Sudah berkali-kali gue meneguhkan hati bahwa tidak akan terjadi apa-apa kalau gue mengunjungi museum ini. Toh terakhir gue ke museum ini... 22 tahun lalu.
Minggu lalu, setelah menunda dua tahun dari plan awal akhirnya kembali memberanikan diri untuk menginjak museum ini lagi. Sekali lagi sugesti gue: tidak akan terjadi apa-apa di sana. Titik.
Setelah masuk ke dalam, urutan yang bener itu; Monumen - Museum - Paseban. Tapi kemarin itu dibalik. Paseban - Museum - Monumen. Dan itu bukan keputusan yang baik sebenernya.
Sampai di Paseban. Pintu depannya seems Okay, banyak perbaikan di sana sini
Masuk ke ruang yang isinya adalah barang-barang pribadi Jendral-Jendral. Butterflies in my Stomach. Gue mual, enek. Entah kenapa hawa di dalam ruangan itu 180 derajat berbeda. Tapi gue masih menahan dengan bijak.
Pelan-pelan gue liat satu persatu sejarah kelam negeri ini
Sebenarnya jika gue ignore apapun yang ada di dalam ruangan itu tidak ada masalah. Yang masalah adalah saat Nuri menarik tangan gue dan berbisik: Ada yang aneh di Jendral 'itu'
Gue:
Dan 'kepura-puraan' gue untuk ignore terbongkar sudah. Yes, I think there is something wrong with this room. Sekelebat salah satu Jendral lain mendadak muncul dari pojok tepat foto dia dipasang. Menggunakan piyama yang sama saat malam naas itu. Perut gue bergejolak kembali
Jendral itu tanpa ekspresi. Diam mematung di samping fotonya. Gue semakin menjauh ke arah pintu keluar ruangan itu. Sampai... Nuri kembali menarik: Ayoklah lihat di Jendral 'itu'
Gue: Okay. Gue liat deh
Sampai di depan foto Jendral yang Nuri maksud. Yes, General. I feel your pain.
Perut gue kembali lagi bergejolak.
Gue memohon kepada Nuri dan Ichi untuk segera meninggalkan ruangan ini. Sudah cukup
Jalanlah kita keluar dari Paseban dan mulai masuk ke Museum
Gue teringat. Ini adalah museum yang bikin gue gak bisa tidur. Diorama kekejian dan segala gambaran sadis bakal gue tonton sekali lagi.
Gue siap. Gue rasa begitu.
Dari diorama pertama sampai sepuluh. Aman. Benar. Aman. Tidak ada masalah. Dengan segala improvement yang sudah ada, diorama jadi lebih 'terang' dan tidak ada musik-musik atau suara-suara seram.
Menuju lantai 2. Di bagian ini. Gue mulai merasakan hal yang tidak enak
Saat di diorama 15-ish. Nuri dan Ichi fokus melihat diorama sedangkan gue melengok sebentar ke arah pintu luar.
Ada sesuatu yang bergerak. Tentara melintasi dari dinding sebelah kiri ke kanan. Dari satu diorama ke diorama lain.
Gue masih hafal: Baju tentara dan sepatu PDL
Gue diam. Nuri dan Ichi tidak boleh tahu tentang ini. Diorama terakhir, gue keluar sebentar menghirup udara segar. Sampai tiba-tiba Ichi teriak dari dalam: BULU KUDUK GUE BERDIRI DI TANGAN GUE WEY.
Gue melihat sebentar, tersenyum dan diam.
Gue gak mau bilang itu langsung.
Sehari setelahnya gue cerita ke Ichi: Ada orang yang sedang berdiri di samping lo dan itu adalah tentara yang lewat tadi.
Oke. Museum selesai dan kita ke arah Monumen.
Sampai di pelataran Monumen. Perut gue kembali bergejolak. Hingga kita tiba di Serambi Penyiksaan.
Damn. Bau anyirnya berasa. Anehnya cuma gue dan Nuri yang membaui. Ichi enggak sama sekali. Kesel.
Melongok ke serambi penyiksaan. Ada suara-suara di dalam. Samae gue melihat ada seseorang yang duduk, terdiam di dalam serambi itu. Another General :)
Mukanya sudah rusak, berdarah. Air mukanya sedih, depresif.
Gue beneran udah ga kuat. Dan gue udah pengen banget pulang 😂😂😂.
Jadi gue skip 'melihat' apapun yang ada di sekitar Monumen sampai Sumurnya sendiri.
Yang jelas banyak tentara-tentara dengan muka penuh amarah di sekitar pelataran itu.
Udah ah. Kamis loh ini gaes. Tar malem ga bisa tidur lagi 😂😂😂😂😂
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Masalah hamil di kolam dijadiin premis film oke sih.
Satu hari ada cewek renang di kolam renang umum, 2 bulan kemudian dia dinyatakan hamil. Dia akhirnya mencari keadilan. Menyusun siapa pria yang ada di kolam renang saat itu. Satu persatu dia datengin.
Genre: Gore, Thriller.
Sebelumnya dia dibuang dari keluarganya karena hamil di luar nikah. Menyendiri dan kemudian bangkit.
Tujuan hidupnya satu: mencari bapak dari jabang bayi. Agar status sosial dia kembali di mata Keluarga dan Masyarakat
Kuntilanak, Genderuwo, Sundel Bolong, Tuyul dan Pocong bersatu demi kedamaian bumi dan mencegah datangnya Dajjal lebih awal.
5 film Origins dan 1 film pamungkas melawan Dajjal.
Universe dibuka dengan kisah Gadis 20an tahun yang cerdas dan supel. Meski dari kalangan berada dia masih mau membumi.
Satu hari dia berkenalan dengam Pria kampung yang sebenarnya baik, namun satu malam sang pria tak sengaja menemukan sebuah batu merah aneh di dekat kuburan
Saat dipegang, mendadak Pria itu memiliki aura negatif yang tinggi. Sehari kemudian, saat sang Gadis bertemu dengan Pria itu, sang Pria yang sudah dirasuki batu merah mendadak beringas dan memperkosa sang Gadis.
Hidup sang Gadis dan Pria itu berubah sejak saat itu