Thread by @abirekso

URGENSI MEMBUBARKAN STAF-SUS MILENIAL. SEBELUM JADI BEBAN PRESIDEN

Presmis awal @BonnieTriyana sudah nyatakan. Lantas, penting bagi gue untuk meneruskan dgn alasan logis, politis dan administratif knp harus dibubarkan.

Nb : Gue dukung Pak @jokowi sejk Gub DKI hingga hari ini.

1. Pernyataan diatas perlu dan penting utk ditinjau Pak Presiden @jokowi. Kenyataan bahwa StafSus Millenial justru lebih banyak modaratnya drp manfaatnya. Setidaknya ini bukan utk pertama kalinya teman2 StafSus Millenial Offside. Alhasil Presiden menjadi sasaran tembak.

2. Alasan logis, selama dibentuk dan SK kan StafSus-Mil. Lebih banyak blunder, daripada mempertahankan popularitas Presiden dimata publik. Awalnya, gue berfikir bahwa mereka akan membangun sebuah gerakan politik Millenial dalam percepatan program Presiden. Ternyata gue salah.

3. Kalo dilihat isi akun2 sosmed StafSus-Mil, isinya justru sama aja kaya pejabat2 yg senior. Peresmian lah, membuka acara lah, ketemu pejabat daerah lah, sama pamer ruangan mereka di Istana Presiden. Pertanyaan gue, dimana Milenialnya ?? Apa coba ada yang bisa nyebutin ?

4. Gue gak bilang mereka itu payah. Ngegak! Ada yg anaknya konglomerat, ada pengusaha muda sukses, ada juga scholar berpendidikan tinggi. Mereka itu orang-orang hebat. Kalau hebat kok mereka sering salah ?? Sering Offside. Dan rajin bgt ngerugiin Presiden ??

5. Pertama, karena mereka amatiran soal politik. Hebat di pendidikan, di bisnis, belum tentu sukses di politik. Keamatiran mereka itu diperparah dengan tidak maunya mereka belajar dasar2 politik. Apakah mereka harus di feeding ?? Ya gk lah, mereka harus secara sadar cari sendiri.

6. Kedua, mereka gagap administrasi. Ini yang lebih bahaya. Karena urusan kewenangan itu ada pada urusan kertas dan teken-meneken. Formalisme politik ada dsana, itu adlh proses penyelenggaraan Negara. Trus mereka gak tau ?? Ya belajar dong, kan pada pinter2 lulusan luar negri.

7. Ketiga, performa komunikatif yang mampet. Mereka ini mungkin merasa jadi penentu kekuasaan. Ya perasaan sih boleh aja. Meski fakta bukan. Mrk harusnya menjadi komunikator ke banyak kelompok Milenial yg tidak terjangkau oleh yg senior. Tp apa hasilnya ??

8. Jangankan komunikasi dgn klmpk Milenial lintas kepentingan. Membangun komunikasi dengan para pendukung Jokowi aja mereka gagal. Frekuensinya ga ketemu. Milenial tapi kok mirip birokrat. Dimana prinsip2 ke-milenialanya??

9. Keempat, kopong membangun jaringan. Harapannya StafSus-Mil itu semakin mbuka diri dengan bidan yg mereka geluti. Justru bukan malah aksi ambil untung sendiri. Dengan jabatan dan kewenangan yg dipunya, kok malah digunakan untuk memperbesar perusahaan sdri ? Kurang ajar g tuh ?

10. Jika ditimbang secara politis. Mereka juga tidak bisa membangun kekuatan politik. Gue blm melihat teman2 StafSus-Mil mendapatkan atensi politik dari anak2 muda. Kalo kita ngomong gerakan politik, salah satu ukuran adalah memiliki dukungan dari banyak pihak.

11. Terus ada yg bilang bgini, ya mereka kan ga harus berpolitik. Biarkan mereka berekpresi. Buset, begitu elo putuskan berkantor di Istana Presiden. Hal pertama yang harus lo artikan adalah. POLITIK ? kalo lo salah tabsir, ya lo bakal salah terus dlm kerja. Kayak skrng.

12. Secara semiotik, SatfSus-Mil juga hanya dibaca sebagai gimik. Alias sekedar mempercantik. Nah, sekarang bukan cantik, malah cemong. Krn bedak, lipstik, dan eye shadow udah mulai luntur. Dari pd di make-up ulang, malah bakal kaya badut. Mending, di reposisi aja.

13. Pembubaran yg gue mksd gak perlu memecat mereka. Mereka kan di kasih SK Presiden Dan dilantik. Jadi, tetep kerja bertugas di Istana. Hanya kewenangannya dibatasi. Gak usah pake embel2 Millenial. Repot juga, kalo ditengah Covid 19. Malah harus ngurusin amatiran.1

14. Jadi gak perlu lagi ada pembelaan karena mereka masih muda lah, karena mereka ga politis lah, ya teman2 StafSus-Mil akui saja semua kekurangan yg ada. Situasi seperti skrn ga ada waktu utk belajar politik. Lebih baik lakukan sebisanya. G prlu melampaui batas kapasitas klian.

15. Jadi Pak @jokowi tdk perlu memecat mereka, bisa ditempatkan sesuai kapasitasnya. Mereka orang-orang hebat, hanya kurangnya mereka merasa bahwa politik itu mudah. Bisa diatur dengan embel2 orang tua, embel2 gelar luar negri atau embel2 Milenial. Pdhl, politik itu kompleks.