Tentu jamaah twiteriyah, terutama Bonek, udah mafhum ya dg Candra Out dan Nanang Out.
Soal kinerja mereka, monggo teman2 evaluasi sendiri. Saya mau cerita ttg mereka secara personal
Begini....
Saya janji akan mencoba berlaku adil. Kalo belum adil, maka maaf saya bukan malaikat. Kalo ternyata sangat tidak adil, mungkin setan dalam diri saya coba mengganggu 😎
Kita mulai dg Candra. Di banyak akun medsos, paling ramai bahas tulisannya soal klub rival dan membeli alas kaki. Juga KTP nya yg Malang dan pernah pakai topi Arema.
Tulisan dulu deh. Di tulisan itu ada pertanyaan, dia punya klub rival, didatangi store nya dan bukan beli syal Jersey dll, melainkan alas kaki. Trus ada yg coba sok mengartikan klub rival itu klub ijo. Hmmm
Begini, sebelum pembaca JP baca tulisan itu, saya termasuk orang pertama yg membacanya. Kami sempat membicarakan garis besar idenya. Dan seingat saya dimuat di halaman yg jadi tanggung jawab saya.
Banyak yg mengira atau menyeret seolah alas kaki yg dibeli itu alas kaki klub Persebaya. Benarkah? Setahu saya enggak. Saya berani bilang begitu karena belasan tahun saya bekerja bersama dia. Dan tahu klub idolanya.
Setau saya ini soal pengalaman di Roma. Kami sama2 pernah ke sana dan meliput. Bedanya dia hampir setahun di kota itu, saya sejenak. Dan dia Romanisti garis keras. Dan alas kaki ya dibeli punya Lazio lah 😅
Saya setelah baca tulisan itu saya tanya, emang gak ada keset tah? Kan lebih ekstrim. Ga onok, jawabnya. Untung saya gak usul beli Jersey trus dijadikan keset. Maafkan saya Laziale. Maaf 🙏
Beres ya urusan tulisan. Skr urusan KTP. Sama seperti saya, Candra lulusan univ di malang. Pernah tinggal di Malang. Wajar KTP Malang. Toh saya org Kupang tapi KTP Mojokerto. Dia asli Bojonegoro dan Boromania.
Oh ya soal topi. Tahun tepatnya itu 2008 saat final Champions di Moskow. Dan saat itu, status dia adalah Pemred Radar Malang. Sepulang dari Moskow, Candra balik ke Jawa pos dan mengepalai Sportainment.
Jadi silakan simpulkan sendiri, tapi bagi saya. Kritik lah kinerjanya. Persoalankan kinerjanya. Sebab, secara integritas, saya mengenal dia belasan tahun, jadi saya bisa berani simpulkan dia sudah hijau skr.
Lalu gimana dg Nanang. Saya agak bingung ketika kinerjanya dipersoalkan. Tugas utamanya di Persebaya apa ya
Soal lahir di Malang, wah itu urusan Tuhan bung. Saya ogah ikut gugat. Soal Persebaya, saya ingat betul keputusan dia untuk lebih memberitakan Persebaya 1927 sbg yg bener, bukan DU.
Itu bukan kebijakan yg gampang loh. Duet dia dan Alek sbg pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan, jadi sasaran teror loh. Tapi, dia tetap meyakinkan semua org baik atasan atau bawahannya, bahwa 1927 yg asli.
Karena kebijakan dia itu, dampaknya salah satu adalah jp tidak dapat akreditasi Piala Dunia 2014 dan kebetulan saya yg berangkat. Tanpa akreditasi itu kerugian yg amat besar dan bisa ancam karir Nanang Lo. Tapi tetep nekat.
Ok dia lahir di malang, orang malang, tapi saya belasan tahun bekerja profesional dg dia. Saya paham integritas dia dan kapasitas dia. Jadi, klo pertanyakan dia dari sisi personal, kurang pas. Soal kinerja silakan.
Nah, setelah saya bikin ini, mungkin ada yg bisa bilang. Iya aja, la wong koncone, ya dibela. Maaf tunggu dulu, saya jelaskan di bawah ini.
Saya dilaporkan ke Polresta Surabaya terkait pencemaran nama baik dan UU ITE, oleh klub Persebaya. Dan atas nama Candra Wahyudi selaku pelapor
Saya berurusan dg dewan pers terkait pemberitaan Persebaya, dan yg saling hadapan dg saya di sana Nanang Prianto. Dan dia memberi kesaksian yg menghabisi keputusan kami di jp soal berita Persebaya.
Kalo saya mau berlaku tidak adil, ngapain saya bela mereka yg terhitung seret saya ke Polresta dan dewan pers. Baik secara pribadi maupun lembaga.
Udah jelas ya. Saya coba berlaku adil. Itu saja. Saya coba cerita yg saya tahu. Demikian, saya mohon maaf bila ada yg tak berkenan. Suwun (ham)
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Sebenarnya Anda punya dendam apa dg Muhammadiyah, Prof Thomas Djamaluddin? Belasan tahun Anda produksi narasi yg sama, tendensius, dan sudutkan Muhammadiyah. Sejak 2010 di blog, Anda menulis lebih dari 70 artikel ttg itu. Puluhan kali Anda produksi kata ego-organisasi. Ratusan… twitter.com/i/web/status/1…
Anda minta maaf, meski menurut saya entah itu tulus atau tidak. Ada banyak pembelaan di sana. Tetap merasa benar. Sejak 2010, Anda produksi 18 artikel dg konten yg berisi 65 kata ego organisasi, 10 artikel berisi 22 kata kesalahan pemahanan dari Muhammadiyah, 22 artikel dg 136… twitter.com/i/web/status/1…
Saya periksa blog Anda, bisa saja saya kelewat satu atau dua artikel. Tapi sejak 2010, produksi artikel dan diksi tendensius, juga membahas Muhammadiyah itu banyak sekali dan konsisten. Itu belum lagi konsistensi Anda bikin status di Facebook terkait isu serupa. Banyaaak. Jadi,… twitter.com/i/web/status/1…
Terima kasih sudah memberi contoh surat permohonan maaf yg tulus. Yg ada diksi: ego-organisasi, wujudul hilal yg usang, bla bla bla.
Dari diksi2 dan narasi provokatif itu, anak buah Anda di BRIN AP Hasanuddin muntab & berujung mengancam membunuh… twitter.com/i/web/status/1…
Berulang Anda bicara soal mewujudkan kesatuan umat. Agar lebaran bisa satu waktu. Namun, pada momen bersamaan dan berulang, sejak lebih dari satu dekade, Anda selalu menarasikan soal ego-organisasi. Bisa jadi Anda benar, atau minimal berpikir Anda paling benar. Tapi, terus… twitter.com/i/web/status/1…
Soal orang minta maaf, ya kita maafkan. Tapi terus berdalih demi kesatuan umat, tunggu dulu. Secara konsisten sejak lebih dari satu dekade lalu, terutama setelah Muktamar 2006 di Palembang, Anda semakin aktif membangun narasi soal ego-organisasi, metode yg usang, dll. Sangat… twitter.com/i/web/status/1…
Saya izin bantu merapikan thread dari @Iphoel_Goes yg tadi sore di Diwek, Jombang, telah bertemu dg peneliti BRIN AP Hasanuddin yg mengancam membunuh warga Muhammadiyah. Dlm pertemuan itu, ada beberapa hal yg didiskusikan dan dikonfirmasi. Berikut thread-nya:
1. Assalamualaikum Wr Wb. Terkait kedatangan saya ke rumah Andi Pangerang Hasanudin, Itu atas inisiatif saya sendiri karena posting alamat yang tidak jauh dari rumah saya. Saya hanya memastikan bahwa dia saat ini betul2 ada di Jombang Jatim.
2. Kedatangan saya ke rumah APH tidak mewakili institusi atau organisasi. Hanya memastikan bahwa alamat yang ditulis itu sesuai dengan fakta yang ada sehingga saya kepingin membuktikan alamat itu.13377
UPDATE!!! Kasus peneliti BRIN AP Hasanuddin yg mengancam bunuh warga Muhammadiyah.
Dia gunakan alamat Jombang, ternyata saat cek lokasi alamat, tidak sesuai. Warga sekitar tidak kenal.
Pukul 14.00 WIB, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang bersama PDPM, Tapak Suci, dan IPM… twitter.com/i/web/status/1…
Laporan telah masuk ke Polres Kota Jombang beserta bukti-bukti dari media sosial.
Berdasarkan cek lokasi, rumah tersebut bukan rumah yg bersangkutan, melainkan rumah kontrakan atas nama orang lain.
Proses hukum masih berjalan, kita tunggu update selanjutnya.
Tim dari KOKAM PDPM Jombang dan Tapak Suci sedang berada di perumahan yg sesuai alamat di Diwek Jombang. Dan benar adanya yg bersangkutan, tiga hari lalu datang ke alamat tersebut. Rumah yg di alamat tersebut adalah rumah yg dikontrak dan dtempati Bapak Roni atau orang tua dari… twitter.com/i/web/status/1…
Sejak kecil Darwin Nunez bermental petarung. Tangguh. Bapak tukang, ibu pemungut botol bekas dan menjualnya, kakak berhenti main bola demi bekerja menafkahi keluarga, dan dia cedera parah saat karir juniornya mulai mengkilap. Tapi bisa bangkit. Apalagi hanya tekanan pra-musim.
Darwin terinspirasi main bola karena sang kakak, Junior. Kakaknya juga pernah direkrut klub elite Uruguay Penarol di level junior. Tapi kemudian memilih berhenti main bola dan bekerja demi mendukung keuangan keluarga. Itu dilakukan supaya sang adik bisa fokus berlatih sepak bola.
Karena dari keluarga miskin, pendapatan harian tak menentu, membuat makanan tidak selalu tersedia di rumah. Dlm situasi itu, bapak, ibu, dan kakak, kerap mendahulukan Darwin untuk makan. Sebab, dia butuh nutrisi yg bagus untuk jadi pemain bola. Pengorbanan yg tak sia-sia.