Discover and read the best of Twitter Threads about #puanhayati

Most recents (8)

Serikatnews.com

Perempuan Penghayat dan Komitmen Kebangsaan

SERIKATNEWS.COM- Setelah Deklarasi Nasional pada tahun 2017, untuk pertama kalinya Puan Hayati menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas), pada Sabtu — Minggu, 12-13 Mei 2018, di Hotel Aria Centra Image
Surabaya. Rakernas membicarakan agenda-agenda penguatan kapasitas perempuan Penghayat Kepercayaan dalam kebangsaan dan dalam pelestarian nilai-nilai budaya luhur spiritual.

Dian Jennie Tjahjawati, Ketua Umum Puan Hayati Nasional menyatakan bahwa rakernas telah merumuskan agenda
organisasi untuk meneguhkan sikap dan komitmen pada kebangsaan, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. “Kebutuhan peran tersebut telah menyatakan diri dalam tragedi bom di Surabaya pagi ini akibat lemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai warisan para pendiri bangsa dan leluhur kita
Read 10 tweets
Perempuan Penghayat Menulis

“… kami sebagai penganut Penghayat Kepercayaan dianggap sebagai orang kafir, tidak beragama, kumpul kebo, akhirnya sampai juga ke telingaku, sekalipun secara tidak langsung.”

Itulah sepenggal kisah Rela Susanti yang diabadikannya dalam tulisan Image
berjudul “Ketika Perkawinan Terganjal Peraturan”. Rela adalah penganut Budi Daya yang pernah berjuang enam tahun lamanya untuk sekadar mendapatkan Akta Perkawinan karena keteguhannya dalam mempertahankan identitasnya sebagai Penghayat Kepercayaan.

Bersama suaminya ia
memperjuangkan perkawinan menurut adat Sunda, bisa dicatatkan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bandung. Pemerintah rupanya menolak. Proses ini lalu memaksa kedua mempelai tersebut melakukan gugatan, menjalani sidang demi sidang seperti tak berujung, hingga
Read 20 tweets
Senada dengan Imam Aziz, Ketua Umum Perempuan Penghayat Indonesia Dian Jennie Tjahjawati menjelaskan bahwa negara telah melangkah maju terkait kesetaraan hak atas penghayat kepercayaan di Indonesia.

Namun, puluhan tahun peminggiran penghayat kepercayaan penghayat selama bertahun
-tahun masih menyisakan bekas. Di Purwodadi, misalnya, masih terjadi diskriminasi terhadap penganut kepercayaan penghayat. Alat ritual mereka dibuang ke sungai.

Menurut Dian, diskriminasi itu terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat atas nilai-nilai keberagaman di Indonesia
.

Dian juga berpendapat bahwa butuh keberanian bagi seseorang untuk mengubah kolom agama KTP-nya menjadi penghayat kepercayaan. Karena orang tersebut harus menerima dampak dari seluruh pengakuan atas jati dirinya. Maka dari itu, penghayat kepercayaan mengisi kolom agama di KTP-
Read 5 tweets
Anggota Puan Hayati dari berbagai daerah dalam kegiatan “Doa Bersama dan Ruwatan Covid-19”

Sebagai Ketua Puan Hayati Pusat, Dian Jennie memiliki banyak harapan terhadap seluruh anggota Puan Hayati di Indonesia. Kebijakan physical distancing yang mengharuskan semua orang untuk ImageImage
tinggal di rumah berdampak banyak terhadap kehidupan masyarakat.
Kekhawatiran, keresahan, dan tingkat stres yang tinggi menjadikan kaum perempuan memiliki beban domestik yang lebih berat karena semua anggota keluarga berada di rumah.

programpeduli.org/berita/gelar-d…

#dianjennie
Read 3 tweets
Dengan diksi konseptual yang berbeda-beda, semua tokoh perempuan lintas agama/kepercayaan meyakini bahwa fenomena wabah juga terkait langsung dengan ketentuan Tuhan, takdir, atau diwakili bahasa konseptual yang berbeda-beda dengan makna yang sama. Dalam konteks ini, Dian Jennie— Image
dalam kapasitasnya sebagai wakil Penghayat Kepercayaan, mencoba mengaitkan wabah dengan tiga konsep spiritual yang diyakini oleh kalangan Penghayat kepercaya, sangkan paran dumadi; manunggaling kawula-Gusti, dan; memayu hayuning bawana.

Wabah dalam bentuk apapun, diyakini
sebagai tanda-tanda ketidakseimbangan kosmologis akibat ulah yang diciptakan oleh manusia sendiri. Dalam periode yang sangat panjang, manusia sudah lupa asal-usul dan tujuannya hidup di dunia (sangkang paran dumadi). Eksploitasi atas alam merupakan buktinya. Dalam di titik
Read 6 tweets
Atas dukungan Yayasan Satunama Yogyakarta dan Lakpesdam NU, Puanhayati akhirnya sukses melibatkan semua representasi agama/keyakinan di dalam sarasehan tersebut. Hadir sebagai pembicara dalam Sarasehan tersebut, Dian Jennie Tj., inisiator sekaligus mewakili Perempuan Penghayat Image
Kepercayaan, Ketut Rohani (Hindu) Lucia Herawati (Konghucu), Agustina Manik (Kristen), Karolina R. (Katolik), Tri Wahyudiyati (Budhha), Anggia Ermarini (Fatayat NU), dan Diyah Puspitarini (Nasyiatul Aisyiyah). Selain itu, hadir juga Ufi Ulfiah (Lakpedam NU) dan Bhudhis Utami
(KAPAL Perempuan) sebagai penanggap.

Secara umum, semua narasumber yang berlatar belakang sebagai tokoh agama, menyampaikan pengalaman komunitas masing-masing dalam mengambil prakaras-prakarsa positif dalam menyelamat keluarga dan komunitasnya. Pengalaman yang dilakukan oleh
Read 9 tweets
Sri Endang Sulistyowati

Selain itu materi mengenai organisasi juga disampaikan oleh ketua Puanhayati Pusat Dian Jennie. Dalam paparannya mengenai keterlibatan perempuan dalam organisasi Dian Jennie menjelaskan bahwa perempuan mempunyai peran penting dalam perkembangan suatu ImageImage
ajaran. Perempuan diharapkan mampu diberi tanggungjawab dalam pengambilan kebijakan supaya muncul loyalitas dalam suatu keorganisasian. “Para perempuan harus terus belajar dalam nilai- nilai spiritual sehingga mampu menurunkan ilmu dan kepercayaan kepada anak- anak nya” paparnya.
Read 3 tweets
PENGHAYAT kepercayaan dan agama lokal menunjukkan KTP milknya di Kota Bandung, Rabu 20 Februari 2019.*/ARIF HIDAYAH/PR

Ketua Budi Daya Engkus Ruswana menyatakan, beberapa kebijakan pemerintah pusat yang menyokong keberadaan penghayat kepercayaan merupakan langkah awal.
Dibutuhkan kerja lebih besar lagi agar semangat kesetaraan itu sampai ke level terbawah.

“Tentang pencantuman penghayat di KTP, misalnya, masih banyak pejabat daerah yang belum paham prosedurnya. Atau bahkan masih takut melakukannya. Hal ini yang harus segera diubah,” tutur
Engkus pada Sarasehan Nasional Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa di Bandung, Selasa 22 Oktober 2019.

Menurut Engkus, harus ada sosialisasi dan dialog yang terus menerus tentang keberadaan dan peran penghayat di lingkungan terkecil. Penting bagi kelompok
Read 8 tweets

Related hashtags

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!