NitNot ❘ Profile picture
Kebahagiaan datang ketika pekerjaan dan kata-kata anda menjadi manfaat bagi dirimu dan orang lain. - Buddha - || Akun ke-2 https://t.co/dPJZFe5DA5

Jan 11, 2022, 17 tweets

PEMERINTAH TELAH MENCABUT sebanyak 2.078 izin perusahaan penambangan minerba dengan alasan tidak pernah menyampaikan rencana kerja.

Izin yang telah mereka dapat selama bertahun-tahun ternyata tidak pernah dikerjakan, dan itu menyebabkan tersanderanya pemanfaatan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Selain itu, pemerintah juga telah mencabut 192 izin perusahaan di sektor kehutanan seluas 3.126.439 hektare.

Sebelumnya, pada akhir tahun 2021 yang lalu Presiden juga berungkap akan melarang ekspor bahan mentah mulai dari bauksit hingga timah pada tahun 2022 dimana nikel telah dijadikan proyek percontohan sejak 1 Januari 2020.

Itu pasti memiliki saling berketerkaitan satu dengan yang lain.
.
.

Jokowi memang terlihat seperti menabur angin dan maka kelak dia akan menuai badai. Badai yang dia sebabkan atas taburan angin pada kebijakan nikel masih belum reda dalam rupa gugatan EU dan kini dia telah bersiap menabur angin yang lain.

Itu menjadi sangat masuk akal manakala para pemilik usaha pertambangan tersebut adalah para kakap sekaligus terkait elit negeri ini.

Dan kita tahu bagaimana cara para kakap itu bermain mata dengan banyak oknum pemerintahan selama ini sehingga izin-izin beraroma oligarki dan nepotisme selalu hanya menjadi milik segelintir orang pada sirkelan mereka saja.
.
.

Sama seperti alergi yang datang tiba-tiba dan kita lebih sibuk menggaruk namun tak berpikir bahwa itu terkait kesimbangan tubuh yang sedang bermasalah,

pada ribut kita mulai dari Bahar berbalas Ferdinand hingga Fahmi dengan penghinaannya kepada pribumi yang masih bergelantungan hingga peristiwa sajen di Lumajang adalah garukan kita.
.
.

Tidak dengan pemerintah. Pemerintah lebih concern pada mencari penyebab gatal itu. Bukan menggaruk.
.
.

Semua sedang dibuatkan analisanya dan maka grusa-grusu tak terlihat pada cara negara menyikapinya.

Anda bisa saja tak puas dengan cara Polisi menghajar Ferdinand dengan pasal keonaran yang disangkakan padanya setelah pasal penghinaan agama sulit ditemukan dan namun pembuat onar terkait pribumi masih bergelantungan dan sajen yang dinistakan tak segera diproses.

Pada sisi sebelah, Ferdinand untuk Bahar harus bersambung pada Paijo untuk Fahmi bila sosok penghina pribumi bergelantungan itu harus diproses adalah PR besar bagi Polisi. Mata balas mata sedang terjadi dan kita larut.

Ya, sebentar lagi akan muncul banyak Fahmi maupun Hadfana Firdaus si penista budaya dan kita berharap Polisi tegas namun itu tak terjadi. Mata dibalas mata harus bermakna stok mata yang seimbang dalam jumlah. Bisa jadi, anda dan saya adalah Ferdinand yang lain.

Hati-hati saja. Jangan mudah terprovokasi dengan balasan kasar apalagi terpancing untuk balas menghina dengan akhir menista. Perjuangan kita masih panjang. Indonesia masih butuh anda yang dapat berpikir jernih.

Bila kebijakan nikel dapat membuat Indonesia melesat, kebijakan larangan ekspor bauksit dan timah mentah akan membuat kita lebih pesat lagi dan itu menyakiti banyak elit dengan kaki tangannya. Apalagi ketika tambang milik mereka dicabuti satu persatu.

Dan itu telah lebih dari cukup bagi alasan mereka untuk ngamuk.
.
.
.
.
____________________🇲🇨
Gambar diambil dari mana-mana

Share this Scrolly Tale with your friends.

A Scrolly Tale is a new way to read Twitter threads with a more visually immersive experience.
Discover more beautiful Scrolly Tales like this.

Keep scrolling