✨ Widas ✨ Profile picture
Dengan menulis, kamu akan banyak membaca. Dengan membaca, kamu akan irit bicara. Dengan irit bicara, lisanmu terjaga dari perkara yg sia-sia. #AyoMenulis 📖🖊

Aug 15, 2021, 34 tweets

[THREAD]

"Blitzkrieg"

Presiden US, Joe Biden, mengumumkan personel militer mereka akan meninggalkan Afghanistan per tgl 31 Agustus.

Saat ini seluruh wilayah Afghanistan resmi dikuasai sama Taliban hanya dalam hitungan hari.

Yuk kita kenalan sama konsep "Blitzkrieg".

Aku mengucapkan terimakasih buat Kokoshin (2016) dan Gukeisen (x-unknown) yg membahas secara mendalam tentang strategi perang Blitzkrieg yg dulu dilakukan oleh pasukan Nazi.

Disini aku coba merangkum penjabaran mereka dalam satu thread. Let's spill the damn tea 🍵🍵🍵🍵🍵

Blitzkrieg merujuk pd definisi yg dikeluarkan oleh British media, Time Magazine, pada 25 September 1939.

Blitzkrieg merupakan strategi militer yg menggempur wilayah lawan dgn armada dlm jumlah besar dan dilakukan dengan cepat.

Makna Blizkrieg sendiri artinya "serangan kilat."

Dulu saat World War I, strategi umum yg digunakan adalah perang parit. Strategi ini sifatnya cenderung defensif.

Mereka menggali parit dan memasang barikade untuk bertahan.

Dan dari parit itu, mereka menembak dgn senapan atau melemparkan granat ke barisan lawan yg mendekat.

Namun serangan Jerman ke Polandia pada 1 September 1939 bukan hanya jd trigger meletusnya World War II, namun jg memperkenalkan pada dunia strategi militer baru yg saat itu belum pernah dipraktekkan.

Berbeda dgn saat World War I, Blitzkrieg tidak membutuhkan parit buat bertahan.

Pertahanan terbaik dalam strategi Blitzkrieg ini adalah gabungan pasukan yg terus bergerak menusuk pertahanan lawan.

Semua armada, baik dari laut, darat, dan udara, dikerahkan secara bersamaan dalam jumlah besar untuk menggilas pertahanan lawan yg masih shock dan gak siap.

Blitzkrieg diawali dengan serangan udara.

Pasukan Nazi Jerman menggunakan serangan udara secara masif untuk menggempur garis depan pertahanan, sisi samping pertahanan, jalanan utama, bandar udara, hingga pusat komunikasi.

Membuka ruang buat pasukan darat menembus masuk.

Setelah serangan udara membuat pihak lawan gelagapan, belum juga ambil nafas dan bikin posisi bertahan, giliran artileri berat seperti tankl yg melakukan serangan darat.

Tank-tank itu menghancurkan sisa2 barikade pertahanan, truk logistik, dan armada perang musuh lainnya.

Itupun masih belum cukup. Pasukan infantry darat kemudian ikut menusuk pertahanan lawan.

Mereka menyerbu sisa-sisa pasukan yg ada sebelum mereka membentuk formasi bertahan atau kabur meminta bantuan negara lain.

Memaksa pasukan lawan untuk menyerah dan menyatakan kekalahan.

Dengan menggunakan taktik Blitzkrieg ini, Jerman berhasil menaklukkan :

- Poland (Sept 1939)
- Denmark & Norway (April 1940)
- Belgium, Netherlands, Luxembourg, France (Mei 1940)
- Yugoslavia & Greece (1941)

Semua invasi ini dilakukan dlm waktu yg sangat singkat.

Inti dari strategi Bliztkrieg adalah mobilitas armada dan pasukan yg tinggi. Yg bertujuan untuk tidak memberi kesempatan lawan melakukan counter attack.

Jadi gak boleh ada "delay" saat melakukan serangan. Inilah malapetaka yg ditemui Jerman saat menyerang Uni Soviet pada 1941.

Setelah berhasil menaklukkan sejumlah negara Eropa, target Hitler selanjutnya adalah menguasai Uni Soviet.

Hitler melihat penaklukkan Uni Soviet adalah kunci penting untuk melanggengkan hegemoni Nazi. Sehingga pd 18 Desember 1940, Hitler mengeluarkan perintah invasi Uni Soviet.

Invasi Uni Soviet resmi diluncurkan pada 22 Juni 1941, setelah misi menundukkan Yunani dan Yugoslavia selesai. Invasi ini disebut "Operation Barbarossa".

Dengan pasukan mencapai 3,5 juta orang, 3,400 unit tank Panzer, dan 2,700 air craft, mereka mulai menyerbu Uni Soviet.

Pasukan besar itu terbagi dalam 3 grup.

Group North fokus serangan pada Latvia, Lithuania, Estonia, dan merebut Leningrad.

Group South fokus serangan pada Ukraine.

Group Center fokus pada serangan ke Minsk, Smolensk, dan Moscow. Hitler menargetkan ini beres dalam dua bulan.

Serangan serentak ke tiga bagian wilayah Uni Soviet itu membuat mereka kebingungan.

Di hari pertama serangan aja, sejumlah 1,800 air craft milik Uni Soviet berhasil dihancurkan.

Gak sampe seminggu pasukan Panzer berhasil nembus garis pertahanan lawan dan 300ribu orang ditawan.

Sampai awal July, semuanya terlihat lancar-lancar saja bagi pasukan Jerman. Yg gak diperkirakan oleh Hitler dan pasukannya adalah Soviet Union was a different beast.

Meski mengalami kekalahan di beberapa titik, mereka gak lantas mengendorkan serangan. Apalagi kepikiran menyerah.

Perlawanan sengit Uni Soviet di Kiev membuat pasukan Jerman kewalahan.

Terjadi perdebatan antara Hitler dan komandan perangnya - antara terus maju ke Moscow atau memberikan bantuan ke wilayah Kiev.

Hitler memutuskan menunda serangan ke Moscow dan memberi bantuan ke Kiev.

Berkat bantuan pasukan dari Group Center, wilayah Kiev berhasil ditaklukkan pd akhir September.

Hitler berencana melanjutkan serangan ke Moscow pada 2 Oktober. Setelah Leningard lepas dan Kiev direbut, Hitler berpikir kondisi Uni Soviet melemah.

And that's when he was wrong.

Jeda yg diberikan Jerman saat membatalkan serangan ke Moscow membuat Uni Soviet punya waktu buat melakukan konsolidasi pertahanan.

Pasukan mereka yg ada di Siberia dipanggil pulang semua buat all out defend the Mother Russia.

Meski demikian, Hitler tetap melanjutkan serangan.

The major problem is... Winter has arrived.

Kunci keberhasilan Blitzkrieg selama ini terletak pada mobilitas pasukan yg tinggi.

Namun ganasnya musim dingin November di Uni Soviet saat itu membuat laju panzer Jerman gak bisa jalan maksimal. Banyak pasukan mati karna kedinginan.

Disaat tank artileri Jerman tersendat jalanan bersalju dan banyak pasukan mati kedinginan, pada 5 Desember, Uni Soviet melancarkan serangan balik yg memaksa pasukan Jerman mundur.

Hitler ngamuk-ngamuk dan memecat semua komandan perang yg memberi instruksi penarikan pasukan.

Strategi Blitzkrieg yg selama ini berhasil menundukkan banyak negara, gagal saat mereka berhadapan dgn resistensi kuat pasukan dan kondisi alam Uni Soviet.

Lantas apa hubungan Bliztkrieg ini dengan kondisi yg terjadi di Afghanistan saat ini? ? Mari kita ulas benang merahnya.

Sebelumnya, kita sedikit flashback pidato Joe Biden saat sesi tanya jawab dengan jurnalis pada tgl 8 juli 2021 kemarin.

Disitu beliau cukup yakin dan sangat percaya diri pemerintah Afghanistan bisa bertahan dari Taliban krna mereka punya sistem persenjataan yg lebih bagus.

Sebetulnya wajar Joe Biden merasa percaya diri sebab selama 20 tahun US telah investasi $2,2 TRILLION dollar di Afghanistan. Salah satunya untuk project penguatan militer pemerintah sana.

Tapi saat ini yg terjadi malah udah ada negosiasi penyerahan kekuasaan ke Taliban 😶

Kalo merujuk timeline peristiwa di Afghanistan, sebenernya upaya takeover Taliban ini udah terlihat sejak Joe Biden mengumumkan penarikan semua tentara US pada April lalu.

Pada 4 Mei, Taliban meluncurkan serangan ke tentara Afghan di selatan provinsi Helmand dan 6 provinsi lain.

Pada 11 Mei, Taliban kembali melancarkan serangan ke distrik Nerkh yg lokasinya gak jauh dari Kabul, ibu kota Afghanistan.

Lalu pada 7 Juni lalu, pejabat senior pemerintah melaporkan ada 150 tentara Afghan yg tewas. Skala kekerasan meningkat di 26 provinsi sekaligus.

Pada tgl 22 Juni, Taliban kembali meluncurkan serangkaian serangan ke wilayah utara Afghanistan. Pasukan perdamaian PBB melaporkan mereka berhasil mengambil alih 50 dari 370 distrik.

Dan pada tgl 2 July, pasukan Amerika mulai ditarik pulang dari main base militer mereka.

Pada tgl 5 July, pihak Taliban mengajukan tawaran negoisasi damai pada pemerintah Afghanistan selambat-lambatnya saat Agustus.

Dan pada 21 July, intelejen US melaporkan kalo Taliban sudah menguasai SEPARUH wilayah Afghanistan. Sebanyak 2,400 warga sipil terluka atau tewas.

Strategi Blitzkrieg ala Taliban dimulai pada 6 Agustus saat mereka berhasil merebut wilayah Zaranj.

Zaranj merupakan ibukota provinsi pertama yg jatuh ke tangan Taliban setelah bertahun-tahun di bawah kendali pemerintah.

Serangan berlanjut sampai Kunduz, wilayah utara Afghan.

Pada tgl 13 Agustus, empat provinsi kembali direbut Taliban. Salah satunya wilayah Kandahar, kota terbesar kedua, dan Herat di wilayah barat.

Di Herat ini, Taliban berhasil menangkap Mohammad Ismail Khan, salah satu komandan veteran yg mimpin operasi militer lawan Taliban.

Pada tanggal 14, mereka berhasil merebut wilayah Mazar-i-Sharif dan Pul-e-Alam yg hanya berjarak 70km dari Kabul tanpa perlawanan.

Dan pada hari ini, Taliban resmi merebut wilayah Jalalabad yg juga tanpa perlawanan dan resmi mengepung Kabul dari segala arah.

Sampai thread ini ditulis, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, meyakinkan publik kalo Taliban gak akan menyerang wilayah Kabul.

Namun sebagai gantinya, saat ini pembicaraan proses transisi kekuasaan secara damai sedang dilakukan. Ashraf Ghani pun resign dari jabatannya.

Dengan turunnya Ashraf Ghani dari jabatan, ini menandakan strategi Blitzkrieg Taliban berhasil takeover seluruh Afghanistan.

Meski gak menggunakan artileri berat kayak pasukan Nazi ke daratan Eropa, namun kecepatan dan mobilitas tinggi pasukan Taliban menjadi kunci utama.

Dengan demikian, strategi Blitzkrieg yg dilakukan Taliban hanya memerlukan waktu kurang dari 10 HARI saja.

Menarik untuk melihat gimana perkembangan ke depannya. Sebab saat ini Taliban juga cenderung merapat ke Russia dan China, yg merupakan rival dari US.

[THREAD - END]

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling