Aurelia V Profile picture
I write and read stuff. Tweeting random trivia no one asked for on #reistrivia | 💌 aureliavizal@aol.com, for work: +62 812 82155122 (Walfi)

May 15, 2021, 11 tweets

Hari ini, 23 tahun yang lalu pada 15 Mei 1998, puncak kerusuhan terjadi.

Pusat perbelanjaan dijarah dan dibakar, ratusan wanita keturunan Tionghoa diperkosa, ratusan tewas terpanggang di pusat perbelanjaan; Sentra Plaza Klender, Ciledug Plaza, dan Slipi Plaza.

Salah satu korbannya, bapak saya yang saat itu punya toko elektronik di Mangga Dua, semua dagangannya raib dan ia harus mulai dari awal lagi sebagai anak rantau ibukota.

“Kenapa kamu mau membunuh aku? Salah apa aku?,” teriak seorang ibu-ibu Tionghoa saat pagar rumahnya dilempari barang.

I can’t believe some people still deny what happened to this day. The pain still exists. The trauma still persists.

Maaf, koreksi sedikit. Maksudnya Mall Ramayana Ciledug.

Kebakaran terjadi saat pusat perbelanjaan itu dijarah pada 14 Mei 1998. Beberapa nekat loncat dari jendela untuk menyelamatkan diri. Tapi seisi gedung sudah sesak oleh massa, sulit untuk keluar.

Tulisan ‘Milik Pribumi’ digantung atau ditulis di depan toko untuk memastikan tempat usahanya tidak dijarah.

Bukan hanya di Jabodetabek.

Kerusuhan besar terjadi di Medan (4-8 Mei), Jakarta (12-15 Mei), dan Solo (13-15 Mei). Insiden juga terjadi di beberapa daerah lain, tapi kerusakan masif terjadi di tiga kota ini.

Ita Martadinata Haryono, siswi SMA Paskalis berusia 18 tahun yang juga seorang aktivis HAM,

ditemukan meninggal dengan luka tikam sepuluh kali, sayatan leher & kelamin yg ditusuk kayu beberapa saat sebelum ia memberikan kesaksian di Sidang PBB.

Say her name. Refuse to forget.

Siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini?

Hingga 23 tahun kemudian, belum ada jawabannya. Kami dipaksa lupa, ‘move on’, ikhlas, sebagai tumbal reformasi. #RefuseToForget #MerawatIngatan #MenolakLupa

TW // Graphic content

Beberapa warga berusaha mengidentifikasi tubuh yang terbakar di Mall Klender.

“It’s very brutal. I don’t want this to happen anymore. There are no human rights over here, especially for Chinese ethnic. Could you please tell the world about this?”

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling