dr. Arifianto, Sp.A(K) Profile picture
Mar 11, 2020 13 tweets 2 min read Read on X
Salah satu pelajaran yg bisa diambil dari wabah virus corona ini adalah masyarakat jadi makin paham ilmu penyakit infeksi. Termasuk beda antara virus dan bakteri. Dan antibiotik bukanlah obat untuk infeksi virus. Semoga penggunaan antibiotik yg "membabi buta" berkurang.
Benar sekali. Mayoritas penyakit infeksi pada manusia disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Ketika mayoritas kunjungan karena penyakit infeksi berakhir dengan antibiotik, maka bertanyalah: benarkah diagnosisnya karena infeksi bakteri? Atau infeksi virus yg diobati antibiotik??
Infeksi virus: tidak perlu antibiotik.
Infeksi bakteri: obatnya antibiotik.
Terapi harus sesuai diagnosis.

Mayoritas infeksi virus pd saluran napas atas, termasuk yg disebabkan oleh kelompok coronavirus, adalah self-limited, alias sembuh sendiri seiring waktu, oleh sistem imun.
Wabah coronavirus ini juga membuat masyarakat paham bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Masyarakat jd paham pentingnya vaksin dan imunisasi dalam mencegah penyakit infeksi. Meskipun vaksin untuk COVID-19 belum selesai dibuat. Vaksinasi terbukti manfaatnya.
Ketahuan terhadap vaksinasi/imunisasi (vaccine hesitancy) adalah salah satu dari 10 ancaman (global threats) di bidang kesehatan thn 2019. Mengapa? Masyarakat mendapatkan informasi parsial alias tidak utuh. Jadi salah paham. Padahal faktanya vaksin aman dan efektif. Ini bukti.
Wabah coronavirus juga membuka pikiran masyarakat tentang konsep wabah/epidemi dan penyebaran infeksi. Semua bisa ditelusuri satu per satu sumber penular dengan konsep tracing/pelacakan. Isolasi menjadi upaya penting mencegah penyebaran meluas. Tiap orang harus peduli orang lain.
Maka apapun penyakitnya, ringan sekalipun, apabila menular, maka orang sakit harus "sadar diri" dan melakukan pencegahan agar tidak menular ke orang lain. Sesuai cara penyebarannya: udara, percikan dahak, lewat mulut lalu saluran cerna, cairan tubuh, kontak langsung, dll.
Pelajaran penting bagi dokter: sampaikan kepada pasien DIAGNOSIS utuh dalam bahasa MEDIS. Lalu dijelaskan lagi bahasa mudahnya. Agar pasien dapat mempelajari lebih detil penyakitnya. Browsing, Googling. Supaya tahu cara mencegahnya, mencegah penyebarannya, mengobati sampai tuntas
Tegas saja: Tuberkulosis, bukan "flek paru". Demam tifoid, bukan "gejala tipes". Strep throat, bukan "radang tenggorokan". Roseola atau rubella atau fifth disease, bukan "tampek". HFMD, bukan "flu Singapur". Dst.. Informasi parsial dapat berujung pengobatan tidak tuntas.
Saya ambil contoh tuberkulosis (TB/TBC). Kalau hanya dibilang "flek paru", berisiko pengobatan tidak tuntas minimal 6 bulan. Risiko kuman resisten/kebal. Belum lagi orang sakit tidak aware. Masih batuk/buang dahak sembarangan. Bakteri menyebar terus. Penderita TB terus bertambah.
Apalagi sebagai dokter anak, melihat anak-anak sakit meningitis TB, miris rasanya. Kecacatan yg ditimbulkan sesudahnya permanen. Anak-anak ini tertular orang dewasa yg tidak paham dirinya sakit & batuk tidak diobati. Atau mungkin pengobatannya tidak tuntas. Ini ada di depan mata.
Ralat typo: Keraguan terhadap vaksinasi/imunisasi (vaccine hesitancy) adalah salah satu dari 10 ancaman (global threats) di bidang kesehatan thn 2019. Mengapa? Masyarakat mendapatkan informasi parsial alias tidak utuh. Jadi salah paham. Padahal faktanya vaksin aman dan efektif.
Keraguan terhadap vaksinasi/imunisasi (vaccine hesitancy) adalah salah satu dari 10 ancaman (global threats) di bidang kesehatan thn 2019. Mengapa? Masyarakat mendapatkan informasi parsial alias tidak utuh. Jadi salah paham. Padahal faktanya vaksin aman dan efektif. Ini bukti.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with dr. Arifianto, Sp.A(K)

dr. Arifianto, Sp.A(K) Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @dokterapin

Mar 13
Kasus terbanyak yang memenuhi ruang rawat anak:
- Pneumonia/bronkopneumonia
- Demam berdarah

Kenali kapan harus ke dokter/RS ketika anak dicurigai mengalami 2 kondisi ini
Pneumonia/bronkopneumonia (sama saja sebenarnya, beda terminologi yang digunakan) ditandai dengan sesak napas. Bukan sekedar batuk-pilek biasa (common cold/selesma, atau influenza/flu)

Ketika anak sesak, meskipun bisa saja bronkiolitis (<2 tahun) atau asma, bawalah ke dokter/RS
Penyebab pneumonia adalah virus/bakteri. Ketika dokter mendiagnosis pneumonia, banyak panduan menggunakan antibiotik sebagai tata laksana (dianggap karena infeksi bakteri). Diberikan juga cairan (infus) dan oksigen apabila anak dirawat.

Ada banyak kuman yang bisa buat pneumonia.
Read 9 tweets
Feb 2
Teraba kelenjar getah bening di leher anak?

Apakah itu penyakit?

Harus dites ke arah TB??

Kapan curiga TB kelenjar?
Sering sekali kita meraba benjolan di leher anak, belakang telinga, sampai bagian belakang kepala. Jumlahnya bahkan lebih dari satu

Itulah kelenjar getah bening (KGB). SEMUA manusia pasti punya KGB di sekeliling leher dan sekitarnya, yang lebih mudah teraba pada balita.
Jadi: KGB bukanlah penyakit. Ketika KGB teraba (membesar), itu adalah TANDA, adakah infeksi/proses peradangan lain yang membuat KGB membesar? Inilah bentuk respon sistem imun tubuh. Lalu, kita evaluasi: apa penyebabnya? Kapan harus khawatir? Kapan curiga TB kelenjar? Keganasan?
Read 9 tweets
Nov 18, 2023
Saya unggah ke Instagram, ternyata rame juga tanggapannya 😅
Kalau di sini rame ga ya?
Mari kita lanjutkan... Image
Nyamuk kan ada macam2 ya. Ingat pelajaran SD/SMP. Ada nyamuk Aedes, Culex, dll.
Wolbachia yang disebut di postingan sebelumnya adalah BAKTERI. Bukan nyamuk. Kalau bakteri Wolbachia dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes, apakah lantas nyamuk Aedes berubah nama jadi nyamuk Wolbachia? 😁
Lalu terkait VIRUSnya. Yang dibawa si nyamuk dan buat sakit kan VIRUSnya ya, bukan nyamuk ataupun bakteri Wolbachia-nya. Adanya BAKTERI bernama Wolbachia di dalam tubuh nyamuk Aedes, membuat virus Dengue tidak mudah berpindah dari satu orang ke orang lainnya.
Read 12 tweets
Aug 18, 2022
Pria berjubah merah ini ingin menyampaikan, tanpa trik, bahwa batuk-pilek yang dialami oleh mayoritas anak saat ini bisa sembuh tanpa perlu minum obat. Namanya common cold alias selesma. Nggak perlu obat batuk, obat pilek, apalagi antibiotik, termasuk nggak perlu "diuap".
Tidak perlunya obat pereda gejala yang mungkin "diklaim" sebagai obat batuk pilek sudah ditegaskan
Read 4 tweets
Jun 25, 2022
Perasaan baru aja sembuh batuk-pilek setelah 2 minggu. Kok udah sakit lagi? Udah gitu nular ke kakak/adiknya, dan nular ke ayah-ibunya pula. Wajarkah selesma tiap bulan pada anak? Sebuah utas
Saya mungkin harus bilang: 80-90% anak saat ini terkena batuk-pilek alias selesma (common cold). Ingat ya, common cold, berbeda dengan influenza (sudah pernah dibahas sebelumnya). Berhubung saya dokter anak, ketemunya tiap hari dengan pasien anak, mayoritas kena selesma. Kenapa?
Selamat datang di masa ketika pandemi COVID sudah melandai kasusnya. Alhamdulillah. Interaksi antar manusia kembali seperti sebelum pandemi. Bertemu satu sama lain, sudah jarang menggunakan masker. Satu anak batuk-pilek, segera menular ke yang lain dalam hitungan jam/hari.
Read 13 tweets
May 22, 2022
Hampir tiap hari dapat kasus ini di rawat jalan. Nge-share di IG dan FB ternyata memang lagi wabah. Penyakit tangan-kaki-mulut alias HFMD pada anak, yang sering disebut flu Singapur (penamaan yg ada alasan historis, tapi TIDAK tepat, karena BUKAN flu virusnya). Apa itu? -a thread
HFMD kepanjangannya hand, foot, and mouth disease. Meskipun hanya tiga tempat yang disebutkan, kelainan kulit yang timbul bisa terlihat sampai ke selangkangan dan bagian tubuh lain (siku, lutut, bahkan sekitar tengkuk). Umumnya ringan dan sembuh sendiri. Nggak perlu obat.
Penyebabnya infeksi virus keluarga Enterovirus. Tersering Coxsackie virus. infeksi virus pastinya TIDAK butuh antibiotik. HFMD sembuh sendiri, TANPA perlu antivirus atau apapun itu namanya. Virus menyebar lewat bersin, percikan ludah, atau tangan yg menyentuh objek terkontaminasi
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(