ENSUN BURUNG Profile picture
Mar 8, 2024 181 tweets 20 min read Read on X
PANGULUH SANG PEMANGSA DARI PEDALAMAN KALIMANTAN TENGAH

"Mereka memburu apapun yang bisa dimangsa. Bahkan mayat yang sudah dikubur pun tidak lepas dari ancamannya"

@IDN_Horor
@bacahorror
@ceritaht
#ceritahorror
#bacahorror
#threadhoror
#omrasth

(Gambar hanya pemanis) Image
Panguluh, adalah manusia jadi2an yang bisa merubah dirinya menjadi binatang.
Mereka dikenal sangat brutal ketika memangsa mayat maupun saat mengganggu wanita2 hamil dan melahirkan.
Mereka ada di desa2 pedalaman, kehulu dari muara teweh hingga atas purukcahu/murungraya.
Di desa om rasth sendiri (dihilir purukcahu, tapi masih masuk wilayah kabupaten murung raya) masih terdapat sangat banyak mahluk ini.
Di beberapa thread, om rasth sudah pernah menceritakan berbagai pengalaman tentang panguluh.
Dan kali ini, om rasth kembali akan menceritakan sosok jadi2an ini. Yang pasti panguluh ini bukan kuyang ataupun kuntilanak ya ponakan2. Panguluh dan kuyang adalah dua mahluk yang berbeda, walau mereka masih berasal dari manusia hidup yang mengkaji ilmu hitam.
Orang luar (orang yang bukan berasal) dari tempat2 yang om sebutkan diatas, mungkin tidak banyak yang tau tentang mahluk ini, karena memang mereka hanya ada dipedalaman. Nah om sangat ingin memperkenalkan sosok ini, agar ponakan2 tau lebih banyak tentang mahluk2 yang
Menghuni pedalaman kalimantan tengah, selain kuyang ataupun hantu baranak/kuntilanak.
____

Suara gong terdengar menggema hingga keseluruh desa.

Suara gong/agung yang dipukul itu pertanda bahwa ada seseorang yang telah meninggal dunia disana.
Beberapa pemuda yang sedang duduk2 santai terlihat saling pandang satu sama lain.

"Oko ulumatoi !! (Ada orang mati !!)" Ujar salah satu pemuda dengan mata melotot
"ito buli leh. (kita pulang saja..)" Ajak yang yang lain

"Kareh helu kih. (Nanti dulu.)" Ujar salah seorang pemuda yang masih membereskan tuak2 yang baru saja mereka keluarkan dari dalam jok motor
"Iko jere pai supa panguluh..?? (Apa kamu mau bertemu panguluh hah??)"

"Akuh doko jah.. (Aku tidak mau lah.)"

"Yu... (Ayoo)"
Mereka bergegas menaiki kendaraan masing2 lalu melaju untuk pulang.

Setelah dipersimpangan jalan, mereka berpisah. Karena memang mereka tidak tinggal satu desa.
Saat memet dan irawan memasuki palang desa mereka, kendaraan mereka mendadak mogok.

Dan dari kejauhan mereka melihat seperti ada seseorang bertubuh tinggi besar sedang menari2 ditengah jalan.
Semakin lama diperhatikan, sosok itu justru semakin mendekat.
Tenggorokan mereka seakan tercekat.. Mereka tau kalau sosok yang mereka lihat itu bukan manusia, melainkan panguluh. Mahluk yang berpesta ketika ada orang meninggal.
"Barake bukah!! (Cepat lari !!)"Teriak irawan pada memet yang masih berusaha menghidupkan motornya yang tadi mendadak mogok

"Barakeee!!!! (Cepaaaattt!!!!)" Teriak irawan lagi ketika menyadari mahluk itu semakin mendekat kearah mereka
Seperti orang tak setia kawan, irawan berlari lebih dulu meninggilkan memet, tanpa menoleh lagi kebelakang.

"Nunggu yaku waaannn.... (Tunggu aku waaannn..)" teriak memet
"Barake nah buduuu!!! (Ayo cepat bodoh!!!) " teriak irawan sambil terus berlari, dan masih tak mau menengok kebelakang

Saat tiba di warung tumbang desa yang saat itu sudah tutup, irawan bergegas menggedor2 pintunya sambil berteriak meminta tolong.
Dan tidak lama setelah pintu rumah yang juga merupakan pintu masuk warung itu dibuka, irawan langsung masuk dan duduk di pojokan sambil menutup mata dan telinganya.
"Buhen nah?(ada apa sih?)"tanya laki2 yang merupakan pemilik warung tersebut

"Ada kambe..(ada hantu..)" jawab irawan gemetaran
"Kambe? Kambe naray nah kih? (Hantu? Hantu apa memangnya?)"

"Panguluh.."

Mendengar jawaban dari irawan, orang itu langsung menutup pintu rumahnya dan menyalakan semua lampu yang ada dirumah tersebut.
Lalu ia juga membakar kayu sompun, kayu yang baunya ditakuti oleh panguluh.
Saking takutnya irawan sampai menangis tersedu2. Ia merasa bersalah pada memet, karena sudah meninggalkan temannya itu.
"Kabuat um beh kah nah? (Kau sendirian saja kah?)"

"Ida. Iki due tanau. (Tidak. Tadi kami berdua.)"

"Bah sikueh kawal um ije e? (Lah, terus dimana temanmu yang satunya?)"
"Iye da maku bukah tanau nah mang.. Te ji lihi ulun, biat malang panguluh ji baegal te. (Tadi dia tidak mau lari mang.. Itu yang saya tinggal, setelah melihat panguluh menari2 itu.)"
"Panguluh baegal?? (Panguluh menari??)" tanya si amang pemilik warung meyakinkan kalau ia tidak salah dengar

"Iyuh.(iya.)"

"Panguluh ulung2." gumamnya setelah mendengar jawaban irawan
Saat hari sudah mulai pagi, irawan diajak amang pemilik warung untuk mencari keberadaan memet.

Terlihat kendaraan memet masih ada ditempat semalam, namun sahabatnya itu tidak ada lagi disana.
"Sampet bukah kira ulun iye mang. (Mungkin dia sempat lari mang.)"

Si amang menggeleng,

"Itah gilau iye kan kanih.. (Kita cari dia kesana.)" tunjuk si amang kearah samping jalan yang memang masih hutan
Mereka berdua pun memasuki hutan yang berada disamping jalan.

Mereka menemukan banyak tumbuh2an liar yang sudah roboh seperti diinjak2 sesuatu.

Setelah keduanya mengikuti tumbuhan liar yang roboh tersebut mereka akhirnya berhasil menemukan memet,
Memet terbaring dibawah pohon, dengan wajah yang sangat pucat.
Tangan dan kakinya dingin seperti es.

"Minsik met.. Met..(bangun met..)" ujar irawan

"Imbit kan ukang kuh helu.(bawa dulu kerumahku.)"
Setelah memet dibawa kerumah si amang pemilik warung, irawan lantas disuruh untuk memberitahukan keadaan memet pada keluarganya.
(Om mau menawarkan akar2an, Siapa tau ada yang berminat, om ada jual bajakah dan akar untuk mengobati sakit pinggang. Kalau berminat bisa langsung DM atau WA di - 0856 5403 7262Atau mungkin ponakan2 ada yang sedang putus cinta, atau bermasalah dengan mertua, bos, dan pasangan.
Barangkali mau coba minyak2 kalimantannya dengan berbagai macam khasiat. Mulai dari penglaris, pagar diri/usaha/rumah. Pemikat lawan jenisPenunduk lawan bicara, pembuka aura biar di senangi orang2 di sekitar. Untuk kewibawaan(bagus buat ponakan yang selalu di remehkan oleh bos
ataupun bawahan) dan minyak Arjuna yang membuat kita akan mudah bergaul/mudah diterima oleh orang2 yang kalian
juga melayani pemikat jarak jauh(khusus buat yang benar2 serius/siap nikah) kalau berminat dan Tanya2 silahkan hubungi om Rasth melalui DM atau WA di - 0856 5403 7262

Terima Kasih🙏🙏)inginkan.Om
Dengan meminjam kendaraan milik amang warung tersebut, irawan bergegas menuju desa.

Disepanjang jalan ia terus memikirkan apa nanti yang akan ia katakan kalau keluarga memet menanyakan kenapa ia sampai tega meninggalkan memet sendirian.
"Akai kih tuhan, narai ji jadi inggawi kuh tu malem tanau? Memet kih buhen maka budu banar.
(Ya tuhan.. Apa yang sudah kulakukan semalam? Memet juga kenapa bodoh sekali..)"
Singkatnya, setelah memet dibawa pulang oleh keluarganya. Dan mereka juga tau kalau Irawan sudah meninggalkan memet pada malam itu, ia pun kini dilarang untuk berteman dengan memet lagi.
Dan sejak kejadian itu irawan sudah tak pernah lagi menemui memet.
Mendengar dari cerita orang2, rupanya sejak kejadian malam itu, memet sudah tidak bisa lagi diajak ngobrol. Bicaranya kini ngelantur dan kelakuannya seperti orang linglung.
______

Beralih ke satu bulan setelahnya.

Saat itu irawan, peldi, carli, dan rigon sedang duduk2 santai di pos kamling yang sudah jarang digunakan itu.
Peldi, carli dan rigon merupakan pemuda dari suku dayak murung yang beragama kaharingan, sementara irawan dan memet merupakan pemuda dari suku dayak bakumpai yang beragama muslim.
Tapi meskipun berbeda suku dan agama mereka berlima tetap menjadi sahabat yang tidak pernah terpisahkan.

"Sala iki malem te malangan ketuh due buli, cuba caka iki mambahum ketuh kan huma, pasti beh ketuh due dada tasupa dengan panguluh te.
(Salah kami membiarkan kalian berdua pulang malam itu, andaikan kami mengajak kalian kerumah, pasti kalian berdua tidak akan bertemu dengan panguluh itu.)"
Saat sedang mengobrol, mereka tiba2 dipanggil oleh pak kades.

"Narai ji makat ketuh hikau nah? (Apa yang sedang kalian sepakati disitu hah?)" ujar pak kades

"Dada beh tuh pak. Hapander kate2 beh iki tuh. (Tidak ada pak. Kami cuma ngobrol2 saja.)" jawab irawan
"Lamun kakate, keleh ketuh manduhup yaku. (Kalau begitu, lebih baik kalian membantuku.)" ujar pak kades

"Manduhup narai pak? (Membantu apa pak?)" tanya peldi yang memang saat itu mereka sedang berada di desanya irawan, tapi pak kades cukup mengenal para pemuda dari desa sebelah
tersebut

"Ada ingkehe huma ji hela ngawa si saran sungei te, nah tamam jadi ngkehe karen uru e, yaku balaku duhup dengan ketuh, mampalawa uru jite. Tau lah?
(Kan di hilir itu ada rumah dipinggir sungai, nah rumputnya sudah sangat panjang dan lebat sekali, aku minta tolong pada kalian untuk membersihkan rumput2 disana. Bisa?)"
"Tau bewei ah pak, asal oko nyi rori rori noh boh. (Tentu saja bisa pak,, asal ada itunya saja..)" jawab carli memberi isyarat dengan menggesekkan jari jempol dan jari telunjuknya
"Aman beh pasal jite. (kalau masalah itu tenang saja.) ji pasti te kih, rokok, panginan helu ye.. (Yang pastinya rokok dan makanan dulu..)" ujar pak kades
Mereka diajak kerumah yang dimaksud oleh pak kades, rupanya disana sudah disediakan berbagai peralatan untuk memotong rumput dan membersihkan area sekeliling rumah.

Di belakang rumah itu merupakan sungai, yang lumayan besar. Biasa digunakan warga untuk mandi dan mencuci.
"Mulai beh ketuh..(kalian bisa mulai.)"

Setelah menunjukkan apa saja yang harus dikerjakan, pak kades lantas berpamitan.
Sepeninggalnya pak kades, para pemuda itupun mulai bekerja.

"Kilau tau2 beh pak kades jikau akan itah sihituh. (Pak kades itu seperti sudah tau kalau kita ada disini/didesa ini.)" ujar peldi
"Katawai e beweyah taluh ji mandau2 beh itah hituh. (Tentu saja tau, orang kita disini setiap hari.)" jawab irawan
"Akan narai huma jituh te wan?(untuk apa rumah ini wan?)" tanya rigon

"Ida gitam lah tulisaye? (Apa kamu tidak lihat tulisannya?)"jawab irawan sembari menunjuk kearah papan bertuliskan puskesmas dan nama desa tersebut
"Iyuh gitangkuh beh.. Auh kuh te huma jituh handak yelai uluh hindai kah? (Iya aku melihat.. Maksudku itu rumah ini mau di tempati lagi ya?)" tanya rigon

"Iyuh, mantri ji bahua cagare melai hituh. Jeu mbas jeu kira kuh iye dumah.
(Iya, mantri yang baru yang akan tinggal di sini. Mungkin besok atau lusa mereka datang.)"

Rigon, carli dan peldi mengangguk seraya memonyongkan bibir.
Mereka bekerja dengan sungguh2, hingga tak terasa hari sudah semakin sore. Makanan dan minuman yang dijanjikan pak kades pun sudah 2 kali diantar oleh rahim yang merupakan anak dari pak kades itu sendiri.
"Nah mangat kia ampiye yalang lamun barasih kilau katuh. (Nah kan jadinya enak juga dipandang kalau bersih begini.)" ujar pak kades tersenyum puas kearah para pemuda tersebut
Pak kades memberikan sejumlah uang pada mereka, namun ketika mereka akan pergi, pak kades memanggil irawan.

"Wan, jeu ndengan rahim lah badinu awen mantri nah.(wan, besok tolong temani rahim menjemput keluarga pak mantri ya.)"
"Oh iyuh, jam pire jeu? (Oh iya, kira2 besok jam berapa?)"

"Awen sanja kia dumah si pelabuhan. Tapi ketuh tulak beh bi sunsung, mangat dumah kanih dada kaput andau. (Mereka itu sampainya dipelabuhan sore juga. Tapi kalian nanti berangkat pagi2, biar sampai sana tidak malam.)"
Ujar pak kades

Irawan garuk2 kepala, mengingat perjalanan dari desa ke pelabuhan yang ada di kecamatan sana sangat jauh.
"Iyuh. Sunsung arae e kareh ulun manalih rahim kan huma. (Iya. Berarti nanti besok pagi saya mendatangi rahim kerumah.)"

"Iyuh.(iya.)"

______
Keesokan paginya, setelah sarapan. Irawan langsung pergi kerumah pak kades. Rupanya disana rahim sudah siap, dan ketika irawan sudah datang. Mereka pun lantas pergi.
Perjalanan panjang melewati sungai pun dimulai.

Tak ada obrolan antara keduanya, hanya suara mesin kelotok yang terdengar riuh membelah suasana tenang disepanjang sungai.
Singkat cerita, sekitar pukul 10 pagi, mereka akhirnya sampai di muara sungai. Setelah melewati muara, mereka pun mulai memasuki sungai barito.

Kapal2 tongkang pengangkut batubara terlihat lalu lalang.
Masin motor yang membawa penumpang terlihat sarat muat lewat didekat mereka, gelombangnya mengenai kelotok mereka, dan cukup membuat irawan langsung berpegangan pada kedua sisi kelotok.
Terlihat juga dipinggir2 sungai ada rakit milik para penyedot emas.

Tidak lama kemudian, mereka akhirnya tiba di pelabuhan. Pelabuhan tampak ramai dengan orang2 yang hendak oergi kekota kabupaten.
"Akai lah, hanyar jam kakatuh. Tahi hindai itah nunggu awen tuh te. (Aduh, baru jam segini. Masih lama lagi kita harus menunggu mereka.)" Gerutu irawan
"Kakueh kih hindai. Ji nyuhu apakuh itah batulak sunsung nah. (Ya mau gimana lagi. Ayahku menyuruh kita berangkat pagi2.)" Jawab rahim sembari mengeluarkan rokok dari dalam tas selempangnya
"Laku kih roko um kau him. (Minta rokokmu dong him.)" Ujar irawan

___

Cukup lama mereka menunggu kedatangan mantri, irawan sampai ketiduran di pelabuhan tersebut. Hingga akhirnya sekitar jam 4 sore. Terlihat 2 orang laki2 dan perempuan yang baru saja tiba
Disana. Keduanya tampak melihat kesana kemari seolah mencari seseorang.

Rahim yang baru saja mengeluarkan foto orang yang akan mereka jemput, bergegas menghampiri keduanya.
"Pak mantri?"

"Iya. Kamu dari desa B........?"

"Betul pak. Kami ditugaskan untuk menjemput bapak dan ibu."

"Oh iya iya.."

"Mari pak silahkan, disini kelotoknya."
"Siapa namamu?" Tanya pak mantri pada rahim ketika mereka berjalan bersama

"Saya rahim pak, dan itu yang disana teman saya. Namanya irawan."

Pak mantri mengangguk dengan bibir tersenyum.
"Kalau nama saya Tajudin. Dan ini istri saya nama nya mariyam."

Rahim mengangguk, bibirnya tersenyum. Setelah mereka berada didekat kelotok. Rahim dan irawan langsung memasukkan barang2 milik pak mantri kedalam kelotok.
Lalu setelah pak mantri dan istrinya naik, mereka pun berangkat menuju ke desa.

_____

Saat hari sudah gelap, rahim langsung menyuruh irawan untuk memasang dan menghidupkan senter lampu yang ada di bagian depan kelotok.
Saat senter di dihidupkan, mendadak pemandangan didepan yang sebelumnya remang2, kini mrnjadi terang benderang akinat cahaya lampu yang luar biasa terangnya tersebut,
"Tamam kanyarak e..(terang sekali..)"ujar irawan

"Muna e, mangat jida manabrak karen parukat. (Memang, supaya tidak menabrak macam2.)" jawab rahim setengah berteriak, agar suaranya terdengar oleh irawan
"Apa masih jauh?" tanya pak mantri pada irawan, melihat pak mantri seperti berbicara dengan irawan, rahim pun langsung memelankan laju kelotok, dengan begitu, suara mesin pun mengecil.
"Narai auh nah? (Apa katanya?)" tanya rahim

"Masih kejau kah auhe. (Katanya masih jauh gak.)"

"Masih pak, masih 1 jam an."

Pak mantri mengangguk, beliau sepertinya sudah sangat lelah.
Satu jam pun berlalu, mereka mulai memasuki desa.

Dan tidak lama kemudian, rahim mematikan kelotoknya. Irawan langsung melompat ke lanting dan menahan agar kelotok tidak hanyut.
Setelah itu perlahan2, irawan memundurkan kelotok untuk mengambil tali pengikat yang terpasang di bagian depan. Setelah tali ia dapatkan, irawan lantas menarik maju cis tersebut.
Kemudian ia mengikatkan tali kelotok pada paku o yang memang disiapkan sebagai tempat
Untuk mengikatkan tali Kelotok maupun cis.

Setelahnya barulah ia membantu pak mantri dan istrinya untuk keluar.

Lalu mereka bergantian naik kedarat melalui tangga lempang.
Pak mantri terlihat kesulitan menaiki tangga lempang yang terbuat pohon bulat tersebut.
(Tangga lempang terbuat dari pohon utuh yang hanya di buatkan pijakan sedikit menggunakan parang.)

Yang pohon bulat seperti di video inilah tangga lempangnya. Ini kalau surut, jadi tangganya cukup miring. Kalau air yang dalamnya sedang, maka tangganya akan sedikit lebih berdiri
Dan setelah bertarung dengan takut, akhirnya pak mantri dan istrinya berhasil juga melewati tangga itu.

Rahim mengajak mereka untuk kerumahnya lebih dulu, karena pesan ayahnya, pak mantri akan disuruh untuk menginap dulu dirumah mereka. Sebelum nanti tinggal dirumah yang
Sudah disediakan untuk mereka praktek.

Pak kades menyambut pak mantri dan istrinya dengan sangat ramah. Beliau langsung disuruh masuk dan dijamu makanan enak.
Sementara rahim dan irawan disuruh untuk menaruh bawaan pak mantri kedalam kamar yang sudah disiapkan.

"Yaku buli beh tuh him. Ngantuk asae matangkuh jadi.(aku pulang saja ini him, mata ku sudah mengantuk sekali.)" ujar irawan setelah selesai

"Ida kuman lah helu ikau?
(Kamu gak makan dulu.?)"

"Yaku kuman si huma beh kareh.(aku nanti makan dirumah saja.)"

Rahim mengangguk, dan mengantarkan irawab hingga kedepan pintu.
"Hati2 lah. Ngkeh ada panguluh. (Hati2 ya. Takut ada panguluh.)"

"Ela ikau kakate, ngkeh tasapa kuh kareh him ae. (Kamu jangan begitu, takutnya sumpah serapahku keluar nanti.)"
Rahim tertawa terbahak2, dan langsung menutup pintu rumahnya.

Sementara irawan berlari agar lebih cepat sampai rumah.
_____

Acara perkenalan mantri baru yang di adakan oleh pak kades itu tampak ramai, banyak anak2 dan orang tua yang datang untuk melihat mantri baru yang akan bertugas di desa mereka tersebut.
"Bagaimana pak mantri?" tanya pak kades saat mengantar mereka kerumah sekaligus tempat praktek yang sudah disiapkan

"Wah, bagus pak. Sudah rapi sekali. Saya tinggal mengisinya saja ini." jawab pak mantri sambil tersenyum
"Syukurlah kalau pak mantri senang.. Silahkan pak, istirahat saja dulu. Nanti kalau ada apa2 datangi saya saja." ujar pak kades sebelum berpamitan pulang

_____
Malam itu tidak seperti biasanya, cuaca terasa sangat dingin serasa menusuk hingga ketulang, padahal malam cukup cerah. Dan tidak ada tanda2 mau hujan.
Kata orang2 tua di desa, cuaca seperti itu disebut dengan angin orang mati. Yang artinya akan ada yang meninggal dalam 24 jam setelah terasanya angin tersebut.
"Iki buli beh wan, asae kilau beken tuh angin e. (Kami pulang saja wan, anginnya terasa lain.)" ujar peldi

"Keleh ketuh tiruh si humangkuh beh, dusah buli. Mikeh kilau iki due memet andau te.(lebih baik kalian tidur dirumahku saja, tidak usah pulang.
Takut terjadi seperti apa yang kami alami waktu itu.)" ujar irawan

"Awi tuh te, kilau angin uluh matei. Sadingen duga tulang asae. (Karena ini, seperti angin orang mati. Dinginnya sampai ketulang.)" sambung irawan
Mereka saling pandang, kemudian mengangguk.
Setelahnya mereka bertiga di ajak irawan pulang kerumahnya yang berjarak lumayan kalau dari pos kamling tersebut.
Semenjak kejadian yang ia alamai bersama memet, irawan memang sudah tidak mau lagi kelayapan keluar desa, jika hari sudah malam.
Dan sekarang, teman2nya dari desa sebelah itulah yang mendatanginya kalau sedang ingin kumpul2.
_____

Keesokan paginya, benar saja, dari masjid terdengar siaran pemberitahuan kalau ada orang yang meninggal.

"Miyah sawan takapau te kah ma? (Miyah istrinya takapau itu kah ma?) " tanya irawan pada ibunya yang sedang memasak sarapan didapur
"Iye kih, aweh hindai. Batihi kilau uluh jida batihi. Kanih kante dada basarat. Hayak imander arep, auhe ulun jida percaya tahayul. Te kih kinan ji tahayul nah.
(Iya, memangnya siapa lagi. Hamil tapi seperti orang yang tidak hamil. Kesana kemari tidak persiapan/membawa penangkal mahluk halus yang biasa dibawa orang hamil dipedalaman sana. Saat di nasehati dia selalu bilang, saya tidak percaya tahayul. Jadi itu makan saja tahayulnya.)
"jawab ibunya irawan dengan nada ketus

"Tamam umakuh tuh.(terlalu sekali ibuku ini.)" tegur irawan

"Hau, bujur ji auh kuh te kih. Itah tuh nah melai si lebu ji are karen macam taluh. Lamun ikau melai sikota. Biar halubai gin. Dada karen panguluh karen kuyang ji tau mangganggu.
(Lah, yang ku katakan itu benar. Kita ini tinggal di desa yang banyak sekali pantang larang nya. Kalau kamu tinggal di kota, walaupun kamu t3lanjang, tidak akan ada panguluh maupun kuyang yang akan mengganggumu.)"ujar ibunya
Irawan hanya bisa garuk2 kepala mendengar perkataan ibunya. Ya walaupun cara ibunya berbicara itu sedikit kasar/keras, tapi semua yang dimaksud ibunya itu memang bertujuan untuk menjaga diri, agar tidak menganggap remeh hal2 yang diluar nalar seperti panguluh maupun yang lainnya.
"Pisik kawalam te, bahum awen kuman. Yaku handak kan huma awen miyah helu. (Bangunkan teman2mu itu. Ajak mereka makan. Aku mau pergi kerumah miyah dulu.)"
"Inggih ma."

"Ma, apakuh kankueh.? (Ma, ayah kemana?)" tanya irawan

"Mandui kan sungei. (Mandi ke sungai.)"

Setelah ibunya irawan pergi, mereka pun makan bersama2.
Ikan asin, sambal bawang ganda, dan sayur oseng pakis yang dimasak oleh ibunya irawan sangat nikmat. Teman2nya saja sampai nambah nasi berkali2.
"Ada uluh matei nah. (Ada orang mati.)" ujar irawan

"Hah? Aweh?(hah? Siapa?)" tanya rigon

"Uluh batihi. (Orang hamil.)"

Expresi rigon, peldi dan carli langsung berbeda mendengar jawaban yang keluar dari mulut irawan.
"Matei manak kah? (Mati saat melahirkan kah?)" tanya peldi

"Jida kih. Tihi e gin ji yaku mite dada karen hai lagi. Auh umakuh nah gara2 iye ida percaya dengan karen penangkal2 taluh te kih.
(Enggak lah. Aku sering melihatnya, dan sepertinya kehamilannya belum begitu besar. Kata ibuku itu karena dia/miyah tidak percaya dengan penangkal yang biasa dibawa ibu hamil disana, seperti itu.)"
"Arti e buah anuh taluh lah? (Berarti kena ganggu ya?)" tanya rigon

"Iyuh. (Iya)"

"Iye nah, itah melai padang panguluh tuh. Muna ji heka te pang. (Iya itu, kita ini tinggal ditempat yang banyak panguluh. Memang susah.)"
"Inti e te, ela mucil hayak inasehat uluh. Inumun beh kih selagi nasehat te bagus. Awi beken daerah beken kia pantang e. (Intinya itu, jangan ngeyel kalau dinasehati. Selagi nasehat itu bagus, turuti saja. Karena beda daerah, beda juga pantang larangnya.)" ujar carli
"Bujur auhum li. (Benar katamu itu li.)" ujar irawan

"Are hindai malem kareh panguluh manesek tuh te. (Nanti malam pasti banyak panguluh berburu.)" ujar peldi sembari bergidik ngeri
"Jelas jadi jite.. (Sudah jelas itu)"

_______

"Malihi buhen iye ma? (Meninggal kenapa dia bu?)" Tanya irawan pada ibunya saat mereka sedang menikmati makan malam
"Daha damaku umbet balua auh libas iye mangahit malem te. (Katanya darah tidak mau berhenti keluar, setelah dia buang air kecil malam itu.)"

"Buah anun panguluh jite te. (Kena ganggu panguluh itu.)" Ujar ayahnya irawan
"Iyuh, iye bakuriak auh, hayak inalih banaye, ada ji mamangkit puk1 e auhe. Libas jijite balalu beh daha te ida maku ranai balua.(Iya, katanya dia berteriak, saat didatangi oleh suaminya, dia bilang ada yang menggigit k3l4min nya. Setelah itulah, darah tidak mau berhenti keluar.)
Irawan bergidik ngeri mendengar cerita sang ibu.

Tiba2 terdengar seperti ada sesuatu di atas atap rumah. Lalu berlanjut dengan suara mirip kerbau di belakang dapur.

Tenggorokan irawan seperti tercekat. Nasi yang hendak ia suap diletakkan kembali kedalam piring.
"Ma..(bu..)"

"Ela mikeh, katawan awen lamun ikau mikeh nah. Lepah ikau impikeh awen. (Jangan takut, mereka tau kalau kamu takut. Nanti habis kamu ditakuti mereka.)" Ujar ayahnya irawan
"Rami auh acara si purukcahu nah pa. Artisan uluh. (Yah, katanya dipurukcahu rame acara dangdutan.)" Ujar irawan berusaha terlihat acuh

"Acara narai? (Acara apa?)"

"Artisan kih uluh. Karen bajualan panginan. (Orang dangdutan. Segala jualan makanan.)" Jawab irawan
Ayahnya menghela nafas panjang menatap irawan, ia tahu kalau apa yang dikatakan irawan itu hanya asal saja. Supaya dia tidak dianggap takut.
Lagi2 terdengar suara seperti ada yang melompat2 di atap mereka. Membuat irawan langsung merapatkan tubuh pada sang ibu.

"Kinan beh ketuh kau. Hawas beh Lamun yaku balua ketuh bukah. (Omongan orang marah, tidak om translitkan, karena artinya tidak akan nyambung.
Tapi awas kalau sampai aku keluar, kalian malah lari.)"ujar ayahnya irawan
Setelahnya suara itu langsung menghilang.

Malam itu, irawan sengaja tidur di depan kamar orang tuanya. Sebab pengalamannya bersama memet itu benar2 membuatnya takut setengah mati.
_____

(Dari sini kita lanjutkan dengan full bahasa indonesia saja ya, biar kalian tidak susah bacanya.)

"Amang iyai ditemukan dibawah pohon getah sudah dalam keadaan tubuh setengah kaku(stroke). Orang2 yakin kalau beliau habis diserang panguluh saat sedang menurih/menyadap
karet."ujar bani

"Waduh, kenapa anaknya tidak ada yang melarang orang tua itu untuk menyadap karet? Padahal mereka tau sendiri kalau dikampung sedang ada yang meninggal." Ujar ayahnya irawan
"Kata anak2nya sudah dilarang mang, tapi beliau hetang/keras kepala. Dan tetap memaksa untuk pergi ke kebun karet."

Irawan yang sedari tadi menguping di balik pintu bergidik.
Mendengar ada serangan panguluh lagi, membuat irawan semakin ketakutan.

"Lalu bagaimana keadaannya?"

"Sudah dibawa kerumah sakit di muara teweh. Paling saat ini masih dalam perjalanan."
_____

Saat irawan sedang membeli rokok di warung, ia juga mendengar kalau ucu/bibi pemilik warung semalam juga mendapatkan gangguan dari panguluh.
"Yang kulihat semalam itu treggiling berputar2 ditanah lalu naik keatas pohon, dia berayun2 didahan." Ceritanya pada salah seorang ibu2 yang sedang membeli beras disana
"Panguluh semakin menjadi2 disini setelah kematian ulak sudin. Biasanya almarhum itu yang memburu panguluh. Bahkan banyak panguluh yang mati karenanya."
______

"Yah, ulak sudin itu kakaknya ayah kan?" Tanya irawan pada sang ayah

"Iya. Itu kuburnya yang ada di kebun karet diatas desa. Memangnya kenapa?"
Irawan lalu menceritakan apa yangia dengan dari cerita2 orang2 diwarung tadi.

"Memang benar begitu. Dulu waktu kamu kecil ulakmu itulah yang menjaga desa ini dari panguluh."
"Sayang ulak sudah meninggal ya yah. Andai ulak masih hidup pasti desa ini aman."

Ayah irawan tersenyum menatap anaknya.

"Kau pun bisa melakukan apa yang ulakmu lakukan wan."
Irawan langsung bergidik ngeri.

"Yang benar saja, yang ada aku yang mati karena ketakutan."

"Panguluh tau kita takut atau tidak padanya hanya dari bekas jejak langkah kita. Kalau kita berani maka bekas jejak kita itu akan terasa panas. Dan sebaliknya jika kita takut."
"Panguluh yang paling kuat adalah panguluh ulung2, panguluh yang terus menari saat mendengar suara gong kematian. Dia bisa menyerang kita melebihi pangulung binatang lain. Wujud panguluh ulung2 itu seperti manusia.
Semakin kamu melihat tariannya maka tubuhmu akan semakin lemah. Kamu tidak akan bisa lari kalau terus memperhatikan tariannya. Panguluh itu adalah yang terkuat diantara yang lain.
Tapi beruntungnya, panguluh ulung2 hanya ada kalau yang meninggal adalah orang kaharingan atau kristen. Dia merupakan pemangsa yang unggul."
Irawan terdiam, panguluh itulah yang dia lihat bersama memet waktu itu. Berarti memet tidak bisa lari menyusulnya karena itu.
______

Suatu hari, di desa irawan...

Penyakit aneh muncul menyerang kucing, satu persatu kucing peliharaan warga mati secara mendadak.
Dan setelah kucing didesa itu tidak tersisa lagi, penyakit aneh itu kemudian menyerang kucing2 didesa lain.

(Kucing mati mendadak seperti itu terulang kembali di tahun 2024 bulan 1-sekarang)
Tidak ada yang tau penyakit apa yang menyerang kucing2 tersebut. Karena memang disekitar sana tidak ada klinik khusus untuk hewan.
Orang2 hanya menerka2. Kalau kucing2 tersebut mati karena virus atau penyakit yang hanya bisa menular pada sesama kucing saja.
Karena ayam dan hewan2 lainnya tidak tersamdampak penyakit aneh tersebut.
_____

"Banyak betul orang2 yang ngantri berobat di tempat pak mantri itu ya." ujar peldi

"Iya. Banyak anak2 terkena muntaber." jawab irawan
"Bahaya sekali itu.." sahut rigon

"Di tempat kalian bagaimana keadaannya.?" tanya irawan pada ketiga sahabatnya itu

"Babi peliharaan kami banyak yang mati mendadak. Makanya sekarang makanannya di ganti dulu, supaya babinya tidak terkena penyakit yang mungkin saja berasal dari
Makanan." ujar carli

"Ada apa ya sebenarnya? Kenapa banyak binatang2 yang mati." ujar irawan

"Entahlah wan. Mungkin memang karena sedang musim penyakit." sahut peldi
"Semoga saja desa kita lekas pulih ya."ujar rigon yang di tanggapi anggukan oleh ketiga sahabatnya

_______

Berita kematian kembali disiarkan melalui masjid, suara dari toa masjid menggema hingga keseluruh desa yang memang tidak terlalu besar tersebut.
Kali ini yang meninggal adalah anak kecil, yang sempat dilihat oleh irawan dkk di puskesmas desa kemarin.

Dan tidak lama kemudian, kembali disiarkan berita kematian. Dan yang ini sangat membuat irawan terkejut, sebab yang meninggal adalah memet.
Ya, memet sahabat irawan telah meninggal dunia.

"Memet.. Memet..." Gumam irawan tak percaya

Belum lagi hilang rasa kaget bercampur tak percayanya itu. Lagi2 dari masjid kembali mengumumkan berita kematian, 3 kali berturut2 dengan 3 nama yang berbeda2.
3 orang telah meninggal dunia dihari yang sama didesa itu.

Irawan terduduk lemas. Ada apa ini?
Kenapa??
Apa ini hanya kebetulan, atau masih ada hubungannya dengan panguluh??

Segelintir pertanyaan memenuhi benak irawan.
"Kamu siap2 ikut ayahmu untuk membantu menggali kubur. Orang2 pasti kesulitan karena ada 3 sekaligus yang meninggal dihari yang sama." ujar ibunya irawan
"Aku akan membantu kerumah memet."

"Tidak usah kesana. Bantuanmu juga pasti tidak akan diterima." ujar ibunya melarang

"Tapi bu.."

"Jangan keras kepala.. Kamu tidak ingat bagaimana mereka menyalahkanmu atas apa yang terjadi pada memet hah? Padahal itu bukan sepenuhnya salahmu.
Kau sudah mengajaknya lari, tapi dia yang tidak menghiraukan."

Irawan terdiam. Ia akhirnya mengangguk menuruti perkataan ibunya.

____

Hari itu tampak sangat sibuk dengan 3 kali acara pemakaman.
Entah kenapa mereka meninggal.

"Benarkah yang kudengar itu wan??" tanya peldi mewakili dua sahabatnya yang baru saja tiba dirumah irawan malam itu
"Ya. Aku tak kesana karena dilarang ibuku."

Mata peldi, carli dan rigon tampak berkaca2. Mereka terlihat begitu sedih dengan meninggalnya memet.
Terlebih lagi irawan yang terus menyalahkan dirinya dengan apa yang menimpa memet hingga membuatnya meninggal.

"Kau tak bisa menyalahkan dirimu sendiri wan. Kita semua bersalah dalam hal ini. Dan aku yakin, memet tak menyalahkan kita. Semuanya terjadi tanpa kita duga."
Tiba2 terdengar dari jalan depan rumah, orang2 berlarian melewati rumah irawan. Peldi yang saat itu duduk didepan pintu langsung berdiri untuk memeriksa hal apa yang membuat orang2 tersebut berlarian.
Rupanya ada kebakaran.

"Kebakaran...!!" teriak peldi membuat teman2nya langsung bergegas menghampirinya

Nyala api semakin besar, orang2 berusaha memadamkan api dengan cara manual tanpa bantuan damkar.
Mereka bergotong royong membentuk barisan yang dengan cepat menimba air dari sungai untuk disiramkan ke api.
Jantung irawan seakan terhenti kala melihat api yang berbentuk seperti wajah tengah tersenyum.

Beberapa kali irawan mengusap matanya. Namun api berbentuk wajah itu masih ada tepat di bagian atap rumah yang kebakaran.
"Kalian lihat api itu?? Bentuknya mirip dengan wajah yang menyeringai.." Ujar irawan menunjuk kearah api

Tetap teman2nya tak ada yang melihat.
Hanya irawan saja yang melihat hal itu.
"Tidak ada apa2.. Ayo cepat kita bantu mereka..." Ujar peldi

Mereka ikut membantu orang2 untuk memadamkan api. Dan berkat kerjasama hebat warga disana, api pun berhasil dipadamkan.
Beruntungnya rumah disana tidak saling berdekatan, jadi api tidak mudah menyebar.

"Anakku masih ada didalam..." Isak seorang perempuan terisak dengan keadaan tubuh yang lunglai
Entah apa yang merasuki irawan, ia yang semula penakut itu malah langsung masuk kedalam rumah yang baru saja dipadamkan tersebut.
Beberapa balok yang tadi sempat dilalap api, roboh begitu irawan menginjak lantainya yang juga sudah rusak.

Irawan jatuh tertimpa balok2, membuat teman2nya berteriak memanggil namanya.
"Irawaaannnn!!!! Bodoh, kenapa malah masuk kesitu.." Ujar teman2nya

Akhirnya ketiga teman irawan dan orang2 yang tadi membantu memadamkan api masuk dengan hati2 kedalam rumah tersebut.
Mereka melihat irawan yang duduk diantara reruntuhan sambil menangis terisak. Didepannya terlihat jenazah yang sudah tidak bisa dikenali akibat terbakar.
Irawan diangkat oleh ketiga temannya, mereka memaksa irawan untuk keluar.

Sementara korban kebakaran tunggal tersebut, di bantu warga untuk dikeluarkan.
Entah apa penyebab kebakaran itu.

Dan setelah kejadian kebakaran tersebut, irawan nampak sangat jauh berbeda.
Bahkan dengan teman2nya saja irawan kini mulai menjauh.

"Waaannn..." Teriak carli yang saat itu melihat irawan baru saja keluar dari hutan yang ada di samping jalan menuju desanya
Namun irawan hanya menoleh sesaat, lalu kemudian melanjutkan perjalanannya.

"Wan... Kamu kenapa hah?? Kenapa menghindar begitu?? Apa kami punya salah padamu??" Ujar carli yang saat itu sudah berhasil menyusul irawan
"Kalian tidak ada salah padaku, aku hanya sedang tidak ingin diganggu."

Carli mengkerutkan alis mendengar jawaban irawan yang tak biasa tersebut.
"Ada sesuatu yang sedang kau sembunyikan kan wan?"tanya carli

"Ya. Dan kalian tidak perlu terlibat dengan apapun yang aku lakukan."

"Bagaimana mungkin kami tidak melibatkan diri? kau itu teman kami. Apapun yang sedang kau lakukan. Kami akan tetap membantumu."
"Aku tidak perlu bantuan, aku akan menuntaskannya sendiri. Sebaiknya kalian menjauh dariku." Ujar irawan sebelum akhirnya kembali masuk kedalam hutan
Carli yang saat itu sedang mengendarai motor, tentu tidak bisa mengejar irawan masuk kedalam hutan.

Ia hanya memandangi irawan sambil terus geleng2 kepala.
"Sebenarnya ada apa dengan irawan mang?" Tanya peldi, carli dan rigon bersamaan, saat itu mereka sedang berada dirumah irawan, dan seperti biasa, irawan tidak ada dirumah.
Ayah irawan menghela nafas panjang,

"Sebenarnya aku ragu ingin menceritakan apa yang dilakukan irawan saat ini. Karena irawan sudah mewanti2 kami agar tidak membocorkan semuanya pada kalian."
"Tapi kami harus tau mang. Irawan itu teman kami. Kami mohon mang."

"Aku tidak bisa memberitahu kalian."

Ketiga teman irawan itu tampak kecewa mendengar jawaban tersebut.
_______

Malam itu, irawan pulang dengan keadaan tubuh dipenuhi tanah.

Matanya yang dulu terlihat sendu dan biasa2 saja. Kini berubah menjadi tajam dan tampak beringas.
Ia meletakkan mandau dan humbang tamiyang diatas meja, ujung tamiyang tersebut terdapat bercak darah yang masih tampak segar.

"Kau sekarang sama seperti ulakmu wan." Ujar ayahnya
"Ulakku benar, panguluh memang harus diburu." Ujarnya

"Tapi jangan sampai kau bertemu dengan panguluh ulung2. Dia tidak akan membiarkanmu hidup. Ulakmu meninggal karena...." Ayahnya teridam, tak melanjutkan ucapannya
Irawan tak terlalu menghiraukan.
Dirinya yang kini sudah sangat jauh berbeda dari yang dulu.
Ketakutan pun sudah tak lagi membuatnya bersembunyi.

_____

Setiap ada yang meninggal,
Irawan selalu memburu panguluh.
Ia juga tak segan2 untuk tidur dikuburan demi menunggu panguluh yang biasanya datang untuk berpesta.

Alhasil setelah berbulan2, kini desanya jauh lebih aman dibanding sebelumnya.
Tak ada lagi panguluh yang berani manesek di desanya walaupun disana ada yang meninggal.

Dan tentang irawan, tak ada yang tau apa yang sedang ia lakukan, selain kedua orang tuanya.
Dia pun kini sudah sangat jauh meninggalkan teman2nya. Ia tak pernah lagi ikut bermain bersama carli, peldi dan rigon. Bahkan saat bertemu dijalan pun, irawan menghindar.
Irawan tidak ingin teman2nya terlibat dengan semua yang ia lakukan. Ia ingin teman2nya tetap aman. Kehidupannya sebagai pemburu panguluh sangat beresiko.
Apapun bisa terjadi padanya sewaktu2.
Bekas luka di tubuhnya adalah, contoh terkecilnya.

_____SELESAI_____

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with ENSUN BURUNG

ENSUN BURUNG Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @rasth140217

Apr 12
PENDATANG BARU

Sebelumnya dia selalu tersenyum dan itu membuatku tidak menyadari kalau dia tidak memiliki garis di atas bibir.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar ilustrasi) Image
“Kiri kanan.. Kiri kanan..” ujarku seraya menghentakkan kaki bergantian.

Di depanku berjejer anak2 kecil yang mengikuti gerakanku.

Ya, aku adalah guru olahraga di sekolah dasar yang ada di desaku. Aku hanya seorang guru honorer, dan usiaku saat ini 29 tahun.
“Pak Imran, habis ini kita kemana lagi?” tanya salah satu anak muridku yang berdiri paling depan.

“Kita kembali ke sekolah, Lalu bersama2 membersihkan sekeliling sekolah dari sampah yaa..”

“Baik pak..” jawab anak2 serentak.
Read 40 tweets
Mar 3
SANTET KANDIH

(Santet kuno kalimantan yang bisa berpindah kepada orang yang mencoba mengobatinya.)

Kiriman santet dari gayung lope pink.

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar ilustrasi) Image
Teriakan dan rintihan kesakitan terdengar dari rumah bu Lisda. Wanita paruh baya itu memang sedang sakit. Tapi sakitnya itu bukan seperti sakit pada umumnya, semacam demam atau yang lain2.
Sakit yang diderita bu Lisda ini malah seperti gangguan kejiwaan, ia selalu berteriak dan merintih kesakitan, padahal orang lain tidak melihat penyebab yang bisa membuatnya merasa kesakitan.
Read 33 tweets
Jan 21
PESUGIHAN KUCING HITAM
(Lokasi dalam cerita, Kalimantan Selatan.)

Lagi2 Lina merasakan sakit yang luar biasa. Dan rasa sakit itu terus berulang

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustasi) Image
“Ikam suah lah makan bakso yang di sana tu? nah disitu nyaman banar kam baksonya. Kuahnya nyaman pada kuah bakso yang lain. Pentolnya gin, berasa banar dagingnya.
(Kamu pernah gak makan bakso yang di sana itu? Nah disitu baksonya enak banget. Kuahnya lebih enak dari kuah2 bakso yang lain. Pentolnya juga, berasa banget dagingnya.)” ujar perempuan bernama Evi pada kedua temannya.
Read 32 tweets
Dec 25, 2024
Si Tulang Punggung

(NIAT MENCARI KERJA UNTUK BANTU KELUARGA, MALAH DIJADIKAN TUMBAL OLEH MAJIKAN.)
@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar Hanya Ilustrasi) Image
Arfin merupakan seorang pemuda berusia 16 tahun yang duduk di bangku kelas 1 SMA.
Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, Anak nomor dua masih berusia 14 tahun, sementara anak yang bungsu baru berusia 9 tahun.
Meski bukan dari keluarga berada, tapi ayah dan ibunya selalu berusaha untuk menyekolahkan ketiga anak laki-laki mereka tersebut hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Read 35 tweets
Dec 14, 2024
NASI KUNING CU IPAU

“Sebenarnya sudah lama Ipau sakit, sakitnya pun bukan sakit biasa. Dia terkena santet dari mantan suaminya."

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

(Gambar hanya ilustrasi) Image
Cu Ipau, adalah seorang janda yang tidak punya anak. Beberapa tahun lalu ia diceraikan oleh suaminya dengan alasan karena selama 8 tahun pernikahan, Cu Ipau tak juga kunjung hamil. Sementara mertua dan keluarga besar suaminya terus menerus mendesak
supaya Cu Ipau hamil dan punya anak. Begitulah, sekilas kisah hidup Cu Ipau yang Iwan ketahui.

Iwan, seorang pemuda berusia 25 tahun, ia bekerja di sebuah toko hp yang lumayan besar dengan 10 karyawan yang tugasnya berbeda-beda.
Read 33 tweets
Nov 28, 2024
PELET DARAH HAID ( KISAH BARU )

@IDN_Horor
@ceritaht
@bacahorror
#ceritaseram
#basedontruestory
#threadhorror
#bacahorror
#omrasth

Pernikahan baru seumur jagung, tapi sudah dihadapkan dengan ujian yang sangat banyak. Itulah yang dirasakan Eni, perempuan berusia 16 tahun Image
yang terpaksa harus menikah dikarenakan hamil duluan.

Saat itu, Eni masih sekolah kelas 2 SMA. Dan Roby kelas 3 SMA. Mereka berpacaran kurang lebih selama satu tahun. Eni berasal dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya seorang buruh angkut di pasar, sedangkan ibunya berjualan
sayur keliling.

Sementara Roby dari keluarga yang bisa di bilang berkecukupan. Ayahnya seorang juragan karet, ia mempunyai beberapa hektar kebun karet yang masih aktif dan ia juga membeli karet-karet dari petani karet di daerahnya, untuk kemudian dijual lagi.
Read 31 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(