My Authors
Read all threads
DUNIA PASKA COVID-19
=================

Ini thread untuk perbincangan sekitar dunia paska pandemi Covid-19, yg akan sangat berbeda dgn dunia sebelum Covid-19. Pembahasan terutama dari segi ekonomi.
Yang bisa dibahas cuma dunia segera sesudah Covid-19, artinya dalam jangka pendek sampai menengah (5-10 thn mendatang).

Jangka panjang tidak pernah bisa ditebak, biasanya pembahasan spt itu sia2, kalopun tepat itu kebetulan belaka.
Thread ini akan panjang, spt thread ttg Covid-19. Akan diperpanjang terus menerus, menanggapi berita2 dan perkembangan yg muncul.

Yg paling jelas di masa dekat adalah: RESESI EKONOMI. Resesi ekonomi adalah kemunduran ekonomi berkepanjangan sampai 6 bulan.
Jika resesi jadi berkepanjangan terus sampai melebihi 18 bulan kita namakan DEPRESI EKONOMI.

Depresi ekonomi jelas lebih sukar diatasi daripada resesi, krn dlm resesi hubungan2 entity2 ekonomi masih bersisa. Dalam Depresi, terlalu banyak yg bangkrut, booting lagi susah sekali.
Cao Dewang, boss Fuyao Glass yg menjadi tokoh utama dalam film dokumentari Obama, American Factory, berpendapat bahwa pandemi ini akan mengubah peran China dalam rantai supply produksi.
scmp.com/economy/china-…
Apa yg dikatakan Cao Dewang sdh menjadi bahan pembicaraan dimana2. Negara2 maju tidak ingin lagi komponen2 utama dalam rantai supply semua menumpuk di China.

Hal ini terlihat jelas selama krisis pandemi, dunia semua meminta supply medis dari China. Supply dr tempat lain minim.
Tetapi mengubah rantai supply itu sukar sekali, dan mengakibatkan ketidak-efisienan tinggi. Pada dasarnya, perdagangan internasional didikte oleh keunggulan komparatif masing2 negara.
Keunggulan komparatif dianggap tidak lagi boleh menjadi pedoman perdagangan internasional. Artinya pasar bebas tidak boleh lagi menjadi pegangan, ada satu faktor penting bagi setiap negara, yaitu faktor SECURITY - KEAMANAN.

Itu disebabkan krn keunggulan komparatif China tinggi.
Keunggulan komparatif yg mendikte tempat yg bisa menghasilkan sesuatu dgn bagus dan lebih murah akan mendapat preferensi.

Jika prinsip ini diabaikan diganti dgn faktor Security (dimana itu lebih bersifat persepsi), maka akan melahirkan distorsi pasar, berakibat efisiensi rendah.
Makanya Cao Dewang memprediksi, negara2 maju spt Amerika akan menghadapi tantangan berat untuk memindahkan industri manufacturing kembali ke negaranya.

Pendapat Cao Dewang ini punya bobot tinggi, dia memimpin perusahaan yg memindahkan produksi dr China ke Amerika.
Memindahkan pabrik dari China ke Amerika selain berakibat rendahnya tingkat efisiensi, mahalnya harga produk, juga berarti Amerika melangkah mundur demi security.

Ekonomi Amerika yg tadinya berbasis jasa dan fokus pada produk high-tech, hrs mundur menjadi pabrikan spt thn 60an.
Kekhawatiran akan security bukan hanya menghinggapi negara2 Barat, tetapi juga China. China ada satu kelemahan yg jelas2 mendasar, yaitu FOOD SECURITY.

Selama puluhan tahun, fokus pembangunan di China adalah mengembangkan industrialisasi dan pengembangan teknologi high-tech.
Disamping itu, salah satu target China paling penting adalah PENGENTASAN KEMISKINAN. Kemiskinan di China paling parah ada di daerah pedesaan dengan lokasi yg sukar dijangkau.

Karena itu, salah satu pokok strategi pembangunan China adalah melakukan URBANISASI.
Tujuan Urbanisasi:

= mengumpulkan warga di tempat yg lebih kecil, shg lebih mudah dilayani layanan pemerintah. Edukasi, rumah sakit semuanya jd lebih murah krn masyarakat dikumpul jadi satu.

= menyediakan tenaga kerja untuk industrialisasi.
Tetapi urbanisasi berarti mengorbankan kehidupan pertanian di desa. Semakin banyak urbanisasi, output pertanian semakin tidak mencukupi makan rakyat China.

Akibatnya China harus impor makanan dari seluruh dunia. Amerika adalah salah satu sumber impor terbesar.
Dengan adanya pandemi, memperlihatkan sisi kelemahan itu menjadi berbahaya. Gimana kalau transportasi logistik makanan terganggu? Gimana kalau kapal2 tidak lagi bisa berlayar? Gimana kalau negara eksportir memboikot mengirim makanan?

Ini artinya China punya masalah FOOD SECURITY
Bbrp kolumnis dan peneliti mulai mengusik point Food Security ini. Jika perang besar terjadi, apakah China bisa memberi makan rakyatnya? Wabah ASF yg membunuh lebih dari 100 juta babi, juga membuat China berpikir ulang soal strategi mereka.
scmp.com/week-asia/opin…
Suara2 di China mulai mempertanyakan keberlanjutan dari strategi urbanisasi, karena hal itu memperlemah keamanan pangan China.

Kelihatannya suara2 ini akan mendapat perhatian lebih banyak di China sesudah krisis pandemi ini.
scmp.com/news/china/soc…
Artinya, baik di Amerika, Eropa, Jepang, maupun China, akan terjadi pergeseran strategi pembangunan. Amerika, Eropa dan Jepang akan lebih memfokuskan berusaha untuk membawa industri balik ke negara masing2, toh semua lagi resesi.

China juga akan melakukan restrukturisasi =>
China akan melakukan restrukturisasi internal untuk beradaptasi terhadap strategi baru Amerika, Jepang dan Eropa, sekalian berusaha meningkatkan tingkat food security.

Urbanisasi kemungkinan tidak akan dipercepat, bahkan di rem dulu.
Ekonomi pertanian adalah basis ekonomi China selama ribuan tahun, terlihat bahkan sebelum krisis pandemi ini aja mereka berusaha untuk kembali.

Pandemi ini akan mempercepat usaha kembali ke ekonomi pertanian dengan cara yg baru.
scmp.com/economy/china-…
Krisis coronavirus yg gila2an ini, membuktikan bahwa puluhan tahun investasi di bidang biologi ternyata membawa hasil, artinya saat ini China bisa membuat vaksin dgn cepat bersaing dgn Amerika.

Jika saat ini mrk ga bs membuat vaksin, maka akan dipermainkan oleh Trump lebih jauh
Pertanian, medis, vaksin, virus, semuanya berujung pada penguasaan bidang2 biologi modern. Ternyata penguasaan bidang2 ini sangat berpengaruh pada daya tahan mereka.

Bidang2 ini pasti akan mendapat perhatian lebih banyak di masa mendatang.
Artinya, dunia sedang berubah. Baik Amerika, Eropa, Jepang, China, bahkan Russia menemukan diri tetiba tidak secure, merasa harus kembali lagi ke meja perancangan strategi dari dasar.

Gimana dgn negara berkembang? Ya boleh jadi penonton, atau ikutan merepotkan diri.
Menurut hemat saya, tantangan yg dihadapi China jauh lebih menarik daripada tantangan yg dihadapi oleh Amerika.

Kedua tantangan tsb sama2 berat, tetapi beda arah yg membuatnya beda tingkat ketertarikan.
Amerika pada dasarnya mendapat tantangan untuk kembali ke jaman dulu, dimana manufacturing masih merupakan sumber pendapatan utama. Amerika mulai menjahit lagi masker2, dan mrk ingin bisa produksi sendiri sehingga lain kali tidak lagi harus tergantung pihak lain.
Pabrik2 mobil mau dikembalikan ke Amerika, Detroit mau dihidupkan lagi. Pabrik2 assembling elektronik mau dibangun lagi.

Semua ini seperti kembali ke masa lalu.
Sementara, tantangan yg dihadapi China justru menjadi ciri masa depan. Gimana caranya bisa merubah peran dalam supply-chain, gimana caranya bisa tetap bersaing dan relevant, gimana caranya produksi makanan bisa semurah Amerika?
Kenapa makanan di Amerika murah?
1. Geografi, umumnya lahan Amerika datar, sehingga gampang ditanam dan menggunakan mesin2 pertanian besar2an. Ini cocok untuk tanam jagung, kedelai, dsb..

2. Teknologi, dgn GMO dsb.
Kenapa produksi makanan di China tidak bisa semurah Amerika?

1. Geografi. Tanah subur di China sedikit, China kurang air, dan lahannya banyak yg ga datar, berbukit2.

2. Kepemilikan tanah, sistem sosialisme membuat tanah2 dikuasai banyak2 petani, setiap petani petak2 kecil.
Strategi urbanisasi juga digunakan untuk mencontoh Amerika sebenarnya. Dengan mengganti rugi petani, yg kemudian dipindahkan ke kota2, lahan2 bisa dikonsolidasi menjadi lahan besar sehingga bisa digunakan mesin2 mekanik besar shg efisien.
Tetapi itupun tidak bisa menjawab soal kebutuhan air. Dan gimana dengan lahan yg berbukit2? jelas tidak bisa digunakan cara tersebut.

Akhirnya harus menggunakan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi lahan2 tsb. Ini jadi tantangan menarik.
Tetapi ingat, semua yg dibahas di atas terjadi hanya dalam jangka pendek dan menengah. Kenapa? Krn jelas semuanya tidak efisien, dibandingkan dgn globalisasi pengadaan supply dunia.

Pelan2 akan terjadi konsolidasi, grup2 perdagangan bebas kembali diutilisasi...
Selama krisis Covid-19 Feb/Mar di China, dunia menyaksikan bagaimana teknologi digital berperan dalam melancarkan urusan logistik dan transaksi dalam kondisi warga terkarantina.

Beruntung bhw infrastruktur teknologi tsb sdh mantap di China langsung bisa digunakan selama krisis.
China ga buang2 waktu, konsorsium nasional untuk penerapan blockchain baru saja diumumkan dgn didukung perusahaan2 raksasa spt Huawei, Tencent, Alibaba, dsb.

Ini akan merubah sistem transaksi bahkan mata uang yg digunakan.
cnbc.com/2020/04/15/hua…
Launching dilakukan di China dan dunia dlm waktu dekat. Teknologi ini membuat transfer uang dari satu tempat ke tempat lain tidak perlu lagi melewati sistem transfer spt SWIFT yg dimonitor Amerika.
coindesk.com/inside-chinas-…
Kebodohan Trump yg terus menggunakan sanksi2 ekonomi pada negara2 tertentu, memblokir transfer uang dsb, malah menjadi promosi untuk sistem alternatif.

Dunia post-COVID akan berbeda, dgn teknologi baru dan cara pandang baru. Kita blm sepenuhnya ngerti arahnya kemana, cuma duga2.
Salah satu feature dunia post-Covid yg didorong China adalah, berusaha untuk tidak melibatkan Amerika sbg sentral karena dikhawatirkan Amerika akan menggunakannya u/ kepentingan geopolitik.

Amerika bisa ikutan, tetapi tidak lagi harus lewat persetujuan & restu Amerika.
Tetapi dunia saat ini masih sarat dgn institusi yg dibangun Amerika paska Perang Dunia II. IMF, Bank Dunia, dsb adalah pilar2 Order dunia yg bertopang pada Amerika.

Sehingga untuk bbrp tahun mendatang seperti masa transisi tanpa kejelasan ujungnya dimana.
Sejarahwan Yuval Noah Harari menulis soal Dunia Paska Covid. Bagus untuk dibaca/dengar.

Lebih menjadi nasehat atau apa yg dianggap Harari sebaiknya dilakukan, daripada analisis apa yg sdh terjadi.
ft.com/content/19d903…
Harari ingin kerjasama global, setiap org/negara saling percaya satu sama lain.

Aha, itu tentu bagus sekali dan ideal. Sayang sekali itu tidak akan terjadi dalam jangka waktu dekat. Manusia terlalu egoist, terlalu ideologis, untuk bisa menerima satu sama lain.
Saya lebih menekankan sikap realistik. Ga ada satupun manusia, presiden sekalipun bisa merubah semua jadi malaikat. Jadi gimana dgn segala keterbatasan dan keegoisan manusia, kita masih bisa survive dan bisa membuat kerjasama saling menguntungkan walaupun saling curiga?
Selain itu, manusia itu penuh dikekang ideologi, termasuk ideologi agama. Harari ingin semua manusia percaya dgn sains. Ya ideal sekali.

Tapi coba tawarkan itu pada kelompok agama yg radikal, yg bilang kitabnya lebih benar daripada sains. Dan org2 spt itu MILYARAN jumlahnya.
Jadi semua yg ditawarkan dan dimimpikan Harari itu tidak akan jadi kenyataan. Karena umumnya manusia terlalu bodoh untuk mampu bersikap spt apa yg dikehendaki Harari.

Akhirnya kita harus ambil sikap yg kurang optimal, terkadang mmg hrs menghukum, harus memaksa org wkt lockdown.
Toko Hermès yg dikenal dgn tas Birkin di Guangzhou, dalam sehari menjual total CNY 19 juta, $2,7 juta, rekor paling tinggi yg pernah dicapai di China, dan kemungkinan juga dunia.

Kemampuan belanja domestik di China menggiurkan setelah krisis coronavirus.
businessinsider.com/wealthy-chines…
China terlihat menunjukkan ciri2 kehidupan normal lagi setelah 2 bulan dalam krisis, daya beli masyarakat pelan2 menguat. Ini akan menjadi pasar besar yg bisa mendorong dunia keluar dari resesi.

Saya kira keputusan Jepang dan Amrik mau keluar dari China itu keputusan bodoh.
Pada waktu dunia nanti mulai bergerak lagi setelah krisis, semua pada lemah sebagaimana org yg baru sembuh dari sakit. Diperlukan satu trigger untuk menggerakkan pasar di waktu krisis. Trigger itulah China, yg bisa mulai mengimpor lagi, menggerakkan mesin ekonomi dimana2.
Amerika saat ini dikenal sbg lumbung pangan dunia. Apakah itu akan berkelanjutan? Ada satu titik lemah: AIR.

Air pertanian Amrik terutama berasal dari air tanah. Dan sejak dipompa keluar terus, air tanah menyusut. Pompa semakin kuat, pipa semakin dalam.
sciencemag.org/news/2020/04/d…
Sementara itu, permintaan selama krisis coronavirus berkurang, logistik terganggu, akhirnya petani2 harus membuang susu, telor2 dipecah, hasil pertanian dilindas dgn traktor sebelum berkembang besar. Karena kalo ntar besar membusuk lebih mahal beresin.
nytimes.com/2020/04/11/bus…
Para petani Amerika mendapat dampak langsung dr krisis. Ini adalah jendela preview masa resesi mendatang. Lockdown membuat petani2 harus membuang produk pertanian. Tetapi ga lockdown, juga membuat pekerja2 pertanian sakit kena coronavirus. Buah simalakama.
reuters.com/article/us-hea…
Video salah satu perkebunan sayur California menghancurkan sayuran. Semakin lama krisis dibiarkan di Amerika, semakin hancur setiap sektor di Amerika.

Masalahnya, Trump lebih memikirkan pencitraan u/ pemilu, makanya krisis dibiarkan membesar & berlarut2.
Pagi ini China mengumumkan data ekonomi triwulan pertama 2020. Sejak China membuat data publik thn 1992, pertama kalinya dalam sejarah GDP China MEROSOT, dan merosot besar lagi, yaitu -6.8%.

Inilah realita awal tahun 2020. Dunia sedang resesi.
Tapi ingat lho, baca statistik baik2. Ini bukan berarti GDP merosot -6.8%, tetapi GDP triwulan yg diannualized. Artinya kemerosotan ditarik jadi angka tahunan, sehingga bisa diperbandingkan dgn yg lain. Jadi kemerosotan nominal ya kira2 -6.8%/4 = -1.7%.
Artinya jika kinerja triwulan ini diteruskan sampai akhir tahun 2020, maka pertumbuhan GDP akan negatif, -6.8%, yg mana itu benar2 dalam situasi resesi besar di China.

Jadi, China mulai lagi dari titik nadir, karena kelihatannya April sdh mulai membaik, produksi sdh mulai jalan.
Perkiraan Perancis juga mirip, untuk triwulan pertama ini akan menciut 6% dari triwulan sebelumnya. GDP akan menciut di hampir seluruh dunia.

Dunia saat ini ada pada titik yg tidak pernah terjadi hampir 90 tahun, sejak Depresi Besar tahun 30an.
reuters.com/article/us-hea…
IMF memperkirakan dunia akan masuk dalam resesi terbesar sejak thn 1930an. Perkiraannya GDP dunia akan menciut 3% tahun ini.

Kalau cuma menciut 3%, itu berarti bagus. Krisis separah ini dikhawatirkan akan menciutkan jauh lebih besar dr angka itu.
cnbc.com/2020/04/14/imf…
Angka penciutan GDP triwulan pertama China -6.8% lebih parah daripada yg diduga bbrp pengamat, bahwa kemungkinan penciutannya -6%.

Triwulan kedua kemungkinan masih menciut, krn walaupun China mulai produksi, dunia yg pada sakit, sehingga kegiatan ekspor praktis umumnya
terhenti
Untuk Amerika banyak sekali prediksi. Berapa tingkat penciutan triwulan kedua? PIMCO memprediksi penciutan 30%.

Kalau mitigasi diperpanjang, maka penciutan bisa melebihi angka tsb, krn porsi pendapatan domestik dlm GDP Amrik besar.
reuters.com/article/us-usa…
Seberapa lama kebijakan social distancing harus dilakukan?

Ada study dari Harvard, bilang sampai 2022. PM Australia bilang bisa sampai setahun.

Setahun atau lebih ga boleh kumpul2, harus jaga jarak harus pake masker. Kalo udah batuk2 test PCR.
reuters.com/article/us-hea…
Pengaruhnya terhadap ekonomi jelas besar sekali. Jika social distancing terus berlanjut, kemiskinan semakin marak. Tapi social distancing sama sekali tidak bisa dihindarkan ketika belum ada vaksin efektif yg bisa digunakan.
Untuk yg suka baca mitos Bible, mungkin pernah ketemu kata ANTEDILUVIAN, artinya era sebelum Banjir Besar Nuh.

Di Amerika, ada kata ANTEBELLUM, masa sebelum Perang Sipil 1861-1865.

Mungkin ntar ada kata ANTEPANDEMIA, masa sebelum datangnya Pandemi Covid-19.
Post Covid-19, masa terjadinya koreksi harga besar2an. Tadinya harga seafood tak terjangkau banyak orang, sekarang harganya murah meriah seluruh dunia.

China berhenti mengimpor seafood dalam kuantitas besar, hargapun anjlok.
scmp.com/news/asia/sout…
Laju pertumbuhan GDP, triwulanan, sejak 1992, waktu China mulai mempublish data secara berkala.

2020, pertumbuhan GDP China terjun bebas, belum pernah separah ini sejak akhir Revolusi Kebudayaan.
Terlihat Trump akan menggunakan China untuk mencoba keluar dari resesi Amerika dgn mengancam memperpanjang masalah coronavirus dan China, dgn teori2 konspirasi yg sdh beredar bahkan tahun2 silam.
Dalam situasi resesi spt ini, hampir ga mungkin China bisa membeli sebanyak yg dikehendaki Trump. Jumlah yg diinginkan Trump bahkan sukar dipenuhi waktu normal.

Lebih baik kalau begitu sekalian stop pembelian, dan mencoba mencari supply dari negara2 lain.
Seluruh dunia akan mengalami resesi, dan pembelian besar2an China pada Amerika hanya menguntungkan Amerika semata.

Lebih baik China membeli dari negara2 lain dan bareng2 dgn banyak negara2 lain keluar dari resesi.
Dunia post-pandemia (post-covid) lebih baik tidak mempertahankan coupling Sino-Amerika. Coupling itu dulu mmg ada bagusnya, tetapi dunia skr dalam situasi chaos. Semuanya terlihat akan direset, spt komputer dishutdown dan diboot-up lagi.

Mending boot-up dgn setting lain.
Boot-up dunia dgn setting lain berarti tidak lagi berpusat ke Amerika. Hal itu akan lebih mudah dilakukan kalau mesin ekonomi China lebih tertaut dgn banyak negara lain di dunia, menyedot produk2 di negara2 lain, drpd Amerika.
Memang produk pangan Amerika murah, jika China bisa membeli pangan dgn harga premium dari negara2 luar Amerika, itu akan menjadi boosting bagi negara2 tersebut.

Artinya, beli mahal sedikit tetapi lebih mendistribusikan arus kemajuan ekonomi ke seluruh dunia.
2 tahun perang dagang dengan Amerika, dimana pihak2 hawk di Amerika mendesakkan decoupling dgn China. China berusaha menahan arus decoupling krn khawatir hal itu akan merusak pertumbuhan ekonomi di China.

Kali ini toh sdh anjlok, pertumbuhan Q1 -6.8%, paling parah dlm sejarah.
Artinya alasan China untuk tidak merusak pertumbuhan ekonomi sdh mulai sirna, krn toh ekonomi juga sdh rusak. Kalau sdh rusak, mending dibangun lagi dgn setting lain, yg lebih tidak memusingkan soal geopolitik tetapi lebih pada kerjasama saling menguntungkan dgn negara2 lain.
Ancaman2 yg dilakukan Trump sangat berbahaya. Trump masih berasumsi bahwa China skr masih spt China ante-pandemia, jaman dimana pertumbuhan ekonomi masih tinggi.

Dgn pertumbuhan ekonomi negatif, maka asumsi2 yg tadinya berlaku bisa jadi tidak berlaku lagi.
Satu2nya kekhawatiran utama untuk decoupling ekonomi (artinya tautan ekonomi 2 negara dilepas) adalah, tanpa coupling, China dan Amerika lebih gampang untuk berperang secara fisik.

Tindak tanduk Amerika belakangan ini semakin menuju ke arah tsb.
Bbrp hari silam, Amerika menuduh China ada "kemungkinan" melakukan test nuklir. China menolak tuduhan itu dgn bilang: Untuk apa kami melakukan test hal2 yg sudah kami kuasai dgn baik?
bloomberg.com/news/articles/…
Tetapi sebenarnya ancaman Amerika itu datang beruntun dari segala segi, dari tuduhan teori konspirasi senjata biologi, dan sekarang tuduhan peledakan nuklir.

Itu berbahanya sekali, saya kira saat ini China pasti sdh siaga penuh untuk kemungkinan diserang dgn nuklir oleh Amrik.
Pada dasarnya, decoupling ekonomi menaikkan resiko perang nuklir.

Dgn demikian, kemungkinan saat ini di China sdg dipersiapkan contingency plan, apa yg harus dilakukan penduduk kalau benar2 ada serangan nuklir.
Kemungkinan besar dunia post-pandemia adalah dunia dimana perang dingin antar China vs Amerika. Dibutuhkan belasan tahun untuk membangun infrastruktur perlindungan terhadap perang nuklir, termasuk bunker2 perlindungan penduduk bawah tanah.
Dengan ancaman sebesar ini, jelas lebih baik penduduk hidup menyebar. Krn itulah program percepatan urbanisasi China kemungkinan besar akan diperlambat.

Kemajuan ekonomi akan jauh lebih pelan, krn sebagian usaha digunakan untuk pertahanan domestik.
Jika terjadi perang nuklir, dgn org2 ekstrimist spt kelompok ultra-kanan Amerika, kita bisa duga ada kemungkinan perang akan mengalami eskalasi.

Perang nuklir tidak akan ada yg menang, dan udara seluruh dunia akan penuh dgn debu2 nuklir jika hulu2 nuklir meledak satu persatu.
Jadi jika saat ini, kita takut virus ada dimana2, ntar virus bisa berganti dgn udara kotor radioaktif. Menghirup udara tsb artinya cepat mati oleh kanker.

Manusia pindah hidup dibawah tanah.. Saat ini di China banyak kota2 bawah tanah peninggalan Perang Dunia II.
China adalah negara yg sangat defensif. Dulu mrk banyak membuat kota2 bawah tanah untuk berjaga2 waktu perang.

Ini salah satu contoh kota bawah tanah di Beijing.👇👇
Pernah baca/tonton cerita anak2 The City of Ember? Kota bawah tanah.

Jika manusia ntar tidak beres, perang nuklir atau perang biologi, dan atmosfir terlalu kotor bagi manusia untuk bisa bertahan hidup, kita harus turun ke bawah, membangun kota bawah tanah.
Ok, menurut sy skenario perang sampai setingkat itu minim sekali. Tetapi ini tidak akan menenangkan hati Beijing, pasti mereka akan mulai berpikir untuk bikin kota bawah tanah dimana2, sekalian didiami, sekalian digunakan waktu kondisi darurat.
Mau kemana era post-pandemia? Quo Vadis?

Tergantung hubungan kedua negara China dan Amerika. Kalau hubungan memburuk, maka energi kedua negara akan berubah jadi energi destruktif yg bisa membuat seluruh dunia sengsara.
Bahwa kata kunci "SECURITY" selalu didengungkan oleh Amerika dalam banyak urusan luar negeri, itu sdh berarti bahwa kata sakti itu akan menjadi kata kunci yg akan beserta kita untuk jangka waktu lama.

Pendekatan masa mendatang jangka pendek => pendekatan security.
Itulah permasalahan dgn Amerika sbg superpower. Kalau dulu Spanyol/Portugis menjadi superpower, kata kuncinya adalah GOLD, emas.

Waktu Inggris jadi superpower, kata kuncinya TRADE. Amerika superpower krn perannya dlm Perang Dunia I & II. Krn itu sejak itu perang ga berkesudahan.
Iya benar. Bahaya sekali perang nuklir. Dan selama Perang Dingin dgn Uni Soviet, ini tidak pernah terjadi. Satu2nya negara yg pernah menggunakan senjata nuklir cuma Amerika wkt melawan Jepang.

Tapi saat ini ada resiko perang nuklir, alasannya ==>
Alasan kenapa skr resiko perang nuklir membesar adalah: Pengambil keputusan di Amerika sdh ga seperti dulu, sembarangan. Amerika juga gagal melakukan evaluasi resiko, buktinya mrk mengabaikan resiko coronavirus selama 2 bulan.

Artinya, kemampuan kalkulasi strategis Amrik menurun
Senjata nuklir ditangan org2 bodoh sangat berbahaya. Dan org2 spt itulah yg sekarang ini berkuasa di Gedung Putih. Org2 ini sdh membahayakan negaranya sendiri, gagal mencegah meluasnya epidemi dgn sikap acuh ga acuh.

Moga2 pemilu ntar ada pergantian rejim.
Masalah China menjadi topik tertengkaran kampanye pemilu Biden vs Trump. Trump menemukan bahwa mendesak Bidan dgn hoax China bisa memenangkan massa. Biden terpaksa harus membela diri dan menyerang balik.
scmp.com/news/world/uni…
Baik Trump maupun Biden menyerang China (untuk keperluan kampanye pemilu), tetapi saya melihat serangan Biden lebih masuk akal dibanding dgn teori2 konspirasi dari Trump.
Apa yg terjadi pada dunia post-pandemia, akan sangat tergantung dari hubungan kedua negara, dan hubungan kedua negara akan tergantung dari rejim mana yg berkuasa di Gedung Putih thn 2021-2025.

Biden akan menghadapi China dgn menggunakan kerjasama multilateral yg sdh ada.
Artinya, kemungkinan besar Biden memperkuat aliansi dgn Sekutu, dan menggunakan organisasi2 internasional spt WHO, PBB, dsb dlm menghadapi China - tentunya dalam kerangka kerjasama.

Trump akan bersikap konfrontatif, spt yg sdh dilakukan selama ini.
Banyak org luar ga tahu, kalau di China banyak komunitas hidup di bawah tanah, di kota2 bawah tanah yg dulu dibuat ketika menghadapi perang.

Jika kemudian situasi dunia memburuk, kemungkinan akan muncul ratusan ribu komunitas2 spt ini lagi di China.
popupcity.net/observations/b…
Pada era Perang Dingin, di Beijing aja, ada 10,000 komunitas yg hidup dalam bunker perlindungan dari bom nuklir.

Ini cuma satu kota lho, seluruh China ada banyak sekali. Ada yg memiliki aula bioskop, pertokoan dsb.
nationalgeographic.com/photography/pr…
Untuk mengerti China, hrs tahu budaya dan psikologinya. Mrk org2 yg benar2 berfokus pada defensif, paranoid menghadapi ancaman dan selalu bersiap. Makanya ada Tembok Besar, terowongan rahasia besar bawah tanah, kota bawah tanah dsb.
Ada satu desa cukup besar di Henan, seluruh bangunan ada di bawah tanah. Kalo winter, semua ditutup rapat, permukaan bumi spt datar aja. Kalo ada bahaya, ditutup juga.

Antara rumah & rumah ada lorong2..
Perdagangan bunga global $8.5 milyar hancur, bunga2 dibuang diseluruh dunia.
bloomberg.com/features/2020-…
Mari kita bahas sedikit prospek ekonomi China. Bbrp pengamat hawkish dari Amerika sangat gembira dgn berita menciutnya GDP Q1 China sebanyak -6.8%. Tetapi apakah itu benar2 bermasalah?

Jawabnya: Iya, tetapi tidak.
Sebenarnya timing krisis C19 di China ini sangat tepat ditinjau dari segi ekonomi, walaupun ga bagus kalau ditinjau dari segi penanganan pandemi.

Ketika ditemukan, China sedang sibuk berat karena ratusan juta warga mempersiapkan diri untuk mudik Imlek.
Dari segi penanganan pandemi, ini benar2 disaster. Karena tetiba ratusan juta warga kemana2 di China, berpotensi menyebarkan virus ke seluruh pelosok. Karena itulah pada bulan pertama krisis, kondisi memelas sekali, dimana2 sepertinya diberlakukan kondisi darurat perang.
Tetapi setelah semua sukses diatasi, maka mereka bisa bernafas lega. Ditinjau dari segi ekonomi, justru waktu mulai krisis ketika warga mempersiapkan mudik Imlek itu bagus.

Karena toh mmg wkt liburan panjang warga tidak produktif benar, mereka pada dasarnya menikmati Imlek.
Artinya, tanpa krisis jugapun, kira2 China akan mengalami masa2 slow selama bbrp minggu. Memang akhirnya liburan Imlek diperpanjang. Tetapi berarti efek lockdown itu tidak begitu parah, karena sebagian lockdown terjadi waktu liburan.
Dan ketika China mulai membuka diri, seluruh dunia sedang parah. Ini membeli waktu buat China untuk bisa memulai kegiatan pelan2, toh musim sepi.

Artinya dibanding dgn bagian dunia lain yg lagi parah, China justru punya waktu untuk mempersiapkan diri kembali produksi full.
Seluruh dunia akan resesi, shg kita harus melihat -6.8% ini sebagai angka relatif. Amerika misalnya mengalami masa pengangguran tertinggi setelah Depresi Besar thn 1930an.

Ktk dunia pelan2 mulai kerja lagi, siapa yg paling siap menerima order dsb? Ya China, yg sdh sembuh duluan.
Jadi terbalik dgn pandangan para pundit hawkish yg sedang menipu diri dgn sikap menyangkal realitas, justru sebenarnya krisis pandemi kali ini, secara relatif "menguntungkan" China.
Beberapa negara Barat terutama yg sedang dipegang pemerintahan sayap kanan, berkomentar akan bikin perhitungan dgn China. Ya itu cuma emosional sebenarnya.

Krn pada saatnya mrk sembuh, mrk harus mulai hidup lagi, mulai kerja lagi, dan butuh partner dagang yg stabil.
Memang akan ada perubahan spt yg dibahas pada awal thread ini, tetapi itu secara relatif tidak selalu harus merugikan China. China akan lebih berorientasi kedalam, dan (mungkin) berorientasi pada negara2 tetangga, dibanding dgn negara Barat.
Di Amerika saat ini, perusahaan2 besar teknologi merumahkan sebagian besar karyawannya. Produktifitas sangat terpukul. Tesla paling telat, dan Elon Musk dikritik habis2an.

Tetapi wkt krisis di China, ada keanehan. Banyak perusahaan tetap jalan, termasuk yg di Wuhan!
Kalau menurut laporan, itu disebabkan perusahaan2 itu mampu membentengi diri terhadap penularan. Karyawan tinggal di kompleks perusahaan, tidak keluar2.

Nah, di Amerika ga ada perusahaan dimana merumahkan karyawan di kompleks dalam perusahaan. Ini bedanya.
Perusahaan2 yg terus kerja itu umumnya ada di bidang high-tech. Huawei aja, dikabarkan malah mendorong karyawannya kerja lebih kencang di waktu saingan2 di negara lain keteteran oleh virus, untuk berlari lebih depan lagi dalam segi teknologi.
Semakin lama pandemi ga berhasil dibereskan di Amerika, semakin panjang jg jedah waktu yg dipakai oleh perusahaan2 di China untuk mengejar ketinggalan, atau yg berada di garda depan u/ lebih jauh lagi melangkah.

Krn itu, selama krisis malah kita baca banyak teknologi baru muncul
Tergantung seberapa lama krisis berhasil diatasi di masing2 negara, posisi relatif antar negara akan ditentukan dari segi ini.

Pandemi ini seakan2 tombol reset, dan negara dgn sistem booting untuk mulai lagi yg rumit akan keteteran.
Misalnya jika Amerika gagal untuk bisa sukses booting selama 6 bulan, maka semakin lama semakin susah untuk bisa booting dgn baik.

Kalau misalnya Trump mulai menggerakkan pendukung2 yg bersenjata, maka itu merupakan lonceng kematian Amerika.
Kalo serius (moga2 jangan, dan kemungkinan kecil sekali) terjadi Perang Sipil Jilid II, maka bisa dibilang, Amerika good bye, ntar habis perang akan seriusan menjadi negara berkembang.

Krn itulah, lebih baik pundit2 hawkish Amrik coba memusingkan kondisi Amrik dulu.
Pundit2 hawkish Amrik umumnya saat ini terlalu fokus dan terkonsentrasi pada China, sehingga lupa bahwa ancaman terbesar itu ada dalam negara sendiri, kondisi domestik.

Spt org yg berjalan terus melihat ke langit, lama2 jatuh ke lobang.
Foto dibawah ini akan menjadi foto bersejarah, mendapat banyak sekali perhatian dan viral. Memang dari segi komposisi dan impresi, moment yg diabadikan dalam foto tsb luar biasa.
Untuk yg mau tahu latar belakang moment foto diatas, bisa dibaca wawancara dgn reporter yg membuat foto tsb.

Memang sekali2 jurnalis beruntung, mendapat foto pada moment yg pas dan menjadikannya sedikitnya populer.
cincinnati.com/story/news/202…
Ada perubahan bahasa Gedung Putih jika jeli disimak. Bahasa koordinator gugus tugas coronavirus, Deborah Birx, sekarang penuh dgn idiom "under the President leadership". Jadi "dibawah kepemimpinan Presiden", "atas petunjuk Presiden" menjadi bahasa normal Gedung Putih.
Status Pandemi COVID-19 di Asia
Ranking jumlah kasus dari statistik Asia ini jelas tidak mencerminkan kondisi lapangan. Terutama bbrp negara yg diduga besar jumlah kasusnya tidak banyak melakukan testing.

Dugaan saya, ranking sebenarnya sbb:
1. India
2. Indonesia
3. Jepang
4. Pakistan
5. Bangladesh/Filipina.
Jepang adalah kasus anomali, seharusnya sistem layanan kesehatannya terbaik di Asia. Krisis di Jepang, spt juga di Amerika adalah buatan pemerintahnya yg sengaja meremehkan dan tidak mau melakukan tindakan prevensi sejak awal.
bbc.com/news/world-asi…
Status Global Pandemi COVID-19

Lebih dari 40% kasus aktif C19 global kini berada di Amerika. Sebenarnya walau banyak negara Eropa mulai berencana mengendorkan mitigasi, pertambahan kasus dan kematian disana masih tinggi.
Lockdown di India skr sdh mulai disiplin, terutama karena warga takut dgn C19. Seorang anak melaporkan bapaknya pada polisi karena suka keluyuran, dan akhirnya sang bapak mendekam di tahanan.
deccanherald.com/national/fathe…
Pembagian sembako di India, perhatikan warganya berbaris rapi dgn jarak 1-2 meter, tidak berebutan.
Trump: WHO tidak memberikan saya kabar apa2 tentang krisis ini, saya ga bersalah.

Pakar2 Amerika di WHO: Kami terus2 menerus mengirim update tentang C19 ke pemerintah kami.
washingtonpost.com/world/national…
2 Rencana mengerikan Trump dlm hadapi coronavirus:

A. Membuka lockdown lebih cepat, shg ada kemajuan ekonomi, yg bisa diklaim sbg kemenangan dlm kampanye pemilu, mengorbankan masyarakat kelas bawah.

B. Culture War - demo2 dr para pendukung Trump.
theatlantic.com/ideas/archive/…
Menteri kabinet Inggris akhirnya mengakui PM Inggris Boris Johnson tidak mengikuti 5X berturut2 pertemuan u/ membahas kebijakan coronavirus.

Inggris sedari awal cuek dgn urusan C19, inginnya herd immunity. Krn itulah kacau balau sekarang.
theguardian.com/world/2020/apr…
Hhmm.. bbrp twit di atas itu sebenarnya salah thread, soalnya bukan untuk soal POST-C19.. Sorry.

Tapi ga apa2 kita teruskan soal Post-C19 terutama pembahasan soal ekonomi di thread ini. Anggap aja brp twit di atas sbg selingan.
Beberapa negara eksportir beras spt Vietnam, Kamboja dan India menghentikan atau membatasi ekspor beras ditengah krisis pandemi.

Seluruh negara dunia sedang berhitung2 persediaan pangan, ini menyangkut Food Security.
China diberitakan punya stock beras dan gandum selama 1 TAHUN. Sedangkan untuk bahan pangan segar seperti sayur2an, mereka tadinya membuat stock 1 minggu, sekarang menjadi 1 bulan.

Mrk sdh mempersiapkan diri untuk kemungkinan krisis pangan dunia.
Wuhan sudah tidak dilockdown, tetapi ga berarti situasi sdh beres. Pengangguran meningkat karena banyaknya usaha yg jatuh.

Ini foto antrian warga yg melamar pekerjaan di pabrik Foxconn.
Tadi saya kucek2 mata tidak percaya angka di board, harga minyak jatuh dibawah NOL. TERNYATA BENAR.

Untuk pertama kalinya harga minyak menjadi NEGATIF di Amerika, karena produsen kehabisan tempat penyimpanan!
theguardian.com/world/2020/apr…
Barusan diberitakan harga minyak mentah jadi $0.01/barrel. 1 barrel kira2 159 liter. Eh, turun terus jadi -$40/barrel?

Artinya kalo Anda mau beli minyak, malah dibayarin!

Waktu Depresi Besar thn 1930an aja ga sampai segila ini.
Pernah ada yg bertanya soal ekonomi, apakah ada barang yg bernilai negatif?

Ada, yaitu SAMPAH. Untuk mengirimkan hasil produksi berupa sampah, seseorang sering harus membayar buat yg mau menerima.

Sekarang, minyak bumi ibaratnya sampah.
Maskapai penerbangan Virgin Australia bangkrut (insolvent), istilahnya "voluntary administration" gegara coronavirus.
scmp.com/news/asia/aust…
Kalau Boeing ga didukung dgn bailout oleh pemerintah Amerika, sebenarnya juga akan runtuh habis... Sebelum urusan Boeing 737 Max aja keuangan sdh mulai bermasalah, lalu muncul krisis 737 Max, sekarang coronavirus..

Cathay Pacific mungkin menyusul ya..
Artikel dari The Atlantic ini mengambil butir2 sejarah Depresi Besar 1930an untuk memprediksi apa yg akan terjadi pada tenaga kerja Amerika saat ini.

Krisis ketenaga-kerjaan akan hadir dalam 2 fase, saat ini ada dalam fase pertama.
msn.com/en-us/money/ma…
Pengangguran meningkat dalam fase pertama, dan pemerintah maupun warga bersimpati pada mereka2 yg kehilangan pekerjaannya. Bantuan2 stimulus dari pemerintah (spt saat ini check dari federal $1200 sekalian dgn cetakan nama Trump untuk kampanye). Lama kelamaan dana stimulus menipis
Fase kedua terjadi ketika ekonomi mulai berputar. Karena ekonomi susah, akan terjadi konsolidasi industri (perusahaan2 merger) shg pilihan tempat kerja lebih sedikit. Perusahaan2 akan melakukan otomatisasi, akan membayar pekerja lebih sedikit, krn toh banyak yg lain ingin kerja.
Artinya krisis pekerja, terutama menengah kebawah akan panjang. Jika sejarah menjadi pembimbing, selama Depresi Besar dulu, presiden yg terkenal wkt itu adalah presiden Demokrat, FDR, yg memperlakukan kebijakan bersifat sosialisme untuk mengangkat kembali kondisi tenaga kerja.
Tanpa kebijakan khusus untuk meringankan kondisi masyarakat menengah kebawah, maka resesi dan ketidak-stabilan sistem ekonomi akan berlanjut.

Saat itu kemudian berkembang teori ekonomi Keynesian, yg menjadi pegangan pemerintah dalam berperan lebih banyak dalam ekonomi.
Analisis di atas penting untuk diketahui, kalau bisa sih coba baca ulang sejarah dan analisis2 dari Depresi Besar 1930an.

Untuk situasi ini, walaupun nanti banyak pengangguran, dan gaji buruh rendah, tetap saja otomatisasi yg mengurangi kebutuhan tenaga kerja akan terus maju.
Karena biaya otomatisasi sekarang murah, dgn ekonomi digital tambah murah. Dan krn tenaga kerja susah diurus, sebentar2 mogok dan demo. Mesin2 dan sistem otomat lebih taat dan tidak macem2.

Ini yg akan terjadi di hari2 mendatang, dan tidak akan bisa dielakkan.
Social Distancing mengajarkan pada masyarakat untuk terbiasa mengurangi interaksi dgn manusia lain. Konsumen akan semakin terbiasa tidak memerlukan dilayani oleh manusia, bahkan mrk lebih suka dilayani oleh mesin.

Ini tantangan besar untuk pembuat kebijakan negeri.
Di Indonesia (dan tempat2 lain juga), pengangguran akan mempertinggi tingkat kriminalitas. Dan dgn kriminalitas tinggi justru semakin membuat konsumen tidak percaya pada layanan manusia lain. Siapa tahu pelayan tsb berpikir macem2 ingin macem2.
Ini semua tantangan di hari2 mendatang. Gagal menghadapi tantangan ini, jadilah negara gagal, dgn segala macam komplexitas permasalahan yg ga akan pernah selesai 100 thn mendatang.
Ketika pengangguran gegara pandemi meningkat, inilah saat tepat untuk memulai pekerjaan2 masif padat karya.

China dgn cepat memulai proyek2 padat karya, misalnya memperbaiki Tembok Besar di ruas2 yg terbengkalai.
news.cgtn.com/news/2020-04-2…
Investasi memperbaiki Tembok Besar akan mendatangkan uang dari turisme di sepanjang tembok yg terentang hampir 9000 km dimasa mendatang.

Sekalian dgn renovasi itu memberi pekerjaan bagi banyak tenaga buruh yg sekarang menganggur.
Pada saat ekonomi lagi "hot", pemerintah jangan terlalu banyak membangun infrastruktur, sehingga tidak berebut tenaga kerja dgn sektor swasta. Dan supaya ekonomi tidak terlalu panas.

Justru waktu resesi, pemerintah hrs aktif bikin kerjaan, kalau bisa yg berguna u/ masa mendatang
Bill Gates: Perang melawan coronavirus akan menentukan era kita.... Nanti akan balik ke situasi "semi normal", dimana org2 akan bekerja, tetapi dgn sadar social distancing.

Saya harapkan tidak terlalu lama, ada vaksin kita bebas lagi. Sdh capek nich..
seattletimes.com/nation-world/i…
Pandemi C19 ini sdh diramalkan oleh banyak pihak, termasuk Bill Gates, Nassim Taleb, dsb. Dulu saya pernah twitkan ada yg menulis kemungkinan Xi Jinping pernah membaca buku Taleb, dan menggunakannya dalam mempersiagakan China dlm menghadapi krisis ini.
newyorker.com/news/daily-com…
Bill Gates menerangkan apa yg kenapa dia mengkhawatirkan datangnya krisis pandemi besar dalam wawancara dgn Ezra Klein tahun 2015.

Sekarang kita menyaksikan bahwa kekhawatiran Bill Gates benar adanya.
Bagaimana cara membuka kembali ekonomi Amerika? Menurut Gates, ekonomi Amerika tidak akan cepat kembali pada kinerja semula, tetapi akan mengalami proses panjang.

Pembukaan ekonomi harus dibarengi dgn rejim testing dan deteksi awal rebound terjadi.
cnn.com/2020/04/26/bus…
Bagaimana dgn C19 di negara2 berkembang/miskin? Menurut Gates, penanganan di negara2 berkembang sukar sekali dilakukan, krn hrs dibarengi pencegahan kerusuhan dan kekurangan makanan, rontoknya ekonomi.
Tentang tuduhan terhadap China melakukan cover-up, Bill Gates bilang China sdh melakukan pencegahan dgn baik sedari awal, dan justru dia mengkritik langkah2 yg dilakukan Amerika. Dia juga tidak setuju dgn administrasi Trump yg menyerang WHO.
news.yahoo.com/bill-gates-dis…
Menurut Gates, bbrp negara yg tahun2 terakhir berpaling ke nasionalisme memperparah situasi pandemi. Dia tidak menunjuk negara2 yg mana, tetapi faktanya, negara2 yg beralih ke nasionalisme ultra-kanan: US (Amerika), Inggris, Brazil, India, dsb.
businessinsider.com/bill-gates-nat…
Pandemi C19 ini seperti ejekan pada kelompok2 negara2 yg lari ke nasionalisme ultra kanan, yg mencapai puncak setelah di genderangi oleh Trump. Negara2 tsb juga menjadi negara2 yg terkena paling parah dalam pandemi ini krn ternyata pemerintah kanan tidak efektif mengatasinya.
Pandemi C19 juga lonceng kematian bagi ideologi2 nasinalisme ultra-kanan. Pengikut2 Trump yg selalu memaki kelompok "globalist" dan memeluk "nationalist".

Yg mendapat dorongan adalah pemikiran bahwa kerja sama global itu penting, umat manusia ada dalam satu perahu bersama.
Pemikiran Bill Gates juga senada dgn harapan sejarahwan Yuval Noah Harari dari Israel. Harapan bahwa dunia akan lebih sadar akan saling tergantungnya negara2, peningkatan kerjasama antar negara.

Kelompok kanan terlihat semakin mirip zombie, spt yg dlm foto pengikut Trump ini.
Mereka yg di China bersikap realistik, mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bbrp negara maju melakukan hantaman ekonomi ke China.

Salah satu yg mereka prediksi adalah menguatnya rantai supply vertikal dalam setiap regional.
scmp.com/economy/china-…
Artinya, perubahan dari era globalisasi rantai supply ke seluruh dunia spt yg dimulai bbrp puluh tahun silam.

Rantai supply akan lebih mengecil, bersifat regional. Misalnya, di Amerika akan lebih mendahulukan mendapatkan komponen dari domestik Amerika.
Walaupun pendapat demikian ada kelemahannya juga. Ketika pandemi C19 benar2 bisa diatasi, maka ga jelas gimana mungkin terjadi rantai supply vertikal JIKA komponen yg sama bisa dibeli dari tempat lain dgn kualitas yg tinggi dan harga lebih murah.
Benar mungkin di tahun2 pertama waktu situasi krisis masih hangat, akan terjadi pergeseran rantai supply. Tetapi ketika krisis semakin dilupakan, dan ekonomi dunia kembali dalam kondisi pertumbuhan meningkat, setiap pihak akan berlomba2 mengefisienkan rantai supply..
Lalu bagaimana cara industri menghadapi disrupsi rantai supply jika situasi rantai supply masa depan akan tetap menurut arus barang berbasis keunggulan komparatif dan pasar bebas?

Saya prediksi akan terjadi sedikit modifikasi dari proses produksi. =>
Pertama, sistem yg mengejar efisiensi optimal spt cara Jepang dgn sistem JIT (Just In Time) akan ditinggalkan. Sistem ini mengandalkan ketepatan waktu produksi dan waktu datangnya supply. Jika terjadi disrupsi disalah satu bottleneck, keseluruhan sistem akan terpengaruh berat.
Gudang2 penyimpanan diperbesar. Memang perlu biaya, tetapi redundancy ini dibutuhkan untuk melindungi sistem dari breakdown jika ada disrupsi di satu komponen.

Jadi seluruh sistem, baik sistem produksi, sistem kesehatan, pengadaan makanan, dsb akan meningkatkan stock buffer.
Stock cadangan yg cukup akan bisa membeli waktu lebih lama ketika ada krisis, sehingga manajemen bisa mengambil kebijakan untuk mengatasi krisis tanpa perlu mengakibatkan kerusakan terlalu besar pada output.
Sekarang tinggal dibandingkan biaya mana yg lebih murah:

1. Membuat stock cadangan yg cukup u/ atasi krisis.
2. Memindahkan supply chain dan lakukan integrasi vertikal.

Saya yakin opsi pertama lebih murah, dan lebih gampang dilakukan, lebih gampang di manage.
Strategi redundancy ini sdh lama terjadi di industri IT. Misalnya, penyimpanan data dilakukan dgn beberapa copy sehingga mengurangi resiko hilang data. Akibatnya kemajuan teknologi penyimpanan data meningkat tajam, berapapun storage yg diproduksi, habis di pasaran.
Negara2 akan menyimpan lebih banyak lagi energi, stock cadangan energi, stock cadangan makanan, dsb. Mempertinggi tingkat cadangan itu meningkatkan ketahanan nasional setiap negara.

Itu cara yg menurut sy pasti terjadi di era post pendemi.
Disinilah peran negara akan semakin besar di era post-pandemi. Ini sangat berlawanan dgn ideologi kapitalisme dan libertarianisme kanan, dimana menghendaki peran negara semakin kecil.

Sebaliknya, peran negara akan semakin besar, karena diperlukan kerjasama kolektif lebih besar.
Iya benar bahwa negara dgn sistem yg menerapkan sosialisme (tidak perlu komunis), akan lebih cepat beradaptasi dgn kondisi post pandemi. Karena memang sdh ada sifat kolektif dalam sistem yg ada.
Negara2 yg lebih berhasil nantinya adalah negara2 yg lebih berfokus pada MANAJEMEN ketimbang POLITIK.

Daripada ribut2 bertengkar politik ga beres2, perdebatan akan mengarah pada cara kerja yg lebih efektif dan lebih efisien. Yg mampu ke arah ini akan sukses.
Penasehat ekonomi Trump, Kevin Hassett, memprediksi GDP Amerika triwulan kedua akan jatuh 20-30%.

Ini besar sekali, dan Trump berusaha ngeles mengomentari langsung pertanyaan itu wkt briefing di Rose Garden tadi.
businessinsider.com/us-economy-for…
Sama spt ketika sengaja meremehkan resiko krisis pandemi dari Januari s/d Maret, Trump sekarang berusaha meremehkan anjloknya ekonomi Amerika, dgn mengumandangkan harapan2 tidak realistis. Padahal lebih baik dia beresin pandemi & mulai mikir gimana beresin ekonomi yg berantakan.
China lebih cepat menghitung GDP Q1, dan melaporkan penciutan GDP Q1 sebesar 6%. Amerika lebih lambat, pengumuman akan dilakukan Rabu yad. Pengamat mengharapkan penciutan 3.5-4%.

Nanti data Q2 di bln Juli akan sangat penting melihat dampak krisis ini.
Pertanyaan: Apakah dunia post-pandemia akan berkibat ke China?

Ini pertanyaan yg terus didengungkan. Menurut saya, jawabannya adalah TIDAK. Alasannya ==>
scmp.com/news/china/dip…
Memang peran China akan meningkat, tetapi tidak akan bisa menggeser kedudukan Amerika untuk jangka waktu cukup lama. Ini disebabkan karena sampai saat ini dunia memang didominasi negara2 Barat.

Di negara kelompok G7, hanya ada satu negara Asia, yaitu Jepang, yg jg sekutu Amerika
Karena ini sudah bukan lagi persoalan satu kandidat superpower, yaitu China, menggeser superpower inkumben, yaitu Amerika.

Ini sdh persoalan pergeseran peradaban. Dunia Barat menguasai peradaban dunia sejak setidaknya 200-300 tahun silam dgn imperialisme dan kolonialisme.
Ini berbeda dgn munculnya Amerika sebagai superpower sesudah Perang Dunia II. Superpower sebelumnya adalah Inggris.

Bukan hanya Amerika & Inggris mewakili peradaban Barat, tetapi mereka juga sama2 dari dunia Anglo-Saxon, yg sampai saat ini masih sangat berkuasa.
Pergeseran kekuatan dari tangan Inggris ke Amerika terjadi dgn mulus karena kedua superpower itu pada dasarnya berasal dari pihak yg "sama" dan bersekutu.

Jangankan menggeser ke peradaban lain, sesama peradaban Barat, juga susah menggeser dominasi Anglo Saxon.
Ada 3 usaha peradaban "Barat" menggeser peranan Inggris & Amerika selama bbrp ratus thn terakhir. Pertama munculnya Revolusi Perancis & Napoleon, yg berakhir dgn kekalahan Perancis.

Kedua, munculnya Jerman (Kaiser & Hitler), yg berakhir dgn kekalahan Jerman.
Ketiga, munculnya Russia dibawah Soviet, yg berakhir dgn kekalahan Russia/Soviet.

Jadi jangan mimpi bisa menggeser kekuatan negara2 dgn basis Inggris & Amerika dgn cepat. Ini adalah transisi yg bisa hrs diselesaikan dgn perang, atau transisi lama sekali.
Dunia post-pandemia masih berkiblat disekitar institusi2 order dunia yg didominasi oleh sekutu2 Inggris-Amerika-Canada-Australia-NewZealand. Kelima negara ini berbahasa Inggris, dan merupakan negara2 inti The Five Eyes.

Belum tentu dominasi ini bisa digeser dalam wkt seabad.
Namun era post-pandemia akan mengentalkan kesadaran dominasi tsb. Selama puluhan tahun, dominasi ini tidak disadari, dgn diciptakannya seolah2 ada saingan alternatif.

Perang Dingin (Cold War) Blok Barat & Timur sebenarnya kurang lebih layar asap yg disengaja dipertontonkan.
Selama Perang Dingin, yg berkembang sebenarnya cuma satu sisi, yaitu sisi Barat. Sisi Timur menjadi sparing partner untuk membuat perhatian dunia jadi tegang ke arah pertentangan. Tidak terjadi perang benaran, tetapi cuma ketegangan berlarut2, krn semua dikendalikan.
Dgn berakhirnya era kolonialisme setelah Perang Dunia II, dunia Barat sebenarnya pada posisi sekarat. Selama ini mereka mengeruk keuntungan dari negara2 jajahan, lalu tetiba jajahan dibebaskan, gimana mereka bisa hidup terus?

Disinilah dibutuhkan mantera dan jampi2 khusus..
Jampi2 dan mantera dgn mengerahkan fokus dunia pada Perang Dingin, membuat seluruh negara2 non Barat terkesima, isu2 yg dibicarakan sehari2 itu perang ideologis, terjadi friksi dimana2 seluruh dunia.

Sambil dunia lain ribut2, negara2 Barat berkembang pesat membangun diri.
Mantera itu ternyata tidak begitu laku di negara2 Asia Timur, dan mulailah muncul macan2 Asia yg juga bergerak ke arah high-tech.

Ciri khas negara2 macan Asia, mrk menyelesaikan pertentangan ideologi domestik, dan fokus pada pembangunan.
Walau tidak akan terjadi pergeseran drastis, dunia post-pandemia adalah dunia yg terbangun dari nina bobo mantera jampi2 kekuasaan negara2 Anglo-Saxon.

Artinya mulai muncul kesadaran, dan sikap skeptis terhadap institusi2 yg selama ini menjaga mrk dalam kerangkeng.
Sikap ini jelas terlihat di Arab Saudi. Perhatikan, mrk sdh meniadakan hukuman cambuk publik, dan mulai membebaskan wanita. Semua ini tidak terjadi ketika Amerika pada hebat2nya, tetapi justru terjadi ketika Amerika mulai turun panggung.

Kenapa? Krn sikap pragmatis mulai muncul.
Selama hampir 100 thn, negara2 Barat dgn segala sikap seakan2 menjadi pembela HAM, tidak berhasil (sebenarnya tidak mau) mengubah Arab Saudi.

Tetapi justru ketika kekuatan Amerika mulai meredup, eh, Saudi mulai juga beralih kurang agamis/ideologis. Berasa sekali kan perubahannya
Semua urusan HAM dari Barat cuma mantera2 penina-bobok, dan sebenaranya dari sejarah kita tahu negara2 Barat yg mendukung penjatuhan pemerintah2 diganti dgn rejim2 militer, baik di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Di Saudi, sekutu Amrik, selama menguntungkan Amrik dan Inggris, mereka diperbolehkan bahkan dilindungi melanggar segala macam HAM. Mmg ada lip services mengecam, tetapi semua itu dimulut belaka.

Sesudah dukungan Amrik/Inggris kendor, Saudi mulai berpikir pragmatis u/ survival.
Untuk Survival, Saudi tidak bisa lagi mengandalkan para ulama2, dan harus mulai bertumpu pada kaum intelektual, professional, bisnis dan teknokrat.

Tidak mungkin bisa sukses kalau wanita disekap, krn itulah mulai ada usaha membebaskan wanita. Semua itu langkah pragmatis.
Dunia post-pandemia adalah dunia dimana institusi2 order Amerika mulai dipertanyakan walaupun masih belum ditumbangkan.

Yg mempertanyakan itu terutama 2 negara, yaitu China dan Russia. Mrk membuat dunia skeptis, krn itulah keduanya menjadi musuh utama Amerika.
Prediksi saya untuk jangka panjang adalah akan terjadi pemerataan kemajuan dunia ke semua negara2 yg berhasil keluar dari persengketaan ideologi domestik.

Akan muncul negara2 Asia, Amerika Latin & Afrika yg mulai duduk sama tinggi dgn negara2 Eropa.
Yg tertinggal di lumpur kenistaan cuma negara2 yg tidak mampu keluar dari perselisihan domestik, yg masih terlalu ideologis, dan terlalu memaksakan ajaran agama, tidak pragmatis.

Tapi negara2 spt ini akan minim, krn umumnya manusia cenderung rasional.
Ada yg bilang gitu: Terlihat negara2 yg menerapkan mampu menerapkan kebijakan lockdown ketat spt China, Selandia Baru, dsb lebih mampu mengatasi krisis.

Apakah itu berarti pemerintahan otoriter lebih bagus?
Jawabnya: Pertanyaannya salah asumsi. =>
Negara2 yg lebih mampu mengatasi masalah adalah negara dimana tingkat KOHESI (kebersamaan) antar masyarakat lebih erat. Masyarakat yg tidak egois mau menang sendiri masing2 dan bersedia mengorbankan kepentingan individu sesaat untuk kepentingan bersama.

Jd bkn krn otoriter.
Rejim2 militer otoriter, tetapi tidak akan mampu menggerakkan masyarakat untuk berbuat demi kepentingan bersama. Jadi penyelesaian bukan dgn membuat rejim2 otoriter, tetapi menuju masyarakat yg lebih kompak, lebih toleran, dan lebih mau berkorban demi kepentingan bersama.
Krisis pandemi ini jelas bukan argumen yg tepat untuk mendirikan rejim2 otoriter apalagi dgn dipaksakan oleh kekuatan militer.

Memang boleh menggunakan militer untuk enforcement, tetapi itu tidak akan sukses jika tidak ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri.
Salah satu kasus yg mencengangkan adalah India. Lockdown di India ternyata bisa dilakukan dgn baik, secara umum ditaati, dan itu membantu mencegah meledaknya krisis di India secara cepat.

Saya ga bilang India pasti akan sukses cepat, tetapi setidaknya mrk berhasil memperlambat.
Kenapa saya bilang mencengangkan? Krn selama ini asumsi ttg India adalah org2nya yg susah diatur, terlihat pada kerumunan di tempat2 ibadah, lalu kerumunan2 waktu mudik dsb.

Tetapi ternyata kasus2 itu tidak mewabah, malah seluruh India bisa tenang2 lockdown. Ini hebat.
Pandemi ini mengajarkan sesuatu yg penting bagi dunia post-pandemia, bahwa untuk bertahan hidup, kebebasan individu harus dibarengi dgn tanggung-jawab sosial. Moga2 kesimpulan ini tidak digunakan sbg argumen untuk mengurangi kebebasan individu secara semena2.
Jika kita mau lihat dari kesejahteraan kemanusiaan secara keseluruhan, pandemi ini seakan2 berfungsi sbg vaksin pada penyakit2 kemanusiaan.

Pandemi C19 memperlihatkan titik2 lemah dari setiap masyarakat. Yg tadinya sok jago sekarang ketahuan bhw ternyata banyak titik lemahnya.
Sebagai vaksin, pandemi C19 ini mempersiapkan, dan ujung2nya meningkatkan kekebalan terhadap ancaman thd kemanusiaan di masa mendatang.

Gimana kalau ada musibah lebih besar mendunia? Gimana kalau ada serangan dari entah makluk sistem solar yg lain? Kita semua diingatkan u/ siaga
Pandemi ini juga mengaris bawahi pentingnya kerjasama global, pentingnya organisasi2 global. Beberapa tahun terakhir banyak negara dunia malah meningkatkan aura nasionalisme, spt Amerika, Inggris, Australia, Brazil, India, dan untuk derajat tertentu, Indonesia?
Pandemi ini mengingatkan, bahwa seluruh dunia ini satu kapal, satu keluarga. Ga ada negara yg bisa enak2 ketika tetangganya kacau dan melarat. Tidak ada negara yg bisa mengisolasi diri 100%.

Ini semua efek positif dari Pandemi C19, moga2 manusia semakin bijak olehnya.
Data GDP Amerika triwulan 1 sdh diumumkan. Terjadi penurunan -4.8%, turun lebih parah daripada yg diduga banyak pengamat, padahal kebijakan Social Distancing di US baru dimulai 17 Maret. Berarti krisis di China & Eropa menciutkan ekonomi Amerika scr berat.
Jika Q1 aja bisa anjlok -4.8%, apalagi Q1 ketika banyak perusahaan dan toko2 ditutup. Tidak heran ada yg memprediksi penurunan -20% sampai -30% atau bahkan lebih parah.

Tahun ini GDP Amerika pasti anjlok parah, artinya resesi sdh sedang terjadi, dan akan makin memburuk.
Krisis pandemi ini terlihat mempercepat datangnya saat dimana GDP Amerika terkejar oleh GDP China secara nominal, artinya dollar per dollar.

Kalau secara PPP (artinya berdasarkan nilai kemampuan belanja) saat ini GDP China 37% lebih besar daripada GDP Amrik.
Saat ini yg mendukung perekonomian Amerika terutama adalah penggunaan dollar USD sbg mata uang cadangan devisa dan transaksi dunia terbesar.

Jika posisi ini melemah oleh krisis ini, maka perekonomian Amerika ada pada titik riskan, tidak bisa lagi cetak uang dollar semaunya.
Ketika Amerika harus punya cadangan devisa asing untuk melakukan kegiatan import, maka saat itu jugalah, ekonomi Amerika akan mengalami stagnasi berat, karena seluruh sistem perekonomian harus beradaptasi dgn kondisi baru.
May Day di China diliburkan 5 hari u/ meningkatkan turisme domestik, sekalian testing keandalan sistem deteksi pencegahan outbreak. Ada 117 juta perjalanan antar propinsi yg akan dilakukan selama liburan ini, terbesar sejak krisis, tapi jauh lebih kecil dr thn2 silam.
Hotel2 berlomba2 untuk menarik booking. Kelihatannya di hari2 mendatang kita akan disuguhkan foto2 situasi liburan May Day di China, dan kemudian menunggu hasil pantauan pandemi, dimana sajakah outbreak akan terjadi dan seberapa besar.
scmp.com/business/china…
Mulai pulihnya China dipantau dunia, untuk dipelajari cara2 membuka ekonomi setelah shutdown. Naiknya jumlah penumpang pesawat di China juga menjadi titik terang bagi sektor penerbangan dunia. Boeing deg2an menanti2 kabar baik.
nytimes.com/reuters/2020/0…
Harga tiket domestik di Beijing dikabarkan meningkat 5x lipat. Tetapi pengamat disana meragukan "baofuxing chuyou" (traveling yg dilakukan sbg balas dendam kelamaan disekap) akan mengembalikan turisme di China.

Recovery tidak akan secepat itulah, terlalu cepat malah bahaya.
Singapore nyuri start duluan, akan membuka kembali travel untuk negara2 tertentu: Korea Selatan, Australia, Canada, Selandia Baru. Negara2 ini termasuk yg dianggap negara2 resiko rendah.

Ketika pandemi sdh dikendalikan, Singapore siap meluncur. 👍👍
scmp.com/news/asia/sout…
Kata artikel ini, menurut survey, sebagian besar warga Amerika baik pendukung Demokrat maupun Republican setuju dgn social distancing, dan khawatir akan datangnya serangan gelombang kedua.

Coba kita lihat, apakah Amerika bisa buka bulan Mei ini?
nytimes.com/2020/04/30/opi…
Trump tidak sabar untuk menuju Amerika post-pandemia, padahal Amerika masih ditengah krisis yg belum berkesudahan. Trump berusaha u/ meremehkan angka2 di bawah ini, lebih dari 1 juta kasus, dgn kira2 64 ribu mati.

Angka 100 ribu kematian sdh bukan angka aneh lagi ntar.
Trump tidak sabar dgn pelannya pengendalian pandemi C19 karena dia ga punya waktu, November 2020 ntar sdh pemilu. Jadi dia harus secepatnya kampanye, dan kalau virus masih membesar dimana2, dia akan terjang terus.
Trump sudah angkat tangan pada kinerja ekonomi Q1-Q3, dia sekarang fokus mempromosikan Q4 (triwulan 4), dan tahun depan. Padahal itu ga pasti, dia cuman omong kosong doang.

Itu krn pemilu diadakan di Q4, shg bagus untuk dijadikan topik kampanye.
Pandemi C19 sdh diprediksi akan membuat revolusi cara bekerja. Bekerja dari rumah sekarang menjadi opsi menarik untuk dilanjutkan dimasa depan.

Tidak buat Jepang yg diluar dugaan banyak org, ternyata punya masyarakat sifatnya low-tech.
indiatoday.in/world/story/co…
Jepang akan sukar menyesuaikan diri dalam era teknologi tinggi yg bukan hanya menyentuh lantai pabrik, tetapi teknologi tinggi sampai ke rumah2.

Alasannya: Warga Jepang sangat konservatif ttg teknologi, mrk resist untuk mengadopsi teknologi baru.
Buat yg jalan2 ke Jepang pasti heran masih banyak warga disana memakai telpon genggam model lama (non Android maupun IOS). Masih banyak toko2 yg menjual CD, mrk mendapatkan film2 masih dlm bentuk CD/DVD.

Jepang sukar bergerak ke teknologi Internet krn ada resistansi budaya.
Pusat2 penanggulangan pandemi C19 masih melaporkan data2 ke pusat dgn: MESIN FAX!

Sekarang mrk baru sadar bahwa hal itu sdh ketinggalan jaman, dan berusaha untuk masuk ke sistem online.
japantimes.co.jp/news/2020/05/0…
Warren Buffet: Amerika akan bangun kembali setelah krisis C19.. karena American Magic!

Tapi dilaporkan dia malah membuang semua saham airlines. Temannya Bill Gates lebih cool, bilang akan butuh waktu lama untuk bisa kembali lagi.
Banyak warga Amerika akan berpikir ulang untuk kembali hidup di kota2 padat spt New York. Bahkan Gubernur New York bilang "kesalahan ada di kepadatan".

Iya sih, tetapi kota2 besar dan padat di Asia banyak yg baik2 saja kali ini.
amp.cnn.com/cnn/2020/05/02…
Untuk warga Amerika, benar, mrk tidak cocok tinggal di tempat padat. Budaya Amerika tidak mampu untuk mendukung pemukiman padat.

Karena itulah kota2 padat Amerika terlihat akan ditinggalkan pd post pandemia. Mereka akan lari ke suburban, mengakibatkan urban sprawl lebih jauh.
Reuters mengklaim ada yg memberitahukan beredarnya laporan internal China yg memperingatkan akan terjadi sentimen anti-China global yg dimotori Amerika.

Kelihatannya mrk menganggap hal ini serius, dan mempersiapkan diri.
reuters.com/article/us-hea…
Laporan internal itu dikatakan (Reuters tidak melihat sendiri adanya laporan itu, cuma dari gossip anonim) bhw Washington melihat bangkitnya China adalah ancaman buat ekonomi dan keamanan pihak Barat, dan tantangan u/ sistem demokrasi Barat.
Sebenarnya hal2 yg diklaim dari laporan internal itu sdh bukan barang baru. Tetapi jika benar2 laporan itu beredar di kalangan elite penguasa di China, berarti mereka bukan lagi melihat hal ini sebagai analisis belaka, tetapi panggilan untuk bersiap.
Karena itulah, ada kemungkinan cukup besar persetujuan China Amrik Fase 1 akan gagal, karena China melihat bahwa Amerika tidak serius ingin berbaikan. Krn ini sdh resesi, mrk toh ga bisa membeli banyak lagi, dan ga peduli untuk memproduksi banyak untuk diekspor ke Amrik.
Awal dari era post pandemia terlihat akan dimulai dgn latar belakang perang dingin China vs Amerika. Sekutu2 Amrik akan ada di belakang Amerika tetapi tidak terlalu percaya pada Amerika, dan terkadang membelot sana sini.
Chain2 retail besar mulai berjatuhan. J.Crew menyatakan diri bangkrut. Apakah ini era baru tanpa chain2 besar kecuali chain2 barang2 murah spt Walmart?
Retail2 fashion besar itu populernya di masa silam, bbrp dari mrk bertahan hanya untuk bertahan. Dgn hantaman pandemi dan jatuh, terlihat kemungkinan sukar untuk bisa ada yg mau memulai bikin retail chain serupa lagi. Sdh ketinggalan jaman.
amp.cnn.com/cnn/2020/05/04…
Peternak2 Amerika diminta untuk melakukan perampingan populasi ternak. Krn pasar menciut, rumah potong hewan tutup, dan logistik terganggu.

Semua ini sdh benar2 terlihat spt Depresi Besar tahun 1930an.
forbes.com/sites/jennyspl…
Emerging markets, kelompok negara2 transisi spt Brazil, Indonesia, India, Russia, dan Turki, akan menghadapi masa2 sulit karena pandemi C19.

Ga jelas apa yg akan dialami negara2 ini jika ga bisa keluar dari krisis seperti negara2 lain.
foreignpolicy.com/2020/05/03/eme…
Amerika saat ini sedang dalam krisis daging. Dibanyak toko, jumlah daging yg dibeli dijatah.

Sementara peternakan2 diminta untuk mengurangi ternak2 mereka, kekacauan logistik terjadi karena pemerintah pusat di Washington DC tidak punya strategi yg jelas.
keloland.com/news/local-new…
Ratusan restoran Wendy's yg menjual hamburger tidak bisa menjual hamburger karena tidak ada daging.

Amerika itu penghasil daging utama dunia, bayangkan saja cuma sedikit krisis, semua jadi kacau balau. Ini benar2 memperlihatkan borok2 disana.
nytimes.com/2020/05/05/bus…
Ekspor China ternyata meningkat 3.5% di bulan April dibanding dgn April 2019. Artinya kerusakan perdagangan China tidak separah yg diperkirakan.

cnbc.com/2020/05/07/chi…
Setelah nyoba2 bikin pabrik di negara lain, Foxconn kembali ke China karena ternyata disana lebih stabil, bisnis sdh bisa jalan sementara di negara lain masih kacau.
forbes.com/sites/ralphjen…
Spt yg kita duga di awal thread ini, banyak negara2 memang akan mencoba2 mengalihkan supply chain, tetapi pada akhirnya ada 2 faktor yg menentukan:
1. Efisiensi dan kemudahan berbisnis.
2. Pasar domestik negara ybs.
Geopolitik, emosi, keinginan sesaat, semua tidak akan tahan lama, karena dorongan faktor2 ekonomi akan menang.

Selama China bisa mempertahankan tingkat efisiensi atau malah memperbaikinya, dan selama pasar domestiknya terus tumbuh, maka selama itu juga dia akan menarik investasi
Trump minta Dept. Kehakiman menginvestigasi perusahaan packaging daging dgn tuduhan praktek kartel.

Tindakan ini benar2 berbasis politik, dan Amerika akan semakin runyam dibikin Trump.
agweb.com/article/trump-…
Dari segi ekonomi, gampang sekali mengerti kenapa terjadi disparasi harga daging retail dan tingkat peternak. Rumah potong hewan kena hantam C19, mengakibatkan banyak yg tutup.

Trump memaksa rumah potong hewan dan packaging buka, tetapi para karyawan takut2, produksi turun.
Akibatnya, rumah potong tidak bisa membeli banyak hewan dari peternak, pasokan ternak membludak, dan harga ternak jatuh.

Dilain pihak, sedikitnya rumah potong yg buka, membuat kelangkaan daging yg dijual dipasar, akibatnya harga retail naik.

Itu sama sekali bukan krn kartel.
Keputusan Trump memaksa rumah potong hewan buka sangat berbahaya. Karyawan dikasih pilihan, kalo ga mau kerja, ga ada penghasilan. Kalo kerja, resiko kena C19.

Lagipula, karyawan tidak diberi APD yg memadai, krn itulah terjadi cluster2 C19 di tempat2 ini.
nytimes.com/2020/05/07/opi…
Ini alasan kenapa rumah potong menjadi hotspot C19. Demi keamanan daging, mrk harus kerja dalam suhu rendah. Suhu rendah dan waktu kerja panjang membuat karyawan gampang terserang C19.

wired.com/story/why-meat…
Perusahaan packaging daging kena kiri kanan, dari pihak Trump, pihak karyawan, dan sekarang diinvestigasi soal kartel hanya karena Trump ingin cari muka pada para peternak yg mengeluh harga ternak rendah.

Gegara politik jangka pendek, Trump bikin suasana tambah runyam.
PMI (Purchasing Managers' Index) sektor Layanan India jatuh parah bulan April. Semua ekonomi utama dunia jatuh angkanya, kecuali China yg sdh jatuh parah bulan Februari/ Maret, dan April mulai naik.
Hal yg mirip terjadi pada PMI sektor Manufaktur, India jatuh paling parah di bulan April.

Kemungkinan yg berhasil menghasilkan angka PMI diatas 50 untuk bulan Mei hanya China.
Seperti yg sdh kita duga, perusahaan2 Jepang termasuk Toyota menolak tawaran uang dari pemerintah Jepang untuk merelokasi proses manufacturing ke luar China.

Pada akhirnya ada 2 faktor yg menentukan: Efisiensi & kualitas produksi, dan pasar domestik.
scmp.com/week-asia/econ…
Justru krisis pandemi ini sebenarnya menguntungkan persepsi China dalam urusan menjadi pusat supply chain. Karena terbukti China cukup butuh waktu singkat untuk menutup bisnis dan keluar dari situasi krisis dan pabrik2 bisa kerja lagi. Artinya supply chain tidak terputus lama.
Misalnya, pabrik Tesla di Shanghai adalah satu2nya pabrik Tesla yg masih beroperasi ditengah pandemi. Awal bulan ini dikatakan ditutup, ternyata untuk maintenance rutin.

Keandalan negara mengatasi krisis pandemi menjadi penting bagi industri masa depan.
asia.nikkei.com/Spotlight/Elec…
Semakin banyak kematian di Amerika karena kelalaian pemerintah Trump, semakin kesal Trump dan semakin dia berusaha mengalihkan perhatian.

Sekarang dia bilang mau memutuskan semua hubungan dgn China. 😆😆
businessinsider.com/trump-china-us…
Apakah mungkin dia lakukan? Kalau tidak dihambat, mungkin aja. Kenapa? Krn psikologi Trump mmg begitu.
1. Trump hanya mementingkan dirinya, bkn warga Amerika.
2. Trump sdh gaek, bentar lagi juga sdh mati, krn itu dia tidak merasa perlu memusingkan masa depan terlalu lama.
Walau banyak pihak tidak menanggapi ancaman Trump, dianggap terlalu ngada2, saya yakin China menanggapi diam2, dan mempersiapkan diri.

Trump bisa membuat keputusan yg bisa sangat menghancurkan kedua negara, dan membuat kacau dunia dalam waktu singkat.
Karena inilah Trump, kalau dia merasa bahwa akan kalah dalam pilpres, bisa2 dia membawa dunia turun bersamanya. Trump bukan org yg bersedia kalah dan dipermalukan.

Krn itulah, moga2 China tidak menanggapi Trump serius, lebih baik jangan tanggapi ucapan org gila.
Dunia post-pandemia akan ditentukan seberapa jauh Trump bertindak gila. Dia sdh spt koboi buta yg menembak ke segala arah dalam kondisi panik. Barusan kemarin dia mengusulkan Congress untuk memanggil Presiden Obama untuk mempertanggung-jawabkan pemerintahan Obama.
Bahkan Senator Lindsey Graham, pendukung garis keras Trump, berpendapat bahwa usulan Trump itu tidak baik, membuat precedent presiden saling menggugat mantan presiden.

Di negara2 lain, presiden bisa saling mengirim mantan ke penjara. Amerika bisa makin dekat menjadi dunia ke-3.
Menghadapi tantangan Trump, Obama malas meladeni org gila, cuma tweet dgn satu kata: Vote.

Artinya cara terbaik mengusir Trump keluar Gedung Putih adalah dgn ikut dalam pilpres.
Kembali ke tindakan gila2an Trump, apa lagi kegilaan yg bisa dilakukan Trump? Dia bisa membekukan pinjaman China ke Amerika yg berjumlah lebih dari $1T. Dan jika itu dilakukan, ngeri brooo... Resiko perang membesar, dan USD kehilangan kepercayaan sbg dana reserve.
Langsung keuangan dunia kacau balau, ga jelas nilai tukar ntar gimana lagi, harga emas, perak, platinum dan asset2 penyimpan nilai lain akan naik gila2an.

Semua ini bisa terjadi kalau seorang egomaniak menjadi presiden negara paling berkuasa di dunia.
Jangan kira kalau China & Amerika berantem, negara2 lain bisa enak.. Sama sekali tidak, sama spt waktu perang dunia II, seisi dunia menderita. Negara2 berkembang paling riskan krn paling tidak siap menghadapi krisis panjang.
Komentar pengamat di China juga mirip, yaitu jangan terlalu memusingkan ocehan2 gila dari Trump, tapi bersiap2 kalau seandainya dia cukup gila untuk merealisasikan ocehannya.
scmp.com/news/china/dip…
Komentar dari media di China sendiri soal ancaman Trump adalah, bahwa ucapan tsb tidak mengherankan datang dari org yg mengusulkan menggunakan injeksi disinfectant untuk mengobati C19. 😆😆

Dianggap ocehan org gila, tapi ingat, orgil ini bkn orgil sembarangan, tapi The POTUS.
Media2 menamakan proses ini The Great Decoupling. Ini akan melahirkan implikasi yg sukar diprediksi. Tetapi spt yg ditunjuk oleh opini Foreign Policy ini, China sdh membuat strategi decoupling bertahun2 silam, tepatnya sejak Xi Jinping jadi Presiden.
foreignpolicy.com/2020/05/14/chi…
Bertahun2 silam, tim ekonomi di China memang sdh membuat strategi untuk melepaskan ketergantungan dari Amerika, krn 2 hal:
1. Langkah preemptive thd memburuknya hubungan ke 2 negara.
2. Itu langkah yg harus dijalankan China jika ingin maju, yaitu meningkatkan diri ke high tech.
Peningkatan ke high-tech berarti pabrikan yg modern dgn sistem high-tech. Itu juga berarti kemandirian dalam industri semikonduktor, sesuatu produk impor terbesar dari Amerika.

Dgn demikian mrk sdh memulai proses itu bertahun2 silam.
Artinya sebenarnya, decoupling kedua negara sdh diprediksi di China. Cuma dgn adanya Trump, hal itu dipercepat.

Karena itulah terlihat menanggapi ancaman Trump untuk decoupling total, Beijing terlihat tenang2 saja, paling mrk mulai melirik shifting gear ke Plan B.
Rencana China tsb dibakukan dalam rencana bertahap, dgn model Repelita spt yg dulu pernah dijalankan di Indonesia waktu Orba. Misalnya, target 2025 adalah kemandirian dlm manufacture dgn teknologi tinggi. Rencana Made-In-China-2025 ini yg juga membuat Amerika merasa terancam.
Artinya, bentrokan kedua negara terlihat tak terelakkan, setidaknya dari segi ekonomi. Masing2 merasa terancam oleh yg lain. China merasa terancam kalau Amerika memboikotnya, bahkan mengajak Sekutu ikut2an, shg China memperkuat kemampuan dan pasar domestik. Amerika merasa =>
Amerika merasa terancam bahwa mrk akan tertinggal suatu saat dimana China tidak perlu lagi membeli produk2 semikonduktur dan teknologi Amerika. Lalu apakah Amerika akan seterusnya menjadi exportir bahan makanan dan energi untuk China? Sambil mengimpor teknologi dari China?
Tindakan kedua negara untuk melindungi diri masing2 dgn rencana memperkuat diri, menjadi lingkaran spiral ke arah bentrokan dan decoupling dari segi ekonomi. Spiral ini tidak bisa diputus, krn tidak ada rasa saling percaya antara kedua negara.
Pandemi C19 membuat situasi semakin runyam dari bbrp faktor. Pertama, faktor emosional Trump yg merasa bahwa Amerika gagal mengatasi pandemi sedangkan China sdh enak2 bisa kerja dan mulai berwisata. Apalagi skr musim kampanye Pilpres, Trump merasa dikalahkan oleh China, bkn Biden
Kedua, krisis mengakibatkan resesi di Amerika dan di China. Resesi menurunkan tingkat konsumsi dan tingkat produktifitas. Krn itu China tidak mungkin bisa membeli dan menjual banyak ke Amerika spt dulu. Faktor ini membuat insentif untuk berbaikan semakin menipis.
Ketiga, desakan nasionalisme ultra-kanan untuk mengisolasi diri dari Amerika semakin kencang. Kecuali November nanti Biden menang, target Trump adalah membawa proses manufacturing kembali ke Amerika.

Untuk menggantikan pasar Amerika, China juga sibuk mengembangkan pasar domestik
Karena itulah sulit diharapkan China dan Amerika akan baik lagi seperti sedia kala. Mereka sudah terjerat dalam lingkaran setan saling membentengi diri satu terhadap yg lain.

Jika benar terjadi decoupling, kira2 siapa yg akan lebih sukses keluar dari krisis & kembangkan ekonomi?
Kalau harus taruhan dgn duit, terpaksa saya harus taruh bet bahwa China akan lebih sukses keluar dari krisis paska decoupling, krn faktor2 berikut:

a. China mmg sdh mempersiapkan diri terlebih dulu untuk kemunngkinan decoupling.
b. China skr ini negara dalam proses naik, dan Amerika sedang dlm proses turun. Ini menentukan sikap dan optimisme warga ttg masa depan.

c. GDP per kapita China masih rendah, dan punya ruang banyak untuk berkembang, sementara GDP perkapita di US sdh tinggi, lebih susah naik.
d. Pasar domestik di China dgn 1.4 milyar penduduk punya potensi besar untuk dikembangkan, krn mrk mulau dgn basis yg lebih rendah. Sedangkan pasar domestik di Amerika sdh jenuh, warga malah mulai berhemat mengurangi belanja yg ga perlu.
e. Infrastruktur transaksi elektronis di China lebih maju, e-cash sdh merupakan norma di mana2. Di Amerika transaksi masih sukar, penggunaan e-cash tidak jalan.

f. Infrastruktur logistik di China lebih bagus, kirim barang domestik lebih cepat sampai dan harga lebih murah.
Sedangkan di Amerika, bahkan Gedung Putih berantem dgn USPS (Instansi Pos Amerika). USPS yg sedemikian merugi tidak dibolehkan mendapatkan bantuan spt perusahaan2 lain. Ini semua krn Trump sebel krn USPS dipakai Amazon milik Jeff Bezos yg dia benci.
Semua hal2 kecil ini kalau dikumpulkan, memperlihatkan bahwa China lebih fleksible dan efisien dalam mengatasi krisis perdagangan yg akan terjadi karena proses decoupling. Amerika harus bikin gugus tugas lagi, lalu berantem lagi sesama anggota gugus tugas spt yg sdh terjadi.
Ini tweet sakti, harga saham semikonduktor Amerika spt Qualcomm, AMD jatuh 2% gegara tweet ini, yang menyatakan China akan membalas jika Amerika terus memblock supply chips Amerika ke Huawei.
Ini perang Entity List Amerika vs China. Amerika terbitkan entity list untuk memblock perusahaan2 China, China membalas menerbitkan entity list tandingan memblock perusahaan2 Amerika.

globaltimes.cn/content/118849…
Pandemi C19 mengubah posisi strategis China vs Amerika, dgn lebih menguntungkan China, terutama krn China mampu membereskan coronavirus lebih dulu.

Karena gagal beresin C19 dgn cara konvensional, skr Trump berharap dgn perkembangan vaksin dipercepat.
npr.org/sections/coron…
Pekerja migran India yg nganggur mati2an berusaha pulang kampung.

Karena itulah, JANGAN MENGHALANGI WARGA MUDIK DI INDONESIA, krn ketika hantaman ekonomi datang, warga nganggur lebih gampang hidup di kampung. Di kampung ada sistem pendukung alami.
scmp.com/news/asia/sout…
Pandemi ini memperlihatkan, ternyata Amerika tergantung pada India untuk obat2an. Dan India tergantung pada China untuk supply bahan baku obat.

India bisa menjadi raja obat generik karena India tidak mempedulikan paten2 obat negara2 maju.
cnn.com/2020/05/16/bus…
Akhirnya India terkenal sbg tukang tembak obat. Obat2an yg diproduksi negara2 lain harganya mahal, lalu di-reverse-engineering oleh India, dan keluar versi aspal yg dijual murah.

Ini bahkan tidak bisa dilakukan China, krn hukumnya tidak membolehkan, akhirnya mrk merancang obat.
India menjadi solusi obat2an murah dunia. India bisa melakukannya krn India dipandang sbg sekutu Amerika, dan tindakan mengcopy obat juga ada latar belakang, yaitu rakyat miskin tidak bisa membeli obat mahal.

Akhirnya malah Amerika juga menggunakan obat aspal India kalo kepepet.
China memfokuskan pelaksanaan cetak biru program Xibu Dakaifa (Go West) u/ menghadapi situasi tidak menentu post-pandemia.

China Barat adalah wilayah bergurun kering, yg lebih kurang dikembangkan daripada wilayah pantai timur.
scmp.com/economy/china-…
Wilayah Barat China spt propinsi Gansu belum begitu terjamah. Yg paling berkembang adalah propinsi Sichuan. Disana terkandung banyak mineral yg belum dieksplorasi. Juga katanya akan diubah menjadi lahan pertanian.
Krisis pandemi mengubah pandangan Jerman (dan Eropa pada umumnya) terhadap Amerika. Mereka terkejut melihat bahwa penanganan krisis di Amerika sedemikian kacau, jauh lebih kacau daripada Eropa.

Ga hanya Eropa, tapi seluruh dunia sedang melongo juga.
scmp.com/news/world/eur…
Semakin hari kita semakin menyaksikan pergeseran persepsi terhadap Amerika. Dunia Post Pandemia benar benar akan berbeda. Peran Amerika akan semakin kecil.

Tetapi ini ga berarti China siap atau mau mengambil posisi sebagai pimpinan dunia. Dunia masa depan akan lebih multipolar.
Jika sejarah bisa menjadi pembimbing, maka China akan fokus membereskan negaranya sendiri, walaupun akan terlibat dgn kegiatan dunia, tetapi tidak akan spt yg diperankan oleh Amerika.

Itu karena China tidak punya ideologi atau keyakinan yg ingin diekspor ke setiap penjuru.
Tidak ada lagi polisi dunia, tidak ada lagi New World Order. Yg ada konsensus dan kerjasama antar negara. Tidak ada satu kekuatan yg akan berusaha membuat sistem politik atau sosialnya dipakai di semua tempat.

Juga tidak ada block2 seperti Timur vs Barat dulu.
Dalam jangka panjang, China juga akan berevolusi. Saat ini mungkin China mirip dgn dinasti Ming, dimana peran negara ketat mengawasi, dan ada rasa nasionalisme cukup tinggi.

Tetapi dalam pikiran org2 di China, era paling menarik untuk ditinggal adalah era Tang yg kosmopolitan.
Saat ini pelan2 banyak pemikiran2 yg mulai muncul, seperti apakah era post pandemia? Dari semua yg ada, ada satu kesepakatan - bahwa peranan Amerika menurun pesat, demikian juga dgn peran dollar Amerika.

Yg masih sulit dibayangkan adalah, alternatifnya.
Jelas ada masa transisi. Yg ga jelas adalah seberapa ricuh masa transisi dari mekanisme era sebelum (ante) pandemi ke post pandemi.

Tetapi jika dilihat dari situasi kini, terlihat ada kemungkinan semua transisi bisa berlangsung damai, walaupun ricuh dalam pertengkaran ekonomi.
Soal matauang, bulan lalu China meluncurkan mata uang digital. Sekarang dicoba di 4 kota metropolitan, Shenzhen dan Suzhou termasuk.

Ini bukan e-cash spt Alipay atau Wechat ya, tetapi seriusan benar2 digital currency.
cnbc.com/2020/04/24/chi…
Jika sukses, maka digital currency mereka akan diperkenalkan secara global. Keuntungan dgn digital currency ini adalah, pengiriman uang antar negara ga perlu selalu lewat bank perantara.

Artinya sistem transfer uang SWIFT tidak dibutuhkan lagi.
Ini strategi China untuk mem-by-pass kendali Amerika dalam urusan kirim mengirim duit. Selama ini kendali Amerika memungkinkan Amerika memberikan sanksi2 perdagangan pada setiap negara atau perusahaan. Kalau bank dikenai sanksi, ga bisa kirim/terima duit transfer lagi.
Semua serba baru, karena itulah kita simak aja dulu gimana hasil uji coba mata uang digital baru di China. Saya masih ga jelas gimana cara China memastikan soal security dsb.

Tetapi jika ini sukses, efeknya besar sekali buat dunia.
Jika A di negara X, bisa membeli barang ke B di negara Y, membayar dgn digital currency ga perlu pake urusan bank perantara, dgn biaya transaksi minim atau nihil, maka itu akan besar sekali efeknya.

Apalagi kalau dibarengi dgn ongkos kirim barang nihil..
Sejak mata uang digital sovereign pertama dunia lahir di China, banyak pengamat yg mencoba memberikan gambaran apa saja yg akan berubah. Ini salah satunya.. Cobalah baca2 banyak untuk menyambut era baru.
finextra.com/blogposting/18…
Banyak sekali hal2 baru yg lahir di China saat ini, mau tidak mau membuat kita sadar dimana letak epicenter dunia di masa depan tidak lama lagi. Yg lahir bkn hanya produk, tetapi juga mekanisme, cara dagang, dsb. Itu semua mempengaruhi behavior kita, juga cara hidup.
Dari perkembangan2 terakhir, kelihatannya hampir tidak terelakan dunia post pandemia akan ditandai dgn perang dingin antara Amerika vs China.

Seperti Perang Dingin dgn Soviet dulu, kali ini perang dingin dgn China juga dimulai dari aksi Amerika. Perang Dingin dgn Soviet ==>
Perang dingin dgn Soviet didorong oleh geopolitik ideologi, antara kapitalisme vs komunisme. Tujuan yg dicanangkan Amerika adalah menghambat meluasnya negara2 yg terkena faham komunisme. Perang dingin itu dimulai oleh aksi Amerika yg membuat Soviet yg tadinya Sekutu jadi musuh.
Perang Dingin dgn China agak rancu, Amerika harus mencari2 alasan yg jelas. Kalau dari segi ideologi, China tidak mengekspor ideologi, dan bahkan China juga menggunakan kapitalisme juga.

Amerika kemudian menciptakan ancaman itu adalah: Kalau China tidak dibendung ==>
Kalau China tidak dibendung, maka negara2 lain akan tertarik dgn sistem pemerintahan spt China, dan melemahkan daya tarik sistem demokrasi liberal (atau sebenarnya sekarang itu neoliberal). Kemudian di antara sesama negara barat, diisukan China itu musuh peradaban barat.
Ok, kita tidak akan membahas benar tidaknya tuduhan yg diciptakan itu. Mau benar atau tidak, tuduhan itu eksis. Skr bagaimana perang dingin akan berlangsung?

Mulai terlihat Amerika menggunakan playbook seperti yg digunakan untuk perang dingin dgn Soviet yg dimenangkan Amerika.
Pertama2, dibuat gambaran seolah2 China itu setan, dan musuh dunia bebas (atau barat).

Kedua, strategi containment, dimana permasalahan China dgn negara2 sekitar China digunakan untuk menciptakan sikap permusuhan thd China.

Ketiga, mendorong perlombaan senjata.
Strategi ketiga ini memang selalu dimunculkan karena para elite penguasa Amerika tidak akan lepas dari bisnis senjata. Pentagon mulai lagi dgn isu membuat konstelasi satelit anti rudal hipersonik, mirip dgn Star Wars jaman Reagan.

scmp.com/news/china/mil…
Proyek Star Wars yg dimulai Reagan tidak pernah serius dikembangkan. Itu memang decoy untuk memicu perlombaan senjata mahal. Hasilnya memang Uni Soviet mengeluarkan banyak sekali dana untuk senjata sampai bangkrut.
Demikian juga program membuat konstelasi satelit anti misil hipersonik, saya yakin itu cuma tipu2an saja. Tetapi sukar untuk memancing China untuk melakukan hal serupa, krn jelas proyek itu tidak ada gunanya dan mahal sekali.

Jadi strategi ketiga ini tidak akan serius digunakan.
Sampai kapan perang dingin ini akan berlanjut? Apakah jika pemerintah Demokrat terpilih akan berhenti? Rasanya tidak.

Perang dingin ini akan terus berlanjut, ga peduli siapapun yg berkuasa di Gedung Putih. Cuma kegilaan mungkin berbeda skala.
Perang dingin ini akan berlanjut terus sampai ada generasi di Amerika yg bisa menerima kenyataan bahwa Amerika bukan lagi superpower seperti dulu, bahwa lebih baik menerima kenyataan ada sistem pemerintahan yg berbeda dgn demokrasi Barat, bahwa lebih baik kerjasama drpd tengkar.
Tetapi permasalahannya, perang dingin terlihat sdh mulai menyentuh hal2 paling mendasar, yaitu soal Taiwan.

Soal Taiwan ini adalah batas dimana bisa terjadi perang fisik atau tidak. Pemerintahan Demokrat saya kira tidak akan melewati batas itu, tetapi pemerintahan Trump bisa.
Permasalahan dgn pemerintahan seenaknya ala Trump adalah, mrk tidak mampu berhitung terlalu jauh soal apa akibat sebuah provokasi, apa yg akan diderita oleh warga kedua negara? Ini mirip dgn pandemi C19, Trump sama sekali salah duga soal resiko coronavirus, akibatnya gila2an.
Jika Gedung Putih tidak melewati batas yg bisa menyebabkan perang fisik, maka kita bisa berhitung, bahwa era post pandemia adalah era dimana terjadi perang dingin jenis baru yg berkelanjutan tanpa ada bentrok fisik.
Kuda hitam dalam perang dingin Amerika vs China adalah Eropa. Apa posisi Eropa dalam hal ini? Belum tentu Eropa berpihak pada Amerika, walaupun sdh ditentukan mrk tidak akan berpihak pada China.

Eropa punya pikiran sendiri, dan akhir2 ini, persepsi mrk tentang Amerika berubah.
Kelompok pro lingkungan hidup di Eropa justru memihak China, krn selama ini ternyata China lebih bisa dipercaya untuk membereskan lingkungan. Opini dari salah satu dr mereka dibawah ini memperlihatkan hal tsb.
scmp.com/comment/opinio…
Pendapat pimpinan European Climate Foundation itu menarik, dia mengusulkan order dunia baru dibuat oleh Eropa dan China, mengesampingkan Amerika.

Itu krn dari dulu Amerika selalu merintangi kerjasama lingkungan hidup internasional.
Saya tidak melihat order dunia baru bisa dibuat tanpa keikut-sertaan Amerika, atau China, atau Eropa. Ketiga unsur ini harus ada untuk membuat order dunia baru, Bretton Woods baru.

Krn itulah, perang dingin Amerika vs China tidak akan separah yg terjadi pd perang dingin versi 1.
Karena dorongan untuk kerjasama internasional kuat, dan setelah Pandemi C19, lebih kuat lagi. Perang Dingin versi 2 ini akan berlangsung, tapi dalam skala kecil antara Amerika vs China aja, tidak akan melibatkan block2. Tidak akan terjadi block2 spt block Timur vs Barat dulu.
Perang Dingin akan berkelanjutan, tetapi tidak akan terlalu panjang seperti perang dingin versi 1 dulu. Karena motivasi warga Amerika berperang dingin kini jauh lebih rendah drpd ketika perang dingin dgn Soviet dulu.

Selain itu, duit Amerika juga lagi cekak, penuh hutang.
Menurut perkiraan saya sih, perang dingin Amerika vs China jika terus terjadi, tidak akan berlangsung melebihi satu periode kepresidenan Amerika. Artinya setelah 2025, perang dingin akan selesai. Alasan? Amerika kecapean.. 😆😆
Apa yg akan dilakukan China menghadapi ofensif Amerika dalam perang dingin?

Jawabnya: seperti biasa, China akan bertahan, defensif. Kecuali jika batas sdh dilewati, misalnya memerdekakan Taiwan, maka itu pasti akan perang fisik. Selain itu, yg terjadi adalah sikap defensif China
Apa perkiraan hasil jika perang dingin versi 2 ini terjadi cukup lama mis. 5 tahun?

Hasilnya jelas, bahwa baik China maupun Amerika kan menderita kerugian. Tetapi spt yg terjadi pd krisis pandemi C19 ini, terlihat kerugian Amerika akan lebih besar, krn China lebih mudah berkelit
Tidak bisa disangkal, bahwa sistem pemerintahan spt yg dilakukan China ternyata jauh lebih mampu mengatasi permasalahan spt memobilisasi negaranya untuk suatu target tertentu.

Di Amerika, ternyata hal ini sukar sekali dilakukan.
Keunggulan Amerika adalah rule-based system, itu mmg unggul dari dulu. Tetapi selama 3 tahun belakangan, rule-based system Amerika semakin mundur karena Trump mempreteli sistem itu satu persatu. Akibatnya, sistem yg ada tidak bisa bekerja benar.
Mekanisme pemerintahan diganti dgn hal2 yg serba sementara spt gugus2 tugas yg sifatnya ad-hoc. Sistem public relation dipreteli habis, diganti dgn twit2 dari Presiden.

Dibutuhkan waktu bertahun2 lagi untuk membereskan kerancuan ini. Ini keuntungan bagi China.
Karena itulah, Amerika tidak akan tahan lama dalam Perang Dingin versi 2 dgn China. Dulu aja kerepotan, apalagi dalam posisi kacau balau seperti sekarang.

Cuma pasti akan terjadi kerugian besar di kedua belah pihak, dan moga2 negara2 lain ga dirugikan.
Artikel SCMP ini melihat Perang Dingin sdh dicanangkan dgn Gedung Putih menerbitkan kebijakan 20 halaman yg menyerang China dari segala penjuru. Trump memerlukan kebijakan aggresif ini untuk membalikkan popularitas yg semakin menurun.

scmp.com/news/china/dip…
Salah satu pintu masuk yg sdh digunakan Amerika untuk destabilisasi China adalah Hong Kong. Krn itu kelihatannya China menutup pintu tsb dgn mendorong UU security yg baru di Hong Kong.

Sudah Perang Dingin anyway, sudah nothing to lose.
scmp.com/news/hong-kong…
Ini ada hasil survey yg memperkuat yg saya twitkan bbrp jam silam, bahwa Eropa belum tentu ada di pihak Amerika pada Perang Dingin ini. Survey di Jerman 37% pro Amrik, 36% pro China. Selisih pro Amrik thd China sdh sangat tipis sesudah pandemi.
foreignpolicy.com/2020/05/19/cor…
Ken Rapoza dr Forbes, mengutip analisis BNP Paribas, menyimpulkan dunia post pandemia sbb: Globalisasi usai, selamat datang Lokalisasi.

Negara2 dgn ekonomi tertutup dan pasar besar akan okay, negara2 yg tergantung dgn supply global akan bermasalah.
forbes.com/sites/kenrapoz…
Menurut analisis BNP Paribas/Forbes diatas - China, India, Brazil, (saya tambahkan: Indonesia) akan lebih mampu mengarungi efek gelombang lokalisasi ini.

Negara2 spt Argentina, Mesir, yg serba tanggung akan bermasalah.
Lokalisasi menurutnya akan melihat manufacturer keluar dari China, masuk kembali ke negara masing2. Negara2 sekitar Amerika spt Mexico dapat keuntungan dr Amerika, negara2 Eropa Timur dari Eropa.

Partner China di Asia Tenggara akan mendapat keuntungan dari China.
Saya tidak begitu yakin dgn analisis BNP Paribas ini. Menurut saya lokalisasi jangka panjang tidak akan terjadi selama perdagangan internasional tidak dibatasi. Selama ada perdagangan bebas, selama itu juga arus barang akan mengikuti logika ekonomi pasar bebas.
Biaya transportasi akan semakin murah di masa mendatang, dan dgn mata uang digital, arus transaksi finansial semakin gampang dan cepat. Lalu kenapa harus terjadi lokalisasi berkepanjangan?

Jadi menurut sy analisis BNP Paribas & Forbes itu cuma analisis berbasis kepanikan aja.
Tetapi perhatikan dgn teliti, pendapat sy bahwa globalisasi tetap terjadi JIKA perdagangan internasional tetap tidak dibatasi. Ini yg menjadi pertanyaan, apakah perdagangan internasional akan dibatasi di masa mendatang oleh masing2 negara?

Kalau sengaja dibatasi, ya lokalisasi.
Namun tetap saja, jika lokalisasi terjadi, tidak akan berkepanjangan, krn dunia akan dijerat masuk dalam resesi berkepanjangan yg tidak akan selesai sebelum lokalisasi itu dihentikan.

Depresi Besar 1930an memberikan pelajaran soal ini.
Sejarah ekonomi memperlihatkan, bahwa yg mentrigger Depresi Besar dunia thn 1930 adalah UU Tariff Smooth-Hawley 1930 yg meningkatkan beamasuk kira2 900 produk yg masuk Amerika. Perang bea masuk kemudian berkembang menjadi Depresi terbesar yg pernah terjadi.
Ini yg tidak dilihat oleh para pundit. Bahwa lokalisasi skala besar akan menghancurkan ekonomi dunia ke arah depresi. Dan ketika terjadi depresi, masing2 negara sadar dan mulai melakukan kerjasama lagi, dan globalisasi terjadi lagi.
Yg bisa terjadi cuma proses lokalisasi kepanikan jangka pendek. Dan selama jangka pendek ini, yg akan bermasalah adalah negara2 dgn pasar kecil.

Negara2 dgn pasar raksasa lebih mampu menahan hantaman gangguan ekonomi yg menyurutkan perdagangan internasional.
Tanpa sanksi dan pembatasan perdagangan kelas berat, maka lokalisasi tidak akan pernah terjadi. Pabrik2 tidak akan keluar dari China secara berbondong2. Setidaknya karena 3 hal:

1. Investasi di China belakangan ini lebih ditujukan untuk memanfaatkan pasar domestik China.

2. =>
2. Perusahaan2 mendapat hantaman besar krn pandemi C19, kurang duit, dan tidak mungkin akan melakukan memindahkan pabrik atau investasi di tempat lain. Itu perlu biaya besar.

3. Efisiensi produksi di China sukar tertandingi.
Kenapa China sukar tertandingi dalam soal produksi?

1. Infrastruktur di China adalah infrastrutur level negara maju, dgn transportasi gampang dan murah, listrik tersedia dlm kuantitas besar, dsb.

2. Cluster2 industri sdh tercipta dan terjadi efisensi besar bekerja dalam cluster
3. Dgn infrastruktur dan sarana industri yg lengkap, tingkat biaya tenaga kerja di China masih rendah dibanding negara maju. Ibarat, fasilitas negara maju, dgn biaya rendah.

4. Pasar terbesar ada di China, shg hasil produksi sampai ke pasar dgn cepat.
Faktor keuntungan komparatif dan kompetitif di China terlalu tinggi. Ini yg mengkhawatirkan negara2 Eropa juga, gimana cara bersaing dgn China? Ini yg bisa membuat perdagangan internasional kurang diminati.

Solusi yg diusulkan Amerika simplistik, yaitu naikkan nilai tukar CNY.
Jika nilai mata uang CNY naik sampai ke level yg diinginkan Amerika, maka saat ini negara dgn GDP tertinggi secara nominal adalah China. Cuma China tidak akan mau jika mata uangnya dilambungkan secara mendadak spt itu.
Apakah ada solusi untuk kontradiksi antara globalisasi dgn tingkat daya saing China yg tinggi bagi Eropa / Amerika?

Saya melihat sih tidak ada. Menurut saya, dunia sejak bbrp ratus thn terakhir ini yg tidak berimbang. Dunia Barat sdh menikmati ketidak-seimbangan ini ratusan thn.
Setelah era dekolonialisasi wkt akhir Perang Dunia II, sdh 75 tahun silam, dunia masih tidak seimbang. Apa yg terjadi saat ini adalah mekanisme alam, dimana titik2 daya saing dunia barat tersaingi, dan dunia mulai menyeimbangkan diri.
Tidak ada solusi yg langgeng buat Eropa, kecuali mencoba hidup dalam kenyataan baru bahwa perbedaan tingkat kemakmuran Barat dgn negara2 Asia Afrika akan semakin menipis. Kemudian dunia hidup dalam kondisi lebih merata.
Sementara di Beijing kemarin berlangsung pertemuan politik tahunan terbesar yg tertunda 3 bulan krn krisis C19. Ini rapat raksasa 3000 org, menunjukkan bhw mereka cukup yakin bisa membuat pertemuan sebesar itu di era krisis C19.
cnn.com/2020/04/29/asi…
Kebijakan yg akan diambil China dalam satu tahun kedepan akan ditentukan oleh keputusan rapat tahunan NPC ini. Tahun ini penting sekali krn ini menyangkut masa post pandemia, apa yg akan dilakukan China setelah krisis?
Amerika keluar dari Open Sky Treaty - perjanjian membuka udara bagi para peserta persetujuan, sehingga mereka masing2 bisa mengamati perkembangan militer yang lain.

Beberapa persetujuan setelah Soviet bubar membuat ketegangan di Eropa mengendor.
cnn.com/2020/05/21/pol…
Open Sky Treaty diikuti umumnya anggota NATO & ex Pakta Warsawa. Jika Amerika keluar dari Open Sky Treaty, bisa dipastikan Russia akan keluar juga, dgn demikian menutup ruang udara Russia bagi intelligence negara2 Barat.

Pertanyaannya: Apa tujuan Amerika keluar dr pakta?
Jawaban resmi Amerika adalah: Russia melanggar pakta, dan perjanjian tidak adil, sehingga dgn keluarnya Amerika dari pakta akan memaksa Russia untuk memulai perundingan dgn Amerika, negosiasi ulang.

Itu jelas bohong, niat Amerika jauh lebih jahat drpd alasan ini.
Eropa & negara2 ex Soviet selain Russia menentang keluarnya Amerika dari persetujuan. Karena itu akan membuat Russia keluar dari pakta juga dan meningkatkan ketegangan.

Jawaban Trump: Putin itu teman baik, tidak akan meningkatkan ketegangan.
Sebenarnya apa motivasi Gedung Putih keluar dari perjanjian Open Sky itu? Untuk itu dibutuhkan mengerti kekuatan2 yg berada di belakang Trump.

Trump sedari awal didukung oleh INDUSTRI SENJATA, yg menempatkan para penghasut perang sebagai penasehat Trump, spt John Bolton.
Industri militer Amerika mengalami masa lesu pada era Obama, yg menghindar dari pertikaian terbuka besar2an, sesuatu yg berbeda dgn masa Bush. (Walaupun tetap aja Amerika intervensi di masa Obama di belakang layar, spt di Lybia, dsb).
Langsung setelah Trump jadi presiden, yg paling awal yg dia keluhkan adalah anggaran militer negara2 sekutu terlalu kecil. Dia mendorong Jepang, Korea, dan negara2 NATO meningkatkan anggaran militer.

Karena industri militer terbesar adalah di Amerika, mrk yg akan diuntungkan.
Keinginan utama dari para penasehat Trump itu adalah, dunia yg semakin tegang dan kacau, perang yg terjadi dimana2, dgn demikian menguntungkan industri militer Amerika.

Amerika dgn demikian keluar satu demi satu dari perjanjian yg bertujuan menurunkan ketegangan dunia.
Semua itu juga sesuai dgn ideologi ultra-kanan Trump, yaitu ultra-nasionalisme. Musuh utama mereka, dilabel "globalist", yaitu mereka2 yg menghendaki kerjasama internasional yg kental, mereka2 yg menghendaki perdamaian global.

Dgn teori2 konspirasi, mrk serang globalisme.
Kembali ke perjanjian Open Sky. Dgn keluar dari perjanjian, maka dipastikan Russia akan keluar juga, dan akan meningkatkan ketegangan terutama di Eropa.

Karena dgn keluarnya Russia, maka Eropa tidak tahu apa yg terjadi di Russia, dan Eropa selalu curiga dgn niat Russia.
Dgn demikian, Trump mengadu domba Russia dgn Eropa. Rasa saling tidak percaya Russia dan Eropa akan meningkat. Dgn ini Amerika diuntungkan dgn:
1. Belanja militer Eropa meningkat.
2. Eropa semakin tergantung pada Amerika, dan terpaksa ikutin kemauan Amerika.
Ini semua juga berguna dalam Perang Dingin dgn China, Eropa akan lebih mudah jinak dan mengikuti kemauan Amerika jika mereka tergantung dgn Amerika.

Eropa kena skak dgn meningkatnya ketegangan ini.
Era post pandemia yg diinginkan Amerika adalah dunia yg penuh ketegangan, kalau bisa perang dimana2 dimana Amerika bisa terlibat dan mengambil keuntungan. Karena setiap negara yg perang selalu perlu senjata, dan umumnya berasal dari Amerika.
Budget militer Amerika juga bisa terus naik, dgn mengorbankan pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dsb di Amerika. Semakin banyak duit Amerika diperuntukkan untuk militer.

Bisnis utama Amerika yg harus dipertahankan: Bisnis security dan perang.
Saat ini semakin jelas, bahwa dunia post pandemia adalah dunia dimana peran Amerika semakin kecil. Di Amerika start up sama sekali sdh lemes, tidak banyak ide baru lagi yg muncul. Ekonomi Amerika cuma bagus di persepsi, dan sekarang krisis C19 membuka koreng2 sebenarnya.
Kenapa Amerika tidak berhasil membereskan pandemi C19? Ini test penting sekali bagi Amerika, dan sekarang orang2 mulai sadar, bahwa memang Trump memperparah keadaan, tetapi tanpa Trump sekalipun Amerika tidak akan mampu mengatasi C19, walaupun mungkin kematian akan berkurang.
Keith Humphreys - professor kesehatan masyarakat dari Stanford - memulai sesuatu yg membangunkan banyak orang, bahwa BUDAYA AMERIKA individualisme / libertarianisme yg membuat Amerika tidak akan mampu untuk menghadapi pandemi dgn skala C19.
vox.com/policy-and-pol…
Budaya libertarianisme yg mementingkan kebebasan individu diatas segala2nya, dan selalu berusaha mengecilkan peran kolektif, itulah yg membuat Amerika tidak pernah bisa tahan dgn kebijakan anti-epidemi ala Korea Selatan, Singapore atau China.

Itu berlawanan dgn psiko mereka.
Jadi satu2nya jalan keluar bagi Amerika dalam krisis pandemi ini adalah: VAKSIN atau OBAT ANTI VIRAL C19.

Ga heran Gedung Putih melempar duit ke segala penjuru untuk berusaha membeli hak memakai vaksin terlebih dulu dari perusahaan2 biofarma besar dunia, sampai Eropa protes.
Jika pengembangan vaksin tidak sukses, vaksin yg diproduksi tidak efektif, dan pandemi C19 datang terus menerus dalam gelombang dan mengakibatkan kematian besar seperti sekarang, maka Amerika akan bertekuk lutut atau mengubah budaya dan perilaku.
Tetapi dengan atau tidak ada vaksin, Amerika sukar sekali kembali ke posisi ante-pandemia. Beberapa perusahaan yg sebenarnya sdh bertahun2 tidak relevant, dipercepat tutup permanen karena C19.

Bukan salah penyakit, C19 cuma memperlihatkan penyakit kronis yg sdh ada sebelumnya.
Beberapa hari ini saya semakin yakin mengambil kesimpulan, Amerika tidak akan bisa bertahan. Tentunya tidak akan jatuh ambruk dgn cepat, tetapi penurunan akan dipercepat.

Dunia akan kehilangan "pemimpin" yg ada sejak Perang Dunia II.
Sekarang satu2nya negara alternatif Amerika adalah China, yg saat ini jauh lebih optimis, mereka sedang mempersiapkan diri menghadapi hantaman decoupling dari Amerika. Rapat LIANGHUI (artinya dua sesi) yg penting untuk haluan negara, memperlihatkan mrk sedang menggali trench.
Maksud menggali trench (parit) adalah persiapan perang secara defensif. Diambil dari perang parit Perang Dunia I. Perang Dunia I adalah perang yg sangat menyakitkan, adu ketahanan fisik, dalam parit2 perlindungan.
Tetapi dunia akan lebih baik dgn China menggantikan Amerika? Tidak selalu, JIKA China meniru cara Amerika, maka dunia malah akan tambah kacau.

Untuk itu China harus berusaha TIDAK MEMIMPIN dunia. Jangan mau didorong2 memimpin dunia, krn dunia tidak selalu butuh pemimpin.
Jika kalian ke Amerika, maka akan melihat parahnya Amerika dibanding negara2 maju lainnya, bahkan China. Infrastruktur kelas tiga. Kenapa?

Saya melihat itu terjadi karena Amerika mencoba memimpin dunia. Memimpin dunia itu biaya tinggi, shg mrk hancur dari dalam.
Di Eropa, terjadi malaise ekonomi jangka panjang, demikian juga di Jepang. Tetapi TIDAK ADA kota metropolitan di Eropa dan Jepang yg berkembang jadi Detroit, yg sampai bangkrut.

Krn Eropa menginvestasikan duitnya untuk kepentingan warganya, bkn u/ perang & petualangan geopolitik
Anggaran militer dan anggaran geopolitik Amerika sedemikian besar sehingga negara tidak lagi mengurusi perbaikan kondisi negara sendiri. Militer dan politik luar negari bikin dunia tambah kacau, dan Amerika tambah rusuh.
Nah, semoga China tidak meniru Amerika. Jika tidak ada lagi ancaman, jangan menggunakan duit terlalu banyak untuk senjata dan militer. Jangan buang duit untuk membiayai pergolakan di negara2 lain.

Jangan menyikut negara2 yg berbeda cara pandangnya, biarin aja, suka2 masing2.
Untuk mampu membuat Pax Asiana yg langgeng, maka cara terbaik adalah bersikap lepas tangan. Fokus di negara masing2. Bantu2 negara lain kalau ada masalah, tetapi JANGAN IKUT CAMPUR urusan negara lain.
Yang penting jug adalah JANGAN BIKIN BLOK, Sekutu ini sekutu itu. Itu benar2 membuat dunia terpecah, spt yg dilakukan dunia Barat pada waktu Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Dingin, sampai sekarang.

Ngapain bikin blok2an, anggap saja semua negara partner.
Belakangan ini mulai dibicarakan ORDER DUNIA BARU. Ini juga berbahaya. Kenapa harus selalu ada order? Order kemudian harus dipertahankan, dan untuk itu ada mekanisme kepemimpinan.

Biarkan saja dunia tanpa order, yg ada mekanisme kerjasama, mekanisme dagang dsb..
Tanpa order, maka jika ada perang, yg terjadi adalah perang lokal, dan tidak berkembang menjadi perang dunia. Yg kita perlu hindari adalah seluruh dunia jadi kacau.

Jika ada perang, biarkan saja perang di tempat lain, di tempat kita aman2. Jika mau aman, jgn usil dgn yg lain.
Yang perlu diusahakan membaik pada dunia post pandemia adalah ketahanan dunia menghadapi musibah yg sifatnya mendunia. Misalnya seperti pandemi C19 ini; perang nuklir besar yg bisa membawa debu2 nuklir ke seluruh dunia; atau musibah karena perubahan iklim dunia.
Fokus pada target2 praktis seperti di atas, bukan pada hal2 yg mengawang2 spt memaksakan cara pandang ideologi tertentu, memaksakan manusia2 di seluruh dunia gimana cara hidup.

Masing2 urus negeri sendiri aja, biarinlah org mau hidup gimana kek di tempat lain, toh ga ganggu.
Masalah dgn Amerika adalah mrk terlalu individualis, terlalu mengesampingkan kerjasama kolektif. Faham itu lahir dari waktu pioneer awal menemukan benua besar dan kaya, setiap orang bisa jadi kaya kalau mau kerja - the american dream.

Tetapi TIDAK COCOK diterapkan ditempat padat
Tetapi krn softpower Amerika, cara pandang libertarianisme mendapat tempat di mana2 di seluruh dunia. Itu bagus untuk pandangan PRIBADI, tetapi ga bagus kalau diterapkan di masyarakat. Masyarakat perlu bekerja sama secara organik.
Saya lihat era di masa depan akan sangat dipengaruhi oleh krisis C19. Dari krisis ini diperoleh satu pelajaran penting, bahwa kerjasama dalam masyarakat dibutuhkan untuk memerangi krisis.

Karena post-pandemia, peran pemerintah akan lebih besar, lebih mengayomi..
Xi: Kedepan, kita harus berbasis permintaan domestik sambil membangun sistem konsumsi domestik & kembangkan inovasi di iptek.

Ini jelas China sedang mempersiapkan diri menghadapi resiko decoupling total dari Amerika.
scmp.com/economy/china-…
Bahkan walaupun Trump akhirnya memutuskan tidak jadi decoupling total, kerusakan sdh terjadi. Strategi fokus pada permintaan domestik akan diambil bertahun2 mendatang sampai permintaan domestik naik ke titik berkesinambungan.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Daemoen

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!