Tak semestinya Tentara Nasional Indonesia membiarkan markas mereka menjadi tempat pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara ⚠️
Limbah ditimbun tanpa diolah lebih dulu, ampas industri itu mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat sekitar, termasuk penghuni markas. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara ⚠️
Melalui sejumlah perusahaan jasa pengiriman limbah, sampah B3 dibuang di delapan lokasi markas TNI di Jawa Timur. Dari delapan markas itu tinggal Markas AURI Raci di Pasuruan yang masih aktif menimbun limbah hingga akhir tahun lalu. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
Tak tanggung-tanggung, bahan berbahaya itu di antaranya sisa pemurnian minyak goreng, limbah pembuatan baja, katalis bekas (logam berat), gipsum, dan lumpur dari instalasi pembuangan air kotor. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
Uji laboratorium yang dilakukan tim investigasi Tempo menyimpulkan bahan berbahaya itu mengandung debu halus sisa pembakaran batu bara (fly ash), debu kasar sisa pembakaran (bottom ash), karbon, dan sejumlah logam berat. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
Klaim Kepala Dinas Penerangan TNI AU bahwa limbah yang mereka tampung aman dan tak membahayakan kesehatan juga patut diragukan. Menyalahkan penduduk yang mereka tuding menggunakan lahan AU untuk permukiman juga tak bijak. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
Lepas dari aspek legalitas pemilikan lahan, faktanya limbah berbahaya itu telah merusak lingkungan dan menyengsarakan warga sekitar. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
TNI memang mengantongi izin menampung kotoran beracun itu. Dokumen Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur menunjukkan izin pengumpulan limbah B3 skala provinsi diberikan kepada Primer Koperasi Angkatan Udara Pangkalan Udara Surabaya. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
Masalahnya, markas AU hanya diizinkan menampung limbah di lahan seluas 140,07 meter persegi. Faktanya, lahan yang dipakai mencapai 15 hektare. Dari foto drone terlihat sebagian sampah luber ke lahan penduduk dan perkampungan. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
Di Desa Bendungan dan Curah Dukuh di dekat lokasi pembuangan, delapan orang kini sakit karena terjerembap ke tanah yang mengandung limbah. Kulit mereka terbakar abu yang menyimpan panas. Sebagian lainnya kini lumpuh. #investigasibersamaTEMPO#LimbahMarkasTentara
@tempodotco Indonesia Leaks adalah platform mandiri bagi informan publik (whistleblower) untuk menghadirkan berita yang berkualitas dan menyuarakan kepentingan publik.
Jadi, ada whistleblower yang membocorkan rekaman CCTV perusakan buku merah? SIAPA?
Ada yang pernah kekeringan ide saat menulis? Ada yang pernah kesulitan untuk menemukan ide tulisan yang menarik? Semakin Anda memaksakan untuk berpikir, biasanya semakin susah untuk ide tersebut muncul #tipsmenulis#blogtempoinstitute
Tetapi jangan menyerah dan jangan biarkan kebuntuan mengalahkan Anda. Karena terdapat beberapa tips yang mudah untuk dilakukan agar Anda bisa mendapatkan ide-ide untuk menulis di saat buntu. #tipsmenulis#blogtempoinstitute
Tahukah kamu langkah penting apa yang perlu dilakukan untuk menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan perlu? Jawabannya, merumuskan angle tulisan karena tajamnya sebuah rumusan berperan besar dalam menentukan keberhasilan tulisan. #tipsmenulis#nulistik
Sebelum membuat kerangka tulisan atau outline, merumuskan angle adalah hal yang penting dilakukan untuk memulai pembuatan sebuah tulisan. #tipsmenulis#nulistik
Pekan lalu, sedikitnya terjadi 296 serangan dalam sistem admin situs kami, tempo-institute.org. Serangan itu berlangsung dalam waktu empat jam. #indonesialeaks
Sia-sia saja kepolisian membendung hasil liputan investigasi jurnalis yang tergabung dalam IndonesiaLeaks. Sikap reaktif polisi justru menguatkan gaung laporan tentang perusakan barang bukti kasus korupsi itu. #indonesialeaks
Reaksi polisi yang berlebihan pun memantik kecurigaan: kalau tak ada yang salah, mengapa polisi sampai belingsatan? #indonesialeaks