My Authors
Read all threads
Asal tahu aja, Presiden #GusDur itu dulu ketika mau difoto untuk foto resmi kepresidenan, beliau harus menunggu staf istana cari setrika selama 45 menit karena jas beliau kurang rapi. Dan beliau sama sekali tidak marah. Pdhal beliau Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan RI!
Saat itu jas pribadi beliau hanya 2 lembar. Keduanya kusut karena memang bukan jas baru dan bukan jas hasil jahitan taylor mahal pasar baru atau kota. Sepertinya dari taylor tanah abang.
Bayangkan. Presiden RI dg 230 juta rakyat, jasnya hanya 2 lembar! Bukan Boss atau Versace.
Pingin denger cerita lengkapnya gak?
Jadi gini ceritanya.
Setiap kali presiden baru terpilih, salah satu agenda utama staf Istana adalah pembuatan foto resmi presiden dan wapres. Itu lho, foto2 yg dipajang di kantor2 dan sekolahan. Biasanya di kiri dan kanan Garuda Pancasila. Foto itu produksi Istana Kepresidenan.
Pak Harto-pun meski tiap 5 tahun terpilih lagi dan lagi dan lagi dan lagi, tetep aja kita bikin foto resmi baru.
Tak terkecuali ketika #GusDur terpilih sbg presiden. Apalagi pertama kali Presiden RI terpilih secara demokratis meski msh melalui mekanisme pemilihan MPR. Angin baru
Tiba saatnya sesi foto resmi presiden baru, Presiden KH. Adurrahman Wahid.
Kita, staf istana sdh mempersiapkan semuanya 3 hari sebelumnya. Skenarionya adalah, set foto sudah siap 100%. Presiden tinggal datang, lalu foto cepret2, selesai, dan Presiden bisa sgr meninggalkan tempat.
Dan saat itu foto masih seluloid. Tidak digital spt sekarang yg bisa diketahui hasilnya sebelumnya hanya dari layar LCD.
Dulu kita harus setting banyak lampu yg rumit lalu dicoba dulu dg polaroid foto langsung jadi sbg contoh. Dari situ kita bisa menilai hasil foto nantinya.
Jadi foto2 contoh polaroid itu bisa sekarung sendiri krn dicoba ratusan kali. Dan modelnya sbg 'stand in' presiden gantian. Bisa staf, pelayan istana, bisa cleaning service, dll. Gantian karena capek ber-jam2. Biasanya sebungkus rokok pindah tangan sekadar pengobat pegel berdiri.
Singkat kata, stlh jungkir balik persiapan selama 3 hr, akhirnya setting foto resmi presiden bisa siap.
Skenarionya, pd saatnya besok presiden datang, langsung pose lalu difoto cepret2, selesai. Stlh itu Presiden bisa sgr meninggalkan tempat untuk lakukan tugas negara lainnya.
Maka pd esok paginya, kita semua sdh siap tempur dg persiapan yg super njelimet untuk pemotretan resmi presiden.
Stlh bbrp saat menunggu, Bapak Presiden KHm Abdurrahman Wahid tiba di tempat. Tempatnya di salah satu ruangan di Wisma Negara komplek Istana Kepresidenan.
Bapak Presiden datang didampingi para perangkat kepresidenan inti. Ada Sekretaris Presiden Ratih Hardjono, Ajudan Dinas, Walsus, Walpri dll, serta Mba @yennywahid.
Beliau sdh berjas lengkap PSL dg selusin pin2 resmi kepresidenan berkilau yg tergantung di jas warna gelap. Gagah.
Sesuai skenario, Bapak Presiden langsung dipersilahkan untuk berpose di spot yg sdh disetting slm 3 hari.
Gak pake lama, kamera polaroid langsung beraksi puluhan shutter. Cepret2 cepret2 cepret2!
Klita langsung cek hasilnya. Okekah?
Tidak!
Jas beliau tampak kurang rapi. Kusut.
Dg berat hati kita laporkan kondisi tsb. Sontak Mbak Yenny, saya dan Sespres mendekat dan dg sibakan tangan berusaha semampunya untuk coba merapihkan jas Bapak Presiden. Di bagian sana sini jas agak kita tarik2 dikit.
OK. Coba lagi.
Cepret cepret cepret cepret cepret!

Lalu hasilnya kita cek lagi.
OK-kah?

Gak juga! Masih juga jelas terlihat kusut.

Aduh!!
Masih pada nyimakkah?
Karena sibakan tangan2 gak ngaruh, Sespres Ratih Hardjono berkata, 'Ya udah terpaksa kita setrika dulu aja bentar'
Masuk akal.
Tp masalahnya ada dua.
1. Yg mau disterika itu jas presiden. Masak presiden disuruh nunggu jasnya disetrika?
2. Dimana mau cari setrika di istana?
Ingat bahwa pd saat itu staf Istana Kepresidenan belum siap benar untuk melayani sepenuhnya Presiden dan keluarga sbg penghuni istana. Karena Pak Harto dan Pak Habibie tidak tinggal di Istana.
Jadi cari setrika di istana bukan perkara mudah.
Saat itu dengan enteng Pres Gus Dur setuju bahwa jasnya harus disetrika dulu krn ketika kita cek, jas satu lagi yang dimiliki beliau tidak lebih rapi dari yang dikenakan beliau.
Beliau dg ikhlas 'menerima nasib' harus menunggu untuk beberapa saat.
Wajah beliau biasa saja. Datar.
Gak pake lama, petugas protokol lari terbang cari setrika entah kemana. Wuzz!!

Wajah Presiden Gus Dur biasa saja. Tak ada kesan jengkel sama sekali.
Setelah melepas jas, beliau duduk dan minum teh ditemani putrinya Mba Yenny.
Saya amati wajah Presiden. Saya sangat deg2an beliau marah. Sport jantung.
Bayangkan. Presiden RI, Panglima Tertinggi atas Angkatan Perang, Darat Laut dan Udara disuruh nunggu setrika!
Tapi beliau woles aja. Ngobrol dg putrinya.
Saat itu nunggu setrika rasanya lamaaaaaaa banget. Rasanya pingin lari dr kenyataan ini.
Akhirnya kawan saya datang juga. Ia menjinjing setrika sambil tangan satunya memeluk meja setrikaan motif kembang2. Dari jauh mirip orang dansa.
Alhamdulillaaaah ya Allah, batin saya.
Segera perangkat set setrikaan kita assembly.
Siap!

Siaaap?!
Belum!
Kabel setrika kurang panjang!
Gak nyampe colokan!

Wuzz!!

Teman saya langsung terbang lagi menghilang cari kabel.
Saya berdoa semoga kawan saya ini dosanya gak lebih banyak dari saya shg dia gak kena stroke. Lari2 siang hari bolong cari kabel setrika.
Saya lirik lagi wajah Bapak Presiden. Masih nyantai aja. Gak ada sama sekali kesan jengkel walaupun staf istana jelas2 amat sangat tidak bermutu.

Padahal kalo saja saya presidennya, pasti seluruh staf istana ini akan saya hukum nguras samudra Indonesia.
Lha gimana gak marah coba. Masa presiden Republik Indinesia dg 230 juta rakyat disuruh nunggu setrika. Lalu sekarang disuruh nunggu kabel.

Kalo sampeyan jadi presidennya marah gak kira2?!
Tapi ya itu tadi.
Presiden Gus Dur gak marah sama sekali. Malah masih asyik ngobrol dg putrinya. Sekali2 mereka berdua tertawa2 kecil.

Aduuuuh!
Setelah sekian lama akhirnya siksaan abtin ini berakhir juga. Kawan saya tadi datang dg menjinjing gulungan kabel listrik.
Wajahnya ceria meski tubuhnya kuyup oleh keringat. Giginya yg gak rata itu dia pamerin ke semua orang.
Mission accomplished! Mungkin gitu pikirnya.
batin*
Stlh itu 'upacara resmi' setrika jas bisa diselesaikan dengan hasil yang sempurna.
Dan tuntaslah sesi pemotretan foto resmi kepresidenan tsb dg baik.
Mulai sekarang kalo anda lihat foto resmi Presiden Gus Dur yang gagah itu, ingat cerita ini ya.
Bless you and this nation.
SEKIAN.
Hikmah dari cerita ini adalah :

Jangan tanya jas apa yang bisa diberikan negara kepadamu.
Tapi apa yang bisa kamu berikan untuk bangsa ini.

Deal ya guys?! 😊
Ini lho foto Presiden kita yang senantiasa membumi dan sangat bersahaja.

Salah satu anugerah terindah dari Tuhan Maha Pengasih kepada bangsa kita: #GusDur.

Foto: Biro Pers dan Media, Sekretariat Presiden RI.
@bacautas ini
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Priyo Sambadha

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!