Beberapa orang bertanya pada saya mengenai rangkaian twit dari seorang dokter terkait #ASI yang memiliki dampak "merugikan" ibunya. Tanggapan saya: minta saja penulis twit menunjukkan sumber tulisannya. Jurnalnya, buku, atau apapun. Nanti kita bahas. Critical appraisal dalam #EBM
Sebagian isi twit-nya cukup jelas, dan dalam keseharian, para ibu bisa merasakan dan mengalaminya. Kelemahan twit singkat, tanpa referensi pendukung, berisiko memicu persepsi beragam, yang khawatirnya membingungkan pembaca. Padahal #menyusui adalah proses sangat penting
Apakah ibu #menyusui pasti merasa cemas, stres, bahkan sampai baby-blues? Ada yang seperti ini. Tapi yang merasa happy, nyaman, bahkan sangat bahagia dengan memberikan #ASI, sangatlah banyak. Mayoritas bahkan. Simak saja review ini ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P…
Dalam kedokteran, pendapat disampaikan tentunya dengan sumber. Beda pendapat karena beda sumber bacaan, wajar dong. Dengan menyajikannya, publik jadi paham. Makanya saya tanggapi: minta referensinya. Sebagai pertanggungjawaban ilmiah, karena publik memantau. Supaya tidak bingung.
Influencer punya pengaruh besar di medsos. Terlintas saja di pikiran, khususnya bagi calon ibu, atau mereka yang belum pernah menyusui. Malah jadi khawatir kelak untuk menyusui, kalau ternyata merugikan dirinya. Padahal faktanya sebaliknya. Opini penegas tetap harus disampaikan:
#Menyusui atau memberikan #ASI memberikan manfaat yang jauh lebih banyak bagi ibu dan bayi (keduanya), dibandingkan dengan tidak menyusui. Penelitian-penelitian mendukung fakta ilmiah ini. Baik bagi kesehatan fisik, dan kesehatan mental- psikologis keduanya. Anak-anaknya cerdas!
Bayi yang disusui tetap gelisah ketika sakit? #ASI isinya hanya makanan saja dan bukan "obat"? ASI tidak bisa mengobati penyakit? Hehe. Boleh baca artikel populer dari @WebMD di sini webmd.com/parenting/baby… Lumayan lengkap isinya, sebagai overview
Bagi yang bilang ASI bukan obat, tapi sekedar makanan, boleh baca review yang masih lumayan baru ini ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/P…
Belum lagi kekebalan tubuh bagi bayi alias antibodi yang didapatkan dari #ASI. Kalaupun ini tidak dianggap sebagai obat, tetap saja bayi terlindung dari berbagai penyakit, meskipun tidak spesifik sifatnya (makanya vaksin dan ASI saling melengkapi) medscape.com/viewarticle/81…
Bayi yang sakit tetap gelisah meskipun disusui? Hehe, pengen banget baca penelitian yang menulis hal ini. Bukan khayalan kan? Sebagai penulis buku #BertemanDenganDemam yang sudah cetak ulang berkali-kali, kok bisa saya buat "resep" #SabarDanGendong untuk bayi sakit?
Karena bayi nyaman ketika disusui sambil digendong bayinya. Bayi #demam dan rewel karenanya pun tidak perlu diberikan pereda demam kalau sudah nyaman ketika disusui ibunya. Nggak usah minum obat antipiretik, udah dapat "obat" penghilang rewel dengan gendong dan susui bayi!
Ayo ibu-ibu, silakan beri "kesaksian" bayinya yang gelisah langsung jadi anteng karena disusui! Silakan ngacung! Awalnya rewel jadi bisa tenang, nyaman, tidur, bahkan terhindar dari dehidrasi! #SabarDanGendongSambilSusui
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kasus terbanyak yang memenuhi ruang rawat anak:
- Pneumonia/bronkopneumonia
- Demam berdarah
Kenali kapan harus ke dokter/RS ketika anak dicurigai mengalami 2 kondisi ini
Pneumonia/bronkopneumonia (sama saja sebenarnya, beda terminologi yang digunakan) ditandai dengan sesak napas. Bukan sekedar batuk-pilek biasa (common cold/selesma, atau influenza/flu)
Ketika anak sesak, meskipun bisa saja bronkiolitis (<2 tahun) atau asma, bawalah ke dokter/RS
Penyebab pneumonia adalah virus/bakteri. Ketika dokter mendiagnosis pneumonia, banyak panduan menggunakan antibiotik sebagai tata laksana (dianggap karena infeksi bakteri). Diberikan juga cairan (infus) dan oksigen apabila anak dirawat.
Sering sekali kita meraba benjolan di leher anak, belakang telinga, sampai bagian belakang kepala. Jumlahnya bahkan lebih dari satu
Itulah kelenjar getah bening (KGB). SEMUA manusia pasti punya KGB di sekeliling leher dan sekitarnya, yang lebih mudah teraba pada balita.
Jadi: KGB bukanlah penyakit. Ketika KGB teraba (membesar), itu adalah TANDA, adakah infeksi/proses peradangan lain yang membuat KGB membesar? Inilah bentuk respon sistem imun tubuh. Lalu, kita evaluasi: apa penyebabnya? Kapan harus khawatir? Kapan curiga TB kelenjar? Keganasan?
Saya unggah ke Instagram, ternyata rame juga tanggapannya 😅
Kalau di sini rame ga ya?
Mari kita lanjutkan...
Nyamuk kan ada macam2 ya. Ingat pelajaran SD/SMP. Ada nyamuk Aedes, Culex, dll.
Wolbachia yang disebut di postingan sebelumnya adalah BAKTERI. Bukan nyamuk. Kalau bakteri Wolbachia dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes, apakah lantas nyamuk Aedes berubah nama jadi nyamuk Wolbachia? 😁
Lalu terkait VIRUSnya. Yang dibawa si nyamuk dan buat sakit kan VIRUSnya ya, bukan nyamuk ataupun bakteri Wolbachia-nya. Adanya BAKTERI bernama Wolbachia di dalam tubuh nyamuk Aedes, membuat virus Dengue tidak mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
Pria berjubah merah ini ingin menyampaikan, tanpa trik, bahwa batuk-pilek yang dialami oleh mayoritas anak saat ini bisa sembuh tanpa perlu minum obat. Namanya common cold alias selesma. Nggak perlu obat batuk, obat pilek, apalagi antibiotik, termasuk nggak perlu "diuap".
Perasaan baru aja sembuh batuk-pilek setelah 2 minggu. Kok udah sakit lagi? Udah gitu nular ke kakak/adiknya, dan nular ke ayah-ibunya pula. Wajarkah selesma tiap bulan pada anak? Sebuah utas
Saya mungkin harus bilang: 80-90% anak saat ini terkena batuk-pilek alias selesma (common cold). Ingat ya, common cold, berbeda dengan influenza (sudah pernah dibahas sebelumnya). Berhubung saya dokter anak, ketemunya tiap hari dengan pasien anak, mayoritas kena selesma. Kenapa?
Selamat datang di masa ketika pandemi COVID sudah melandai kasusnya. Alhamdulillah. Interaksi antar manusia kembali seperti sebelum pandemi. Bertemu satu sama lain, sudah jarang menggunakan masker. Satu anak batuk-pilek, segera menular ke yang lain dalam hitungan jam/hari.
Hampir tiap hari dapat kasus ini di rawat jalan. Nge-share di IG dan FB ternyata memang lagi wabah. Penyakit tangan-kaki-mulut alias HFMD pada anak, yang sering disebut flu Singapur (penamaan yg ada alasan historis, tapi TIDAK tepat, karena BUKAN flu virusnya). Apa itu? -a thread
HFMD kepanjangannya hand, foot, and mouth disease. Meskipun hanya tiga tempat yang disebutkan, kelainan kulit yang timbul bisa terlihat sampai ke selangkangan dan bagian tubuh lain (siku, lutut, bahkan sekitar tengkuk). Umumnya ringan dan sembuh sendiri. Nggak perlu obat.
Penyebabnya infeksi virus keluarga Enterovirus. Tersering Coxsackie virus. infeksi virus pastinya TIDAK butuh antibiotik. HFMD sembuh sendiri, TANPA perlu antivirus atau apapun itu namanya. Virus menyebar lewat bersin, percikan ludah, atau tangan yg menyentuh objek terkontaminasi