Pada 1974, Bung Hatta menyatakan bahwa korupsi sudah jadi “budaya kita”. Pernyataan itu terlontar saat Pertamina digoyang korupsi dahsyat yang dilakukan direktur utamanya, Ibnu Sutowo. Barangkali Bung Hatta berkomentar begitu karena geram menyaksikan korupsi yang tak habis-habisnya di negeri ini.
📷Mr. Djody Gondokusumo, mantan Menteri Kehakiman, disidang dalam kasus suap. (Harian Indonesia Raya).
Pada masa Orde Lama bukan saja ditandai meriahnya demokrasi liberal, melainkan juga dinodai beberapa kasus korupsi yang mendera tokoh-tokoh politik, seperti Menteri Kehakiman Mr. Djody Gondokusumo (Partai Rakjat Nasional), Menteri Perekonomian Iskaq Tjokrohadisurjo (PNI), dan Menteri Keuangan Jusuf Wibisono (Partai Masyumi).
Untuk mengatasi korupsi, pada Agustus 1959 pemerintah mendirikan Badan Pengawas Kegiatan Aparatur Negara (Bapekan). Badan yang diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono IX itu berhasil mengungkap praktik korupsi mulai kelas pegawai sampai pejabat pemerintahan. Sejak didirikan sampai Juli 1960, Bapekan menerima 912 pengaduan masyarakat.
Selain Bapekan, pemerintah juga mendirikan Panitia Retooling Aparatur Negara (Paran) yang dipimpin Jenderal A.H. Nasution. Sepak terjang Paran berhasil membongkar korupsi yang dilakukan beberapa pejabat tinggi pemerintahan. Tak berhenti di sana, pemerintah juga meluncurkan Operasi Budhi, yang sejak Februari sampai April 1961 berhasil menyelamatkan uang negara sebanyak Rp11 miliar.
Sejak 1959 pemerintah melancarkan perang serius terhadap korupsi. Namun, keseriusan itu mulai luntur ketika lembaga pemberantas korupsi justru saling menjatuhkan. Contoh persaingan tidak sehat itu adalah konflik Paran dengan Bapekan. Paran merasa bahwa Bapekan harus diperiksa, yang tentu saja ditolak mentah-mentah oleh Bapekan.
Bapekan menilai Paran tak punya dasar kuat untuk memeriksa dan juga tak bisa menjelaskan apa alasannya. Kedua lembaga merasa sama-sama kuat dan sama-sama berwenang. Perseteruan semakin memanas sampai Presiden Sukarno turun tangan melerai dan menganjurkan agar Sultan Hamengkubuwono IX duduk semeja dengan A.H. Nasution. Pertikaian mereda.
Tapi runyamnya, pemberantasan korupsi di masa itu pun berkelit kelindan dengan kepentingan politik. Pada 1962 Bapekan dibubarkan karena mulai menelisik dugaan korupsi pembangunan Istora Senayan yang melibatkan beberapa kolega presiden. Operasi Budhi juga dibubarkan karena dianggap jadi alat Nasution mempreteli kekuatan Sukarno.
Sementara itu, Paran tak jelas nasibnya. Sebagai gantinya, pada Mei 1964 Presiden Sukarno mendirikan Komando Tertinggi Retooling Aparatur Revolusi (Kotrar) yang dipimpin Subandrio. Lembaga ini pun tak bertahan lama karena setahun kemudian terjadi peristiwa G30S yang menyudahi kekuasaan Sukarno.
Di masa Soeharto kita semua tahu seperti apa, sehingga Bung Hatta pun sampai bilang korupsi sudah menjadi budaya. Namun, orang banyak bilang, korupsi di masa itu tak sehebat sekarang. “Kalau dulu korupsi di bawah meja, kalau sekarang sampai mejanya pun digondol,” begitu katanya.*
Penulis: Bonnie Triyana
Pemberantasan korupsi di negeri ini telah lama dilakukan. Lembaga-lembaga didirikan meski kemudian dibubarkan. historia.id/politik/articl…
Korupsi besar terjadi di empat perusahaan negara di awal Orde Baru. Tersangka sempat dihadapkan ke pengadilan, tetapi hampir semuanya bebas. historia.id/politik/articl…
Korupsi pada masa Orde Lama. Militer terlibat dalam pemberantasan korupsi sekaligus pelaku korupsi. Korupsi pun terus terjadi hingga kini. historia.id/politik/articl…
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
29 Maret diperingati sebagai #WorldPianoDay. Utas ini akan menceritakan tentang orang Indonesia yang menjadi pianis Hitler. Apakah cerita ini sama dengan cerita Hitler mati di Garut? Setelah baca, silakan berikan penilaian.
📷Hitler bersama stafnya, Juni 1940. Persis di atas topi Hitler terlihat Walther Hewel. (NARA).
Hitler suka seni dan musik klasik. Dia sering menggelar konser pribadi di rumah peristirahatannya di Obersalzberg. Dia memiliki pianis bernama Ernst Hanfstaengl. Namun, hubungan Ernst dengan Hitler retak. Merasa nyawanya terancam, Ernst lari ke Swiss kemudian ke Inggris. Sempat ditahan di Kanada ketika Perang Dunia II, Ernst kemudian dikirim ke Amerika Serikat.
Siapa yang menggantikan Ernst sebagai pianis Hitler?
Horst H. Geerken dalam bukunya, Jejak Hitler di Indonesia (Penerbit Buku Kompas, 2016: 77-82), mengungkap bahwa pianis pengganti Ernst adalah Abu Bakar dari Hindia Belanda (Indonesia). Sebelumnya, Geerken menulis pengalamannya tinggal dan kerja di Indonesia selama 18 tahun dalam buku A Magic Gecko: Kesaksian Seorang Jerman di Indonesia 1963-1981 (Penerbit Buku Kompas, 2011).
Kejaksaan Agung menetapkan 16 tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. tahun 2015 sampai 2022. Dua tersangka terbaru adalah Harvey Moeis, suami aktris Sandra Dewi, dan crazy rich Helena Lim.
📷Pekerja Tionghoa menggunakan teknologi chin-cia dan chia-caw dalam penambangan timah, 1920. (KITLV)
Sejak kapan timah digali di Bangka? Ada yang meyakini penambangan sudah dilakukan masyarakat jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Namun, seorang penulis menyebut penemuan pertama timah di Bangka tahun 1709.
Catatan itu pula yang tertera di dinding Museum Timah Pangkalpinang: “... waktu di mana pertama kali ditemukan timah di Bangka tidaklah jelas. Namun, pertambangan timah yang pertama kali dilakukan di wilayah Merawang, tepatnya di Kampung Calin daerah Depak.”
21 Februari 1949 Tan Malaka dieksekusi mati tentara dari Batalion Sikatan Divisi Brawijaya. Dia dihukum mati tanpa proses peradilan. Kisah tragis seorang politikus-pemikir yang dibunuh bangsanya sendiri. historia.id/politik/articl…
Pemberi perintah eksekusi Tan Malaka disebut dalam dokumen rahasia AS. Walikota Surabaya ini membersihkan staf pemerintahan dari unsur PKI hingga ke tingkat RT. historia.id/politik/articl…
Tan Malaka menulis tentang sistem pemerintahan, bentuk negara hingga tahapan-tahapan revolusi. Menggambarkan tentang Indonesia yang diimpikannya. historia.id/politik/articl…
PSI memperoleh suara 753.191 (1,99%) dan meraih 5 kursi di DPR RI.
Sutan Sjahrir mendirikan PSI sebagai partai kader. Meski gagal dalam pemilu tapi berpengaruh dalam pemerintahan. PSI berakhir dengan pembubaran. historia.id/politik/articl…
25 hari lagi menuju Pemilu 2024. mengulas 4 partai yang memperoleh suara tertinggi pada Pemilu 1955, yaitu PNI, Masyumi, NU, dan PKI. Apa saja program yang dicanangkan keempat partai-partai ini? Dimulai dari PKI dulu ya.
Partai berpanji Palu Arit ini kerap tersisihkan pada kekuasaan pusat, namun tak patah arang, mereka justru menguatkan akar ideologinya pada wong cilik atau rakyat-rakyat marjinal di daerah-daerah. Mari lihat arsip dari koran Harian Rakjat yang memuat 19 Janji PKI.
Ke-19 janji terlihat memihak kepada wong cilik atau rakyat marjinal di daerah-daerah dan tanpa adanya dominasi, termasuk terhadap kesetaraan gender. Dalam kampanyenya pun PKI melakukannya dengan populis, hingga menurut D.N Aidit massa PKI di seluruh Indonesia pada saat itu mencapai 1,5 juta anggota dan berhasil memperoleh 6.179.914 suara.