Discover and read the best of Twitter Threads about #tolakpenjajahanbudaya

Most recents (24)

Pemerasan Terhadap Rumah Ibadah

Jarang diketahui oleh masyarakat luas di Indonesia, jika beberapa rumah ibadah (Kelenteng, Vihara dan Bio) harus mengalami nasib yang sangat menyedihkan dibanding dengan rumah2 ibadah lainnya.

Kami di Museum Pustaka Peranakan Tionghoa telah Image
mengunjungi sejumlah rumah2 ibadah dan menemukan beberapa informasi diantaranya (sebagian tak mau mengungkapkan karena khawatir dan takut) mengalami perlakuan tak semestinya.

Kekejaman sistematis terhadap etnis Tionghoa, terjadi begitu hebat kala pemerintahan orde baru berkuasa.
Inpres no.14 tahun 1967 , selain membatasi ruang gerak, orang2 Tionghoa juga dilucuti dari budayanya sendiri, bahkan agama. Tak ketinggalan regulasi tersebut, juga berdampak kepada eksistensi rumah ibadah orang2 Tionghoa.

Walaupun Kelenteng / Vihara / Bio adalah rumah ibadah
Read 10 tweets
Jemaat vihara membersihkan patung di Vihara Kwan In Thang, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (30/1/2019). Ritual pencucian patung dewa serta bersih-bersih ini dilakukan dalam rangka perayaan tahun baru China atau Imlek tahun 2570. - ANTARA/Muhammad Iqbal Image
PSI Janji Berantas Praktik Pemerasan Rumah Ibadah Vihara dan Kelenteng

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemukan berbagai praktik pemerasan terhadap rumah ibadah Vihara dan Klenteng di berbagai tempat di Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA β€”
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku menemukan berbagai praktik pemerasan terhadap rumah ibadah vihara dan klenteng di berbagai tempat di Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "PSI Janji Berantas Praktik Pemerasan Rumah Ibadah Vihara
Read 5 tweets
BEBASKAN DIRI DARI POLITISASI AGAMA (CITA-CITA NEGARA RASIALIS)

Kesadaran satu bangsa, Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 :
π•‚π•’π•žπ•š 𝕑𝕦π•₯𝕣𝕒 π••π•’π•Ÿ 𝕑𝕦π•₯π•£π•š π•€π•Ÿπ••π• π•Ÿπ•–π•€π•šπ•’, π•žπ•–π•Ÿπ•˜π•’π•œπ•¦ π•“π•–π•£π•“π•’π•Ÿπ•˜π•€π•’ π•ͺπ•’π•Ÿπ•˜ 𝕀𝕒π•₯𝕦, π•“π•’π•Ÿπ•˜π•€π•’ π•€π•Ÿπ••π• π•Ÿπ•–π•€π•šπ•’. Image
Sudah jelas dan bisa anda saksikan sendiri kan bahwa agama menjadi faktor pemecah belah bangsa kita? Fundamentalisme, radikalisme dan terorisme merebak? Generasi muda dan anak-anak yang terus menerus dicekoki dengan dogma2 intoleran dan kekerasan, dan segala macam kekejian
lainnya (dusta, hoax, pelintiran, kesaksian palsu, rasisme, kecurangan, korupsi, poligami, pedofil, dsb)?
Politisasi agama menyebar kebencian, egoisme dan menjauhkan sifat tepo seliro.... gotong royong.

Rakyat bertanya-tanya kenapa pemerintah tidak jua bertindak?

Sebetulnya
Read 6 tweets
β€œAjaran Mama Mei tidak berbeda dengan Sunda Wiwitan,” kata Engkus Ruswana. Sunda Wiwitan yang diacunya adalah kepercayaan paling asal di kalangan komunitas Sunda, yang kini dilestarikan oleh orang-orang Baduy di Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, sumber dari semua sekte Sunda
Wiwitan yang berkembang di tanah Sunda.

Satu contoh, jika Agama Sunda Wiwitan menyebut Yang Mahakuasa sebagai Sanghiang Keresa, Agama Buhun menyebutnya Maha Kersa.

Baik Agama Sunda Wiwitan maupun Agama Buhun sangat menghormati alam, suatu heroisme yang tak ditemukan dalam Hindu
dan Budha. Robert Wessing, peneliti dari Universitas Western Kentucky, Amerika, dalam Cosmology and Social Behavior in West Java Settlement, menguatkan pendapat itu. Tesisnya, dalam masyarakat Sunda, alam adalah pusat kosmologi adat dan kepercayaan paling signifikan.

Dalam Agama
Read 7 tweets
DI kalangan pemeluk Agama Buhun, Engkus Ruswana dikenal sebagai ketua umum Budi Daya, organisasi kemasyarakatan yang mengurusi para pemeluk ajaran Mei Kartawinata. Budi Daya hanyalah salah satu di antara tiga organisasi yang melayani para penghayat dari komunitas yang sama. Dua
lainnya Aji Dipa dan Aliran Kepercayaan Perjalanan (AKP).

Ruswana punya definisi tentang agama. Muasal kosakata β€œagama” menurutnya adalah hagama, dari bahasa Kawi. Ha untuk β€œada” dan gamana untuk β€œaturan atau jalan”. Dari sana, Ruswana mengartikan agama sebagai β€œada aturan atau
jalan (lebih baik)” dan ke sanalah sebenarnya tujuan ajaran-ajaran Mei Kartawinata bermuara.

Untuk membangun jalan dalam mencapai tatanan sosial yang lebih baik, Agama Buhun berpijak pada tiga elemen utama. Spiritualitas individu berdasar ketuhanan. Kemanusiaan berdasar
Read 11 tweets
ADA tanda strip di Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Engkus Ruswana. Atheiskah orang ini? Kesalahan komputer di catatan sipil? Atau lebih serius lagi: dia sedang dalam kontrol negara?

Hampir tak bisa dibantah, KTP bisa menjadi celah kecil negara untuk mengintip gerak-gerik
rakyatnya, terutama mereka yang dianggap berbahaya. Lihat apa yang terjadi pada eks tahanan politik (tapol) Partai Komunis Indonesia. Mereka dianggap bahaya laten, bisa bangkit kapan waktu dan kembali ke gelanggang politik. Negara merasa perlu untuk terus memonitor mereka.
Ekornya, sebuah kebijakan sarkastis diberlakukan: KTP berlabel ET, singkatan dari β€œeks tapol”.

Hasilnya cespleng. Mereka kini tak punya kemampuan untuk leluasa bergerak. Paralel dengan ini, langkah mereka untuk memasuki pintu politik pun mandeg sama sekali. Mereka malahan tak
Read 8 tweets
Contoh paling terkenal adalah Dewi Kanti, seorang penganut Agama Sunda Wiwitan, aliran kepercayaan yang dikembangkan kakeknya, Pangeran Madrais dari Cigugur, Kuningan. ADS (Agama Djawa Sunda), inilah cap buruk yang diberikan kolonial Belanda untuk ajaran Madrais. Si empunya lakon
belakangan ditangkap, lalu dibuang ke Ternate dan baru kembali ke kampung halamannya sekitar tahun 1920 untuk melanjutkan pengembangan ajarannya, terutama di sekitar kampung halamannya. Agama Sunda Wiwitan versi Madrais, akhirnya dikenal juga sebagai Agama Cigugur.

β€œSaya sudah
mendapatkan KTP sekarang,” kata Dewi Kanti, awal Maret lalu. Tengah malam sebentar lagi tiba, Dewi Kanti masih bersemangat menceritakan pengalamannya untuk memiliki KTP. Katanya, selama bertahun-tahun dia tak pernah berhenti mendata kasus-kasus KTP para penghayat untuk meyakinkan
Read 6 tweets
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo (kiri) bersama pegiat isu pluralisme Imdadun Rahmat memberi keterangan di Kantor Dewan Pers Jakarta, Rabu (12/12). Dewan Pers memberi keterangan terkait pemenang Yap Thiam Hien Award 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Sekilas Samin Surosentiko Image
Samin Surosentiko sendiri diceritakan berasal dari keturunan keraton, kemudian keluar dari lingkungan keluarganya dengan berbaur dengan masyarakat biasa untuk mengadakan perlawanan terhadap penjajah, Belanda.

"Intinya, leluhur kami menentang penjajahan Belanda. Karena tidak
boleh membunuh karena ajarannya semua manusia yang ada di bumi merupakan saudara sehingga agar bisa tetap hidup harus menjalin bekerja sama," ujarnya dalam bahasa jawa.

Adapun perlawanan terhadap penjajahan, yakni dengan cara membangkang dengan tidak membayar pajak, menolak
Read 5 tweets
Tugu Sedulur Sikep Samin berdiri di Dusun Jipang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. (Liputan6.com Ahmad Adirin)

Sedulur Sikep Berharap Samin Dinobatkan Jadi Pahlawan Nasional

Liputan6.com, Kudus - Warga Sedulur Sikep atau Image
dikenali dengan sebutan komunitas Samin yang bermukim di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan dukungannya terhadap usulan terhadap Samin Surosentiko sebagai pahlawan nasional.

"Sebetulnya usulan tokoh Samin Surosentiko menjadi pahlawan nasional sudah lama
muncul. Kalaupun saat ini kembali digaungkan, kami warga Sedulur Sikep yang berada di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus, sangat mendukung," kata Tokoh Sedulur Sikep Desa Larikrejo Budi Santoso yang juga dianggap sebagai tokoh penghayat kepercayaan, ketika dimintai
Read 6 tweets
Di tahun 1950-an saat pecah pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar, Bissu merupakan salah satu pihak yang paling menderita. Kahar Muzakkar menganggap kegiatan para Bissu ini adalah menyembah berhala, tidak sesuai dengan ajaran Islam dan membangkitkan feodalisme. Karena itu kegiatan,
alat-alat upacara, serta para pelakunya diberantas. Ratusan perlengkapan upacara dibakar atau di tenggelamkan ke laut. Banyak sanro (dukun) dan Bissu di bunuh atau dipaksa menjadi pria yang harus bekerja keras.

Penderitaan para Sanro dan Bissu masih berlanjut ketika Orde Lama
(Orla) ditumbangkan oleh rejim Orde Baru (Orba) pada tahun 1965. Keributan yang menyoroti arajang dan pelaksanaan upacara mappalili terjadi di Segeri. Arajang hampir diganyang oleh salah satu ormas pemuda yang berkuasa ketika itu. Para Bissu dan mereka yang percaya akan kesaktian
Read 12 tweets
Atas Nama Percaya - Trailer

Ratusan komunitas penghayat kepercayaan atau agama leluhur telah mengalami sejarah panjang diskriminasi. Komunitas Perjalanan di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Nusa Tenggara Timur adalah dua dari ratusan itu. Setelah Mahkamah Konstitusi pada 2017
membatalkan aturan pengosongan kolom agama di kartu identitas, ada kemajuan berarti dalam pengakuan hak yang setara terhadap komunitas penghayat. Namun, sejumlah tantangan masih tersisa. Komunitas Perjalanan dan Marapu mengisahkannya dalam film ini.

"Atas Nama Percaya" adalah
film pertama dari seri "Indonesian Pluralities", kerja kolaborasi antara Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM, WatchdoC Documentary, dan Pardee School of Global Affairs, Boston University; dengan dukungan dari the Henry Luce Foundation.

#marapu #perjalanan
Read 4 tweets
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Samin atau biasa Sedulur Sikep saling berinteraksi di acara Temu Ageng Sedulur Sikep 2019 lalu di Sambongrejo, Blora.

Perjuangan Sedulur Sikep dari Tuduhan Komunis sampai Soal Lingkungan

Nationalgeographic.co.idβ€”Sedulur Sikep yang biasa disebut Image
masyarakat Samin terkenal sebagai gerakan protes atas kesewenangan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Ajaran ini pertama kali dibawa oleh Samin Surosentiko yang kemudian menyebar ke beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Rembang, Blora, Grobogan, dan
Bojonegoro.

Suryanto Sastroatmodjo dari Kementerian Informasi Republik Indonesia menulis dalam bukunya Masjarakat Samin pada 1952, bahwa perlawanan yang dilakukan Samin dan pengikutnya adalah aksi diam, pembangkangan kerja bakti, dan penolakan pembayaran pajak pada pemerintah
Read 5 tweets
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Sedulur Sikep atau Samin dari seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur bersilaturahmi dalam Temu Ageng Sedulur Sikep yang diadakan di Blora pada 2019.

"Kami enggak peduli orang menganggap kami apa. Agamaku Adam. Walaupun belum diadopsi oleh pemerintah, Image
enggak masalah, mau diadopsi apa enggak itu wewenang beliau (penguasa)."

"Percuma yang dikomentari agamanya bagus-bagus tapi orangnya malah jelek," Pramugi terkekeh.

Dilansir dari Tempo.co, sejak 2012 pemerintah Jawa Tengah berencana agar kolom agama di KTP
masyarakat Sedulur Sikep dapat diisi sebagai 'Kepercayaan'. Meski ini dianggap sebagai langkah awal yang baik oleh mereka, kebijakan ini dinilai kurang memuaskan.

"Yang dianggap cuma enam agama. Kong Hu Cu, Buddha, Kristen, Katolik, Islam, dan Hindu. Lah agamaku mana? Katanya
Read 4 tweets
Afkar Aristoteles Mukhaer/National Geographic Indonesia
Pramugi Prawiro Wijoyo, salah satu masyarakat Samin di Sambongrejo, Blora Jawa Tengah. Secara struktur, ia dianggap sebagai ketua, tetapi secara adat ia tak menganggap adanya jabatan itu.

Pramugi Prawiro Wijoyo, pengikut Image
Samin dari Sambongrejo, Blora berbagi kisah kepada National Geographic Indonesia tentang diskriminasi terhadap masyarakat Sedulur Sikep.

Saat masa G30S 1965, pihak militer mendatangi kediaman masyarakat Samin di Sambongrejo.

"Karena apa yang kami hayati belum dianggap
kepercayaan, kami dikira PKI, mas," kenangnya. "Kami dipaksa sholat, karena kalau enggak yo dikiranya PKI terus ditangkep. Tapi setelah diberi kejelasan, yang mendatangi kami bisa paham kalau kami ini Sedulur Sikep, dan enggak ada hubungannya dengan partai."

Karena mereka yang
Read 5 tweets
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal (kiri) bersama KH Bachtiar Nasir di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Menurutnya, saat ini terjadi teror terhadap Islam. Dimana setelah sebelumnya ramai kasus Perppu Ormas, kali ini negara digaduhkan Image
dengan polemik pencantuman aliran kepercayaan di KTP yang merugikan umat beragama, khususnya Islam.

β€œKita terus dikoyak-koyak, sekarang ini dengan aliran kepercayaan,” ujarnya dalam Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) di Jakarta, Rabu (22/11/2017)
.

Kiai Hasan menyerukan, agar para tokoh dan umat Islam harus berani melawan teror tersebut dan tidak berputus asa.

β€œBerjuang mati tidak berjuang juga mati,” ungkapnya.

hidayatullah.com/berita/nasiona…

#tolakpenjajahanbudaya #gerakannasionalbudayanusantara #bangkitagamanusantara
Read 4 tweets
Agama Buddha Memiliki β€œTuhan” Berkat Islam di Indonesia

Berbekal pengalaman β€œmenyusup” ke kelas agama Buddha, saya menemukan hal menarik. Agama Buddha nyaris gagal memenuhi kualifikasi sebagai agama resmi di Indonesia.

Agama Buddha Memiliki β€œTuhan” Berkat Islam di Indonesia
Penggunaan istilah β€œagama resmi” di Indonesia sebenarnya merupakan hal problematik. Sejak awal kemerdekaan, negara ini mengakui semua agama yang mengakar dan bertumbuh di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Kala itu agama masih belum diatur sedemikian ketat. Bahkan belum ada
ketentuan kolom agama di KTP. Agama masih menjadi ranah privat bagi masyarakat.

Hal ini lantas berubah drastis di pertengahan dekade 60-an. Peristiwa 1965 membuat pemerintah memandang perlunya penekanan akan ideologi Pancasila. Dampak paling besar dari kebijakan ini adalah
Read 19 tweets
Mbah Joyo. Billy

Mbah Joyo, Saksi Kemunduran Umat Buddha Blitar

Kondisinya sudah renta, hanya terbaring di kasur dipan sederhana miliknya. Di situlah ia melakukan aktivitasnya sehari-hari seraya menikmati hari tuanya. Kedua kakinya tak mampu lagi menopang tubuhnya untuk Image
berjalan. Bukan harta berlimpah yang ia nikmati di hari tua.

Mbah Joyo kini berusia hampir 90 tahun. Tak ada hal istimewa, selayaknya orang sepuh pada umumnya. Namun siapa sangka, ia menyimpan semua cerita soal perkembangan dan kemunduran umat Buddha Desa Bumiayu, Blitar.
Ingatannya masih tetap cemerlang di usia senjanya.

Beberapa mahasiswa dari Hikmahbudhi PC Malang dan UAKB (Unit Aktivitas Kerohanian Buddhis) Univ. Brawijaya Malang, sempat berkunjung dan mewawancarai Mbah Joyo saat melakukan kegiatan β€œLive In” di Desa Bumiayu. Mencari
Read 22 tweets
Meski Islam tak diakui, bukan berarti Islam dilarang. Muslimin hi dup sebagaimana rakyat Bhutan pa da umumnya. Mereka memiliki hak sebagai warga negara serta memiliki hak untuk bekerja. Hanya satu hal yang tak diizinkan, yakni menyebarkan agama atau dakwah Islam. Image
Oleh karenanya, jumlah Muslimin tak berkembang pesat di sana. Komunitas Muslim pun hanya hidup di kalangan mereka saja. Tapi, mereka dapat hidup nyaman di sana.

m.republika.co.id/berita/dunia-i…

#bhutan #dakwahislam #tolakpenjajahanbudaya #gerakannasionalbudayanusantara
Read 3 tweets
All along east Africa’s Swahili Coast β€” once a necklace of gems on the body of Islam β€” the faith of Mohammed seemed like a museum exhibit in a neglected side room. The Christians β€” from tribes Muslims had enslaved β€” were the rising power.

As far as converts go, Muslims are being
baptized (at great personal risk), but Christians aren’t converting to Islam. Wahhabi Islam’s rejection of joy just doesn’t speak to Africans β€” who even in misfortune seem incomparably alive.

Throughout sub-Saharan Africa, the old mysticism of folk religion glides easily into
charismatic Christianity, but collides head-on with the intolerance of Wahhabism.

When I reached West Africa in later travels, it struck me that Islam never managed to penetrate the forests β€” and not for lack of trying.

Forests, as we know from fairy tales, are the abode of
Read 5 tweets
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Untuk segera memenuhi hak konstitusional perempuan adat dan mengatasi situasi diskriminasi berlapis yang dialaminya, Komnas Perempuan, yang terdiri dari Dewi Kanti,Siti Aminah Tardi, Rainy Hutabarat,Andy Image
Yentriyani, merekomendasikan:

1. DPR RI segera membahas dan mengesahkan RUU Masyarakat Adat sebagai payung hukum yang komprehensif bagi masyarakat adat, yang di dalamnya menegaskan hak-hak masyarakat adat dan keterlibatan perempuan adat dalam proses penentuan kebijakan
pembangunan,

2. Pemerintah dalam hal ini Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait yang memiliki kewenangan dalam pemenuhan hak masyarakat adat agar melakukan koordinasi antar K/L untuk melakukan tindakan afirmasi bagi pada masyarakat adat yang diamanatkan sesuai dalam UUD 1945
Read 8 tweets
Sebagian Hutan Hujan Kinipan/ Foto Ilustrasi: Legaleraindonesia.com

Komnas Perempuan juga terus memantau perjuangan perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat dalam menghadapi pelembagaan intoleransi, kekerasan dan diskriminasi berbasis Image
agama. Dalam pendokumentasian yang dilakukan dari tahun 2012 – 2014 terungkap 115 kasus dari 87 peristiwa kekerasan dan diskriminasi yang dialami 57 perempuan penghayat kepercayaan, penganut agama leluhur dan pelaksana ritual adat dari 11 komunitas yang tersebar pada 9 provinsi.
Dari 57 Perempuan korban usia termuda saat mengalami diskriminasi atau kekerasan adalah 11 tahun, dan usia tertua yang tercatat adalah 68 tahun. Sebanyak 51 diantaranya adalah korban langsung, 23 orang diantaranya telah mengalami lebih dari satu kekerasan dan diskriminasi secara
Read 5 tweets
Indonesia Beragam, Bukan Seragam (2)

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan mengisi kolom agama di KTP dengan Penghayat Kepercayaan dikritik Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI sepakat bahwa setiap warga negara memiliki hak sipil yang sama, tapi menolak agama
disamakan dengan kepercayaan.

MUI meminta pembeda di KTP para penghayat kepercayaan.

#parmalim #kolomagama #ktp #penghayatkepercayaan #tolakpenjajahanbudaya #gerakannasionalbudayanusantara #bangkitagamanusantara
Read 3 tweets
Sedulur Sikep: Soal KTP

Kisah Kaum Samin (Sedulur Sikep) di Pati, Jawa Tengah, dalam memperjuangkan hak asasi atas keyakinannya, sesuai dengan:

Pasal 29
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.

Banyak pertanyaan yang muncul dari sini:

1. Apakah Ketuhanan yang Maha Esa itu dimaknai beragama monotheis yang hanya berjumlah enam itu?
2. Apakah rakyat Indonesia harus memilih salah satu dari 6 agama yang diakui?
3. Apakah berkeyakinan/beragama di
luar 6 agama resmi adalah pelanggaran terhadap hukum?
4. Apakah kepercayaan/agama yang sudah ada di bumi nusantara puluhan, ratusan bahkan ribuan lalu, tidak perlu diakui dan dilindungi secara hukum?
5. Apakah rakyat Indonesia harus mencantumkan agama/keyakinannya di Kartu Tanda
Read 4 tweets
Belajar Toleransi di Cigugur Kuningan

Film ini menggambarkan kehidupan Desa Pancasila di Cigugur Kuningan Jawa Barat yang memiliki kehidupan bersendikan nilai-nilai Toleransi keberagaman Berkeyakinan dan Etnik.

#dewikanti #sundawiwitan #cigugur #kuningan #penghayatkepercayaan
Read 3 tweets

Related hashtags

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!