SimpleMan Profile picture
Mar 12, 2020 32 tweets 5 min read Read on X
Tiang Kembar 2-

Horror story

@bacahorror #bacahorror Image
"Vina iku guk anakku!! VINA GUK ANAKKU MAS!!"

dari balik selambu, anak perempuan itu masih mengintip. Ia melihat kedua orang tuanya masih berdebad hebat. berdebad tentang hal yg sama, tentang adiknya Vina. ia masih mengamati, sebelum suara itu terdengar di telinganya.
suara seseorang baru saja mengeram di dalam kegelapan. gadis kecil itu menelan ludah sebelum melangkah hati-hati ia mulai mendekati sumber suara. arahnya dari kamar, lebih tepatnya kamar milik mereka.

Vini nama gadis ini, ia mulai merasakan keanehan pada saudarinya. Vina.
sudah berbulan-bulan lebih Vini menyimpan kecurigaan ini terlebih apa yg di lakukan saudarinya yg beberapa kali mau menghilangkan nyawa ibunya sendiri, setiap kali Vini mengingatkan hal itu, saudarinya Vina akan tertawa mengatakan bahwa ia akan berterimakasih bila ibu mereka mati
Vini melihat ke pintu kayu, menoleh ke lorong gelap tak adakah kedua orang tuanya mendengar hal yg sama seperti apa yg ia dengar, dengan perasaan takut Vini membuka perlahan pintu tersebut manakala di baliknya terlihat saudarinya tengah duduk membelakanginya, ia melakukan sesuatu
"dek" panggil Vini, "koen lapo?" (kamu ngapain?)

Vina tak menggubris saudarinya, ia tetap membelakangi, melakukan sesuatu yg tidak dapat di lihat oleh Vini.

penasaran, ia mendekatinya perlahan-lahan, melihat dengan seksama saudarinya tengah menikmati daging tikus di tangannya
Vina menoleh pada saudarinya, sebelum bertanya dengan wajah menyeringai. "mbak purun?" (mbak mau?)

Vini terduduk diam, ia menunduk meyakinkan dirinya semenjak kejadian itu, adiknya tak lagi sama, benar kata ibuk, ada yg lain yg merasuki dirinya.
kalau kalian pernah membaca cerita saya tentang Tiang kembar pastilah tahu apa maksud judul tersebut, namun sebelumnya saya harus memberitahu bahwa judul ini tak memiliki jejak hubungan dengan cerita sebelumnya, karena ini tak hanya tentang Tiang Kembar melainkan kembang lawang
"Kembang Lawang" itu yang di katakan oleh pardi, tukang kebun pak Badar setelah melihat dengan mata kepala sendiri salah satu dari anak pak Badar tengah menatap sengit ke arah mereka dengan terus mengunyah jeroan tikus dan menelannya bulat-bulat.

semua orang terlihat bingung.
wajah Badar merah padam, berkali-kali ia membentak Vina agar menghentikan sikap anehnya, sementara isteri pak Badar pucat pasi, sudah sebulan lebih semenjak kejadian itu satu dari dua anaknya bersikap aneh dan malam ini adalah puncak di mana ia sudah tak bisa menahan getir lagi
"ini salahmu mas, kau yang bawa dia kesini" kata Minten isteri Badar namun wajah Badar masih terlihat keras ia merasa ini tak ada hubungannya dengan kejadian tersebut, ia menyuruh Pardi memegang Vina sementara Badar pergi masuk ke dalam kamar pribadi miliknya.
di bantu Minten, Pardi mengurung Vina, menahan agar ia tak kabur lagi seperti kemarin, Vina mengangah menatap semua orang dengan gigi geligi kemerahan, bau busuk bangkai tikus yang sudah ia habisi tercium, Vini hanya bisa menatap saudari kembarnya bersikap semakin sinting.
terdengar suara langkah kaki cepat, Vini menoleh melihat Badar ayahnya tengah berjalan mendekat dengan sebilah keris di tangan, wajahnya masih merah padam seperti menahan amarah yg bergejolak dan Vini tahu apa yang akan di lakukan Badar bapaknya kepada Vina.
alih-alih bicara terlebih dulu, Badar menjambak rambut Vina sementara Minten mencoba menghentikan apa yang akan di lakukan suaminya terhadap puterinya "MAS OJOK GENDENG KOWE" (MAS JANGAN GILA KAU YA!!)

Badar menjambak rambut Vina sementara satu tangan menghunuskan keris di leher
"OJOK GANGGU KELUARGAKU, OJOK SAMPE AKU NGASARI RUMANGSAMU AKU WEDI AMBEK DAPURANMU" (JANGAN PERNAH MENGANGGU KELUARGAKU, JANGAN SAMPAI AKU BERMAIN KASAR KAU PIKIR AKU TAKUT DENGAN BENTUKAN SEPERTI DIRIMU)

di ujung keris, darah mengalir dari sobekan daging di sekitar leher.
Vina menatap ayahnya Badar, wajahnya memelas membuat Minten dan Pardi tak mengedipkan mata menyaksikan bagaimana jin terkadang penuh dengan tipu daya.

Vini masih diam ia tak tahu harus melakukan apa

"WES MAS IKU NGUNU JEK ANAKMU!!" (SUDAH MAS BAGAIMANAPUN JUGA DIA MASIH ANAKMU)
Badar menatap wajah Vina puterinya dan perlahan ia melepas cengkraman rambut hitam panjang itu saat Vina kemudian tertawa dengan suara melengking di mana semua orang tahu, suara itu bukan suara puterinya.

ia tertawa begitu kencang sembari meminta Bahar mendekatkan telinga,
dengan nafas berat Vina memanggil-manggil Badar ia ingin membisikkan sesuatu, Pardi berkata "ojok pak, ojok di rungokno" (jangan pak jangan di dengarkan)

namun Badar tak mendengarkan Pardi, ia mendekatkan telinganya membiarkan siapapun yg ada di tubuh puterinya saat ini berbisik
Vini menatap ayahnya yang membungkuk tengah di bisiki entah kenapa sedari tadi ia merasa di perhatikan, sadar atau tidak beberapa kali Vina menyeringai mencuri pandang sembari menatap dirinya, hal itu membuatnya merasa bahwa ia memiliki rencana buruk terhadap dirinya.
hening. Minten, Pardi dan Vini mematung dalam sunyi senyap ruangan, tak ada yang bisa mendengar dengan jelas apa yang Vina bisikkan kepada ayahnya saat secara tiba-tiba Badar menolah memandang Vini dengan tatapan curiga yang benar-benar aneh.

Vina memiliki rencana pada dirinya
"koen ngapusi?" (kau bohong) kata Badar,

"ora, aku janji nek awakmu nurut omonganku anakmu sing iki selamet" (tidak, aku janji kalau kamu menuruti omonganku anakmu yang ini akan selamat)

Badar masih diam, ia berdiri menatap Vini yang kini ketakutan,

Minten mengingatkan "ojok"
"iku ngunu anakmu pisan" (itu juga anakmu)

Vina kembali mengingatkan Badar, "koen luweh milih sing iki sih, ilingo Dar, aku mek butuh siji mari ngunu koen oleh luweh akeh" (kamu lebih milih yang ini kan, ingat Dar, aku hanya butuh satu setelah itu kau mendapatkan lebih banyak)
Badar menatap Vini, ia tengah menghitung sesuatu di dalam kepalanya. godaan. Minten dan Pardi mencoba untuk menahan saat Badar tiba2 menghunus keris di wajah mereka, "ojok melok-melok" (jangan ikut-ikut)

Vini ingin lari tapi kakinya mati rasa, pertama kali ia merasakan hal ini
saat semua orang mulai berpikir bahwa Badar lebih sinting bila mendengar jin yang ada di dalam tubuh puterinya dalam waktu sekejap Badar melakukannya.
dengan cepat Badar menjambak rambut Vina lalu memotong rambutnya dengan keris yang ia bawa

ia mendorong puterinya hingga jatuh terjerambab ke lantai dengan suara marah ia meminta Pardi menyalakan korek, di depan semua orang Badar membakar rambut dan saat itu terjdi Vina menjerit
seperti kesetanan Vina menjambak rambutnya sendiri di depan Badar, sementara Minten mencoba mendekati puterinya tapi Badar menghentikannya, ia membiarkan Vina menghantamkan kepalanya ke lantai berkali-kali hingga percikan darah itu terus menerus keluar dan Vini menyaksikan semua
kuku jari Vina patah dan ia masih menjerit-jerit sementara Mintan sudah tak sanggup melihat semua itu, ia membelakangi menangis sambil berteriak pada suaminya "SAMPE KAPAN MAS, SAMPE KAPAN NGENE IKI?" (SAMPAI KAPAN MAS, SAMPAI KAPAN BEGINI)

Badar menatap Pardi, "ambilkan tali"
Malam itu juga, Badar meninggalkan rumah setelah mengikat tubuh Vina puterinya ia begegas menjalankan mobil berkata, bila Jin yang ada di dalam puterinya harus di kembalikan ke tempat di mana ia harus berada.

gunung "K---"
Minten yang mendengar Badar mengatakan itu tiba-tiba menatap suaminya, ia tahu Badar mau kembali ke orang-orang itu.

orang yang sudah membuat semua menjadi seperti ini. "Gendeng kowe, wes ngerti perkumpulan iku gak bakal ngelepasno" (gila kau mas, sudah tau mereka gak akan-
-melepaskan kita)

"cuma ini yang bisa di lakukan, jangan-jangan jin ini kiriman mereka sebenarnya!!" teriak Badar, "mereka wes nantang aku dek, ben tak tanggap karepe" (mereka sudah menantang aku biar ku turuti maunya apa)

Minten hanya menggeleng, ia tahu ini lebih buruk.
di bantu Pardi, mereka menggotong tubuh Vina dengan kepala berlumuran darah ia di ikat di kursi belakang, sementara Badar sudah siap pergi Minten tiba-tiba memanggil. "melok aku mas" (ikut aku mas)

Minten sudah megenakan pakaian putih, mereka tertuju pada Vini, yang kini melihat
-mereka.

"kita semua pergi" kata Minten,

malam itu juga mereka berangkat, berangkat ke tempat semua ini di mulai. Pondok *****H P**** di atas gunung K***

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with SimpleMan

SimpleMan Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @SimpleM81378523

Oct 31
OMAH JABANG MAYIT

A THREAD

@bacahorror #bacahorror Image
kata orang jaman dulu. kalau ada perempuan yg tengah mengandung, banyak yg harus dijaga dari segala tutur prilakunya. lisan, sifat, semuanya untuk menghindari hal buruk pada si ibu dan jabang mayit, karena setiap perbuatan selalu memiliki sebab akibat.
cerita ini dimulai dari seorang perempuan. sebut beliau dengan nama Tina.

mbak Tina baru 2 tahun menikah. ia mendapat seorang laki-laki dari luar pulau jawa. awal pernikahan mereka tinggal di salah satu kota S, hidup damai, hidup rukun, sebelum si suami, mas Agung, undur diri.
Read 96 tweets
Sep 12
-RUMAH RIAK-

Horror Story-

@bacahorror #bacahorror Image
“ini rumahnya ma?”
“iya pak. Teman yg saranin, halamannya luas, pohonnya rindang dan tanahnya itu loh, gak gersang, kayanya ibuk bisa produktif kalau tinggal di sini”
“harus di sini ya?”
“iya. Dari pertama mama lihat, mama ngerasa kalau berjodoh sama rumah ini”
Pak Prasto terdiam melihat rumah itu. Tidak ada yg salah dengan rumah yg saat ini ada dihadapannya, karena seperti apa yg dikatakan oleh Dona, isterinya, dari luar rumah itu, kelihatan sejuk, damai, serta tenang seperti yg diinginkan oleh seluruh keluarga,
Read 82 tweets
Sep 2
Rumah bekas pembunuhan itu rumah paling aman, karena sekalipun penghuninya nampakkan diri cuma sebatas maen petak umpet, tapi. kalau rumah itu bekas sekte atau perkumpulan yg gak bener, apalagi kalau pelakunya udah bukan sebatas nyari harta, mending lupain rumah itu!!
karena yg begini gak cuma ngebahayain 1 orang. satu keluarga pun bakal dijabanin. Gak cuma nyiksa secara mental psikis tapi bisa berujung sampe maut. serius!!
Mau cerita dikit. Pengalaman sendiri.
Read 34 tweets
Jan 19
BUHUL UTH-

sebuah pengiring dari serangkaian ketidaktahuan.

a thread Image
lama sekali saya gk menulis utas di sini, jadi maaf kalau tangan saya agak kaku, so langsung aja, dari serangkaian cerita yg saat ini tersimpan dalam memorry laptop saya, cerita ini memiliki bagian paling menarik, jadi nikmati saja ini sebagai bentuk rehat dari riuhnya tahun ini.
Juli, tahun 1998

Rumah itu masih terlihat bagus, meski pun desainnya terlihat seperti rumah tahun 60’an tapi temboknya terlihat masih kokoh, halamannya juga luas dengan banyak pohon besar tumbuh disekelilingnya termasuk satu pohon yg paling mencolok saat melihat rumah itu.
Read 140 tweets
Feb 1, 2023
-Panggon-

Horror Story

@bacahorror_id #bacahorror Image
Sebelum memulai ceritanya, rasanya kangen saya sedikit terobati terutama saat memulai sebuah tread dengan tulisan judul dan fotonya, dan tentu saja mention @bacahorror_id dan hastag bacahorror yg sudah saya pakai sejak akun ini pertama berdiri.

semoga cerita pembuka ini cukup,
cukup untuk membuka rentetan cerita yg sudah saya siapkan selama saya mengistirahatkan diri ya. baiklah, malam ini, mari kita mulai ceritanya.
Read 61 tweets
Feb 1, 2023
Halo???
Lama sekali gak mampir ke burung biru, saat rehat dan beristirahat menjadi fokus paling utama.

tapi malam ini, setelah duduk merenung sebentar sambil melihat layar hp, ada kerinduan yg datang lagi.. gak tau kenapa rasanya kangen..

kangen buat punya tenaga nulis seperti dulu.
butuh waktu buat ngumpulin tenaga dan fokus bahkan untuk sekedar menulis pesan ini dilaman twitter saya, tapi rasanya kangen yg sekarang sudah tidak terbendung lagi,

jadi kalau ada yg masih terjaga sembari menatap layar handphone, pemanasan yuk,

pemanasan untuk satu cerita saya
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(