NitNot ❘ Profile picture
Kebahagiaan datang ketika pekerjaan dan kata-kata anda menjadi manfaat bagi dirimu dan orang lain. - Buddha - || Akun ke-2 https://t.co/dPJZFe5DA5

Jun 3, 2021, 31 tweets

MENGEJAR MATAHARI 2024
.
.
.
.

Pasar capres 2024 tiba-tiba bergeliat. Lebih ramai dia dibahas dibanding rasa khawatir kita pada pandemi global dan redup ekonomi dunia.

Peristiwa Semarang memberi ide pada pendukung Ganjar untuk menaikan promosi berbasis dzolim PDIP pada kandidat capres tersurvey tinggi.

Tak ada kader PDIP memiliki keterpilihan survey setinggi Ganjar namun karena Puan yang diinisiasi mengganjalnya adalah anak sang Ketum, telah memberi jalan pada narasi tersebut.
.
.

Pendukung Puan meradang, mereka tampil dalam turut meramaikan dunia medsos dengan pantasnya sosok itu. Pernah menjadi Menko dan kini menjadi Ketua DPR RI adalah bukti yang mereka sodorkan.

Prabowo menyalip di tikungan dengan berita 7 kuadriliun nya. Belanja alutsista semassif itu dengan jumlah duit yang tak mampu kita bayangkan besarannya membuat banyak pihak memprediksi dia akan menjadi capres dengan gelontoran duit paling besar sepanjang masa.

Pun pada Anis, meski panggungnya akan diambil negara pada 2022, bukankah uang yang terkumpul selama 5 tahun dia menjadi Gubernur sebuah Provinsi dengan uang belanja tahunannnya sekitar 80 triliun jelas tak dapat dianggap remeh ?. Meski tak memiliki partai, dia adalah kuda hitam.

Di sisi lain, nama Hartato dan AHY di mana masing-masing adalah Ketua Umum Golkar dan Demokrat juga mulai kita dengar. Para pendukungnya sudah pula bergerilya. Itu mudah kita temukan pada banyak platform media sosial.

"Siapa kira-kira paling tepat menjadi Presiden 2024 nanti?"

Kita sibuk mengelus-elus jago kita dengan segala lebihnya. Kita bercerita tentang hebat mereka bila menjadi Presiden dengan asumsi optimis. Tak ada yang salah...😉

Ini bukan masalah pantas dan tidak pantas, tinggi dan rendah elektabilitas mereka atau dukungan finansial luar biasa besar dimaknai sebagai penentu. Pada 2022 nanti, peta politik kita berubah.

Akan ada 24 Provinsi dan 224 daerah setingkat Kotamadya dan Kabupaten langsung di bawah Presiden dan itu hampir setara dengan 70% dari seluruh daerah di Indonesia. Seperti kartu truf, bukan mustahil hal itu akan membalikkan semua prediksi.

Siapapun nama yang akan disebut oleh Jokowi untuk menerima tongkat estafetnya, adalah sosok dengan rating tertinggi. Sangat mungkin, dialah yang akan terpilih menjadi Presiden pada 2024 nanti.

"Siapa?"

Pada siapa harapan Jokowi bertumpu agar pembangunan yang telah dia lakukan 10 tahun itu dapat berlanjut, dapat kita telisik dari sering kita dengar pada ucapannya. Passion Presiden Jokowi pada negara ini tampak pada apa yang sering beliau ucapkan, RAKYAT.

Rakyat yang berkeadilan dan sejahtera. Itu ada dan sangat sering diucapkannya.

Di sisi lain, apa yang pasti akan terjadi pada periode 2024-2029 adalah dunia yang sedang bergerak menuju fase bergabungnya manusia dengan mesin cerdas.

Internet of things, big data hingga Artificial intelligence baru bicara tentang sekelumit hal. Itu sering kita sebut dengan industri 4.0 sebagai terminologi dan ke sana kita akan berjalan.
.
.

Presiden juga sering berbicara tentang 2030 dimana jumlah usia produktif di Indonesia akan tumbuh dua kali lipat. Hal itu jelas beliau ungkapkan sebagai tanda sekaligus syarat bagi siapa penerusnya dalam mempersiapkan SDM yang mampu menghadapi teknologi masa depan tersebut.

Untuk meningkatkan kompetensi SDM itu diperlukan pengembangan pendidikan vokasi, penguatan riset, dan penguatan universitas berbasis teknologi.

Pada pondasi yang telah dibuatnya selama 10 tahun, Presiden ingin bangunan yg berdiri di atasnya sejalan dgn maksud pondasi itu dibuat.

"Bangunan seperti apa?"

The Future of Jobs 2018 yang diterbitkan World Economic Forum menemukan bahwa di 2018, rata-rata 71% total waktu bekerja dilakukan oleh manusia, sedangkan mesin adalah 29%.

Pada tahun 2022 nanti, WEF memperkirakan rata-rata persentase tersebut akan berubah menjadi 58% pekerjaan dilakukan oleh manusia dan 42% oleh mesin.

Mesin yang semakin pintar terlihat semakin menggeser peran manusia. Itu adalah ancaman bila SDM kita tak segera dibuat siap sejak sekarang.

Dua informasi itu memberi bukti bahwa suka tak suka, mau tidak mau, kita dipaksa bergerak sesuai arah dan trend global di satu sisi dan di sisi yang lain bonus demografi tahun 2030 tak menjadi sia-sia.

Bangunan itu dalam rupa masyarakat yang sadar dan cinta pada perkembangan atas tuntutan jaman, dan masyarakat sadar teknologi berdiri pada barisan paling depan.

Hal itu juga tercermin pada positif tanggapan Indonesia pada Hannover Messe 2021 Digital Edition, yang bertema

“Industrial Transformation". Indonesia tampak sangat siap dan melengkapinya dengan subtema “Making Indonesia 4.0”.
.
.

Pada forum itu pemerintah telah menyatakan sikap optimisnya bahwa penerapan industri 4.0 dapat mewujudkan

visi besar demi Indonesia menjadi bagian dari 10 negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Aspirasi ini tertuang dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.
.
.

"Bahwa kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia Top 10 ekonomi global di tahun 2030" demikian Presiden berucap pada forum itu.

Itu bukan sikap ke-pédéan kita, faktanya Indonesia saat ini telah memiliki sebanyak 2.193 startup, kelima terbesar di dunia.

Dari jumlah tersebut, Indonesia telah memiliki lima unicorn dan satu decacorn. Ini adalah bagian dari kekuatan kita dalam menuju industri 4.0 yang berbasis riset dan inovasi.

"Iya siapa orangnya?"

Bukan siapa nama orang itu kita harus sebut, pada saatnya pasti beliau sampaikan. Bisa siapa saja. Negara ini punya banyak talenta super dan Presiden tahu apa yang terbaik bagi negara ini.

Yang jelas, kota-kota di masa depan akan berjalan melalui jaringan infrastruktur yang saling terhubung di kota tersebut, seperti perangkat-perangkat cerdas, sistem laporan mandiri dan analisa-analisa berbasis AI pasti terjadi dan itu tak lama lagi.

Kendaraan yang pada dasarnya adalah komputer bergerak, bukan lagi mimpi terlalu tinggi. Manusia akan memberikan kepercayaan kepada kendaraan ini untuk membawanya ke tujuan yang mereka inginkan secara fisik,

sementara kita berinteraksi di ruang virtual di dalam kendaraan tersebut atau dimanapun kita berada.
.
.

.
.
.
Bangsa ini harus siap, dan pemimpin yang bervisi tepat pada arah mana dunia ini sedang bergerak, akan memudahkan negara ini masuk menjadi bagian penting warga dunia.

Paling tidak target menjadi salah satu negara terpenting dalam ekonomi global seperti yang diangankan oleh Presiden @Jokowi terlampaui pada tahun 2030

ITULAH MAKNA PENTING HADIRNYA SOSOK PENERUS TONGKAT ESTAFET PRESIDEN @jokowi

MATAHARI BARU, DIMANA ASA KITA MENANTI
.
.
.

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling