Kami cuman saling menatap tapi tau maksud dari masing-masing, dimana memang disitu kerasa banget merinding.
Keysha memimpin permainan, kita tidak dapat menjelaskan secara detail karena akan panjang banget. Singkatnya Kami berenam sudah duduk melingkari Karla, dan di belakang Karla sudah berbaris 7 makhluk yg dipimpin oleh mahkluk bernama TALA.
Akan tetapi disekitar kami terdapat banyak jin anak kecil yang ingin turut bermain dalam permainan.
“Kalau ada yang lilinnya mati, dia harus berdiri”
Lalu Keysha mengucap mantra dan mulai berkomunikasi. Hawa dingin langsung kerasa banget. Rasa takut wajar lah mulai muncul tapi kami terus mengumpulkan sisa-sisa keberanian agar permainan ini terus berlanjut.
Tak lama kemudian, Wawan merasa mual dan nyaris muntah namun ia tahan agar tak mengganggu. Karena sebelum permainan, Keysha pernah menekankan untuk tidak muntah saat permainan berlangsung.
Bang Jek menjadi orang pertama yang berdiri.
“Aman. Biarin dulu aja, kita lanjut dulu.” Jawab Keysha.
Kami tak punya pilihan selain mengikuti instruksi Keysha karena kami sedang berada di tengah permainan yang masih berjalan.
Kami mulai tidak fokus karena mengkhawatirkan keadaan Sofia yang masih tergeletak di lantai. Bara memberi isyarat pada Wawan agar terus memperhatikan Sofia yang berada disebelah Wawan.
“Dia mau masuk ke tubuh teman kamu (Sofia)” ucap Tala yang mengejutkan kami.
Dia adalah sesosok anak kecil diluar permainan yg ingin menganggu.
“Nggak!” Sontak kami menjawab kompak.
Diskusi pun terjadi antara Keysha dengan Tala, Keysha mengizinkan teman Tala merasuki tubuh Sofia dengan syarat --
Akan tetapi selama waktu yang ditentukan, mereka tidak berhasil memadamkan lilin tersebut.
Bang Jek dan Wawan yang tadinya berdiri langsung duduk kembali dan melakukan meditasi.
Saskara menyetujui untuk memberikan rentan waktu selama 60 detik bagi mereka.
Secara serentak Saskara menghitung satu sampai enam puluh detik.
Anggota Saskara fokus dengan hitungan serta lilin yang berada di hadapan Bara dan Tio.
Keysha dan Bara yang sudah terlebih dahulu sampai di markas Saskara dihadapi oleh sosok jin yang sangat banyak dan semuanya menyerupai wajah Sofia. Sosok tersebut menggunakan berbagai macam busana berbeda dan menertawakan Keysha.
Akan tetapi ketika kami beristirahat Keysha melihat sosok Sofia berdiri menatap ke arah jendela.
Sontak Keysha ingin turut masuk ke dalam kolam renang, namun Wawan menahannya.
Fajria menawarkan diri bahwa masalah ini mampu dengan mudah terselesaikan olehnya, namun Saskara menolak tawaran tersebut karena apa yang kami mulai harus kami selesaikan.
Terlebih lagi kami percaya bahwa manusia adalah makhluk yg paling sempurna.
Nanti sekitar malam kami lanjut ceritakan .
Btw, selamat sahur guyss! Semangat puasa hari pertama bagi yg menjalani.
Hal ini agar Bara dapat melihat keadaan anggota lainnya jika sesuatu terjadi di luar kendali. Dalam situasi seperti ini, para makhluk itu dapat menggunakan bisikan atau hipnotis yg dapat membahayakan kami.
Akan tetapi hanya satu yang dapat masuk ke dalam mannequin yang kami siapkan untuk menjadi Karla.
Niat kami cuman main 😭😭😭
Dari sekian permainan yang telah kami lakukan baru kali ini dapet jin Bar-bar.
“Kalian kalau merasa aneh-aneh langsung bilang yaa.” Ujar Bang Jek .
“Sof, kamu aman?” tanya Wawan.
Tubuh Sofia mulai tampak gemetar.
“Dari belakang jendela banyak anak kecil yang ngetuk-ngetuk kaca” ucap Sofia dengan suara berbisik kuat.
“Yuk kita meditasi lagi” Ajak Bang Jek
Ayat-ayat doa mulai dirapalkan. Namun baru saja meditasi kembali dimulai, mendadak tangan sofia terasa begitu dingin seperti membeku.
Kami semakin menjadi khawatir, pegangan tangan kami semakin erat. Pandangan Bang jek, dan Wawan langsung memeriksa sekitar.
Kami mendengar suara-suara aneh namun terdengar samar, tak jelas.
Kami mulai diselimuti rasa cemas, dan benar saja—
Bang Jek yang mulanya bergelagat bingung karena takut mengganggu proses komunikasi mereka, akhirnya memilih untuk langsung memanggil Keysha sebelum situasi menjadi memburuk.
“Apa aku boleh berpendapat?”
Sontak Bang Jek memanggil Bara dengan panik,
“BARR!!!”
Mengisyaratkan terjadi sesuatu yang sedang tidak beres.
“BANG BELAKANG ABANG ADA...” Keysha menunjuk Bang Jek
“Aku gak mau buka mata, gak kuat!!!”
Bara dan Wawan mencoba menenangkan Sofia yang semakin lama semakin tidak terkontrol, Sofia merasa sangat terganggu dengan sosok makhluk halus yang mengerumuninya.
“Telinga kanan aku ada yang pegang.” Ujar Sofia dengan suara gemetar.
“Si anjing jail banget siii.” Ucap Bara kesal
“Astagfirulloh”. Ralat Bara begitu sadar ucapannya.
*dengerinnya pake 🎧 yaaa
“Aku gak bisa denger suara kalian.”
Bara dan Wawan semakin mengerasakan suara rapalan Doa mereka. Sedangkan --
“Kami adalah makhluk yang paling sempurna, mari kita berdamai.” Ucap mereka bertiga.
Mendengar hal tersebut kami memutuskan untuk mengikuti arahan Fajria. Menimbang kondisi fisik kami semua yang sudah melemah.
Sesampainya di markas, kami membaringkan Sofia yang masih terkulai lemas.
Tak lama berselang sesuatu yang aneh mengagetkan kami --
Namun hingga kini kami belum mendapatkan informasi apa pun dikarenakan Fajria, Karla, dan Ana masih belum kembali.
Disini anak-anak cuman makan nugget sama mie, karena lockdown di markas udah hampir dua bulan 😭
-dari Tio yang beda server ✝️
Yah gitulah, mayan bikin dengkul kita lemes :(
Padahal sebelumnya Keysha udah bilang kalau kursi ini tuh sakral. Tapi iseng aja kami tuhhh 😭😭😭
Sedangkan untuk membebaskan Karla, Lotusa menginginkan Saskara sendiri yang menghadap kepadanya. Maka dari itu Keysha mewaliki Saskara melakukan astral projection untuk menghampiri Lotusa di dimensinya ditemani oleh Fajria.
Sampai jumpa di cerita kami selanjutnya🙂.
Setelah peristiwa gesekan terakhir dengan bangsa dimensi 'Puri', kami melakukan beberapa rangkaian pemulihan energi untuk netralisir. Kabar baiknya, Ana sudah kembali bersama kami, namun saat ini kondisi Ana sedang mengalami Syok berat --
Kami pun memaklumi hal tersebut, Karena Fajria merupakan salah satu tokoh Jin di bangsanya yg memiliki tugas dan tanggung jawab di sana.
Keysha meminta pulang kepada Karla. Namun ketika menoleh, ia mendapati sosok Karla sudah tidak berada di sebelahnya.
“dimana sebenarnya ia berada sekarang?”
Keysha sangat terkejut, lalu buru-buru melewati kotak mayat tersebut. Namun setelahnya, Keysha kembali dikagetkan dengan --
Mayat anak laki-laki dalam salah satu kaca yang berada tepat di sampingnya tiba-tiba menggedor-gedor kaca tersebut dengan kencang seolah menyadari keberadaan Keysha.
“Sudah cukup sampai disini saja menolongnya.” Ujar Fajria.
" Aku merasakan bahwa kamu dalam bahaya. Tapi aku tidak bisa melacak keberadaan kamu. Sama seperti saat kamu meminum air yang diberikan salah satu kyai di daerah garut. Aku tidak bisa melihat kamu dan merasakan kamu.—
" Mereka jahat kepada kamu, tapi mereka baik terhadap apa yang sekarang mereka jaga. Tidak selamanya kebenaran harus terungkap. Terkadang kita harus melakukan pembenaran. --