Setelah melanglang buana ke berbagai negara, Isvara kembali ke tanah air dengan idealisme melambung tinggi. Meski sang ayah adalah pemilik kerajaan bisnis Eureka Media, dia justru memilih mengembangkan karir di salah satu perusahaan ayahnya yang nyaris bangkrut #BaladaCintaIsvara
Sebuah percetakan di luar kota. Di percetakan tersebut, Isvara berhadapan dengan ribuan buruh yang digaji dengan upah rendah di bawah UMR, serta manajemen yang kejam dan sewenang-wenang. #BaladaCintaIsvara
Saat itulah, dia bertemu sosok beralis lebat bermata tajam: Ayyash Abdurrahman, ketua serikat buruh percetakan tersebut. Ayyash jelas mewakili para buruh yang terzalimi. Peluru demi peluru terlontar. #BaladaCintaIsvara
Kebencian demi kebencian menguar. Tak disangka, dari balik konflik yang melelahkan, ternyata mengalun denting-denting asmara yang hinggap begitu saja. #BaladaCintaIsvara
Judul: Balada Cinta Isvara
Penulis: Afifah Afra
Penerbit: Multi Kreasindo
Ukuran: 14,5 x 21 cm
Tebal: 400 halaman
Harga asli: Rp 99.000
Harga PO: Rp 80.000 (bonus 1 eks novel serial Marabunta, subsidi ongkir Rp 10.000)
Pemesanan: wa.me/6287835388493#BaladaCintaIsvara
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Solusi untuk Pengungsi Rohingya menurut saya:
✅ Akar masalah harus diatasi segera. Junta Militer Myanmar tidak boleh mempersekusi dan membantai penduduk Rohingya. Kembalikan rakyat Rohingya ke tanah airnya yang telah ditempati sejak abad 7 Masehi.
✅ ASEAN, PBB, dan Indonesia harus mendesak Junta Militer Myanmar untuk menghentikan pembersihan terhadap etnis Rohingya.
✅ Negara-negara di sekitar Myanmar sebaiknya membuka lokasi untuk pengungsi. Mau Pulau Galang ataupun pulau lainnya, saya harap pemerintah RI bisa membuka lokasi untuk menampung pengungsi yang terpisah dengan warga lokal, agar tidak terjadi problem konflik dengan warga, mengingat selama ini pengungsi Rohingya hidup tanpa pendidikan. Mereka terlunta-lunta bahkan banyak yang tinggal di lautan dengan perahu seadanya karena jarang yang mau menerim mereka di daratan. Jelas kebanyakan dari mereka tidak punya adab atau sopan-santun, karena setiap saat hanya ada pilihan: hidup atau mati. Gesekan-gesekan pasti akan terjadi jika mereka membaur dengan warga lokal. Kasihan warga lokal jika harus bertemu mereka.
✅Meski tentu tidak semua pengungsi begitu. Banyak juga lho, yang penghafal Al Quran, berhijab rapi dan rajin shalat. Tapi memang tak semua.
✅ Banyak NGO, misal MDMC, ada di kamp pengungsian dan memiliki program-program yang bagus untuk edukasi mereka. Ini harus dilanjutkan, tetapi harus dilakukan oleh relawan yang TERLATIH.
✅UNHCR harus mengalokasikan lebih banyak anggaran. Beban Bangladesh yang selama ini paling banyak menampung pengungsi, sudah sangat berat karena ada ratusan ribu pengungsi di sana. Jika Indonesia pun ada kamp resmi, UNHCR harus menjadi motor penggerak.
✅ Perlu ditegaskan, bahwa lokasi pengungsian adalah tempat tinggal sementara. Mereka harus kembali ke tanah airnya.
✅ Terakhir ... untuk netizen dan influencer: cari sumber valid, pahami masalahnya, be wise.
FYI, jumlah etnis Rohingya ada 2 juta orang. Laporan UNHCR per 31 Oktober 2023 menunjukkan 1.296.525 pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan tersebar ke sejumlah negara. Bangladesh menjadi negara paling banyak menampung, yaitu 967.842 orang. Diikuti dengan Malaysia (157.731), Thailand (91.339), India (78.731) dan terakhir Indonesia (882).
Gak mampu menerima, it's okay... karena memang berat banget mengelola pengungsi. Kita juga lemah dan miskin. Tapi, jahat dan julid ke mereka, jangan ah! Ketika ada perilaku mereka yang tidak sopan, tidak beradab, mengacau dll, jangan itu disematkan kepada 2 jt etnis Rohingya.
Ada satu aliran yang disebut sebagai Jabariyah. Jabariyah berasal dari bahasa Arab, "jabara" yang artinya memaksa. Orang-orang Jabariyah menganggap bahwa segala sesuatu sudah "dipaksa" oleh takdir, sehingga kita tak perlu berikhtiar. Sebab, semua sudah ditakdirkan.
Jabariyah adalah paham yang menafikan/meniadakan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah. Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segala-galanya.
Lawan dari Jabariyah adalah Qadariyah. Paham ini berpendapat bahwa manusia berkehendak bebas menentukan perbuatannya sendiri, dan makhluk sendirilah yang menciptakan amal dan perbuatannya sendiri tanpa adanya andil dari Allah.
Baik Jabariyah maupun Qadariyah, sama-sama bahaya!
Nikah dulu, baru dia boleh menggaulimu, itu cara paling terhormat untuk menguji komitmen lelaki. Sebab, dengan menikahimu, lelaki terikat kewajiban menafkahimu, melindungimu, mencukupi kebutuhanmu dll. Hak2mu dijamin, bukan sekadar hukum agama, tapi juga hukum positif/UU.
Jangan mau dibohongi pakai istilah sexual consent segala. BIG NO! Tanpa nikah, tak ada seks. Silakan para lelaki bekerja dulu, belajar mencari nafkah, belajar tanggung jawab, belajar menyayangi, belajar mengasihi, baru setelah semua siap, suruh dia melamarmu.
Saya baru 41 tahun, tapi sudah cukup tua untuk melihat fakta, banyak perempuan dirugikan para lelaki. Pacaran lama, dihisap kehormatannya, habis itu ditinggal begitu saja. Sexual consent tanpa perjanjian nikah, sangat merugikan kaum perempuan.
Film G30S/PKI bisa jadi memang propaganda Orba. Ada dramatisasi, fakta yang tidak tepat dll. Tapi yang perlu dicatat...
[sebuah utas]
▶️ Pembunuhan para jenderal itu benar-benar ada, benar-benar terjadi. Dan kita tidak bisa mentolerir peristiwa kejam seperti itu atas nama apapun.
▶️ Di luar film tersebut, banyak sekali kejadian berupa provokasi, tindakan brutal, kekejaman, pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan PKI, khususnya kepada para ulama, santri dan umat Islam. Sayangnya, hingga saat ini belum ada film sekuat G30S/PKI yang bisa memvisualisasikan
Kau bilang, demokrasi itu harus bermartabat
Penuh dengan etika serta kharisma tersurat
Edukasikan norma kepada segenap rakyat
Antarkan kita kepada keluhuran nan dahsyat
[sebuah utas puisi]
2/
Kau bilang, demokrasi itu cara berdaulat
Untuk mencari pemimpin-pemimpin hebat
Menggali kandidat bintang jadi bertabur berkilat
Rakyat senang sambut negara yang makin kuat
3/
Nyatanya, eh semua itu hanya basa-basi
Kau tawarkan fatamorgana demokrasi
Lewat kontestasi yang mengundang gelak tawa
Bagi siapa saja yang masih waras otaknya
[Seratus Bunga Itu Gugur Dari Tangkainya]
Oleh Afifah Afra
Seratus bunga itu, gugur dari tangkainya
Luruh satu persatu, bertebaran di jagad husada
Wanginya terasa, menguar di mayapada
Pusara basah oleh aliran membanjir semesta
Air mata iba, melarung kepergiannya
[Sebuah Utas]
Seratus bunga itu, tergores di lembaran sejarah
Ditulis oleh tinta kesedihan, dan pena kepedihan
Menebalkan seketika berlusin kitab kenangan
Dipenuhi epos, obituari, namun juga elegi
Kepergiaannya diiringi tembang puja-puji
Namun, cobalah kau dengar bisikan daun kamboja di atas pusara itu:
Tak semestinya mereka pergi begitu cepat
Kuntum-kuntum bunga itu masih harum dan liat
Sebagian masih kuncup, muda belia penuh afiat
Bahkan, warna-warninya masih berseri mengkilat