✅FUNFACT: Tahukah kalian kalo Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga, caleg petahana DPR RI Fraksi PDI-P gagal masuk ke Senayan?
Padahal balihonya di mana-mana & sering masuk TV, yang lolos ke Senayan malah mas Once Mekel 🤔
Menurut kalian kenapa? Dan sebenernya kunci kemenangan Caleg tu apa? Apakah yg paling populer? 🥺
Yok kita bahas di sesi baru Topan, HasTo: Pembahasan Topan 😎
— A Thread —
Iya si populer jadi salah satu kunci pertama untuk menang Pemilu dan Pileg ini
Tapi, populer ini baru kunci awal lho, sebenernya ada 4 tahapan untuk memenangkan pertarungan Pemilu/Pileg:
1. Populer/dikenal oleh banyak orang
2. Disukai/likeable, dari yg kenal harus banyak yg suka
3. Didukung/supported, setelah menyukai, mereka yg mengenal sosok itu mau mendukung secara aktif. Seperti Topan ke Pak Ketua 🫡
4. Dipilih/chosen, tentunya harus dipilih dong di Hari-H Pemilihan. (Masa dipilihnya sebelum hari h-pemilihan 🤭)
Tapi untuk mewujudkan 4 langkah tersebut kita perlu modal-modal yg bisa dipenuhi, yaitu:
(1) Modal ekonomi, berupa aset, uang, properti, jejaring. Ya kali masa kampanye modal daun sama tampang :(
(2) Modal kultural, pengetahuan dan keterampilan yg memberikan keuntungan di masyarakat 💡
(3) Modal simbolik, harus punya brand yg bisa membedakan dengan subjek yg lain entah jadi wakil kaum tertentu atau jadi tokoh, misalnya: tokoh buruh, perwakilan tokoh musisi, dll (Bahkan ada filmnya kan, Cek Tokoh Sebelah 🤭xixixi)
(4) Modal sosial, artinya kamu punya banyak relasi yg berpotensi menghasilkan dukungan-dukungan, istilah jaman now nya: networking 🌍
Apakah harus punya semua modal? Nope. Minimal punya 2 modal biar bisa jadi yg teratas✌🏻
Contohnya adalah Bang Komeng yg secara spontan (UHUY) daftar jadi calon anggota DPD Jabar 😙
Menurut Topan, Bang Komeng berhasil memanfaatkan 2 modal utama, yakni modal kultural dan simbolik:
- Modal kultural: Komeng yg sudah lama jadi praktisi industri hiburan tau gimana caranya untuk populer dan disukai, Komeng jg melihat rekan2nya yg akhirnya terjun ke politik kebanyakan jadi DPR dan berpartai, di sini pengetahuannya membuat beliau punya strategi yg menarik sehingga mencalonkan diri sebagai anggota DPD karena pilihan pribadinya untuk tidak berpartai dan surat suaranya mencantumkan foto 🫨
- Modal simbolik: Beliau mengusahakan brand “Komeng” ada di surat suara dan foto yg tercantum ekspresinya dibuat beda (informal sedangkan yg lain formal) sehingga masyarakat Jabar dengan mudah mengenali kalo Komeng yg di surat suara itu adalah Komeng yg biasa mereka lihat di layar kaca 😚
Di sini 2 modal lainnya berperan sekunder mengoptimalkan kemenangan Bang Komeng, yaitu:
- Modal sosial: Komeng punya banyak kenalan dari kalangan media, jadi gampang diberitakan. Media juga pasti senang dengan kehadiran Komeng yg secara spontan (UHUY) mendatangkan reach yang besar juga 🤩
- Modal ekonomi: Karena sudah cukup terkenal, Bang Komeng hanya menggunakan sedikit dana untuk melaksanakan kampanye secara sederhana (kalo sesuai bercandaan Bang Komeng si dananya pake dana-umumnya monopoli xixixi 🤭)
Modal-modal tersebut yg membuat masyarakat banyak ngedukung dan milih Bang Komeng, mereka seperti punya harapan baru di tengah jenuhnya para tokoh politik lain yg kerap kontroversial, iya ga sih? 🤔
Hasil dari banyak faktor itulah yang membuat Bang Komeng bisa tembus 5,3juta suara di Dapilnya, congrats Bang Komeng ditunggu hari Komedinya! 😋👏🏻
Liat ni perolehan suaranya sampai nembus frame 🫠 pake GameShark kh, bang?
Gimana? Setuju sama pendapat Topan? Atau temen-temen ada alasan lain kenapa suatu Caleg bisa berhasil lolos ke Senayan? 🤔
Ayo kita berdiskusyenn 🔥🔥🔥
Source:
- Bourdieu, Pierre. (1986), "The Forms of Capital", dalam Richardson, J. G., Handbook of Theory and Research for The Sociology of Education, Westport, Conn.: Greenwood Press, ISBN 0313235295, OCLC 11783029
Oke kalo faktor “duit” jadi penentu, kenapa Komeng bisa memperoleh suara tertinggi di pemilihan DPD Jabar? Padahal beliau cuma mengeluarkan dana kampanye Rp25jt.
Siapa yang sering tidur pas guru atau dosen lagi ngajar? 🙋🏻♂️
Kemarin rame tuh di sidang MK pas Romo Magnis lagi njelasin soal etika sebagai saksi ahli, eh malah ditinggal tidur sama kuasa hukum 02. Mungkin dia lelah xixixi😙
Tapi siapa sih Romo Magnis? Kok rame banget kemarin sampe trending topik segala. Dan gimana sih pembahasan etika dari Romo Magnis kemarin?🤔
Cek this out #HasTo (Pembahasan Topan) edisi #6 kali ini yaww!!✨
Sebelumnya kita perlu tau dulu siapa Romo Magnis itu, kenal saja belum tentu sayang, apalagi kalau tak kenal yaa kannnn....😙
Romo Magnis tuh tokoh publik, akademisi dan budayan di bidang filsafat dan teologi. Beliau sering menjadi saksi ahli dalam sidang2 bergengsi. Contohnya saat sidang pembunuhan berencana Brigadir J yang melibatkan Sambo. 👌🏻
Kemarinnn, pada sidang MK terkait sengketa pemilu kemarin, Romo Magnis juga diundang untuk menjadi saksi ahli. Beliau berdebat dengan Yusril selaku kuasa hukum 02 soal etika dalam hukum dan filsafat. ☺️
Latar belakang lengkapnya bisa cek di Tweet Neo di bawah
Dalam sidang MK, Romo Magnis menjelaskan bahwa dalam praktik hukum dan tata negara, tidak semua aturan tertulis. Salah satunya etika. 👌🏻
Apa sih etika itu menurut Romo Magnis? 🤔
Dalam bukunya yang berjudul Etik Politik: Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern (1987). Etika adalah ilmu atau filsafah yang merefleksikan ajaran moral yang didalamnya mengandung pemikiran rasional, kritis, sistematis, dan mendasar. Dalam KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak) 😏
Artinya, menurut Romo Magnis, sewajarnya posisi etika dan moral berada di atas hukum. Sayangnya, menurut Romo Magnis, proses pemilu 2024 sudah banyak terjadi pelanggaran etika. 😰
Narasumber di sini ada komunitas @jktbookparty yaitu komunitas baca buku yg berdiri dari bulan Oktober 2023, yang kegiatannya:
- Baca buku sambil piknik
- Ke perpus bareng (PusReng)
- Baca buku di tempat umum (KRL, hutan kota, taman banteng, dll)
Dan sudah pernah berkolaborasi dengan Gramedia dan brand lainnya bahkan penulis-penulis lainnya juga
Yang sekarang mulai menyebar di 30++ kota lain; Surabaya, Jogja, Malang, Payakumbuh, Temanggung, Bogor, Bekasi, dll.
Sebelum membaca buku alangkah baiknya melihat author dan latar belakangnya terlebih dahulu
Beberapa author ada yg pro terhadap Zionist, berikut listnya:
(terimakasih @rayscape_ sudah membuatkan thread 🥹🙏🏻)
2. Mengecek lembar C di TPS daerah masing-masing dan menguploadnya pada @KawalPemilu_org yang didevelop oleh mas @ainunnajib dan tim. Good job mas Ainun & tim!
Setidaknya mengecek dan mengupload dokumen C pada TPS di daerah masing-masing terlebih dahulu
1. Sesuai janji Pak Ketua yang mencita-citakan Indonesia menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi 7% & ditopang kemampuan fiskal yang kuat 💪🏻💪🏻💪🏻
Menggandakan pendapatan negara menjadi sebuah keharusan gaes. Utamanya melalui pajak progresif berkeadilan, sehingga tidak…
…membebani rakyat kecil dan juga kelas menengah
Selain itu, pasukin siap bantu benchmarking sama dimas kanjeng nih 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Mimin sering banget nih nemuin yang mempermasalahkan “Pak Ketua sebagai petugas partai banteng”.
Tidak bisa dipungkiri sepak terjang Pak Ketua sampai hari ini justru tidak dapat dipisahkan dari pengalaman panjang dan tempaan partainya 30 tahun
Sebelumnya simak video Ahok dulu:
Kenapa mimin sebut pengalaman Panjang? Pak Ketua sudah join PDI-P sejak tahun 1992, saat masis MAHASISWA dengan alasan PDIP sebagai antitesis rezim Orde Baru saat itu
Selama 2 bulan lebih masa kampanye, Pak Ganjar dan Prof Mahfud bertemu dengan Rakyat di 300++ titik, terbanyak dibandingkan paslon lain.
2. Dekat dengan berbagai Lapisan Masyarakat & Kehadirannya Selalu Dinantikan.
Selama masa kampanye, Pak Ganjar secara rutin menginap di rumah-rumah masyarakat, sedangkan Prof Mahfud di pesantren-pesantren untuk mendengar langsung harapan rakyat.