Discover and read the best of Twitter Threads about #mlki

Most recents (11)

“Ajaran Mama Mei tidak berbeda dengan Sunda Wiwitan,” kata Engkus Ruswana. Sunda Wiwitan yang diacunya adalah kepercayaan paling asal di kalangan komunitas Sunda, yang kini dilestarikan oleh orang-orang Baduy di Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, sumber dari semua sekte Sunda
Wiwitan yang berkembang di tanah Sunda.

Satu contoh, jika Agama Sunda Wiwitan menyebut Yang Mahakuasa sebagai Sanghiang Keresa, Agama Buhun menyebutnya Maha Kersa.

Baik Agama Sunda Wiwitan maupun Agama Buhun sangat menghormati alam, suatu heroisme yang tak ditemukan dalam Hindu
dan Budha. Robert Wessing, peneliti dari Universitas Western Kentucky, Amerika, dalam Cosmology and Social Behavior in West Java Settlement, menguatkan pendapat itu. Tesisnya, dalam masyarakat Sunda, alam adalah pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.

Dalam Agama
Read 7 tweets
DI kalangan pemeluk Agama Buhun, Engkus Ruswana dikenal sebagai ketua umum Budi Daya, organisasi kemasyarakatan yang mengurusi para pemeluk ajaran Mei Kartawinata. Budi Daya hanyalah salah satu di antara tiga organisasi yang melayani para penghayat dari komunitas yang sama. Dua
lainnya Aji Dipa dan Aliran Kepercayaan Perjalanan (AKP).

Ruswana punya definisi tentang agama. Muasal kosakata “agama” menurutnya adalah hagama, dari bahasa Kawi. Ha untuk “ada” dan gamana untuk “aturan atau jalan”. Dari sana, Ruswana mengartikan agama sebagai “ada aturan atau
jalan (lebih baik)” dan ke sanalah sebenarnya tujuan ajaran-ajaran Mei Kartawinata bermuara.

Untuk membangun jalan dalam mencapai tatanan sosial yang lebih baik, Agama Buhun berpijak pada tiga elemen utama. Spiritualitas individu berdasar ketuhanan. Kemanusiaan berdasar
Read 11 tweets
ADA tanda strip di Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Engkus Ruswana. Atheiskah orang ini? Kesalahan komputer di catatan sipil? Atau lebih serius lagi: dia sedang dalam kontrol negara?

Hampir tak bisa dibantah, KTP bisa menjadi celah kecil negara untuk mengintip gerak-gerik
rakyatnya, terutama mereka yang dianggap berbahaya. Lihat apa yang terjadi pada eks tahanan politik (tapol) Partai Komunis Indonesia. Mereka dianggap bahaya laten, bisa bangkit kapan waktu dan kembali ke gelanggang politik. Negara merasa perlu untuk terus memonitor mereka.
Ekornya, sebuah kebijakan sarkastis diberlakukan: KTP berlabel ET, singkatan dari “eks tapol”.

Hasilnya cespleng. Mereka kini tak punya kemampuan untuk leluasa bergerak. Paralel dengan ini, langkah mereka untuk memasuki pintu politik pun mandeg sama sekali. Mereka malahan tak
Read 8 tweets
Serikatnews.com

Perempuan Penghayat dan Komitmen Kebangsaan

SERIKATNEWS.COM- Setelah Deklarasi Nasional pada tahun 2017, untuk pertama kalinya Puan Hayati menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), pada Sabtu — Minggu, 12-13 Mei 2018, di Hotel Aria Centra Image
Surabaya. Rakernas membicarakan agenda-agenda penguatan kapasitas perempuan Penghayat Kepercayaan dalam kebangsaan dan dalam pelestarian nilai-nilai budaya luhur spiritual.

Dian Jennie Tjahjawati, Ketua Umum Puan Hayati Nasional menyatakan bahwa rakernas telah merumuskan agenda
organisasi untuk meneguhkan sikap dan komitmen pada kebangsaan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kebutuhan peran tersebut telah menyatakan diri dalam tragedi bom di Surabaya pagi ini akibat lemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai warisan para pendiri bangsa dan leluhur kita
Read 10 tweets
Perempuan Penghayat Menulis

“… kami sebagai penganut Penghayat Kepercayaan dianggap sebagai orang kafir, tidak beragama, kumpul kebo, akhirnya sampai juga ke telingaku, sekalipun secara tidak langsung.”

Itulah sepenggal kisah Rela Susanti yang diabadikannya dalam tulisan Image
berjudul “Ketika Perkawinan Terganjal Peraturan”. Rela adalah penganut Budi Daya yang pernah berjuang enam tahun lamanya untuk sekadar mendapatkan Akta Perkawinan karena keteguhannya dalam mempertahankan identitasnya sebagai Penghayat Kepercayaan.

Bersama suaminya ia
memperjuangkan perkawinan menurut adat Sunda, bisa dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung. Pemerintah rupanya menolak. Proses ini lalu memaksa kedua mempelai tersebut melakukan gugatan, menjalani sidang demi sidang seperti tak berujung, hingga
Read 20 tweets
Senada dengan Imam Aziz, Ketua Umum Perempuan Penghayat Indonesia Dian Jennie Tjahjawati menjelaskan bahwa negara telah melangkah maju terkait kesetaraan hak atas penghayat kepercayaan di Indonesia.

Namun, puluhan tahun peminggiran penghayat kepercayaan penghayat selama bertahun
-tahun masih menyisakan bekas. Di Purwodadi, misalnya, masih terjadi diskriminasi terhadap penganut kepercayaan penghayat. Alat ritual mereka dibuang ke sungai.

Menurut Dian, diskriminasi itu terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat atas nilai-nilai keberagaman di Indonesia
.

Dian juga berpendapat bahwa butuh keberanian bagi seseorang untuk mengubah kolom agama KTP-nya menjadi penghayat kepercayaan. Karena orang tersebut harus menerima dampak dari seluruh pengakuan atas jati dirinya. Maka dari itu, penghayat kepercayaan mengisi kolom agama di KTP-
Read 5 tweets
Anggota Puan Hayati dari berbagai daerah dalam kegiatan “Doa Bersama dan Ruwatan Covid-19”

Sebagai Ketua Puan Hayati Pusat, Dian Jennie memiliki banyak harapan terhadap seluruh anggota Puan Hayati di Indonesia. Kebijakan physical distancing yang mengharuskan semua orang untuk ImageImage
tinggal di rumah berdampak banyak terhadap kehidupan masyarakat.
Kekhawatiran, keresahan, dan tingkat stres yang tinggi menjadikan kaum perempuan memiliki beban domestik yang lebih berat karena semua anggota keluarga berada di rumah.

programpeduli.org/berita/gelar-d…

#dianjennie
Read 3 tweets
Dengan diksi konseptual yang berbeda-beda, semua tokoh perempuan lintas agama/kepercayaan meyakini bahwa fenomena wabah juga terkait langsung dengan ketentuan Tuhan, takdir, atau diwakili bahasa konseptual yang berbeda-beda dengan makna yang sama. Dalam konteks ini, Dian Jennie— Image
dalam kapasitasnya sebagai wakil Penghayat Kepercayaan, mencoba mengaitkan wabah dengan tiga konsep spiritual yang diyakini oleh kalangan Penghayat kepercaya, sangkan paran dumadi; manunggaling kawula-Gusti, dan; memayu hayuning bawana.

Wabah dalam bentuk apapun, diyakini
sebagai tanda-tanda ketidakseimbangan kosmologis akibat ulah yang diciptakan oleh manusia sendiri. Dalam periode yang sangat panjang, manusia sudah lupa asal-usul dan tujuannya hidup di dunia (sangkang paran dumadi). Eksploitasi atas alam merupakan buktinya. Dalam di titik
Read 6 tweets
Atas dukungan Yayasan Satunama Yogyakarta dan Lakpesdam NU, Puanhayati akhirnya sukses melibatkan semua representasi agama/keyakinan di dalam sarasehan tersebut. Hadir sebagai pembicara dalam Sarasehan tersebut, Dian Jennie Tj., inisiator sekaligus mewakili Perempuan Penghayat Image
Kepercayaan, Ketut Rohani (Hindu) Lucia Herawati (Konghucu), Agustina Manik (Kristen), Karolina R. (Katolik), Tri Wahyudiyati (Budhha), Anggia Ermarini (Fatayat NU), dan Diyah Puspitarini (Nasyiatul Aisyiyah). Selain itu, hadir juga Ufi Ulfiah (Lakpedam NU) dan Bhudhis Utami
(KAPAL Perempuan) sebagai penanggap.

Secara umum, semua narasumber yang berlatar belakang sebagai tokoh agama, menyampaikan pengalaman komunitas masing-masing dalam mengambil prakaras-prakarsa positif dalam menyelamat keluarga dan komunitasnya. Pengalaman yang dilakukan oleh
Read 9 tweets
Sri Endang Sulistyowati

Selain itu materi mengenai organisasi juga disampaikan oleh ketua Puanhayati Pusat Dian Jennie. Dalam paparannya mengenai keterlibatan perempuan dalam organisasi Dian Jennie menjelaskan bahwa perempuan mempunyai peran penting dalam perkembangan suatu ImageImage
ajaran. Perempuan diharapkan mampu diberi tanggungjawab dalam pengambilan kebijakan supaya muncul loyalitas dalam suatu keorganisasian. “Para perempuan harus terus belajar dalam nilai- nilai spiritual sehingga mampu menurunkan ilmu dan kepercayaan kepada anak- anak nya” paparnya.
Read 3 tweets
Orang asli Indonesia yang telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka dan jauh sebelum agama datang. (edy/detikcom).

"Penghayat itu sebenarnya agama. Ya karena pada dasarnya istilah agama itu sendiri adalah berasal dari kata Bahasa Kawi. Jadi asli frasa agama itu untuk sistem
keyakinan yang ada di dalam negeri sebetulnya, yang dari bumi Nusantara," kata anggota Majelis Luhur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI), Engkus Ruswana sebagaimana dikutip dari website MK, Minggu (7/5/2017).

Hal di atas disampaikan dalam sidang pada 6
Desember 2016 lalu. Engkus menyatakan hal itu saat menjawab pertanyaan hakim konstitusi Patrialis Akbar. Sebab Patrialis mencecar pemahaman agama dalam konsep Penghayat Kepercayaan. Belakangan, Patrialis ditangkap KPK.

Pada dasarnya istilah agama itu sendiri adalah berasal dari
Read 7 tweets

Related hashtags

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!