Hari ini, 23 tahun yang lalu pada 15 Mei 1998, puncak kerusuhan terjadi.
Pusat perbelanjaan dijarah dan dibakar, ratusan wanita keturunan Tionghoa diperkosa, ratusan tewas terpanggang di pusat perbelanjaan; Sentra Plaza Klender, Ciledug Plaza, dan Slipi Plaza.
Salah satu korbannya, bapak saya yang saat itu punya toko elektronik di Mangga Dua, semua dagangannya raib dan ia harus mulai dari awal lagi sebagai anak rantau ibukota.
“Kenapa kamu mau membunuh aku? Salah apa aku?,” teriak seorang ibu-ibu Tionghoa saat pagar rumahnya dilempari barang.
I can’t believe some people still deny what happened to this day. The pain still exists. The trauma still persists.
Kebakaran terjadi saat pusat perbelanjaan itu dijarah pada 14 Mei 1998. Beberapa nekat loncat dari jendela untuk menyelamatkan diri. Tapi seisi gedung sudah sesak oleh massa, sulit untuk keluar.
Tulisan ‘Milik Pribumi’ digantung atau ditulis di depan toko untuk memastikan tempat usahanya tidak dijarah.
Bukan hanya di Jabodetabek.
Kerusuhan besar terjadi di Medan (4-8 Mei), Jakarta (12-15 Mei), dan Solo (13-15 Mei). Insiden juga terjadi di beberapa daerah lain, tapi kerusakan masif terjadi di tiga kota ini.
Ita Martadinata Haryono, siswi SMA Paskalis berusia 18 tahun yang juga seorang aktivis HAM,
ditemukan meninggal dengan luka tikam sepuluh kali, sayatan leher & kelamin yg ditusuk kayu beberapa saat sebelum ia memberikan kesaksian di Sidang PBB.
Beberapa warga berusaha mengidentifikasi tubuh yang terbakar di Mall Klender.
“It’s very brutal. I don’t want this to happen anymore. There are no human rights over here, especially for Chinese ethnic. Could you please tell the world about this?”
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Diskotik pertama di Jakarta itu Tanamur, akronim dari Tanah Abang Timur. Didirikan tahun 1970an oleh Ahmad Fahmy Alhady, suami Ratna Sarumpaet, orang tuanya Atiqah Hasiholan.
Tanamur pernah didatangi Muhammad Ali, Chuck Norris, Ruud Gullit, Bee Gees, Deep Purple, Mick Jagger sampe Jean Claude Van Damme.
Tutup pada 2005, begini gedung Tanamur sekarang… #reistrivia
Muda-mudi berajojing di Tanamur. HTM-nya 10-20rb rupiah saat itu.
Coba di-zoom, siapa tau ada bapak atau emak kalian 🗿
Sering penasaran ga sih drama kolosal Tiongkok set-nya segede buset itu pake CGI atau sewa istana zaman dulu?
Jawabannya adalah: Hengdian World Studio (横店影视城). Ada set Dinasti Qin, Ming, Qing, replika Forbidden City, Old Summer Palace, jalanan Hong Kong & Shanghai zaman dulu, semua ada 👍 #reistrivia
Mereka juga bikin replika Old Summer Palace (圓明園) yang bangunan aslinya udah dibakar & dijarah sama Inggris tahun 1860. Dibangun dengan skala 1:1 dan dengan tingkat kemiripan 84%.
Foto terakhir itu sisa-sisa Old Summer Palace yg asli.
Seperempat film Tiongkok skrg berlokasi di Hengdian, sekitar 64.000 episode diambil di sini setiap tahunnya.
Dan studio ini GRATIS dipakai untuk shooting.
Trus gimana cara mereka dapet duit? Dari penginapan, peminjaman barang, kostum, resto, dll.
Sinagoge Beth Hashem Surabaya didirikan tahun 1948 di Jalan Kayoon. #reistrivia
Pada tahun 2009, sinagoge ini ditetapkan sbg cagar budaya & menuai protes dari warga. Tahun 2013, sinagoge ini diruntuhkan & dijadikan hotel pada tahun 2018.
Salah satu keluarga Yahudi yang terkenal di Surabaya adalah keluarga Mussry.
Di foto ini, Komunitas Yahudi di Surabaya merayakan Bar Mitzvah di kediaman keluarga Mussry tahun 1930-an.
Charles Mussry pernah ikut berjuang utk Indonesia pada pertempuran Surabaya 10 November 1945
Salah satu anak dari Charles Mussry adalah Irwan Mussry, CEO dari Time International dan jg suami dari Maia Estianty.
Agustus 1922, angin topan melanda Shantou/Swatow, kampung halaman byk komunitas Tiociu.
Total korban jiwa diperkirakan sekitar 50.000-100.000, menjadi salah satu yg termematikan.
Saat ini terjadi, komunitas Tiociu dr Asia Tenggara seperti Singapura menggalang dana. #reistrivia
Barometer readings at Swatow going off the charts on 2nd and 3rd August 1922 (Source: Monthly Weather Review, Volume 50 Issue 8 via The Teochew Store).
Komunitas Tiociu yg telah bermigrasi ke negara lain menggalang dana, hingga membuat badan khusus untuk membantu pemulihan dari topan ini.
Bantuan ini meringankan beban pemerintah Tiongkok yg saat itu sangat kompleks & banyak konflik internal, saat itu pemerintah dipegang Beiyang