#UtasKemerdekaan "Feminisme Indonesia, Kebaya, & Kemerdekaan" Hi semua, sy ingin brbagi refleksi soal konteks feminisme Indonesia & kaitannya dg kemerdekaan. Ikuti terus ya. 1/19
Ktk kita brbicara soal gerakan perempuan akhir2 ini, salah satu tema yg sdg ngetren adl gerakan perempuan brkebaya di kota2 besar. Gerakan ini terutama dilakukan u/ melawan arus radikalisasi Muslim yg diidentikkan dg praktik memakai abaya & niqab oleh para Muslimah. 2/19
Sekilas, gerakan tsb trlihat konstruktif & positif. 'Kebaya' & 'kain' dianggap sbg upaya detoks kebangsaan dr 'pengaruh Arab', & sbg gerakan pelestarian 'budaya' bangsa. Perempuan brkebaya adl ikon kesempurnaan yg modern tanpa melupakan 'sejarah'. 3/19
Sayangnya, ktk kita melihat lbh jauh, gerakan brkebaya ini sebenarnya adl 1 indikasi permasalahan yg trdapat dlm bbrp konteks feminisme di Indonesia. Disamping itu, gerakan ini jg adl cerminan konsepsi 'kemerdekaan' dlm imaji kelas menengah & menengah ke atas. 4/19
Permasalahan apa yg trdapat dlm feminisme Indonesia sbgmana tercermin dlm gerakan brkebaya? Gerakan brkebaya mencerminkan bhwa feminisme Indonesia, dlm bentuk gerakan populernya, hanya trfokus kpd kebebasan individual perempuan u/ melakukan apapun yg ia mau. 5/19
Gambaran prmpuan brkebaya modis dg karir & independensi modern mrk adl imaji independensi liberal yg sekaligus jg ingin trlihat tak trlepas dr akar sejarah melalui adopsi bentuk kepekaan historis yg paling superfisial, cara brpakaian. 6/19
Sejauh argumentasi u/ brkebaya hanya berkisar kpd imaji oposisional thd mrk yg ber-abaya & berniqab, maka gerakan brkebaya sebenarnya jatuh kpd logika yg sama yg digunakan oleh mrk2 yg menjustifikasi praktik abaya & niqab melalui tren hijrah. 7/19
Sementara gerakan brkebaya brpegangan kpd sejarah suku Jawa, gerakan hijrah berabaya & berniqab brpegangan kpd sejarah masy. Arab. Keduanya hanya menempatkan substansi nilai kpd masa lalu, seakan2 'masa lalu' saja adl jaminan bagi adanya 'kebenaran'. 8/19
Walaupun para perempuan gerakan brkebaya umumnya merasa bhwa mrk lbh 'bebas' drpd mrk yg berniqab, kedua gerakan tsb sebenarnya berdiri di atas fondasi yg sama: Fondasi otonomi pribadi perempuan u/ memakai apapun yg ia hendaki. 9/19
Lalu, apa salahnya ktk sebuah gerakan feminisme trfokus hanya kpd otonomi pribadi prmpuan? Salahnya adl: Feminisme tdk melulu soal kebebasan pribadi, & feminisme yg hanya trfokus kpd kebebasan pribadi adl feminisme yg mudah trkooptasi proyek2 imperialis-kapitalis. 10/19
Teorisi feminis trkemuka, Judith Butler, brkata bhwa sbnarnya tak ada 'agensi' & 'otonomi' murni yg trlepas dr struktur prmainan kuasa. Ini brarti bhwa gerakan feminisme harus diarahkan kpd interogasi & kritik thd struktur2 tsb, bkn kpd bentuk2 semu 'otonomi'. 11/19
Para feminis poskolonial, spt Saba Mahmood & Lila Abu-Lughod jg tlh menjelaskan bhwa feminisme yg trfokus kpd gambaran semu 'otonomi' adl feminisme yg brakar pd kehidupan prmpuan kulit putih, & dg demikian terkooptasi dlm proyek2 imperialisme, spt Perang Melawan Teror. 12/19
Kmbali kpd gerakan brkebaya, gambaran prmpuan Indonesia yg 'independen' dlm kebaya & kainnya tsb sebenarnya malah brfungsi u/ menutupi bentuk2 struktur kuasa yg menjadi akar permasalahan penderitaan banyak prmpuan di Indonesia. 13/19
Gambaran tsb menutupi kekerasan yg disponsori oleh negara thd perempuan2 petani (yg ironisnya sebag.besar dr mrk brkebaya setiap hari) yg terampas lahannya; melalui imaji keanggunan Jawa, ia menutupi rasisme & kolonialisme Indonesia thd perempuan non-Jawa. 14/19
Sebagaimana gerakan hijrah adl gejala dr supremasi mayoritas Muslim di Indonesia, gerakan brkebaya adl indikasi dr supremasi kelas menengah Jawa di Indonesia.15/19
Sebagaimana gerakan hijrah menorehkan batasan2 moral-keagamaan pada tubuh perempuan, seperti itu pula gerakan brkebaya membangun imaji kebangsaan yg berkarakter dominan Jawa berkulit terang dg membungkus tubuh2 perempuan sedemikian rupa. 16/19
Lalu, apa yg harus dilakukan? 1. Gerakan feminisme Indonesia harus memperluas definisi 'otonomi perempuan' dg keluar dr cangkang otonomi hedon yg menyamakan 'feminisme' dg konteks kehidupan konsumtif 'semau gue'. 17/19
2. Kita harus menempatkan kajian & diskursus feminisme pada level kekerasan sistemik-kenegaraan, sebagaimana kita telah menjadi sangat kritis terhadap struktur kekerasan-keagamaan. Sebagaimana 'ajaran agama', 'sekulerisme' juga dpt menjadi sumber kekerasan thd perempuan. 18/19
Semoga dlm perayaan kemerdekaan hegemoni Jawa, Muslim, dan kelas menengah di tahun ini, kita mampu keluar dari kacamata kuda kenyamanan kita, & mulai dg tulus memperjuangkan kemerdekaan mereka yang masih terjajah di negeri sendiri. 19/19
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sbg seseorang yg sudah hidup di Amerika utara & Eropa selama 10 tahun, sy ingin berbagi pengalaman & tips bagi kawan2 yg berada di negara2 Barat & ingin berpartisipasi dlm protes anti-penjajahan yg banyak diadakan akhir2 ini. 1/
Selalu utamakan keselamatan diri sendiri, bkn hanya keselamatan fisik melainkan jg keselamatan dan keamanan status imigrasi krn tentunya qt berada di negara2 Barat dibawah status visa. 2/
Sebelum protes dimulai, usahakan u/ benar2 tahu siapa yg mengorganisir protes (organisasi, lembaga, dsb) & kalo bs, sedia nomer kontak mereka. 3/
Soal "Mendekati Zina" dan Pacaran (a🧵)
Bbrp hari yg lalu sy menulis utas soal percakapan sy dg adik sy dmna sy berdialog dgnya soal pacaran & dosa yg berakar dr permintaannya utk ditunangkan & dinikahkan dg pacarnya. Ada bbrp pertanyaan menarik ttg "mendekati zina" di utas tsb 1
Drpd balas satu2, sy akan tuliskan disini pemikiran sy soal "mendekati zina" & cara sebagian qt u/ membangun hubungan dg dan pemahaman atas al-Qur'an. 2
Qt semua miliki perspektif berbeda ttg bgmana qt memandang al-Qur'an. Scr keimanan tentunya semua org Islam beriman bhwa al-Qur'an adl wahyu Allah. Sypun beriman pd hal yg sama. 3
Fokus pemerintah thd pembangunan masjid mewah dg melupakan pembangunan kesejahteraan masyarakatnya, saweran thd qori/qoriah yg sdg mengaji, paket haji/umrah mewah, dll, menunjukkan betapa bentuk Islam di masy qt masih terlalu didominasi o/ ekspresi materialisme. 1/
Islam menjadi media u/ menunjukkan kekuatan ekonomi, bukannya menjadi media u/ meningkatkan ekonomi mrk yg lemah. Islam jadi parade kekayaan & tdk menjadi prinsip distribusi kekayaan. Islam jadi alasan u/ mengonsumsi & bukan jadi alasan u/ mengurangi eksploitasi. 2/
Hal ini dikarenakan miskinnya pengetahuan qt ttg bentuk2 ekspresi keislaman lainnya terutama Islam dlm ekspresi etis & fokusnya thd keadilan sosial. Jk pemahaman keislaman qt hanya sampai pd hijab & solat 5 waktu saja, maka Islam hanya akan menjadi Islamic fashion & masjid2 mewah
Asisten Profesor: Sebuah Utas Refleksi. 12 tahun yg lalu sy bergelimang keringat utk menutup biaya kuliah, mencari makan & melamar beasiswa. Pagi-sore hari sy habiskan u/ kegiatan kuliah & bekerja serabutan dr mengajar les sampai berjualan krupuk u/ bayar spp kuliah. 1/
Sementara, malam hari sy gunakan u/ mengerjakan skripsi, penelitian, & menyiapkan berkas lamaran beasiswa. Maksimal, sy hanya dapat waktu 4 jam u/ tidur dlm sehari. Asupan nutrisi jgn ditanya krn hal itu hampir tak ada. 2/
Ktk sy mndarat di AS u/ pertama kalinya pd tahun 2013, BB sy hanya 37 kg. Proses orientasi Notre Dame wajibkan sy u/ imunisasi lengkap & periksa medis lengkap. Dokter kala itu kaget, bkn hanya krn sy derita kurang gizi, namun jg krn sy tak pernah terima imunisasi apapun. 3/
Melihat video2 kpulangan HRS, ada bbrp hal yg menarik: 1 Homoerotisisme dlm ekspresi kecintaan pengikut HRS, 2 Maskulinitas klas sosek pndukungnya, 3 Atribut2 & snandung2 Islami yg dipakai u/ menyambutnya. Ke3nya tak lepas dr neoliberalisme govt INA & posisi Islam saat ini di INA
Jadiin utas nggak nih? :D
Weh, baru ditinggal bbrp jam udh rame aja nih netijen :D Baiklah, krn permintaan fans, sy jadiin utas poin2 observasi sy di atas. Oh ya, semua video yg sy tonton berasal dr website CNN Indonesia. Ok, pantengin sampai akhir yaa. 1/
Akhirnya sy ada waktu u/ tulis #UtasRamadan. Untuk edisi pertama ini, sy bicara soal posisi perempuan dlm Islam, & peran laki2 dlm Islam dr perspektif feminisme. Sila disimak. 1/
Tergantung dr wacana dominan yg qt konsumsi, kebanyakan dr qt telah mendengar 2 versi jawaban u/ pertanyaan, apakah posisi perempuan dlm Islam? Jika qt byk mendengar wacana liberal-orientalis, jawabannya: Posisi perempuan dlm Islam sangat rendah... 2/
... sebaliknya, jika qt byk mendengar wacana Islamis dlm narasi 'hijrah', maka jawabannya: Islam adl agama yg paling memuliakan perempuan. Spt halnya wacana2 simplistik lainnya, kedua jawaban ekstrim ini tak ada benarnya, krn jawabannya lebih kompleks dr keduanya. 3/