My Authors
Read all threads
karena artikelnya udah keluar di Kompas hari ini, malam ini gw dan @fredy_tantri mau share hasil simulasi dari konsep Micro Lockdown.

thanks to mas @BiLLYKHAERUDIN yg udah share artikelnya tadi.
jadi basically konsep Micro Lockdown adalah JALAN TENGAH dari dua strategi mitigasi covid-19, yakni social distancing dan total lockdown. kedua strategi ini udah kita bahas dan presentasikan simulasinya di thread ini 2 minggu yg lalu

kenapa “jalan tengah”? karena social distancing dan total lockdown masing2 memiliki kelebihan dan kekurangan yang sudah kita paparkan di sini:

jadi konsep micro lockdown adalah strategi kompromi keduanya.
kayak apa sih micro lockdown? intinya adalah konsep ini berbasis komunitas di mana penutupan/karantina wilayah dilakukan pada skala yang lebih kecil, yakni kelurahan/desa.

“Lho kan sudah dilakukan dibeberapa tempat?”

betul, bedanya......
memang sudah ada bbrp desa/kelurahan/RT/RW yg sudah berinisitiatif melakukan self-lockdown. dan itu patut diapresiasi.

Secara prinsip micro lockdown mirip seperti hanya saja aktivitasnya harus dilakukan secara SERENTAK tidak sporadis seperti yg ada sekarang.
karena kalo micro lockdown dilakukan secara sporadis (hanya bbrp kelurahan/desa yg melakukan) masih ada ruang yg tersisa buat virus untuk menyebar melalui aktivitas interasi manusia di luar desa/kelurahan yg melakukan self-lockdown.
nah seperti apa model dari MICRO LOCKDOWN ini?

berikut adalah simulasi agent-based model yg dibuat @fredy_tantri untuk melihat efek micro lockdown terhadap kurva jumlah kasus.
simulasi yg kita buat menunjukkan hasil yg cukup menjanjikan. Micro Lockdown sedikit lebih rendah dari total lockdown, tetapi lebih baik dari social distancing.

berikut komparasi 4 skenario dengan efek yg berbeda. intervensi dilakukan pada H+21.
memang konsep micro lockdown kita buat untuk konteks urban, jadi cocok untuk kota pada seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll. tapi tentu saja bisa diterapkan di daerah kabupaten.
satu hal yg perlu dicatat:

Micro Lockdown bisa jadi alternatif strategi buat kota2 di Indonesia. karena micro lockdown ini dilakukan pada level keluarahan, jadi secara aturan tidak perlu ijin PSBB dari Kemenkes.
jadi para walikota/gubernur tidak perlu menunggu ijin PSBB dari kemenkes. mereka tinggal mengorganisir dan memfasilitasi setiap kelurahan untuk melalakukan micro lockdown secara bersama.

pemerintah kota/provisini tinggal mendrop bantuan ke setiap kelurahan.
btw, kalo ada kepala daerah yg berniat melakukan micro lockdown, gw dan @fredy_tantri bersedia menjadi konsultan TANPA BAYARAN.

cukup kasi kita dataset, nanti kita olah di Lab Social Resilience NTU.
kalo ada yang tertarik baca working paper konsep Micro Lockdown, bisa diunduh di sini:

drive.google.com/file/d/1EFnfMr…
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Joel Picard

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!