Discover and read the best of Twitter Threads about #penghayatkepercayaan

Most recents (24)

“Ajaran Mama Mei tidak berbeda dengan Sunda Wiwitan,” kata Engkus Ruswana. Sunda Wiwitan yang diacunya adalah kepercayaan paling asal di kalangan komunitas Sunda, yang kini dilestarikan oleh orang-orang Baduy di Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, sumber dari semua sekte Sunda
Wiwitan yang berkembang di tanah Sunda.

Satu contoh, jika Agama Sunda Wiwitan menyebut Yang Mahakuasa sebagai Sanghiang Keresa, Agama Buhun menyebutnya Maha Kersa.

Baik Agama Sunda Wiwitan maupun Agama Buhun sangat menghormati alam, suatu heroisme yang tak ditemukan dalam Hindu
dan Budha. Robert Wessing, peneliti dari Universitas Western Kentucky, Amerika, dalam Cosmology and Social Behavior in West Java Settlement, menguatkan pendapat itu. Tesisnya, dalam masyarakat Sunda, alam adalah pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.

Dalam Agama
Read 7 tweets
DI kalangan pemeluk Agama Buhun, Engkus Ruswana dikenal sebagai ketua umum Budi Daya, organisasi kemasyarakatan yang mengurusi para pemeluk ajaran Mei Kartawinata. Budi Daya hanyalah salah satu di antara tiga organisasi yang melayani para penghayat dari komunitas yang sama. Dua
lainnya Aji Dipa dan Aliran Kepercayaan Perjalanan (AKP).

Ruswana punya definisi tentang agama. Muasal kosakata “agama” menurutnya adalah hagama, dari bahasa Kawi. Ha untuk “ada” dan gamana untuk “aturan atau jalan”. Dari sana, Ruswana mengartikan agama sebagai “ada aturan atau
jalan (lebih baik)” dan ke sanalah sebenarnya tujuan ajaran-ajaran Mei Kartawinata bermuara.

Untuk membangun jalan dalam mencapai tatanan sosial yang lebih baik, Agama Buhun berpijak pada tiga elemen utama. Spiritualitas individu berdasar ketuhanan. Kemanusiaan berdasar
Read 11 tweets
ADA tanda strip di Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Engkus Ruswana. Atheiskah orang ini? Kesalahan komputer di catatan sipil? Atau lebih serius lagi: dia sedang dalam kontrol negara?

Hampir tak bisa dibantah, KTP bisa menjadi celah kecil negara untuk mengintip gerak-gerik
rakyatnya, terutama mereka yang dianggap berbahaya. Lihat apa yang terjadi pada eks tahanan politik (tapol) Partai Komunis Indonesia. Mereka dianggap bahaya laten, bisa bangkit kapan waktu dan kembali ke gelanggang politik. Negara merasa perlu untuk terus memonitor mereka.
Ekornya, sebuah kebijakan sarkastis diberlakukan: KTP berlabel ET, singkatan dari “eks tapol”.

Hasilnya cespleng. Mereka kini tak punya kemampuan untuk leluasa bergerak. Paralel dengan ini, langkah mereka untuk memasuki pintu politik pun mandeg sama sekali. Mereka malahan tak
Read 8 tweets
Contoh paling terkenal adalah Dewi Kanti, seorang penganut Agama Sunda Wiwitan, aliran kepercayaan yang dikembangkan kakeknya, Pangeran Madrais dari Cigugur, Kuningan. ADS (Agama Djawa Sunda), inilah cap buruk yang diberikan kolonial Belanda untuk ajaran Madrais. Si empunya lakon
belakangan ditangkap, lalu dibuang ke Ternate dan baru kembali ke kampung halamannya sekitar tahun 1920 untuk melanjutkan pengembangan ajarannya, terutama di sekitar kampung halamannya. Agama Sunda Wiwitan versi Madrais, akhirnya dikenal juga sebagai Agama Cigugur.

“Saya sudah
mendapatkan KTP sekarang,” kata Dewi Kanti, awal Maret lalu. Tengah malam sebentar lagi tiba, Dewi Kanti masih bersemangat menceritakan pengalamannya untuk memiliki KTP. Katanya, selama bertahun-tahun dia tak pernah berhenti mendata kasus-kasus KTP para penghayat untuk meyakinkan
Read 6 tweets
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (kiri) bersama pegiat isu pluralisme Imdadun Rahmat memberi keterangan di Kantor Dewan Pers Jakarta, Rabu (12/12). Dewan Pers memberi keterangan terkait pemenang Yap Thiam Hien Award 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sekilas Samin Surosentiko Image
Samin Surosentiko sendiri diceritakan berasal dari keturunan keraton, kemudian keluar dari lingkungan keluarganya dengan berbaur dengan masyarakat biasa untuk mengadakan perlawanan terhadap penjajah, Belanda.

"Intinya, leluhur kami menentang penjajahan Belanda. Karena tidak
boleh membunuh karena ajarannya semua manusia yang ada di bumi merupakan saudara sehingga agar bisa tetap hidup harus menjalin bekerja sama," ujarnya dalam bahasa jawa.

Adapun perlawanan terhadap penjajahan, yakni dengan cara membangkang dengan tidak membayar pajak, menolak
Read 5 tweets
Tugu Sedulur Sikep Samin berdiri di Dusun Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. (Liputan6.com Ahmad Adirin)

Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional

Liputan6.com, Kudus - Warga Sedulur Sikep atau Image
dikenali dengan sebutan komunitas Samin yang bermukim di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan dukungannya terhadap usulan terhadap Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional.

"Sebetulnya usulan tokoh Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional sudah lama
muncul. Kalaupun saat ini kembali digaungkan, kami warga Sedulur Sikep yang berada di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, sangat mendukung," kata Tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo Budi Santoso yang juga dianggap sebagai tokoh penghayat kepercayaan, ketika dimintai
Read 6 tweets
Atas Nama Percaya - Trailer

Ratusan komunitas penghayat kepercayaan atau agama leluhur telah mengalami sejarah panjang diskriminasi. Komunitas Perjalanan di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Nusa Tenggara Timur adalah dua dari ratusan itu. Setelah Mahkamah Konstitusi pada 2017
membatalkan aturan pengosongan kolom agama di kartu identitas, ada kemajuan berarti dalam pengakuan hak yang setara terhadap komunitas penghayat. Namun, sejumlah tantangan masih tersisa. Komunitas Perjalanan dan Marapu mengisahkannya dalam film ini.

"Atas Nama Percaya" adalah
film pertama dari seri "Indonesian Pluralities", kerja kolaborasi antara Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM, WatchdoC Documentary, dan Pardee School of Global Affairs, Boston University; dengan dukungan dari the Henry Luce Foundation.

#marapu #perjalanan
Read 4 tweets
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Sedulur Sikep atau Samin dari seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur bersilaturahmi dalam Temu Ageng Sedulur Sikep yang diadakan di Blora pada 2019.

"Kami enggak peduli orang menganggap kami apa. Agamaku Adam. Walaupun belum diadopsi oleh pemerintah, Image
enggak masalah, mau diadopsi apa enggak itu wewenang beliau (penguasa)."

"Percuma yang dikomentari agamanya bagus-bagus tapi orangnya malah jelek," Pramugi terkekeh.

Dilansir dari Tempo.co, sejak 2012 pemerintah Jawa Tengah berencana agar kolom agama di KTP
masyarakat Sedulur Sikep dapat diisi sebagai 'Kepercayaan'. Meski ini dianggap sebagai langkah awal yang baik oleh mereka, kebijakan ini dinilai kurang memuaskan.

"Yang dianggap cuma enam agama. Kong Hu Cu, Buddha, Kristen, Katolik, Islam, dan Hindu. Lah agamaku mana? Katanya
Read 4 tweets
Agama Buddha Memiliki “Tuhan” Berkat Islam di Indonesia

Berbekal pengalaman “menyusup” ke kelas agama Buddha, saya menemukan hal menarik. Agama Buddha nyaris gagal memenuhi kualifikasi sebagai agama resmi di Indonesia.

Agama Buddha Memiliki “Tuhan” Berkat Islam di Indonesia
Penggunaan istilah “agama resmi” di Indonesia sebenarnya merupakan hal problematik. Sejak awal kemerdekaan, negara ini mengakui semua agama yang mengakar dan bertumbuh di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Kala itu agama masih belum diatur sedemikian ketat. Bahkan belum ada
ketentuan kolom agama di KTP. Agama masih menjadi ranah privat bagi masyarakat.

Hal ini lantas berubah drastis di pertengahan dekade 60-an. Peristiwa 1965 membuat pemerintah memandang perlunya penekanan akan ideologi Pancasila. Dampak paling besar dari kebijakan ini adalah
Read 19 tweets
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Untuk segera memenuhi hak konstitusional perempuan adat dan mengatasi situasi diskriminasi berlapis yang dialaminya, Komnas Perempuan, yang terdiri dari Dewi Kanti,Siti Aminah Tardi, Rainy Hutabarat,Andy Image
Yentriyani, merekomendasikan:

1. DPR RI segera membahas dan mengesahkan RUU Masyarakat Adat sebagai payung hukum yang komprehensif bagi masyarakat adat, yang di dalamnya menegaskan hak-hak masyarakat adat dan keterlibatan perempuan adat dalam proses penentuan kebijakan
pembangunan,

2. Pemerintah dalam hal ini Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait yang memiliki kewenangan dalam pemenuhan hak masyarakat adat agar melakukan koordinasi antar K/L untuk melakukan tindakan afirmasi bagi pada masyarakat adat yang diamanatkan sesuai dalam UUD 1945
Read 8 tweets
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Komnas Perempuan juga terus memantau perjuangan perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat dalam menghadapi pelembagaan intoleransi, kekerasan dan diskriminasi berbasis Image
agama. Dalam pendokumentasian yang dilakukan dari tahun 2012 – 2014 terungkap 115 kasus dari 87 peristiwa kekerasan dan diskriminasi yang dialami 57 perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat dari 11 komunitas yang tersebar pada 9 provinsi.
Dari 57 Perempuan korban usia termuda saat mengalami diskriminasi atau kekerasan adalah 11 tahun, dan usia tertua yang tercatat adalah 68 tahun. Sebanyak 51 diantaranya adalah korban langsung, 23 orang diantaranya telah mengalami lebih dari satu kekerasan dan diskriminasi secara
Read 5 tweets
Indonesia Beragam, Bukan Seragam (2)

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan mengisi kolom agama di KTP dengan Penghayat Kepercayaan dikritik Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI sepakat bahwa setiap warga negara memiliki hak sipil yang sama, tapi menolak agama
disamakan dengan kepercayaan.

MUI meminta pembeda di KTP para penghayat kepercayaan.

#parmalim #kolomagama #ktp #penghayatkepercayaan #tolakpenjajahanbudaya #gerakannasionalbudayanusantara #bangkitagamanusantara
Read 3 tweets
Belajar Toleransi di Cigugur Kuningan

Film ini menggambarkan kehidupan Desa Pancasila di Cigugur Kuningan Jawa Barat yang memiliki kehidupan bersendikan nilai-nilai Toleransi keberagaman Berkeyakinan dan Etnik.

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur #kuningan #penghayatkepercayaan
Read 3 tweets
Seren Taun Adat Karuhun Urang (AKUR) Sundawiwitan Cigugur-Kuningan

Seren Taun, adalah suatu penamaan upacara syukuran masyarakat adat agraris di Tatar Sunda yang dilakukan pada masa panen tiba. Upacara syukuran terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau Hyang Maha Kersa atau Hyang
Jatiniskala ini merupakan wujud ekspresi spiritual masyarakat Sunda Buhun dalam meneguhkan nilai-nilai luhur Karuhun Sunda atau Leluhur Sunda dalam menyongsong kehidupan masa datang yang lebih baik. Upacara Adat Seren Taun di Cigugur Kuningan ini setiap tahun dilaksanakan setiap
pada bulan Rayagung dalam Sistem kalender Penanggalan Saka Sunda, yang dilaksanakan puncaknya pada 22 Rayagung. Dengan demikian Upacara Seren Taun ini menyiratkan simbol merayakan keagungan dari Sang Maha Pencipta, Tuhan Yang Maha Esa atau Gusti Pangeran Sikang Sawiji-wiji. Namun
Read 8 tweets
Bakal Makam Leluhur Sunda Wiwitan (ANTARA/Khaerul Izan)

75 Tahun Merdeka, Ini yang Diminta Masyarakat Sunda Wiwitan
Negara belum hadir untuk masyarakat adat. #MenjagaIndonesia

Tangerang Selatan, IDN Times - Kemerdekaan Indonesia yang memasuki usia 75 tahun dirasa belum merata Image
ke semua lini masyarakat. Salah satu yang masih merasakan ketimpangan adalah para penganut agama Sunda Wieitan.

Dewi Kanti Setyaningsih, penganut Sunda Wiwitan merasa bangsa Indonesia masih berproses mematangkan diri untuk memenuhi hak konstitusi semua warganya.

"Termasuk di
dalamnya masyarakat adat yang sebetulnya menjadi elemen penting bagi bangsa ini," kata Dewi Kanti dalam webinar IDN Times #MenjagaIndonesia, Selasa (18/8/2020).

idntimes.com/news/indonesia…

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur #kuningan #penghayatkepercayaan #tolakpenjajahanbudaya
Read 13 tweets
Dewi Kanti (IDN Times/Wildan Ibnu)

Webinar dengan tema “75 Tahun Merdeka, Bagaimana Nasib Masyarakat Adat?” itu menghadirkan pembicara Rukka Sombolinggi, tokoh masyarakat Sunda Wiwitan Dewi Kanti Setyaningsih, Ketua Dewan Adat Dayak Penajam Paser Utara Helena Samuel Legi dan Image
aktor Nicholas Saputra.

1. Noktah hitam 75 tahun kemerdekaan Indonesia bagi penghayat Sunda Wiwitan
Bukannya Menjaga, Pemerintah Justru Menjagal Masyarakat Adat

Nestapa juga dirasakan oleh masyarakat Adat Karuhan Urang (AKUR) Sunda Wiwitan di Kuningan, Jawa Barat. Pemerintah
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menyegel pembangunan makam berupa batu satangtung di Curug Go’ong dengan dalih tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

Secara sepihak, pemerintah mengategorikan batu yang menjulang tinggi itu sebagai tugu. Di mata pemkab, sekalipun
Read 16 tweets
Serikatnews.com

Perempuan Penghayat dan Komitmen Kebangsaan

SERIKATNEWS.COM- Setelah Deklarasi Nasional pada tahun 2017, untuk pertama kalinya Puan Hayati menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), pada Sabtu — Minggu, 12-13 Mei 2018, di Hotel Aria Centra Image
Surabaya. Rakernas membicarakan agenda-agenda penguatan kapasitas perempuan Penghayat Kepercayaan dalam kebangsaan dan dalam pelestarian nilai-nilai budaya luhur spiritual.

Dian Jennie Tjahjawati, Ketua Umum Puan Hayati Nasional menyatakan bahwa rakernas telah merumuskan agenda
organisasi untuk meneguhkan sikap dan komitmen pada kebangsaan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kebutuhan peran tersebut telah menyatakan diri dalam tragedi bom di Surabaya pagi ini akibat lemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai warisan para pendiri bangsa dan leluhur kita
Read 10 tweets
Perempuan Penghayat Menulis

“… kami sebagai penganut Penghayat Kepercayaan dianggap sebagai orang kafir, tidak beragama, kumpul kebo, akhirnya sampai juga ke telingaku, sekalipun secara tidak langsung.”

Itulah sepenggal kisah Rela Susanti yang diabadikannya dalam tulisan Image
berjudul “Ketika Perkawinan Terganjal Peraturan”. Rela adalah penganut Budi Daya yang pernah berjuang enam tahun lamanya untuk sekadar mendapatkan Akta Perkawinan karena keteguhannya dalam mempertahankan identitasnya sebagai Penghayat Kepercayaan.

Bersama suaminya ia
memperjuangkan perkawinan menurut adat Sunda, bisa dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung. Pemerintah rupanya menolak. Proses ini lalu memaksa kedua mempelai tersebut melakukan gugatan, menjalani sidang demi sidang seperti tak berujung, hingga
Read 20 tweets
Senada dengan Imam Aziz, Ketua Umum Perempuan Penghayat Indonesia Dian Jennie Tjahjawati menjelaskan bahwa negara telah melangkah maju terkait kesetaraan hak atas penghayat kepercayaan di Indonesia.

Namun, puluhan tahun peminggiran penghayat kepercayaan penghayat selama bertahun
-tahun masih menyisakan bekas. Di Purwodadi, misalnya, masih terjadi diskriminasi terhadap penganut kepercayaan penghayat. Alat ritual mereka dibuang ke sungai.

Menurut Dian, diskriminasi itu terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat atas nilai-nilai keberagaman di Indonesia
.

Dian juga berpendapat bahwa butuh keberanian bagi seseorang untuk mengubah kolom agama KTP-nya menjadi penghayat kepercayaan. Karena orang tersebut harus menerima dampak dari seluruh pengakuan atas jati dirinya. Maka dari itu, penghayat kepercayaan mengisi kolom agama di KTP-
Read 5 tweets
Anggota Puan Hayati dari berbagai daerah dalam kegiatan “Doa Bersama dan Ruwatan Covid-19”

Sebagai Ketua Puan Hayati Pusat, Dian Jennie memiliki banyak harapan terhadap seluruh anggota Puan Hayati di Indonesia. Kebijakan physical distancing yang mengharuskan semua orang untuk ImageImage
tinggal di rumah berdampak banyak terhadap kehidupan masyarakat.
Kekhawatiran, keresahan, dan tingkat stres yang tinggi menjadikan kaum perempuan memiliki beban domestik yang lebih berat karena semua anggota keluarga berada di rumah.

programpeduli.org/berita/gelar-d…

#dianjennie
Read 3 tweets
Dengan diksi konseptual yang berbeda-beda, semua tokoh perempuan lintas agama/kepercayaan meyakini bahwa fenomena wabah juga terkait langsung dengan ketentuan Tuhan, takdir, atau diwakili bahasa konseptual yang berbeda-beda dengan makna yang sama. Dalam konteks ini, Dian Jennie— Image
dalam kapasitasnya sebagai wakil Penghayat Kepercayaan, mencoba mengaitkan wabah dengan tiga konsep spiritual yang diyakini oleh kalangan Penghayat kepercaya, sangkan paran dumadi; manunggaling kawula-Gusti, dan; memayu hayuning bawana.

Wabah dalam bentuk apapun, diyakini
sebagai tanda-tanda ketidakseimbangan kosmologis akibat ulah yang diciptakan oleh manusia sendiri. Dalam periode yang sangat panjang, manusia sudah lupa asal-usul dan tujuannya hidup di dunia (sangkang paran dumadi). Eksploitasi atas alam merupakan buktinya. Dalam di titik
Read 6 tweets
Atas dukungan Yayasan Satunama Yogyakarta dan Lakpesdam NU, Puanhayati akhirnya sukses melibatkan semua representasi agama/keyakinan di dalam sarasehan tersebut. Hadir sebagai pembicara dalam Sarasehan tersebut, Dian Jennie Tj., inisiator sekaligus mewakili Perempuan Penghayat Image
Kepercayaan, Ketut Rohani (Hindu) Lucia Herawati (Konghucu), Agustina Manik (Kristen), Karolina R. (Katolik), Tri Wahyudiyati (Budhha), Anggia Ermarini (Fatayat NU), dan Diyah Puspitarini (Nasyiatul Aisyiyah). Selain itu, hadir juga Ufi Ulfiah (Lakpedam NU) dan Bhudhis Utami
(KAPAL Perempuan) sebagai penanggap.

Secara umum, semua narasumber yang berlatar belakang sebagai tokoh agama, menyampaikan pengalaman komunitas masing-masing dalam mengambil prakaras-prakarsa positif dalam menyelamat keluarga dan komunitasnya. Pengalaman yang dilakukan oleh
Read 9 tweets
Sri Endang Sulistyowati

Selain itu materi mengenai organisasi juga disampaikan oleh ketua Puanhayati Pusat Dian Jennie. Dalam paparannya mengenai keterlibatan perempuan dalam organisasi Dian Jennie menjelaskan bahwa perempuan mempunyai peran penting dalam perkembangan suatu ImageImage
ajaran. Perempuan diharapkan mampu diberi tanggungjawab dalam pengambilan kebijakan supaya muncul loyalitas dalam suatu keorganisasian. “Para perempuan harus terus belajar dalam nilai- nilai spiritual sehingga mampu menurunkan ilmu dan kepercayaan kepada anak- anak nya” paparnya.
Read 3 tweets
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat, Ono Surono.

Banteng Jabar Prihatin Penyegelan Situs Batu Satangtung

Aksistensi Masyarakat Adat Karuhun Urang Sunda Wiwitan (AKUR) Cigugur Kabupaten Kuningan sebenarnya sudah diakui oleh Pemerintah.

Bandung, Gesuri.id
- DPD PDI Perjuangan Jawa Barat menyampaikan keprihatinan dan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Masyarakat Adat Karuhun Urang Sunda Wiwitan (AKUR) Cigugur Kabupaten Kuningan, komunitas adat-budaya di Jawa Barat dan seluruh Indonesia atas kejadian penyegelan pembangunan
Situs Batu Satangtung, Curug Goong di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.

DPD PDI Perjuangan Jawa Barat telah mengundang Bupati Kuningan, Wakil Bupati Kuningan dan Ketua DPRD
Read 29 tweets

Related hashtags

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!