam pemilihan umum (pemilu) 1987, di Mayungan, Klaten, Jawa Tengah, 1987. [TEMPO/ Yuyuk Sugarman; 15C38202]
Pemilu 1992.

Menjadi pemilu terakhir bagi kejayaan rezim Orba. Hasil yang tak disangka keluar. Suara Golkar menurun hanya jadi 68% dari pemilu sebelumnya yang mencapai 73%.

Sedangkan PDI suarannya naik jadi 14,89% (sebelumnya 10%) serta PPP memperoleh 17% (sebelumnya 15%).
Kecurangan-kecurangan sistematis ini berhasil membuat rezim Orde Baru langgeng berkuasa hingga lebih dari tiga dekade.

Sejarah telah mencatat, dan semoga, masa depan mengingat.

tirto.id/d5PK

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with tirtoid

tirtoid Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @TirtoID

Feb 5
Tahun 2019, Angela Tanoesoedibjo, Diaz Hendropriyono, & Putri Tanjung diberi jabatan penting di pemerintahan.

Empat tahun kemudian Gibran Rakabuming Raka maju jadi cawapres.

Inikah wajah terbaru masa depan politik kita?

Wajah politik turun-temurun~

#UtasMILD #Nepobaby Image
1) Angela H. Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Merupakan anak dari Hary Tanoesoedibjo, pemilik MNC Group & ketua umum Partai Perindo.

Sebelumnya Angela menjabat sebagai Wakil Direktur Utama RCTI & GTV, sedangkan di Perindo ia menjabat sebagai Wakil Sekjen.

Satu kesamaan dari tiga jabatan itu adalah ayah Angela menguasai semuanya.Angela bersama Presiden Joko Widodo
Hary Tanoesoedibjo
2) Diaz Hendropriyono, Staf Khusus Presiden

Adalah putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara, A.M Hendropriyono serta tim sukses Jokowi pada pilpres 2014.

Hendropriyono sebelumnya sudah mendapat tawaran jadi staf ahli Jokowi namun ditolak.

Di tahun 2015, Diaz akhirnya direkrut Jokowi jadi staf khusus bidang sosial.Diaz Hendropriyono
A.M. Hendropriyono
Read 12 tweets
Jan 8
Dari melawan komunisme sampe terorisme, konon mereka selalu ada di negara kita.

Apakah peristiwa berdarah tahun '65 juga ulah mereka?

Inilah jejak spionase CIA di Indonesia.

#UtasMILD #CIA Image
Di masa perang dingin antara Amerika Serikat (AS) dengan Uni Soviet, lahirlah Doktrin Presiden Truman yang intinya mengisolasi ideologi komunis.

Negara-negara yang disinyalir "dekat" dengan komunisme, berada dalam pengawasan AS. Presiden USA Harry S. Truman
Indonesia yang kala itu di bawah pemerintahan Presiden Sukarno juga masuk dalam intaian CIA.

Hal ini karena konon katanya, Presiden Sukarno dinilai lebih condong kepada Partai Komunis Indonesia (PKI).
Presiden Sukarno
Kampanye PKI
Read 10 tweets
Dec 12, 2023
Ingat tidak beberapa waktu lalu aku bikin thread tentang prestasi dan kontroversi capres? Sekarang saatnya kita bedah kontroversi cawapresnya.

Buat apa? Biar imbang, tau yang baik dan yang kurang baiknya, begitu. Lezgo, mari, yukk! Image
Kita mulai sesuai nomor urut ya, biar nggak bingung. Ini dia kandidat cawapres nomor urut 1 dengan nama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Kontroversi beliau yang pertama adalah konfliknya dengan Gusdur di PKB. Ada yang masih inget nggak?
Perselisihan antara Gus Dur dan Muhaimin dimulai selepas Muktamar PKB pada tahun 2005. Saat itu, hasil Muktamar PKB menempatkan Cak Imin sebagai Ketua Umum PKB sementara Gus Dur ditetapkan menjadi Dewan Syura PKB.

Dalam perjalanannya, hasil muktamar tersebut ternyata menimbulkan dua kubu di tubuh internal PKB.
Read 26 tweets
Dec 6, 2023
Sentralitas Henry Kissinger di tengah konflik paling berdarah setelah Perang Dunia II tak dapat diabaikan.

Tubuhnya yang berlumuran darah tak akan mungkin dicuci bersih bahkan setelah kematiannya.

#UtasMild #7HarianKissinger Image
Heinz Alferd yang lahir dari pasangan Louis & Paula Stern Kissinger di Furth, Jerman ini menunjukkan bakat cemerlangnya di kelas sebagai kutu buku & gila sepak bola.

Ia dibesarkan dalam tradisi religius Yahudi yang mengedepankan kesederhanaan & kerja keras.
Antisemitisme mulai menghantam keluarganya saat Hukum Nuremberg diberlakukan pada 1935.

Ayahnya menjadi pengangguran, ia dirundung & dipersekusi sejak kecil hingga remaja. Ini yang akhirnya membuat keluarganya kabur ke New York & menumpang pada sepupunya.
Read 13 tweets
Nov 30, 2023
Ada sebuah strategi yang digunakan oleh anak diktator untuk menggaet pemilih muda. Caranya dengan membangun citra di medsos & buat mereka melupakan sejarah.

Nyatanya, itu berhasil & mengantar Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. jadi presiden Filipina.

#UtasMild #Marcos Image
Menurut The Economist, bagi keluarga besar Marcos, menguasai kursi kepresidenan bukanlah sarana untuk menciptakan perubahan lebih baik tapi “puncak dari upaya selama sekian dekade untuk merehabilitasi nama keluarga.” Image
Nama Marcos tak bisa dipisahkan dari rezim represif & brutal.

Selama era darurat militer (1972-1981) plus 5 tahun terakhir Marcos Sr. berkuasa, tercatat 70 ribu orang ditahan, 34 ribu orang disiksa, & nyaris 400 orang menjadi korban penghilangan paksa.
Read 16 tweets
Nov 28, 2023
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, & Ganjar Pranowo.

Sebagai politisi, mereka punya kekuatan politik & segudang prestasi.

Sebagai manusia biasa, mereka tak lepas dari kontroversi.

Inilah rekam jejaknya~

#UtasMILD #CAPRES Image
⚠DISCLAIMER⚠

Tulisan ini tidak bermaksud membandingkan secara kuantitas & mengarahkan mana tokoh yang memiliki jejak kontroversial lebih buruk.

Kami hanya ingin mengurai beberapa kasus kontroversial yang sempat dikaitkan dengan ketiga tokoh tersebut.

Okedeh lanjut yaaaa😊👇
1) ANIES BASWEDAN

Anies mengawali kiprah politiknya dengan mengikuti konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat pada 2013.

Setahun kemudian ia menjadi juru bicara kampanye untuk pasangan capres Joko Widodo & cawapres Jusuf Kalla.

Ia sempat menjabat sebagai Mendikbud hingga tahun 2016 & akhirnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Selama terjun ke dunia politik hingga menjabat jadi Gubernur DKI, Anies tak lepas dari kontroversi

Yang paling terkenal adalah:

Kontroversi politik identitas, masalah pembangunan JIS, & janji reklamasi.


Image
Mendikbud Anies
Gubernur Anies
Read 23 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(