Gua gak terlalu fokus tentang video yang beredar perkara Minahasa; yang gua petik dan sudut pandang gua adalah; jika video lama kenapa harus dimunculkan? Jika benar terjadi harusnya ini warning tentang pola tren relijius persekusi yang dimainkan dua raksasa kapitalis.
Ingat hampir dua tahun lalu gua bahas sejumlah titik topeng investasi di Sulawesi Utara? Berapa kira-kira radius wilayah pengembangan pasca investasi? Ada apa di lokasi investasi terutama terkait sumber daya alam?
Coba kalian hitung lingkar wilayah dan radius ini. Red alert.
kawasan Sulawesi Utara, Pelabuhan Internasional Bitung, Kawasan Industri Bitung, dan Manado dan Lembe MICE dan sektor pariwisata. Nilai investasi yang ditawarkan 69, 45 miliar dollar. Ini wacana pasca lord segala urusan ke Beijing dan Washington.
Belajarlah dari Rohingya; ketika umat budha dan muslim diadudomba, pasca konflik; apakah kalian tahu, bahwa pipa gas dari Kunming China hingga Kyaukpyu berupa dermaga besar yang tersambung ke Hambantota, Srilanka, berdiri? Siapa akhirnya yang berkuasa?
Radius dari titik investasi akan berkembang terus; properti, jalan tol, pusat hiburan, hingga tambang dikeruk. Mereka berharap tanah adat kosong akibat konflik. Mereka masuk, lantas ada sebagian dari kita tertipu dengan pola penciptaan, "calon pengantin".
"calon pengantin" dengan dogma ala intelijen berwujud perang suci. Saling tikam, keduanya terusir, kebun yang dikelola ditinggal, cara lembut dalam penguasaan wilayah dengan pola tren relijius yang dimainkan korporat. Its called corporate warriors.
Setelah celebes, pengkondisian itu akan bergeser ke borneo. Catat! Karena radius investasi milyaran dollar ini butuh koordinat penyangga. Hingga akhirnya eksodus terjadi. Sementara pribumi borneo dan selebes menyesal dikemudian hari. Red alert.
Kalian ingat isu Toba dan gorengan wisata halal serta adu domba wacana antara halal dan haram di sumatera utara? Tahukah kalian bahwa Toba juga jadi target topeng investasi utara. Lord segala urusan telah deal di sejumlah lokasi di Indonesia. Pola distraksi yang korbankan agama.
Pola tren relijius persekusi telah dicontohkan dari konflik kasmir, syria, rohingya dan juga afrika dengan topeng konflik agama. Maukah kalian pemuda minahasa terpancing dengan pola ini? Bersatulah. Jangan mau diadudomba; sebab darah dan air mata terlalu mahal dibayar.
Srilanka digoyang isu perusakan rumah ibadah; pasca konten beredar dan terprovokasi saling serang, project hunian dan reklamasi berdiri sebagai penyangga hambantonta yang juga merusak area pertanian masyarakat dengan jargon pengembangan wilayah pelabuhan.
Rohingya, silahkan searching kata Kunming, Citic Group, China Merchant Group, dan juga Kyaukpyu. Dermaga dan pipa gas berdiri di lahan bekas konflik berbau agama. Siapa di sini yang bermain? Pasokan senjata juga beredar, deal pengadaan senjata oleh junta menyeret Israel.
Syiria? Hancur lebur oleh pertarungan blok raksasa kapitalis yang memelihara instrumen blackwater. Suplai senjata dan bisnis senjata yang beredar tercatat rapih di london, tentang sumber senjata. Lantas saat ini, deal proyek migas dan rekontruksi jatuh ke raksasa kapitalis.
Setelah perang ada kedamaian? Apa anda telah nelihatnya dengan mata kepala sendiri? Bersiaplah dengan air mata dan darah yang membasahi tanah.
Bersatulah.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Uang yang beredar tidak mengendap. Kemana? Judi online dan Pinjol sudah jadi rahasia umum. Tapi tentang Tencent, CDB, ADB, Sea Limited, Tokyo Century, Temasek, Meituan. Parkir di China korporasi, Jepang, Singapura. Its called Digital Silkroad.
Shadow Banking System dan Pinjol melekat menyedot uang yang beredar di masyarakat. Target mereka adalah masyarakat bawah. Muara perputaran ada di China, perusahaan siluman bergerak dalam bisnis pinjaman dengan bunga selangit.
Dari pinjol dan shadow banking, terintegrasi pada pos Judi Online, dimana agen-agen beroperasi di Indonesia. Sementara kepala kecil berada di sejumlah negara seperti di Singapura, Malaysia, Vietnam, Kamboja. Parkir uang berada di luar negeri, perpindahan dana masyarakat massive.
Kontrol pangan oleh korporasi sudah terjadi. Ini perlu jadi perhatian, merk besar bahkan mampu memonopoli lahan pertanian. Petani kecil nantinya akan dituduh tidak mau belajar, padahal tanggung jawab penguasa mengedukasi bahkan punya peran penting transformasi teknologi.
Petani di Jerman atas protesnya, mampu membaca arah kebijakan mengenai emisi. Korporasi sedang menatap program emisi dan pertanian di Jerman. Nantinya saat lahan dimonopoli, masyarakat dipaksa untuk meninggalkan pertanian, culture pertanian diubah menjadi masyarakat modern.
Konteks masyarakat modern ini, akhirnya masyarakat meninggalkan culture bertani, berbondong ke kota, sedangkan korporasi dengan jargon emisi dan modernisasi, akhirnya mengontrol pangan dan seenaknya memainkan laba karena "demand" komoditas pertanian.
🚨 Sebentar lagi gua mau share kondisi korban di konflik rohingya terkini yang sangat disturbing pic ya. Tapi temporer twit, karena agak bikin mual.
Biar yang belum tau kenapa mereka berkelana cari perlindungan.
Ini baru beberapa hari yang lalu, dimana pasuka junta militer menyerang pemukiman muslim di Rakhine.
Menjelang tahun baru juga desa desa mereka diserang oleh milisi dan junta militer. Banyak mayat dalam kondisi dibakar di dalam rumah, sebelumnya dipersekusi.
Ada yang meminta saya berkicau tentang problem Rohingya, ada berbagai sudut pandang.
Prespektif agama
Prespektif global politik
Prespektik Intelejen
Prespektif Kemanusiaan
Jangan bicara banyak tentang rohingya jika anda sebelumnya belum atau baru mendengar nama "Kyaukpyu".
Konflik dan sumber daya alam diperankan oleh raksasa kapitalis. Bisnis senjata dan uji balistik juga menjadi lahan empuk di konflik berskala besar atau regional.
Kita harus sepakat dulu bahwa konflik bukan kejahatan etnis tertentu namun prilaku yang terstruktur akan byk motif.
Asia tenggara dikelilingi oleh raksasa kapitalis. Jadi pahami dulu ketika konflik itu pecah. Fase bumi menua, bisnis, dan cadangan sumber daya alam adalah motif besar.
Tuduhan xenophobia terlalu naif ketika fakta kejahatan korporasi kita beberkan.