Adapun penerimanya diantaranya untuk : pemegang KJP Plus, pemegang Kartu Pekerja, pemegang Kartu Lansia Jakarta (KLJ), PPSU, PHL, PJLP setara UMP dan Penghuni Rusun Pemda.
Dengan Syarat Pengambilan : 1. Pemegang KJP Plus, Kartu Pekerja, KLJ, wajib membawa kartu. 2. PJLP (PPSU, PHL, dll) dengan pendapatan UMP, wajib membawa kartu ATM @Bank.dki dan terdaftar di white list. 3. Penghuni Rusun wajib membawa kartu ATM Bank DKI yang sudah direverso.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
(1/10) Menghabiskan awal tahun bersama Mikail dengan menonton The Edge of Democracy (2019) di Netflix. Dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brazil, bercerita tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Lula da Silva sebagai Presiden.
(2/10) Dokumenter ini bercerita tentang upaya penyingkiran terhadapnya melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi, walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya.
Kejatuhan Lula dan erosi demokrasi di Brazil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro.
(3/10) Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari.
Pertama, “kuasai wasitnya”. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo.
Pertanyaan ketika pertama kali melihat tumpukan sampah di Pintu Air Manggarai: “Kenapa dibiarkan sampah masuk ke dalam kota?
Bagaimana caranya agar sampah sungai tidak masuk ke dalam kota?”
Setelah pembahasan dan perencanaan panjang akhirnya kita putuskan bangun saringan sampah di kawasan perbatasan Jakarta. Anggarannya 195 miliar rupiah sepenuhnya dari APBD DKI. Insya Allah tuntas sebelum akhir tahun 2022, mengantisipasi datangnya musim penghujan.
Dengan adanya saringan ini, air yang masuk ke Jakarta melalui sungai Ciliwung tidak lagi membawa sampah.
Terima kasih kepada semua yang sudah bekerja menyiapkan ini, sejak 2018-2019 akhirnya sekarang bisa terlaksana. Dan mudah-mudahan bisa jadi kebaikan untuk warga Jakarta.
Ketika hadir kesempatan untuk mengibartinggikan nama Ibu Pertiwi di hadapan dunia, kami tak tunda menyambutnya. Ketika tantangan bertubi hadir, kami tak lelah menuntaskannya. Ketika ragu dan cela terus disandangkan, kami katakan: biar waktu dan kerja kami yg akan membuktikannya.
Semoga hari ini menyalakan harap dan meneguhkan tekad. Bahwa kita mampu hadirkan pagelaran global dengan kerja cepat dan mutu tinggi. Dan bahwa kita peduli dengan masa depan bumi, lingkungan yang lestari, dengan memanfaatkan teknologi.
Semoga hari ini makin membuka mata dunia. Bahwa Jakarta adalah kota global yang berdiri sama tinggi dengan megapolitan dunia lainnya. Dan bahwa anak-anak bangsa Indonesia tak bisa diremehkan, tak mau hanya berdiri di pinggir lapangan, dan tak segan untuk berada di paling depan.
Kita memang sedang menghadapi tantangan besar, insyaAllah, tidak jadi berat. Sebabnya adalah krisis kesehatan, dampaknya adalah krisis ekonomi.
Maka, kita harus disiplin membereskan sumber masalahnya, yaitu pandemi COVID-19.
Kita bagi tugas: Rakyat jalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) kapan pun. Pemprov kerjakan 3T (testing, tracing, treatment), peningkatan kapasitas RS dan penegakan aturan PSBB, juga perlindungan sosial bagi mereka yang paling rentan.
Hari Minggu kemarin mengunjungi Lab Container COVID-19 terbaru di RSKD Duren Sawit. Kini Pemprov DKI Jakarta memiliki 4 lab pemeriksaan PCR COVID-19: Labkesda, RSUD Tarakan, Labcon RSUD Pasar Minggu, Labcon RSKD Duren Sawit.
Alhamdulillah, kita berkolaborasi, bergotong-royong dengan Lab pemerintah pusat, Lab BUMN dan Lab swasta, sehingga DKI Jakarta memiliki jaringan 41 lab testing dengan total kapasitas mencapai 5.135 tes spesimen per hari, atau 35.945 tes spesimen per minggu.
Target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen/ rapid test), yg untuk Jakarta artinya sekitar 10.645 orang dites per minggu. Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 18.105 orang dites PCR.
Hari ini, 1 Juni, 75 tahun silam Bung Karno pidato tentang Pancasila di kota ini.
Pesan itu kemudian dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 dan jadi narasi dasar tentang tujuan utama kita bernegara yaitu menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Keadilan sosial itulah yg akan menjaga persatuan, menjaga bangsa. Karena itu tugas terbesar kita hari ini adalah memastikan hadirnya keadilan sosial.
Hari ini kita terus ikhtiarkan agar Pancasila selalu hadir dilaksanakan di Ibukota walau sedang berhadapan dengan wabah COVID-19.
Hari ini mengikuti upacara dari rumah. Dengan Pakaian Sipil Lengkap. Berdiri mengikuti upacara yang dipimpin oleh Bapak Presiden.