[A THREAD: Bahasa Cinta]

Dulu pas gue tahu Imam Katolik (Pastor) harus hidup selibat & sengaja menghilangkan semua kenikmatan duniawi dari hidupnya, gue pikir itu ga masuk akal. Terus gue jadiin skripsi.

Gue muslim, btw. Dulu kuliah jurusan Psikologi.
Sebagai muslim & non Katolik, dulu gue pikir selibat Pastor itu menyalahi kodrat sebagai manusia & pria. Gue tulis di bab 1 semua hal yg mendukung pendapat itu.

Pas maju ke pembimbing, gue yakin 100% dia bakal dukung ide gue. Muslim juga soalnya.

Dan apa reaksi pembimbing gue?
"De, ga bisa gini. Buang dulu kacamata muslim kamu, & lihat gimana sucinya sosok pastor di mata umat Katolik. Apa keutamaan pilihan ini. REVISI!" --> kata PS gue.

Dan perjalanan bikin Bab 1 yg approvalnya makan waktu 3 semester dimulai *makanya telat lulus* 😂😂
Gue keluar masuk gereja, baca injil & kitab hukum kanonik, nonton misa, ke perpus katolik, ngumpulin jurnal, & tentunya: menghubungi para Pastor yg akan jadi responden gue.

Walau gitu, hipotesis gue soal selibat menyalahi kodrat belum hilang

Sampai akhirnya gue mulai wawancara
Awalnya, pertanyaan gue seputar cobaan duniawi terberat. Gue yakin 100% jawaban mereka pasti terkait hasrat seksual. Kan mereka laki-laki.

Bukan.
Ternyata buat mereka, cobaan terbesar hidup selibat adalah: Kesepian.

Sejak itu, pandangan gue berubah.
Kesepian adalah bahasa yang universal. Mungkin itu kenapa gue mulai bisa memahami mereka.

Responden gue dua & tema jawabannya sama. Gue temui mereka beberapa bulan, terpisah & jawabannya konsisten.

Mereka manusia biasa juga.

Bedanya mereka ngerti cara menerima sepi, gue tidak
Saat menjadi Pastor, mereka jd milik gereja. Artinya, keluar dari keluarga. Ga boleh memiliki hubungan khusus dengan satu/beberapa manusia saja. Mereka sudah jd milik umat.

Kalo sedih, ga bisa curhat. Kalo sakit, berobat sendiri. Umat bisa bantu, tp mereka ga boleh minta.
Kenapa gitu? Utk Selibat ada 3 Kaul yang harus diucapkan:

- Kaul Kemiskinan: melepas semua harta & segala hak milik
- Kaul Kemurnian: tidak menikah & lepas dari segala hawa nafsu
- Kaul Ketaatan: menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak gereja

Kalo gue salah tolong koreksi ya
Jika menemui kesulitan & derita, mereka sendirian. Pasrah sepenuhnya.

Tau kan gimana rasanya memendam penderitaan? Ga bisa minta perhatian orang? Berat.

Dalam kesendirian, iman mereka diuji.
Menghadapi hilangnya hal2 yang pernah ada di hidupnya.
Meski berat, kuncinya sederhana: Komitmen.

Mereka tahu, cobaan yang ada perlu hadir, menjadi penguatan untuk memimpin umat. Menjadi adil. Ini adalah tanggung jawab menjadi Imam.
Wujud cinta.

Itulah kenapa pastor sering disebut "Menikahi Gereja"
Mirip kan dengan komitmen nikah?
Agar bertahan, mereka berkomitmen untuk "menerima" deritanya. Toleran pada prosesnya sebagai penguatan. Siap berkorban.

Disini gue mulai menyadari bahasa cinta di agama Katolik. Yang akhirnya, bikin gue sadar bahwa bahasa cinta ada di setiap agama, termasuk Islam juga.
*Lucu kan. Buat ngerti agama sendiri, harus lewat belajar agama lain dulu*
Komitmen, Toleransi & Pengorbanan adalah bahasa tertinggi cinta manusia.

Prosesnya pasti rumit. Banyak kehilangan. Tapi itu akan membuat kita kuat sebagai manusia.

Ini pelajaran berharga yang gue dapat dari mereka.

*walau tetep masih sering gagal prakteknya sih hehehe*
Singkat cerita, skripsi gue akhirnya disetujui dan gue lulus.

Tapi yang lebih gue syukuri, gue lulus dengan bonus pandangan yang baru.

Pandangan soal manusia lain, jadi beda.
Pandangan soal agama, jadi beda.
Pandangan soal perbedaan, jadi beda.
Soal cinta & komitmen, juga.
Yuk, belajar bahasa cinta.

Kalau bahasa cinta untuk kamu, apa?
Halo semua 😊
Senang sekali bisa berbagi cerita ini dengan banyak orang. Terima kasih sudah sudi membaca, share & memberi referensi tambahan :)

Skripsi saya selesai di 2010, 9 tahun lalu. Saya cari dulu filenya ya 😅

Untuk diskusi detail, bisa DM kesini/IG. Link di bio ya 😊
Oh iya, judul skripsinya:

Gambaran Resiliensi pada Imam Katholik Dewasa Muda Dalam Menjalani Hidup Selibat.

Belum masuk perpus digital.
Kalau buku fisiknya ada di bag skripsi Psikologi, Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok.

*atau tunggu saya upload setelah file ketemu ya*
UPDATE:
Mohon maaf teman-teman semua. File skripsi softcopy maupun buku ga ketemu. Sepertinya ada di rumah orangtua 🙏🙏

Jika membutuhkan sebagai bahan penelitian, silakan ke bagian skripsi Perpustakaan UI Depok ya. Hardcopy seharusnya masih ada 😄

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with DKS

DKS Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(